Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Implementasi Foot Spa Therapy Dalam Meningkatkan Sirkulasi Darah Area Kaki Pasien Diabetes Melitus Suyanto Suyanto; Mohammad Arifin Noor
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i4.173

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terjadi di seluruh negara di dunia, dan terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab terjadinya komplikasi DM pada area kaki disebabkan karena gangguan pembuluh darah. Pembulih darah yang cenderung menyempit dan kaku pada area kaki menyebabkan penurunan oksigen ke sel perifer, hal ini dalam jangka waktu yang Panjang akan menyebabkan terjadinya gangguan penurunan sensasi kaki, terjadi ulkus diabetik. Pengetahuan pasien DM dan keluarga terkait bagaimana menjaga sirkulasi darah pada area kaki cenderung menurun, hal ini memungkinkan resiko komplikasi semakin meningkat. Tujuan dari PKM   ini adalah agar setiap peserta kegiatan dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan foot SPA therapy di rumah.Hasil akhir dari program ini yaitu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan pasien DM dan atau keluarga dalam melakukan tindakan foot SPA therapy di rumah. Metode  pelaksanaan  kegiatan  dengan  metode  berbasis  kelompok  yang  dilakukan secara komprehensif yang mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat melalui pelatihan dan pendampingan. Pengabdian ini dilakukan secara offline dengan memberikan pengarahan secara langsung mengenai tujuan dan cara mempraktekkan foot SPA therapy. Setelah dilakukan pengarahan kemudian dilakukan demonstrasi cara melakukan foot SPA therapy pada kader Kesehatan kelurahan trimulyo. 25 kader terlibat dalam kegiatan ini.  Hasil dari kegiatan ini didapatkan pengetahuan kader mengenai hipertensi, DM dan  cara melakukan foot SPA therapy sebelum dilakukan pengabdian adalah 16 kader (64%) didapatkan pengetahunnya rendah. Setelah dilakukan kegiatan pengarahan dan demonstrasi didapatkan hasil bahwa sebanyak 24 kader (96%) didapatkan pengetahuannya adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada area kognitif seperti peningkatan pengetahuan tentang DM dan hipertensi serta prosedur Foot SPA Therapy.
Analysis of Foot Sensation and Physical Activity in Diabetes Mellitus Suyanto Suyanto; Uchrizal Febby Millenniantary; Mohammad Arifin Noor
Media Keperawatan Indonesia Vol 5, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.78 KB) | DOI: 10.26714/mki.5.4.2022.274-279

Abstract

Neuropathy is a condition in which the patient experiences a decreased sensation of pain in the legs that can affect the physical activity of diabetic patients mellitus, until work productivity decreases. This pain is often disturbing, limiting activity and decreasing the work productivity of diabetic patients. The aim of this study was to identify a correlation between foot sensation and physical activity of diabetic mellitus patients.  cross-sectional was used in this study. Data collection uses instruments in the form of observation sheets to assess the results of foot sensation examination with a 10 gr monofilament test and IPAQ-SF (International Physical Activity Questionnaire Short Form) questionnaire sheet on 70 respondents with a purposive sampling technique. The data was processed using Kendall's Tau statistical test. A total of 70 respondents obtained an average age of 57 years, long-suffering from diabetes mellitus for an average of 4 years. 39 people received normal test results and 31 experienced decreased leg sensation and an average score of 5 with moderate physical activity categories. Gamma statistical test results p-value value 0.0001 or (p≤0.05) with a positive relationship direction and strangeness (r = -0.706). There is a relationship between decreased leg sensation and physical activity of diabetic mellitus patients at Bangetayu Health Center Semarang
Hubungan Lama Menderita Dengan Kebutuhan Spiritual Pasien HIV-AIDS Ahmad Ikhlasul Amal; Mohammad Arifin Noor
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.309 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v11i1.148

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pada orang yang memeiliki penyakit kronis yang salah satunya adalah HIV, kemaknaan tentang kebutuhan spiritual tersebut juga dapat berdampak terhadap kelanjutan menjalankan terapi atau pengobatan yang lama. Perawat memiliki andil dalam memenuhi kebutuhan spiritual pada pasien dengan penyakit kronis tersebut. Lamanya pasien HIV yang mendapatkan Kebutuhan spiritual menjadi salah satu bagian yang penting untuk dipenuhi selama menjadi ODHA guna mendapatkan solusi dari masalah hidup. Studi ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara lama menderita dengan kebutuhan spiritual pasien HIV-AIDS. Metode: Desain penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan melibatkan 51 sampel. Analisis data menggunakan Uji Spearman. Hasil: Dominasi responden menurut jenis kelamin adalah laki-laki (58,8%), pendidikan terakhir SMA (49,0%) dan Agama Islam (96,1%). Analisis bivariate variabel lama terdiagnosis dengan kebutuhan spiritual ditemukan p-value sebesar 0,025 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita dengan kebutuhan spiritual pasien HIV-AIDS, dengan tingkat keeratan lemah. Hal ini dapat berarti bahwa semakin lama menderita maka kebutuhan spiritual juga semakin meningkat. Kata Kunci : HIV-AIDS, Lama Menderita, Kebutuhan Spiritual
IMPLEMENTASI PENANGANAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (FRAKTUR) BERBASIS KELOMPOK TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (FRAKTUR) Mohammad Arifin Noor; Suyanto Suyanto; Betie Febriana3; Dwi Nur Aini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v5i1.227

Abstract

Kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja sering terjadi di khalayak masyarakat, pengananan pertama pada kecelakaan (fraktur) merupakan sesuatu hal yang perlu diketahui oleh masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan struktur tulang dengan baik dan tidak terjadi komplikasi berkelanjutan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh kader kesehatan adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penanganaan pertama pada kecelakanaan terutama fraktur. Pengetahuan kader kesehatan khususnya dalam penanganan pertama pada kecelakaan (fraktur) sangat rendah, hal ini memungkinkan terjadinya perberatan komplikasi yang terjadi pada pasien fraktur salahsatunya adalah syndrome kompartmen dan syok. Tujuan dari PKM ini adalah agar setiap peserta kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan penanganan pertama pada kecelakaan (fraktur). Hasil akhir dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan kader kesehatan dalam melakukan penanganan pertama kecelaksaan (fraktur) di lingkungan masyarakat.
The Relationship of Knowledge and Attitude with Community Anxiety Level in Facing Covid-19 Pandemic Dwi Nur Aini; Arifianto Arifianto; Mohammad Arifin Noor
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.92 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.725

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) causes considerable morbidity and mortality since December 2019. This virus is spreading very rapidly on a global scale. The prevalence of COVID-19 continues to increase and global health emergency must be addressed immediately. Conditions pandemic will provide impact psychological one only anxiety. Anxiety is an emotional condition characterized by excessive anxiety overvarious events of daily life. The threat in the midst of the Covid-19 pandemic has the potential to continue to increase and become a threat to the mental health condition of people. Anxiety could lower their body immune and in the long term, it could lead to hopelessness. One of the factors that influence public anxiety in dealing with the COVID-19 pandemic is the level of knowledge and attitude. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the level community anxiety in facing Covid 19 pandemic. This type of research was a quantitative research using a pre-experimental type with a one-group pretest-posttest design without a control group design. Sampling technique used purposive sampling of 30 respondents with Spearman Rank statistical test obtained P Value 0.001 (P value < (0.05)) for the knowledge variable and P Value 0.009 (P value < (0.05) for the attitude variable. There is a relationship between knowledge and attitudes with the level of community anxiety in facing Covid-19 pandemic.
Implementasi Metode Edukasi E Learning dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan di Masa Pandemi Mohammad Arifin Noor; Suyanto Suyanto; Retno Setyawati; Dwi Nur Aini
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.738

Abstract

Adanya pandemi covid 19 menyebabkan perubahan dalam dunia terutama dalam hal penyebaran informasi kepada masyarakat. Khususnya adalah perubahan metode edukasi dimana dimasa pandemi, pembatasan orang berkumpul. Adanya pembatasan tersebut menyebabkan metode edukasi yang digunakan juga akan berubah. Perubahan ini tentunya bertujuan untuk mengurangi resiko tertular juga untuk memastikan bahwa tujuan edukasi tetap tersampaikan. Perubahan metode ini merupakan hal yang baru dan perlu adanya sosialisasi dan pelatihan. Metode edukasi dimaa pandemic yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan tidak bisa dilepaskan dengan sistem informasi dan teknologi (e-learning). Tujuan dari PKM ini adalah agar setiap peserta kegiatan (anggota karang taruna di RW VII) dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan metode edukasi yang dilakukan di RW VII Kelurahan Wonolopo Mijen Semarang. Hasil akhir dari program ini yaitu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan anggota karang taruna RW VII dalam melakukan menggunakan berbagai metode edukasi untuk peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku di masa pandemi ini.
Bantuan Hidup Dasar pada Komunitas Bersepeda (Gowes) Dimasa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Arifianto Arifianto; Dwi Nur Aini; Menik Kustriyani; Mariyati Mariyati; Priharyanti Wulandari; Mohammad Arifin Noor
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.1011

Abstract

Pesepeda meninggal bisa disebabkan karena pesepeda memaksakan diri yang sebenaranya tubuh sudah mencapai batas maksimal kekuatan dari bersepeda, sehingga tidak kuat untuk mengayuh sepeda. Kurangnya pengetahuan pada anggota komunitas Gowes serta bingung dan tidak tahu cara melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bila menjumpai kejadian korban yang pingsan tidak sadarkan diri yang mengalami henti jantung dan henti napas bisa berakibat korban meninggal. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yaitu untuk meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan pada komunitas Gowes dalam menolong korban gawat darurat dengan menggunakan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Peserta pelatihan adalah Komunitas Peserta Gowes di RW 07 Kelurahan Patemon dengan jumlah 15 orang. Kegiatan dilaksanakan dengan memebrikan penyuluhan dan pelatihan BHD yang sebelumnya dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan komunitas Gowes. Hasil evaluasi diketahui bahwa nilai pre test rata-rata 49 dan post tes rata-rata 92. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam meberikan tindakan Bantuan Hidup Dasar yang dibuktikan dengan audien sangat antusias, koperatif saat berdiskusi, rasa semangat dan kemauan untuk terus mencoba membuat audien bisa melakukan simulasi Bantuan Hidup Dasar dengan baik dan benar.
Implementasi Self Healing Untuk Mengatasi Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa di Rs Permata Medika Semarang Dwi Nur Aini; Maulidta Karunianingtyas Wirawati; Menik Kustriyani; Arifianto Arifianto; Mariyati Mariyati; Mohammad Arifin Noor; Desi Ramadhani; Muhammad Azkanni’am
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 3 (2023): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v3i3.1951

Abstract

HD room nurses are health workers who play an active role in managing nursing care starting from assessment, both physically and psychologically. Determine nursing problems that arise in patients based on the results of the assessment, determine interventions, carry out implementation according to the plans that have been determined and evaluate the actions / implementations that have been carried out. In accordance with the problems experienced by these partners, the efforts made include implementing self-healing in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy who experience anxiety. The specific target of this PKM activity is to teach self-healing therapy in the prevention and treatment of anxiety, especially in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy at Permata Medika Hospital, Semarang. Teaching chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy how to do self-healing. Demonstration of self-healing therapy according to SOP. The result of this service activity is that the level of knowledge of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy at Permata Medika Hospital in Semarang increases after being given material on self-healing management with five finger hypnosis, besides that the patient is able to carry out a simulation on how to reduce anxiety with five finger hypnosis.
Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RS Permata Medika Semarang Dwi Nur Aini; Maulidta Karunianingtyas Wirawati; Mohammad Arifin Noor; Desi Ramadhani; Muhammad Azkanni’am
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.22634

Abstract

Hemodialysis is carried out with the help of a dialyzer machine, where hemodialysis can reduce the risk of damage to vital organs due to the accumulation of toxic substances. The hemodialysis process is carried out permanently throughout the patient's life, usually 3 to 4 hours of treatment 2 days a week (Umami et al., 2019). Chronic kidney failure patients who undergo hemodialysis therapy for a long period of time will experience various physical and psychosocial problems. Psychosocial problems faced include anxiety, depression, social isolation, loneliness, helplessness and hopelessness. Chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy must have adaptive coping mechanisms to deal with anxiety. (Siwi et al., 2020). The aim of this study was to determine the relationship between coping mechanisms and the level of depression in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at Permata Medika Hospital Semarang. This type of research uses correlative descriptive with a sample size of 30 respondents using a purposive sampling technique. This research was conducted in the hemodialysis room at Permata Medika Hospital, Semarang. Based on the results of the Spearman Rank statistical test, a P value of 0.009 was obtained (P value <? (0.05)), which means that Ho was rejected and Ha was accepted, which means that there is a relationship between coping mechanisms and anxiety levels in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis in Permata Medika Hospital Semarang
Social support as a key factor in the health promotion model: influencing diabetic wound prevention behavior Suyanto, Suyanto; Sukartini, Tintin; Noor, Mohammad Arifin
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 1: March 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i1.24406

Abstract

Diabetic foot wounds are a serious problem that threatens the quality of life of diabetes patients. Individual factors, family, and social support have an important role in preventing diabetic foot wounds. This research aims to determine the aspects of social support in preventing diabetic foot wounds. The research employed a cross-sectional design, involving 120 respondents. The Modified Diabetic Foot Care Behavior (MD FCB) instrument was used to assess behavior related to diabetic foot care. Data analysis was conducted using logistic regression. The results indicated a positive correlation between high levels of social support and the prevention of diabetic foot wounds. In assessing patient knowledge about foot care, it was found that 20 people (16.7%) had poor knowledge. Additionally, low family support was seen in 23 people (19.2%), low peer support in 17 people (14.2%), and low support from health workers in 15 people (12.5%). Furthermore, 42 people (35%) exhibited poor behavior in preventing foot wounds. The Chi-square test revealed a significant influence of knowledge on behavior for preventing diabetic foot wounds (p-value 0.001). Meanwhile, the correlation between family support, peer support, and support from health workers in relation to diabetic foot wound prevention behavior was significant, with each showing a p-value of 0.01. Enhancing social support is identified as an effective strategy for reducing the risk of diabetic foot wounds and their associated complications. Therefore, efforts to increase social support levels for diabetes patients should be considered an integral part of their care regimen.