Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PEMANFAATAN BUAH NYIRIH DAN LINDUR UNTUK MENDORONG MASYARAKAT MELESTARIKAN HUTAN MANGROVE Suwantara, I Putu Tangkas; Antari, Ni Putu Udayana; Megawati, Fitria
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 9 No 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan mangrove di Bali tersebar menjadi beberapa lokasi dengan total areal seluas 3067,71 Ha. Kawasan hutan yang luas sangat berpotensi untuk dimanfaatkan dalam menunjang ekonomi penduduk pesisir. Secara empiris buah lindur sebagai salah satu hasil hutan mangrove sering digunakan oleh masyarakat pesisir sebagai pengganti beras saat gagal panen. Demikian pula buah nyirih yang banyak dimanfaatkan untuk melindungi kulit saat pergi melaut oleh para nelayan. Penelitian pun dilakukan untuk mengolah bahan-bahan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang perekonomian. Mitra pengabdian masyarakat adalah dua Kelompok Wanita Tani pengolah hasil hutan mangrove. Kegiatan pengabdian dibiayaiDirektorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penggunaan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.Berdasarkan hasil observasi, permasalahan Mitra-1 dan Mitra-2 terdapat pada bidang produksi, formulasi, pemasaran, sarana produksi yang masih terbatas dan dalam bidang manajemen keuangan. Luaran yang dijadikan target dalam pelaksaan program pengabdian ini antara lain perbaikan formulasibody scrub dan body lotion buah nyirih, peningkatan kualitas sarana dan teknologi produksi, pendampingan mitra dalam penyusunanmarketing mix, membuat pembukuan, merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menginformasikan cara memperoleh notifikasi produk kosmetik dan nomor PIRT. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu membuat produk yang memiliki nilai jual tinggi, serta mampu mengelola proses produksi dan pencatatan keuangan dari kegiatan tersebut untuk menunjang perekonomian. Dengan demikian secara tidak langsung masyarakat pun akan ikut menjaga kelestarian hutan mangrove yang telah membantu perekonomian mereka. The mangrove forest in Bali is spread over several locations with total area of 3067,71 Ha. Large forest areas are potential to be utilized to support coastal economy. Empirically lindur as one of the mangrove forest is often used by coastal communities as a substitute for rice when crop failure. Similarly, nyirih fruit is widely used to protect the skin when going to sea by the fishermen. Research was conducted to process these materials so that can be utilized by the community to support the economy. Community service partners are two Kelompok Wanita Tani processing of mangrove forest products. The service activities are funded by Directorate of Research and Community Service of Directorate General of Research and Development, Ministry of Research, Technology and Higher Education. Based on observations, the problems of Partners and Partners-2 are in the areas of production, formulation, marketing, production facilities are still limited and in the field of financial management. The outcomes targeted in the implementation of this service program include the improvement of body scrub formulation and body lotion of nyirih fruit, improving the quality of facilities and production technology, assisting partners in preparing marketing mix, making bookkeeping, designing Standard Operating Procedures (SOP) and informing how to get notification cosmetic products and PIRT numbers. Through this activity, people are expected to be able to make products that have high selling value, and able to manage the production process and financial recording of these activities to support the economy. Thus indirectly the community will also take care of the sustainability of mangrove forests that have helped their income.
PEMBUATAN HAIR TONIC BERBAHAN DASAR LIDAH BUAYA DAN ANALISIS DENGAN FOURIER TRANSFORM INFRARED Sanjiwani, Ni Made Sukma; Paramitha, Dewa Ayu Ika; Wibawa, Agung Ari Chandra; Ariawan, I Made Dedy; Megawati, Fitria; Dewi, Ni Wayan Trisna; Mariati, Ni Putu Ayu Mirah; Sudiarsa, I Wayan
Widyadari: Jurnal Pendidikan Vol. 21 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini penggunaan lidah buaya sangat banyak digunakan dalam pembuatan produk kosmetik yang ramah lingkungan salah satu penggunaan lidah buaya pada pembuatan hair tonic yang berguna untuk melebatkan rambut. Lidah buaya memiliki kandungan utama seperti: minyak atsiri, gum, aloin, mineral, emodin dan vitamin. Lidah buaya yang dimanfaatkan pada penelitian ini adalah gel lidah buaya dari jenis lidah buaya barbadensis yang berarti tanaman yang kaya akan protein, vitamin A, C, dan E, kalsium, untuk melembabkan kulit, menghilangkan jerawat dan meremajakan kulit. Lidah buaya juga berfungsi sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Kandungan kimia lidah buaya yang berupa gel dapat dipaparkan secara rinci yaitu saponin, asam sinamat, lignin, polisakarida, eteral oil, acemannan, vitamin B1, B2, B6, asam folat, tannin, enzim oksidase, amilase, monosakarida, glukomanan, enzim bradikinase, dan salisilat. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat hair tonic dari lidah buaya dengan kode F1, F2 dan F3 dengan masing ? masing perbandingan ekstrak lidah buaya dan cairan lidah buaya 1:1; 1:2; 1:3, untuk mengetahui sifat fisik dari ketiga hair tonic dan untuk melihat gugus fungsi yang terdapat dalam hair tonic dengan alat instrumentasi Fourier Transform Infrared (FTIR). Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa Hair tonic F1 memiliki aroma khas lavender, warna peach, bentuk cairan kental, tekstur lembut, pH 3,8 dan viskositas sebesar 0,0039 ± 0,0003 NS/m2. Gugus fungsi yang terdapat dalam hair tonic F1 yaitu -(CH2)n, C=C aromatic, C=O amida, C=O ester, C-H alkana, C-H alkuna, C-H bending, alkuna dan O-H stretching. Hair tonic F2 memiliki aroma khas melati, warna peach, bentuk caiarn kental, tekstur lembut, pH 3,7 dan viskositas sebesar 0,0034 ± 0,0002 NS/m2. Gugus fungsi yang terdapat dalam hair tonic F2 yaitu -(CH2)n, C=C aromatic, C-O-C eter, C=O aldehid, C-H alkana dan O-H stretching. Hair tonic F3 memiliki aroma khas melati-peppermint, warna peach, bentuk caiarn kental, tekstur lebih lembut, pH 3,8 dan viskositas sebesar 0,0037 ± 0,0001 NS/m2. Gugus fungsi yang terdapat dalam hair tonic F2 yaitu -(CH2)n, C=C aromatic, C-O-C eter, C=O amida, C=O aldehid, C-H alkana dan O-H stretching.
PENILAIAN 4 DIMENSI PADA KUALITAS HIDUP PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE II (E 14.9) DI RUMAH SAKIT UMUM ARI CANTI PERIODE 2018 Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i2.435

Abstract

Diabetes Melitus merupakan kondisi yang ditandai oleh hiperglikemia akibat ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa darah untuk energi. (American Diabetes Association, 2018). Diabetes Melitus akan menyertai seumur hidup sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. Kualitas hidup merupakan persepsi individu mengenai posisinya dalam konteks budaya dan sistem nilai pada tempat individu tersebut hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar dan fokus hidupnya (WHO, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita Diabetes Melitus Tipe II yang melakukan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Ari Canti ditinjau dari 4 dimensi penilaian kualitas hidup. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dan menggunakan instrument berupa kuisioner dengan 26 item pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas hidup penderita DM yang diperoleh dari WHO QoL-BREF. Dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 responden, diperoleh hasil bahwa rata-rata responden merasa kualitas hidupnya sedang serta merasa keadaan kesehatannya sedang. Ditinjau dari dimensi kesehatan fisik, dimensi psikologis, dimensi hubungan sosial dan dimensi lingkungan rata-rata responden penderita DM yang melakukan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Ari Canti memiliki kualitas hidup yang sedang.
STUDI RETROSPEKTIF TERAPI ANTIDIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ARI CANTI PERIODE 2018 Megawati, Fitria; Agustini, Ni Putu Dewi; Krismayanti, Ni Luh Putu Dian
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.718

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi hanya dapat mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh dengan pemberian obat-obatan maupun insulin. Pengobatan Diabetes sering mengharuskan penggunaan terapi beberapa antidiabetik (terapi tunggal maupun kombinasi), termasuk terapi kombinasi antidiabetik oral yang berbeda golongan atau kombinasi Insulin untuk mencapai kadar glukosa darah normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi antidiabetik pada penderita Diabetes Melitus yang menjalani rawat inap di rumah sakit umum ari canti dengan penurunan kadar glukosa darah sewaktu periode 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan pengambilan data menggunakan metode retrospektif. Penelitian ini menggunakan instrument berupa data rekam medis pasien dengan melihat data kadar glukosa sewaktu sebelum dan sesudah pasien DM menjalani rawat inap. Analisis data dilakukan dengan Uji T-tes dan mencari persentase jumlah pasien yan kadar glukosa ≤200 mg/dL sesudah rawat inap. Berdasarkan data hasil didapatkan bahwa pasien yang memiliki kadar glukosa darah sewaktu ≤200 mg/dL sesudah rawat inap sebanyak 62 orang (63%) pasien. Dari hasil uji Paired T-test menunjukkan adanya perubahan yang signifikan (p<0,05) pada kadar glukosa darah sewaktu sebelum dan sesudah rawat inap pada pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti baik dengan terapi antidiabetik tunggal (p <0.001), kombinasi 2 macam obat (p <0.001), maupun dengan kombinasi 3 macam obat antidiabetik (p <0.008).
PERSENTASE KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.II UDAYANA DENPASAR Megawati, Fitria
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.723

Abstract

Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Menurut Hadinegoro (1999), insiden tertinggi demam tifoid terdapat pada anak-anak. Antibiotik merupakan terapi awal untuk penderita demam tifoid. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar periode tahun 2013. Penelitian ini dikerjakan mengikuti rancangan deskriptif, data dikumpulkan secara retrospektif, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar pada pasien demam tifoid anak pada periode tahun 2013. Data rekam medis dianalisis kerasionalan penggunaan antibiotik dengan 3 parameter yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Hasil penelitian dari 60 pasien didapatkan bahwa persentase kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak sebesar 30,00% dengan jumlah 18 pasien. Dapat disimpulkan bahwa persentase kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak sebesar 30,00%.
EFEKTIVITAS SEDIAAN CAIR ELEKTRIK DARI EKSTRAK BUNGA GUMITIR (Tagetes erecta L.) SEBAGAI ANTINYAMUK Aedes aegypti Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Megawati, Fitria; Santoso, Puguh; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.831

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pencegahan penyebaran penyakit DBD dapat dilakukan dengan memutus mata rantai penularan melalui pengendalian vektor. Insektisida hayati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berpotensi untuk mengendalikan vektor. Bunga gumitir (Tagetes erecta L.) merupakan tumbuhan tahunan, dapat tumbuh pada tanah dengan pH netral di daerah yang cukup sinar matahari dan drainase yang baik. Bunga gumitir mengandung golongan senyawa metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid yang bersifat racun bagi nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan cair elektrik dari ekstrak bunga gumitir (Tagetes erecta L.) sebagai antinyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized control grup posstest only design. Pengujian menggunakan 75 ekor nyamuk Aedes aegypti yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif, kontrol negatif, formula dengan konsentrasi ekstrak bunga gumitir 15%, 30%, dan 60%. Perlakuan diamati selama 3 jam dan dihitung jumlah nyamuk yang mati. Analisis data diuji secara statistik dengan menggunakan metode SPSS. Hasil uji One Way Anova pada masing-masing kelompok diperoleh nilai sig. 0,002 (p<0,005), hal ini menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada kematian nyamuk setelah perlakuan. Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan antara kontrol positif dengan konsentrasi ekstrak bunga gumitir 60% diperoleh nilai sig. sebesar 0,082 (p>0,005), hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada jumlah kematian nyamuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa sediaan cair elektrik dari ekstrak bunga gumitir (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 60% efektif dalam membunuh nyamuk Aedes aegypti.
GAMBARAN BIAYA PASIEN UMUM RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM ARI CANTI PERIODE TAHUN 2017 Megawati, Fitria; Meriyani, Herleeyana; Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Wintariani, Ni Putu
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.836

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas, prevalensinya pun akan terus meningkat serta membutuhkan biaya pelayanan yang cukup besar. Kesadaran masyarakat masih tergolong rendah untuk memiliki Asuransi Kesehatan. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi total biaya pengobatan secara statistik pada pasien rawat inap umum Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti periode tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan melakukan pengamatan langsung dimana pengambilan data dilakukan secara retrospektif didasarkan pada catatan pengambilan obat yang terdapat pada Rekam Medik serta bagian keuangan. Teknik sampling yang dipakai pada penelitian ini yakni purposive sampling, dimana teknik ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yakni pasien-pasien yang memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi. Dari penelitian yang dilakukan di RSU Ari Canti Gianyar, rata-rata komponen biaya pengobatan pada pasien umum rawat inap Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti Periode Tahun 2017 sebesar Rp. 8.615.291 dengan rata rata lama perawatan 5 hari, sedangkan faktor yang mempengaruhi total biaya pengobatan berdasarkan Uji Statistik Spearman yang memiliki korelasi bermakna hanya lama perawatan (P < 0,001) dengan kekuatan korelasi kuat dan arah korelasi positif (r = 0,774).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Adrianta, Ketut Agus; Megawati, Fitria
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.881

Abstract

Kulit merupakan perlindungan pertama pada tubuh. Kulit mempunyai fungsi yang begitu penting untuk melindungi tubuh dari gangguan cuaca, mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus dan zat-zat kimia sehingga sering kali kulit mudah terkena luka. Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis karena melibatkan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi saling berkesinambungan yang terbagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, fase poliferasi dan fase maturasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized control group pretest posttest design. Pengujian menggunakan 18 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol negatif, ekstrak belimbing wuluh 200 mg/Kg BB dan ekstrak belimbing wuluh 400 mg/Kg BB. Semua mencit disayat pada daerah punggung menggunakan scalpel sepanjang 2 cm. Pengamatan luka dilakukan setiap hari selama 10 hari, panjang luka sayat diukur menggunakan jangka sorong. Analisis data diuji secara statistik dengan menggunakan metode SPSS ver.16. Hasil uji Wilcoxon pada masing-masing kelompok diperoleh nilai sig. 0,000 (p<0,005), hal ini menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada penyembuhan luka sayat sebelum dan setelah perlakuan. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok ekstrak 200 mg/Kg BB dan 400 mg/Kg BB, diperoleh nilai sig. sebesar 0,038 dan 0,002 (secara berurutan) (p<0,005). Hal ini menunjukkan ada perbedaan efektivitas ekstrak belimbing wuluh dengan kontrol negatif (aquadest). Pada kelompok ekstrak 200 mg/Kg BB dengan kelompok ekstrak 400 mg/Kg BB diperoleh nilai sig. 0,317 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas ekstrak belimbing wuluh 200 mg/Kg BB dengan 400 mg/Kg BB tidak ada perbedaan secara bermakna dalam menyembuhkan luka sayat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun belimbing wuluh dengan 200 mg/Kg BB dapat menyembuhkan luka sayat pada mencit.
GAMBARAN BIAYA PADA PASIEN UMUM DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD WANGAYA PERIODE 2015 Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas; Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.883

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang sering ditemukan pada masyarakat di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui rata-rata Biaya pada Pasien Umum Demam Tifoid Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wangaya periode 2015 serta untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Analisis Biaya pada Pasien Umum Demam Tifoid Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wangaya periode 2015. Penelitian ini dikerjakan mengikuti rancangan deskriptif analitik, data dikumpulkan secara retrospektif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan dilanjutkan dengan menggunakan metode normalitas karena data terdistribusi normal atau homogen maka digunakan uji Descriptive dan uji Correlations. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar untuk pasien umum demam tifoid anak pada periode 2015. Data yang didapat dari rekam medis akan dianalisis dan dilihat data pasien dan pengobatan yang dilakukan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari karakteristik pasien, karakteristik pengobatan pasien dan karakteristik biaya yang dikeluarkan oleh pasien. Hasil penelitian dari 38 pasien peserta umum dilihat dari karakteristik pasien dan dari segi jenis kelamin yang banyak menderita demam tifoid jenis kelamin perempuan sebesar 25 pasien (66%), karakteristik pengobatan yaitu obat yang terbanyak Ceftriaxone injeksi sebesar 71 vial (16,2%), dan karakteristik biaya yang terbanyak yaitu pada kelas II sebesar 21 pasien (55,3%). Faktor yang mempengaruhi biaya pengobatan pada pasien demam tifoid yaitu umur, kelas perawatan, dan LOS (Length of Stay).
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG TAHUN 2016 Megawati, Fitria; Antari, Ni Putu Udayana
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.1035

Abstract

Pelayanan kefarmasian mempunyai peranan strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan yang kurang optimal dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien. Pasien akan merasa puas apabila ada persamaan antara harapan dan kenyataan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pelanggan, oleh karena itu penulis ingin mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD Klungkung.Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung. Penelitian dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner yang dibuat oleh I Gede Agus Handi Krisnawan dengan reliabilitas 0,947 yang berisi lima indikator yaitu reliability (kehandalan), assurance (keyakinan), tangible (berwujud), empathy (empati), responsiveness (cepat tanggap). Dari hasil perhitungan dan analisa data, pada masing-masing indikator diperoleh prosentase sebagai berikut : tangible 53,33% dengan klisifikasi cukup puas, responsiveness 28,80% dengan klasifikasi tidak puas, assurance dengan prosentase 65,88% dengan klasifikasi cukup puas, empathy 56,23% dengan klasifikasi cukup puas, dan reliability 45,33% dengan klasifikasi kurang puas. Disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah klungkung adalah kurang puas.