Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN PARADIGMA BARU PADA PEMBELAJARAN PKN MI SE KOTA MATARAM Hamidsyukrie ZM, Hamidsyukrie ZM; Herianto, Edy; Rahayu, Dwi Istati
JURNAL ILMU PENDIDIKAN (JIP) Vol 21, No 3 (2014): JIP Des 2014 - JURNAL ILMU PENDIDIKAN (JIP)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to identify content of PKN teaching and learning, local values are widespread in target madrasahs that are widespread in madrashs as a material to construct an innovative learning model based on local values. The research was conducted in three MINs in Kota Mataram. There are MIN Punia, MIN Cakranegara, dan MIN Karang Baru. At the end of the study found an innovative learning model based on local values, in the form of manual activities for teaching and learning PKN, PKN Textbook, and journal articles. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menidentifikasikan isi pesan materi pembelajaran PKN nilai-nilai lokal yang berkembang di madrasah sasaran sebagai bahan utnuk menyusun kemungkinan model pembelajaran inovatif berbasis lokal. Penelitian dilaksanakan di tiga MIN se Kota Mataram, antara lain MIN Punia, MIN Cakranegara, dan MIN Karang Baru. Pada akhir kegiatan penelitian diperoleh hasil berupa model pembelajaran inovatif berbasis lokal pada mata pelajaran PKN di MI, dalam bentuk Panduan kegiatan pembelajaran PKN, Buku Ajar PKN, dan artikel ilmiah. Kata kunci: model pembelajaran inovatif, nilai-nilai lokal, paradigma baru PKN
Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Sekolah Bagi Kaum Perempuan di Dusun Dasan Bongkot, Desa Kalijaga, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur Basariah, Basariah; Hamidsyukrie ZM, Hamidsyukrie ZM; Dahlan, Dahlan
JURNAL ILMU PENDIDIKAN (JIP) Vol 21, No 2 (2014): Juni 2014 - JURNAL ILMU PENDIDIKAN (JIP)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui persepsi masyarakat terhadap pendidikan sekolah bagi kaum perempuan, 2) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pendidikan sekolah bagi kaum perempuan, dan 3) mengetahui alasan-alasan masyarakat menomorduakan pendidikan bagi kaum perempuan di Dusun Dasan Bongkot, Desa Kalijaga, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan menggunakan purposive sampling, sedangkan informan ditentukan dengan menggunakan snowball sampling. Data diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Untuk analisis data, digunakan analisis data kualitatif dengan tahap-tahap: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, membuat kesimpulan sementara, dan membuat kesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pendidikan sekolah bagi perempuan sangatlah penting. Tetapi banyak perempuan memiliki pendidikan sekolah yang rendah disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal berupa tidak adanya kemauan dari diri perempuan memperjuangkan haknya untuk memiliki pendidikan yang layak dan eksternal berupa adanya anggapan miring masyarakat terhadap perempuan yang berusia SMA tetapi belum menikah sebagai perawan tua. Selain itu, ada dua alasan penomorduaan pendidikan sekolah bagi perempuan, yaitu alasan ekonomi, bahwa masyarakat tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah anaknya, dan sosial budaya, nilai-nilai patriarki yang dianut oleh masyarakat bahwa meskipun perempuan memiliki pendidikan sekolah yang tinggi, pada akhirnya akan di dapur dan akan mengurus rumah tangganya. Kata kunci: Persepsi, pendidikan, perempuan, gender. The Percep􀀉on Of Society Towards Educa􀀉on For Women In Dasan Bongkot, Kalijaga Village, Aikmel Subdistrict, East Lombok Regency Abstract: The purpose of this research is to (1) know the perception of society towards education especially for woman; (2) find any factors decreasing the quality of education in school for woman; (3) discover any reasons of why society in Dasan Bongkot, Kalijaga Village, Aikmel subdistrict, East Lombok commonly ignore the importance of education for woman. This research uses qualitative approach with descriptive method. Informants in this research are taken through purposive sampling, and they are taken through snowball sampling. The techniques used to collect data are documentation, interview, and observation. The data is analized through the following ways: data collection, data reduction, data preparation, organizing both tentative and final conclusion. The result of this research shows that society’s points of view of education for woman are really important. However, woman whose low education mostly caused by two factors, they are internal and external factor. Internal factor can be identified from the non existence of willingness from women themselves to keep their right to own reasonable education, and the external one is the misassumption of society that woman who has not gotten married yet while reaching teenage is a spinster. In addition, there are two more reasons for this case; first is economical reason that parents have no adequate money to pay for their daughter fee of school. The second one is about social culture that people generally believe in patriarchal values, it is although a woman is involved in higher education; inevitably she should execute her destiny as a woman that is being a good housewife who works at home. Keywords: perception, education, women, gender.
Penerapan Tata Tertib Sekolah dalam Pembinaan Kedisiplinan Siswa Laila Nurjannah; Hamidsyukrie ZM; Mursini Jahiban
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 5 No. 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.949 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v5i1.72

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan tata tertib sekolah dalam pembinaan   kedisiplinan   sisw a,   untuk   mengetahui   faktor   pendukung   dan penghambat  upaya  penerapan  kedisiplinan  sisw a dan, untuk  mengetahui  upaya mengatasi  anak-anak  yang  melanggar  tata tertib  sekolah. Penelitian ini menggunakan   pendekatan   kualitatif   dengan   metode   deskriptif.   Subjek  dan informan  dalam  penelitian  ini ditentukan  menggunakan  teknik purposive sampling. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif melalui langkah reduksi   data,   penyajian   data,   dan   penarikan   kesimpulan.   Hasil  penelitian menunjukkan bahw a penerapan tata tertib sekolah dalam pembinaan kedisiplinan dapat  diterapkan  sebagai  berikut  yaitu  guru  memberikan  teladan  yang  baik terhadap sisw a, meningkatkan kerjasama antarstaf sekolah, memberikan perhatian kepada sisw a, dan melakukan pembinaan melalui IMTAQ yang dilakukan setiap hari jum’at.  AbstractThe purpose of this research is to know the implementation of school discipline in student discipline development, to know the supporting and inhibiting factors of effort of applying student discipline and, to know the effort to overcome the children w ho  violate  school rules.  This research uses qualitative approach w ith descriptive method. Subjects and informants in this study w ere determined using purposive  sampling  technique.  The collected  data is then analyzed  descriptively through data reduction steps, data presentation, and conclusions. The result of the research  show s  that  the  implementation  of  school  discipline  in  disciplinary coaching  can  be  applied  as  follow s:  the  teacher  gives  good  example  to  the students, increase the cooperation betw een the school staff, give attention to the students, and do the coaching through IMTAQ done every Friday. Keyword: Orders, Discipline
Partisipasi Perempuan Suku Sasak dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Dusun Medas Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Erni Sartika; Hamidsyukrie ZM; Dahlan Dahlan
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 5 No. 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.756 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v5i1.82

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana Pembagian Kerja dalam Rumah Tangga Suku Sasak di Dusun Medas Desa Obel-obel? (2) Bagaimana Partisipasi Perempuan Suku Sasak dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga   di  Dusun   Medas   Desa   Obel-Obel?.   Penelitian  ini  menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan  adalah w aw ancara,  observasi,  dan dokumentasi.  Tehnik analisis data penelitian  ini  meliputi  reduksi  data, penyajian  data, dan penarikan  kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahw a (1) Pembagian Kerja dalam Rumah Tangga Suku  Sasak  di  Dusun  Medas Desa  Obel-obel  tidak  mempengaruhi  pekerjaan utama menjadi ibu rumah tangga dalam bekerja sebagai buruh tani dan pedagang, karena mereka dapat membagi w aktu untuk mengerjakan tugas utamanya sebagai seorang  istri untuk  menyelsaikan  pekerjaan  rumah,  adapun pekerjaan  suaminya diantaranya  sebagai  (a)  buruh  tani  (b)  kuli  bangunan  dan (c) sebagai  nelayan. Namun   penghasilan   yang   didapat   suami   masih   kurang   dalam   memenuhi kebutuhan  lainnya  maka  dari itu istri ikut bekerja untuk membantu menambah penghasilan  suami  agar  kebutuhan  sehari-hari  yang  lain  dapat  terpenuhi.  (2) Partisipasi  perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Dusun Medas Desa Obel-obel meliputi (a) bekerja sebagai pedagang (b) bekerja sebagai buruh tani harian (c) bekerja sebagai petugas kebersihan dan (d) bekerja sebagai penjual sembako.  AbstractThe research problems of this study are: (1) How the division of labor in female household  Sasak tribal at Medas Obel-obel? (2) How the participation of Sasak w omen in improving family economy at Medas Obel-Obel?. This research used qualitative  approach w ith descriptive method. The technique in determining  the sample  of  this study  w as purposive  sampling. Data collection techniques w ere interview s, observation and documentation. Data analysis techniques of this study w ere data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicated  that (1) The division of Sasak Household  Work at Medas Village of Obel-obel Village does not affect the main job of being a housew ife in w orking as a farm laborer and trader, because they can divide the time to do her main duties as a w ife to  finish her  homew ork, such as (a) farm  laborers  (b) construction laborers and (c) as fishermen. But the income earned by husbands is still lacking in other needs so the w ife w ork to help the husband's income so that other daily needs can be fulfilled. (2) The participation of w omen in improving  the family economy at Medas Village of Obel-obel Village includes (a) w orking as a trader (b) w orking as a daily farm laborer (c) w orking as a janitor and (d) w orking as a seller of basic needs. Keywords: Participation, Women and Family Economy
TOLERANSI ANTAR WARGA SEKOLAH DI SMAN 1 MATARAM Kaljannah Kaljannah; Hairil Wadi; Hamidsyukrie ZM
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.694 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v7i1.110

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sikap toleransi antarwarga sekolah berbeda agama di SMAN 1 Mataram, (2) mengetahui bentuk-bentuk toleransi antarwarga sekolah berbeda agama di SMAN 1 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan (1) sikap toleransi antarwarga sekolah berbeda agama yaitu: memberikan hak setiap orang, saling menjaga dan tidak mengganggu, berpandangan positif terhadap suatu perbedaan, saling menghargai dan saling membantu, serta empati (2) bentuk-bentuk toleransi yang terjadi antarwarga sekolah berbeda agama di SMAN 1 Mataram yaitu: kesepakatan mematuhi aturan, menghargai suatu perbedaan, dan memberikan kedamaian. AbstractThis study aims to (1) find out the tolerance attitude among the school members of different religions in SMAN 1 Mataram, (2) find out the forms of tolerance between school members of different religions in SMAN 1 Mataram. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques in this study is by  using observation, interview and documentation. The results of this study found (1) the attitude of tolerance among school members of different religions, namely: giving rights to everyone, take care of each other and do not interfere, having a positive view of a difference, respecting and helping each other, and empathy (2) forms of tolerance that occur among school members of different religious schools in SMAN 1 Mataram, namely: agreement to obey the rules, respect for differences, and provide peace.
PELATIHAN PEMBUATAN KUIS EDUKATIF SEBAGAI PENUNJANG PENGUASAAN PEMBELAJARAN DARING BAGI GURU SMP DI KECAMATAN NARMADA DAN LINGSAR LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT Hamidsyukrie ZM; Masyhuri Masyhuri; Deni Sutisna; Nursaptini Nursaptini; Nurlaili Handayani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6395

Abstract

ABSTRAKKompetensi dan keahlian guru dalam memanfaatkan teknologi sangat diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam pembelajaran daring. Meski demikian tidak semua guru mampu cepat beradaptasi dalam menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan serta bimbingan kepada guru agar memiliki kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran dan evaluasi yang menyenangkan berbantukan aplikasi Quizziz. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi 3 tahapan, diantaranya: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi observasi dan FGD bersama mitra dan tim, kegiatan inti adalah pelaksanaan pelatihan, dan ketiga adalah tindak lanjut. Hasil kegiatan ini menunjukkan dimana kemampuan peserta pelatihan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Data awal menunjukkan pada aspek pengetahuan awal terhadap aplikasi hanya 13 % diantara mereka yang mengetahui aplikasi Quizziz dan hal tersebut meningkat menjadi 100 % setelah pelaksanaan pelatihan. Selanjutnya pada aspek pemahaman,  sebelum dilaksanakan pelatihan hanya 8% peserta yang memahami aplikasi Quizziz dan setelah pelaksanaan pelatihan meningkat menjadi 70%. Dan terakhir ketertarikan dimana sebelum pelaksanaan pelatihan hanya 26% peserta yang menyatakan tertarik menggunakan aplikasi Quizziz dan setelah pelaksanaan pelatihan mengalami peningkatan menjadi 89%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan berhasil meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan minat atau ketertarikan peserta dalam penggunaan aplikasi Quizziz pada pembelajaran. Kata kunci: pembelajaran daring; teknologi pembelajaran, aplikasi pembelajaran; quizziz . ABSTRACTThe competence and expertise of teachers in utilizing technology is needed to achieve success in online learning. However, not all teachers are able to quickly adapt in using learning applications. This service aims to provide counseling and training as well as guidance to teachers so that they have the ability to carry out fun learning and evaluations using the Quizziz application. The method used in this activity includes 3 stages, including: initial activity, core activity, and final activity. Initial activities include observation and Focus Group Discussion with partners and teams, the core activity is the implementation of training, and the third is follow-up activities. The results of this activity indicate where the ability of the training participants has increased very significantly. Preliminary data shows that in the aspect of initial knowledge only 13% of participants know the Quizziz application and eventually it increases to 100% after the training. Next on the aspect of understanding. before the training was carried out only 8% of participants understood the Quizziz application and after the training it increased to 70%. And lastly, interest, where before the training only 26% of participants expressed interest in using Quizziz and after the training increased to 89%. Based on these data, it can be concluded that this service activity went well and succeeded in increasing the knowledge, understanding, and interest of participants in using the Quizziz application for learning. Keywords: online learning; learning technology, learning applications; quizziz
Pelatihan Penulisan dan Penyuntingan Karya Ilmiah bagi Guru-Guru MTS dan MA Pondok Pesantren Azziziyah Kapek di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Hamidsyukrie ZM; Muntari Muntari; A Wahab Jufri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.547 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i1.219

Abstract

Abstrak: Salah satu kompetensi yang wajib dipenuhi guru adalah kompetensi profesional. Dalam melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan, guru harus mampu melakukan publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan dalam bidang ilmu pendidikan. Karya tulis bisa berupa laporan di antaranya hasil penelitian pendidikan, makalah ilmiah, tulisan ilmiah popular, artikel ilmiah dalam bidang pendidikan, dan buku teks pelajaran. Tujuan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah agar guru memahami secara komprehensif mengenai teknik penyusunan karya ilmiah; guru terampil dalam menyusun karya tulis ilmiah untuk publikasi; dan guru bisa mempublikasikan tulisan ilmiahnya dalam jurnal ilmiah. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah melalui pelatihan atau training yang lebih berbasis pada praktek yang didasarkan pada tagihan dan kebutuhan guru. Pengabdian dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: studi literatur, menganalisis kebutuhan guru, pengukuran kemampuan awal guru, mendesain kurikulum pelatihan, pelaksanaan pelatihan berupa kajian teori, praktek membuat karya tulis ilmiah untuk dipublikasikan, pemantauan dan bimbingan di lapangan, evaluasi hasil pelaksanaan pelatihan, dan penyusunan laporan. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah sangat dibutuhkan oleh guru. Hal ini didasarkan pada pengakuan guru dan hasil evaluasi kegiatan. Selain itu, berdasarkan penilaian terhadap artikel yang disusun setelah kegiatan pelatihan, guru belum mampu membuat tulisan yang layak untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional. Kata Kunci: pelatihan, penulisan, penyuntingan, karya ilmiah
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru-Guru MTs dan MA Di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu Hamidsyukrie ZM; Sukardi Sukardi; Ni Made Novi Suryanti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.588 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.220

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru MA dan MTs Swasta di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu dalam membuat proposal penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk mencapai tujuan ini, kegiatan ini menggunakan metode workshop melalui cara pelatihan dan pendampingan. Hasilnya menunjukkan bahwa guru-guru mampu mengikuti   rangkaian kegiatan dan mampu membuat proposal PTK. Kegiatan disambut baik oleh guru-guru dan mereka mengharapkan agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara periodik. Kata Kunci: penyusunan proposal, penelitian tindakan kelas
KESETARAAN GENDER DITINJAU DARI AKSES PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN BAGI PEREMPUAN DI DUSUN SADE DESA REMBITAN Widya Regina Larasati; Hamidsyukrie ZM; Sukardi
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Sosial dan Keragaman
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/juridiksiam.v9i2.339

Abstract

This study aims to determine; (1) gender equality in access to education for women in Sade Hamlet, Rembitan Village, Central Lombok Regency (2) gender equality in access to work for women in Sade Hamlet, Rembitan Village, Central Lombok Regency. This research was conducted in Sade Hamlet, Rembitan Village, Central Lombok Regency. This study used a qualitative approach with the case study method. Data collection techniques in this study used interviews, observation, and documentation. Then the data were analyzed through the stages of data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study found that: 1) gender equality in access to education there is gender equality between men and women where women get the same rights and opportunities in education that are equal to men, 2) gender equality in access to work for women there is equality gender relations between men and women where women get the same rights and opportunities in jobs that are equal to men.
Tradisi Nyesek : Belenggu Bagi Perempuan Suku Sasak Ditengah Hegemoni Maskulinitas Susmawati, Susmawati; Hamidsyukrie ZM, Hamidsyukrie ZM; Wahidah, Ananda
Sosioglobal Vol 8, No 2 (2024): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v8i2.54276

Abstract

ABSTRAKTradisi nyesek (menenun) menjadi tolak ukur kedewasaan dan makna tubuh bagi perempuan yang masih dilestarikan oleh masyarakat Suku Sasak Dusun Sade Kabupaten Lombok Tengah. Tradisi nyesek menjadi salah satu syarat menikah bagi perempuan. Eksistensi tradisi ini mencerminkan adanya hegemoni maskulinitas sehingga menyebabkan terbatasnya aksesibilitas bagi perempuan di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hegemoni maskulinitas dalam tradisi nyesek serta eksistensi tradisi nyesek bagi perempuan Suku Sasak. Metode penelitian menggunakan etnografi dengan wawancara mendalam. Informan penelitian ini terdiri dari 10 orang, 6 orang perempuan dan 4 orang laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya label maskulinitas terhadap laki-laki seperti macho, bertanggung jawab, berjiwa pemimpin, rasional dan kuat. Label tersebut mendorong terciptanya hegemoni sehingga membuat laki-laki tidak terlibat dalam tradisi nyesek dan tidak menjadi syarat menikah. Berbanding terbalik bagi perempuan, dimana nyesek menjadi hal yang wajib dan sebagai syarat untuk menikah. Selain itu, adanya pelabelan tersebut membuat akses yang tidak terbatas bagi laki-laki untuk mengenyam pendidikan. Hal ini juga membuat laki-laki lebih leluasa untuk bekerja di ranah publik sementara perempuan hanya di ranah domestik. Kata Kunci : Hegemoni Maskulinitas, Nyesek , PerempuanABSTRACTNyesek (weave) becomes an indicator of maturity and body meaning to women in which still be preserved by people of Sasak in Dusun Sade Central Lombok regency. This costume becomes one of the women's obligatory marriage requirements. The existence of this costume reflects the hegemonic masculinity so therefore brings forth the limitation of accessibility to the women in the society. This research is aimed to discover the hegemonic masculinity in nyesek tradition and the existence of this tradition for Sasaknese women. This research utilized the ethnography method with deep interviews. The Informants, furthermore, consisted of 10 people with 6 women and 4 men. The result of this research indicates that with the presence of masculinity to men such as macho, being responsible, leadership spirit, rational, and strong. Those labels bring forth the emergence of hegemony and therefore make men not involved in the tradition. On the contrary with women in which nyesek becomes obligatory marriage requirements. The presence of those labels, furthermore, makes the educational access for men being unlimited. As a result, men are more unimpeded to work in a public domain while women in a domestic domain.Keyword : Hegemonic Masculinity, Nyesek, Woman