Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh Tahun 2020 Paradhiba, Meutia; Rezeky, Sahbainur
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): VOL. 6 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1552

Abstract

Stunting atau pendek merupakan indikator status gizi kronis yang dapat menggambarkan pertumbuhan yang tidak optimal karena malnutrisi jangka panjang. Dinkes kota Banda Aceh menemukan prevelensi angka stunting pada balita di tahun 2016 menjadi 27,1%. stunting  pada balita di Kota banda Aceh masih menjadi masalah masyarakat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh tahun 2020.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain case control  dengan populasi yaitu seleuruh anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kopelma, total sampel adalah 53 balita sampel  case dan 53 balita sampel control. Tehnik pengambilan sampel adalah teknik matching dan simple random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 5  april – 9 mei 2020. Cara pengumpulan data dengan metode wawancara. Selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan mencari nilai OR pada tabulasi 2x2. Ha diterima p value <0,05.Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa balita dengan asupan energi tidak adekuat dan mengalami stunting berjumlah 13 balita (24,5%). Balita dengan asupan protein tidak adekuat dan mengalami stunting berjumlah 38 balita (71,7%). Balita yang terkena penyakit infeksi dan mengalami stunting berjumlah 24 balita (45,3%). Balita yang tidak memiliki riwayat ASI ekslusif berjumlah 35 balita (66%). Balita yang memiliki riwayat BBLR dan mengalami stunting berjumlah 12 balita (22,6%).Kesimpulan dan saran : Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita adalah asupan protein (p value=0,000, OR= 0,103), penyakit infeksi (p value= 0,003, OR= 4,046), riwayat ASI ekslusif (p value= 0,011, OR= 2,963),BBLR (p value= 0,026, OR= 4,878). Asupan energi (p value= 0,816, OR= 0,806) bukan merupan faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas kopelma Darussalam. Diharapkan Ibu balita untuk memperhatikan tumbuh kembang balita dengan pemenuhan asupan makanan sesuai kebutuhan, menjaga lingkungan dan membawa balita ke pelayanan kesehatan.  Kata Kunci        : stunting, faktor pengaruh, balita
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH Paradhiba, Meutia; Rezeky, Sahbainur
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1555

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dikalangan usia lanjut. Orang yang berusia lanjut akan mengalami penurunan beberapa fungsi organ tubuh yang dapat menyebabkan penyerapan zat gizi menurun. Beberapa faktor penyebab hipertensi pada usia lanjut antara lain adalah genetik (riwayat keluarga), aktifitas fisik yang rendah dan konsumsi natrium berlebih. untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga, aktivitas fisik, obesitas dan konsumsi natrium dengan hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 72 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 02 Februari- 20 Maret 2016 pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. Cara pengumpulan data dengan membagikan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value <0,05. sebagian besar lansia yang memiliki riwayat keluarga hipertensi mengalami hipertensi grade II sebanyak 66%, lansia dengan aktivitas fisik ringan menderita hipertensi grade II sebanyak 68,3%, lansia yang mengalami obesitas mengidap hipertensi grade II sebanyak 67,5% dan lansia yang mengkonsumsi natrium tinggi mengidap hipertensi grade II sebanyak 63,3%. ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi (p=0,005), ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p=0,017), ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi (p=0,0021) dan ada hubungan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p=0,002) pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh Tahun 2021. Diharapkan bagi lansia untuk mampu mengontrol konsumsi makanan yang dibatasi bagi penderita hipertensi misalnya makanan yang mengandung natrium, melakukan aktivitas fisik (olahraga ringan seperti jalan santai setiap hari dan bersepeda) dan rutin mengontrol tekanan darah.                                                                                                                                                                            Kata kunci : riwayat keluarga, aktivitas fisik, obesitas, konsumsi natrium, hipertensi
FAKTOR KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD PUKESMAS SUAK RIBE KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2023 Rahmawati, Kiki; Yarmaliza, Yarmaliza; Paradhiba, Meutia; Fitri Siregar, Siti Maisyaroh; Fera, Dian
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 12, No 2 (2024): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v12i2.2159

Abstract

Hipertensi merupakan infeksi degeneratif yang menjadi permasalahan signifikan saat ini. Hipertensi adalah infeksi yang tenang karena korbannya tidak memikirkan atau menyadarinya sampai denyut nadinya diperkirakan. Tingkat hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Pukesmas Suak Ribe Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik menggunakan pendekatan desain Case Control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang masing-masing untuk kelompok kasus (penderita) dan control (tidak penderita) (perbandingan 1:1), dengan total sampel 128 orang yang dimana terdiri atas 64 case dn 64 control dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner konsumsi makanan,status gizi,aktivitas fisik,serta, perilaku merokok. Hasil analisis faktor konsumsi makanan berisiko, status gizi didapatkan P.Value = 0.001, 0.0000, yang berarti ada hubungan terhadap kejadian hipertensi. Dan faktor aktifitas fisik dan Perilaku merokok dengan P.Value = 0.076, 1.000 yang artinya tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja UPTD Pukesmas Suak Ribe Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2023 terhadap 128 responden baik dari kelompok case maupun control yaitu adanya hubungan konsumsi makanan berisiko dan status gizi terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD Pukesmas Suak Ribet Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2023. Untuk sementara, pekerja kesehatan dapat memberikan pelatihan mengenai tekanan darah, faktor penyebabnya,serta pola hidup sehat dan teratur untuk mencegah hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pasien hipertensi dapat mengendalikannya menu makanan seimbang yang di konsumsi serta menjaga pola makan yang benar dan tepat.
Gambaran Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Meurebo Berbasis Pendekatan Sistem dan Atribut Surveilans Rimonda, Rubi; Saputra, Firman Firdauz; Paradhiba, Meutia; Artika, Aulia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 11 No 2 (2024): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v11i2.235

Abstract

Terjadi peningkatan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Meurebo pada tahun 2023. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan insidens kasus DBD yaitu dengan melakukan kegiatan surveilans kasus dengan baik yang diikuti dengan manajemen pelaksanaan tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat sasaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi gambaran pelaksanaan surveilans DBD di Puskesmas Meurebo berbasis pendekatan sistem dan atribut surveilans. Penelitian menggunakan rancang bangun kualitatif dengan menggunakan metode phenomenology berbasis evaluasi sistem. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Meurebo sejak bulan mei-juni 2023. Informan terdiri dari 1 informan utama dan 2 informan pendukung. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terkait indikator sistem (input, proses dan output) dan atribut sistem. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem surveilans di Puskesmas Meurebo sudah cukup baik. Pada komponen input sudah berjalan cukup baik namun sumber daya manusia yang dimiliki belum sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh kementrian dan memiliki double job dengan kegiatan bidang lain, selain itu pada bagian anggaran juga masih di anggap kurang. Atribut surveilans sudah cukup baik namun pada bagian kualitas data dikhawatirkan memiliki kualitas yang kurang baik karena data diolah secara manual dan belum tersedia aplikasi khusus. Upaya pengendalian yang dilakukan juga sudah cukup baik namun output belum optimal karena kurangnnya pemahaman masyarakat terkait DBD.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Personil Pemadam Kebakaran Di Bpbd Kabupaten Simeulue Amalia , Fitri; Iqbal Fahlevi , M; Paradhiba, Meutia; Musnadi, Jun; Duana, Maiza
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v12i2.184

Abstract

Pendahuluan: Banyaknya kasus kecelakaan kerja pada petugas pemadam kebakaran yang ada di BPBD kabupaten Simeulue, dikarenakan kurangnya ketersediaan APD. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya kecelakaan kerja pada petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Simeulue. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross cectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh personil pemadam kebakaran Simeulue Timur yang berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner google form. Data dianalisis menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dengan kecelakaan kerja (p value = 0,069), pelatihan kerja dengan kecelakaan kerja (p value = 0,357), dan kurangnya ketersediaan APD dengan kecelakaan kerja (p value = 0,772). Kesimpulan: Pengetahuan, pelatihan kerja dan ketersediaan APD tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecelakaan kerja personil pemadam kebakaran di BPBD Kabupaten Simeulue. Saran: Instansi BPBD Kabupaten Simeulue harus lebih meningkatkan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi personil pemadam kebakaran khusunya pada pos pemadam kebakaran Simeulue Timur. Bagi personil pemadam kebakaran selalu menggunakan alat pelindung diri secara lengkap dan benar saat bertugas, karena penggunaan APD yang tepat dapat mengurangi risiko cedera.
EDUKASI BAHAYA ROKOK SEJAK DINI PADA SISWA SEKOLAH DASAR di SDN PEULANTEU KECAMATN BUBON KABUPATEN ACEH BARAT Kusumawardani, Eva; Syam, Nasrianti; Paradhiba, Meutia; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Ernawati; Rimonda, Rubi; Fadillah, Mardi; Putra, Onetusfifsi; Saputra, Firman Firdauz; Siahaan, Perry Boy Chandra
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v2i3.10668

Abstract

The prevalence of smoking among school-aged adolescents, specifically those aged 10–18 years, increased according to the 2018 Basic Health Research (Riskesdas) report. Youth smoking remains a serious public health issue despite various prevention and reduction efforts implemented in many countries, including Indonesia. The aim of educating sixth-grade students at SDN Peulanteu about the dangers of smoking was to enhance their knowledge regarding the risks of smoking for both active and passive smokers. The method used in this community service activity was health education, which included lectures and discussions. The material was delivered by lecturers and students from Teuku Umar University using media such as PowerPoint presentations and leaflets. Additionally, question-and-answer sessions and ice-breaking activities were conducted to increase interaction with participants. This community service activity successfully improved students' understanding of the health risks associated with smoking. The educational sessions fostered enthusiasm among students in grasping the presented material. It is recommended that health workers and educators continue to conduct regular awareness campaigns on the dangers of smoking to strengthen students' understanding. Furthermore, developing more engaging and interactive educational materials, such as digital media or educational games, is suggested to capture students' attention effectively.
Spatial Modeling of Infant Mortality Rate In Sampang Regency : An Ecological Study Saputra, Firman Firdauz; Nursia N, Lily Eky; Kusumawardani, Eva Flourentina; Syam, Nasrianti; Paradhiba, Meutia; Fadillah, Mardi; Ssekalembe, Geofrey
Journal of Applied Geospatial Information Vol. 8 No. 2 (2024): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v8i2.7158

Abstract

Infant mortality rate (IMR) is one of the indicators to measure public health status and community welfare. In the last 3 years (2014-2016), the infant mortality rate in Sampang Regency has increased. The purpose of this study is to develop spatial-based modeling of factors affecting infant mortality rates in Sampang. Researchers used an ecological study design where secondary data came from the Health Office and the Central Bureau of Statistics in Sampang Regency. The dependent variable is infant mortality rate, while the independent variables are delivery assisted by health workers, exclusive breastfeeding coverage, neonatal complications handled, K4 visit coverage, LBW percentage, midwife to population ratio, percentage of clean and healthy household behavior. Data has been analyzed and processed using Geoda and Quantum GIS applications. Based on statistical tests, the spatial model is obtained: ŷi= -21.82+0.706 ∑(i=1,i≠j)^n wijyi-0.61* childbirth attended by health worker+0.10* neonatal complications attended by health worker+1.89* LBW babies. Each variable of childbirth assisted by health workers increased by 10, it can decrease the infant mortality rate by 6.1 cases. Each variable of neonatal complications not handled by health workers rises 10 units, it can increase the infant mortality rate by 1 case. each variable of LBW babies rises 1 unit and it can increase infant mortality cases by 1.89 cases. The results of this study can be used to reduce infant mortality rates that occur by intervening in existing factors.
A Model for the Incidence of Phone Addiction in University Students at Sub-urban Areas Saputra, Firman Firdauz; Widiyawati, Wiwik; Paradhiba, Meutia; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Kusumawardani, Eva Flourentina; Ssekalembe, Geofrey
An Idea Health Journal Vol 5 No 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v5i02.482

Abstract

Indonesia is the fourth country worldwide regarding smartphone use, reaching 100 million users. The use of cell phones has a negative effect called phone addiction, which can lead to further health problems, both physical and non- physical health problems. This study aimed to model the incidence of phone addiction in students in suburban areas. The population of this study were students of Muhammadiyah University Gresik who were 17 years old, had a smartphone, used a smartphone for> 2 years, and had internet access. Data was collected online from March - April 2020 with 101 respondents. Samples were selected using simple random sampling. The condition of phone addiction was measured using the Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV) questionnaire. Analysis was carried out using Pearson chi-square and multiple logistic regression. The results of the bivariable analysis obtained variables associated with the onset of phone addiction, namely age, last education, residence, location of residence, and faculty of origin of respondents. The results of the multivariable analysis that was carried out obtained several significant variables, namely the age of the respondent (0.09; aPR 0.393) and the duration of daily cellphone use (0.05; 1.543). Students are a population with a high risk of developing phone addiction. One of the most critical factors for the onset of phone addiction is the high duration of cell phone use. Preventive measures need to be taken to reduce and prevent the onset of phone addiction in students before it causes further health problems.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN GASTRITIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TEUKU UMAR Hajijah, Sabul; Siregar, Siti Maisyaroh Fitri; Paradhiba, Meutia; Yarmaliza, Yarmaliza; Kiswanto, Kiswanto
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40602

Abstract

Gastritis merupakan penyakit tidak menular yang dapat bersifat akut maupun kronis serta berpotensi menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan, menghindari stres, serta menghindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu iritasi lambung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian gastritis pada mahasiswa Universitas Teuku Umar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 377 responden yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Distribusi sampel di setiap fakultas ditentukan dengan rumus fraction cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dalam format Google Form yang berisi informasi mengenai karakteristik usia dan jenis kelamin responden. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan gastritis. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa p-value untuk variabel usia adalah 0,204, sedangkan untuk variabel jenis kelamin adalah 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dan kejadian gastritis, tetapi terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dan kejadian gastritis. Oleh karena itu, mahasiswa perlu meningkatkan kesadaran akan faktor risiko gastritis serta mengadopsi pola hidup sehat untuk mencegah penyakit ini.
Refreshment Kader Kesehatan Dalam Rangka Eliminasi Tuberkulosis Saputra, Firman Firdauz; Kusumawardani, Eva Flourentina; Paradhiba, Meutia; Rimonda, Rubi; Siahaan, Perry Boy Chandra; Putra, Onetusfifsi; Fadillah, Mardi; Syam, Nasrianti; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Raflythenu, Abdul Gani
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i2.197

Abstract

Tuberculosis (TB) is still a significant health problem, with deaths reaching 1.3 million in 2016. Indonesia has a relatively high incidence of TB cases, reaching 391 cases per 100,000 population. One crucial element in handling tuberculosis cases is cooperating with Health Cadres in the community to solve TB problems. Cadres have an essential role in TB, starting from case detection, drug-taking supervision, and community empowerment. Hence, it is necessary to refresh their knowledge regularly and solve obstacles cadres face in the field. With this vital role, it is essential to consistently update the knowledge and skills of cadres in the community. The purpose of this service is to improve the knowledge and skills of cadres as well as to identify problems and constraints of cadres in society. Refreshment activities are carried out using lecture, and discussion techniques, with the media used being PowerPoint and cadre pocketbooks. Implementation evaluation is carried out using structural evaluation, processes, and results. The results of the evaluation conducted showed that the attendance of participants was >80%, and there was a significant increase in knowledge in participants from the results of the T-paired test that had been carried out. The refreshment activities carried out are always very important to maintain knowledge and skills and solve problems faced by cadres in the community and continually motivate cadres to do community empowerment well to create a healthy community and significantly eliminate tuberculosis cases..