Pendahuluan: Perbandingan sosial merupakan perilaku yang sering terjadi pada remaja yang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain, berdasarkan status sosial, status ekonomi, kecantikan, ciri kepribadian, kemampuan, pendapat, reaksi emosi, dan sebagainya. Kecenderungan melakukan perbandingan sosial yang dilakukan remaja lebih besar ketika mengevaluasi dirinya sendiri yang dapat menimbulkan ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri dan menimbulkan dampak negatif maupun positif, sehingga dapat menimbulkan rasa frustrasi hingga depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perbandingan sosial dengan depresi pada remaja usia 12-24 tahun di Desa Suci Kecamatan Manyar Gresik. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 73 orang remaja dan sampel yang digunakan sebanyak 62 orang remaja dengan menggunakan teknik simple random sampling. Uji statistik menggunakan Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perbandingan sosial pada remaja tergolong kategori sedang sebanyak 44 orang (71%). Pada kejadian depresi pada remaja tergolong kategori ringan sebanyak 40 orang (64,5%). Nilai signifikansi korelasi antara perbandingan sosial dengan depresi pada remaja diperoleh dengan nilai p = 0,464 ≥ α (0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara perbandingan sosial dengan depresi pada remaja usia 12-24 tahun di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Introduction: Social comparison is a behavior that often occurs in adolescents who tend to compare themselves with others, based on social status, economic status, beauty, personality traits, abilities, opinions, emotional reactions, and so on. The tendency to make a social comparison that adolescents are greater when they evaluate themselves which can cause dissatisfaction with themselves and cause negative and positive effects, so which can cause frustration to depression. The purpose of this research was to know the correlation between social comparison and depression in adolescents aged 12-24 years in Suci Village, Manyar District, Gresik. Method: The type of research used is quantitative with a cross-sectional approach. The population was 73 teenagers and the sample used was 62 teenagers using simple random sampling technique. Statistical tests used the Spearman Rank. Results: The research results showed that the level of social comparison in adolescents classified as medium category with as many as 44 people (71%). In the incidence of depression in adolescents is classified as a mild category for as many as 40 people (64.5%). The significance value of the correlation between social comparison and depression in adolescents was obtained by p-value = 0.464 ≥ α (0.05). Conclusion: There is no correlation between social comparison and depression in adolescents aged 12-24 years in Suci Village, Manyar District, Gresik.