Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pendampingan terhadap peternak kambing dalam rangka meningkatkan penghasilan keluarga di desa hutan dayurejo lereng gunung arjuno Hermanto, Yustinus Budi; Nugroho, Matheus; Purba, Lasman Parulian
Jurnal Komunikasi Profesional Vol. 5 No. 6 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jkp.v5i6.4373

Abstract

This Community Service Activity (PKM) has partners who are a group of goat breeders located in the Dayurejo Forest Village on the slopes of Mount Arjuno, Prigen District, Pasuruan Regency, East Java. Of the 14 problems faced by partners, cultivating a cage and five goats worth giving to the community is the main priority that has been mutually agreed to be carried out on an area of ​​approximately 14 m2. The purpose of doing community service by supporting goat breeders is to provide a view that in the future if it is carried out diligently, the welfare of the breeder will be achieved slowly but tends to be more certain. The presence of five goats supported by the Abdimas Team is a form of implementing community service after implementing ANSOS with partners with the aim of supporting the forest economy in the future, including for families of farmers.
ISOLASI ALBUMIN DAN KARAKTERISTIK BERAT MOLEKUL HASIL EKSTRAKSI SECARA PENGUKUSAN IKAN GABUS (The Isolation of Albumin and Characteristics of Molecular Weight from Extraction Result by Steaming of Fish Gabus (Ophiocephalus striatus)) Matheus Nugroho
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 9, No 1 (2013): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2013.263 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.9.1.40-48

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk adalah isolasi albumin dan penentuan berat molekul dari ekstraksi secara pengukusan ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Metode penelitian adalah ekstraksi secara pengukusan waterbath dengan  suhu kisaran 40-90 oC, dan lama 25-35 menit, untuk mendapatkan rendemen dan kadar albumin ekstrak kasar ikan gabus yang optimal. Tahap selanjutnya adalah isolasi albumin dan penentuan berat molekulnya dari hasil ekstraksi yang optimal. Analisa data penelitian ini adalah analisa deskriptif untuk melihat foto hasil elektroforesis. Sementara untuk hasil analisa pengukuran isolasi albumin secara filtrasi gel sephadex G-75 dilakukan dengan Rancangan Petak terbagi (RPB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara berbagai faktor perlakuan. Kadar albumin isolat albumin tertinggi sebesar 1.77 mg g-1, pengaruh suhu pengukusan 40 oC selama 30 menit, pada pengambilan 5 ml fraksi ke-2. Elektroforesis SDS-PAGE dengan jumlah protein paling komplek adalah isolat albumin pengaruh suhu pengukusan 40 oC selama 30 menit, terletak pada 5 ml fraksi ke-1, 5 ml fraksi ke-2 dan 5 ml fraksi ke-3. Pita protein terdiri dari 2 pita mayor dan 5 pita minor dengan berat molekul 14.6-133 kD. Kata kunci : ikan gabus (Ophiocephalus striatus), isolasi albumin, berat molekul The objective of this study for the isolation of albumin and determination of molecular weight of extraction by steaming of fish gabus (Ophiocephalus striatus). The research method is the extraction of a steaming waterbath with the temperature range 40-90 oC, and the long 25-35 minutes, to obtain recovery and albumin levels of crude extract of fish gabus that optimal. The next stage is the isolation of albumin and its molecular weight determination of the optimal extraction. Analysis of data of this study is a descriptive analysis to see photos of electrophoresis. While analyzing the results of measurements for albumin isolation by gel filtration Sephadex G-75 made with split plot design (RPB). The results showed that there is interaction between the various treatment factors. The highest levels of albumin albumin isolates of 1.77 mg g-1, the effect of steaming temperature of 40 °C for 30 minutes, 5 ml fractions on the uptake-2. SDS-PAGE electrophoresis with the most complex of the protein albumin is isolate the influence of steaming temperature 40 °C for 30 minutes, located at 5 ml-1 fraction, 5 ml of fraction-2 and 5 ml fractions to-3. Protein bands consist of two major bands and 5 minor bands with moleculer weight 14.6 to 133 kD. Key words : fish gabus (Ophiocephalus striatus), albumin isolation, molecular weight
UJI BIOLOGIS EKSTRAK KASAR DAN ISOLAT ALBUMIN IKAN GABUS (Test the Biological Quality of Crude Extract and Isolate Albumin Gabus Fish (Ophiocephalus striatus) Towards Body Weight and Albumin Serum Content of Murine Rodents) Matheus Nugroho
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 9, No 1 (2013): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.7 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.9.1.49-54

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menentukan kualitas biologis ekstrak kasar dan isolat albumin ikan gabus yang optimal terhadap berat badan dan kadar serum albumin tikus mencit. Analisa data penelitian ini adalah uji kualitas biologis ekstrak kasar dan isolat albumin pada tikus mencit, perbedaan hasil tiap perlakuannya dianalisa dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Hasil terbaik uji kualitas biologis ekstrak albumin kasar dan isolat albumin pada tikus Mencit (Mus musculus L.) adalah berat badan tertinggi 28.48 g, pada mencit yang diberi perlakuan ekstrak albumin kasar. Kadar albumin serum tertinggi 2.22 g dl-1 pada mencit yang diberi perlakuan ekstrak albumin kasar. Kata kunci : ikan gabus (Ophiocephalus striatus), kualitas biologis ekstrak kasar dan isolat albumin, tikus mencit (Mus musculus L.) The objective of this study to determine the biological quality of crude extracts and albumin isolates of gabus fish that optimal towards body weight and albumin serum content of murine rodents. Analysis of data of this study is to test the biological quality of crude extract and isolate albumin in rats mice, differences in the results of each treatment group were analyzed by Randomized Design (RAK) a single factor. The best results test of the biological quality of crude albumin extract and albumin isolates in murine rodents (Mus musculus L.) is the highest weight 28.48 g, in rodent treated crude albumin extract. The highest contents of serum albumin 2.22 g d-1 in rodent treated crude albumin extract. Key words : gabus fish (Ophiocephalus striatus), the biological quality of crude extract and isolate albumin, murine rodents (Mus musculus L.)
PENGARUH SUHU DAN LAMA EKSTRAKSI SECARA PENGUKUSAN TERHADAP RENDEMEN DAN KADAR ALBUMIN IKAN GABUS (The Effect of Temperature and Duration of the Steaming Extraction Albumin Content and Yield from the Fish Gabus (Ophiocephalus striatus)) Matheus Nugroho
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 8, No 2 (2013): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.028 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.8.2.38-43

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menentukan suhu dan lama ekstraksi pengukusan yang tepat untuk mendapatkan rendemen dan kadar albumin yang optimal dari ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Metode penelitian adalah menentukan suhu pada kisaran 40-90 oC, dan ekstraksi secara pengukusan waterbath selama 25-35 menit, untuk mendapatkan rendemen dan kadar albumin ekstrak kasar ikan gabus yang optimal. Pengujian suhu dan lama ekstraksi secara pengukusan terhadap rendemen, kadar albumin dan rendemen albumin daging ikan gabus menggunakan analisa Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan interaksi antara berbagai faktor perlakuan dengan semakin tinggi suhu kisaran 40-90 oC, dan lama pengukusan kisaran 25-35 menit. Rendemen albumin tertinggi ekstrak ikan gabus sebesar 2.459 g (100g)-1, oleh suhu pengukusan 60 oC selama 25-35 menit. Kata kunci : Ikan gabus (Ophiocephalus striatus), suhu dan lama ekstraksi pengukusan, rendemen albumin The objective of this study to determine the temperature and duration of the steaming extraction that right to obtain albumin content and yield that optimal from the fish Gabus (Ophiocephalus striatus). The research method is to determine the temperature in the range 40-90 oC, and the steaming extraction waterbath for 25-35 minutes, to obtain yield and albumin content of fish Gabus coarse extract that optimal. Testing temperature and extraction time is steaming toward yield, albumin content and albumin yield of fish Gabus meat using Group Randomized Factorial design analysis (RAKF). The results showed that no interaction between the various factors treated with the higher temperature range 40-90 oC, and the range of 25-35 minutes longer steaming. The highest albumin yield extract of the common snakehead of 2.459 g (100 g)-1 fish, by steaming temperature 60 °C for 25-35 minutes. Key words : Fish Gabus (Ophiocephalus striatus), extraction temperature and duration of steaming, the albumin yield
PENGARUH JENIS PISANG DAN BAHAN PERENDAM TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG PISANG (Musa Spp) Hapsari Titi Palupi; A. Zainul A; Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.512 KB) | DOI: 10.35891/tp.v4i1.21

Abstract

Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh jenis buah pisang (ambon, tanduk, kepok dan biji) terhadap karakteristik fisik kimia organoleptik dan sifat amilografi tepung pisang; dan mempelajari pengaruh penggunaan bahan perendaman NaS2O5 dan (CaC03) terhadap kualitas tepung pisang. Berdasarkan analisa statistik jenis pisang memberikan pengaruh nyata (p=0.05) pada sifat kimia fisik, dan organoleptik. Jenis pisang memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak, abu, serat kasar, pati, rendemen, warna, sifat amilografi serta organoleptik warna, tekstur dan aroma. Bahan perendan berpengaruh nyata pada kadar air, lemak, serat kasar. Tepung dari jenis pisang tanduk dan kepok mempunyai waktu gelatinisasi terendah 15-16 menit dan temperatur gelatinisasi 84.8oC-85oC. Penggunaan bahan perendam kalsium karbonat (CaCO3) mempunyai waktu dan temperatur gealtinisasi dan viskositas tepung pisang lebih rendah daripada natrium metabisulfit (NaS2O5). Kata Kunci : Pisang, bahan perendam, tepung pisang
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN PASURUAN: KAJIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA DI WILAYAH PESISIR PANTAI Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.138 KB) | DOI: 10.35891/tp.v6i1.464

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengabdian masyarakat civitas akademikaUniversitas Yudharta adalah (1) untuk mengetahui pola hidup nelayan (kondisi sosial,ekonomi dan budaya), dan upaya pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi apa sajayang dapat dilakukan untuk merubah kehidupan yang lebih baik; (2) untuk mengetahuimodal usaha yang dimiliki nelayan, dan upaya ilmu pengetahuan dan teknologi apa sajayang dapat dilakukan untuk merubah kehidupan yang lebih baik; (3) untuk merumuskankonsep kebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan yang tepat, untuk merubahkehidupan nelayan yang lebih baik. Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatanpengabdian masyarakat ini action research, dengan fokus (1) pola hidup nelayan (kondisisosial, ekonomi dan budaya); (2) modal usaha yang dimiliki nelayan dan (3) konsepkebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)pola hidup nelayan, yaitu interaksi sosial dan budaya masyarakat nelayan KabupatenPasuruan masih kuat, sementara tingkat pendapatan dan kesempatan berusaha masihrendah. Metode pelatihan dan pengembangan diversifikasi usaha produk perikanan dapatmeningkatkan pendapatan ekonomi nelayan; (2) modal usaha nelayan yaitu aset yangdimiliki nelayan dan peluang pengembangannya, manajemen modal usaha nelayan sertaakseptabilitas pengembangan modal usaha belum memberikan pengaruh terhadappeningkatan pendapatan ekonomi masyarakat nelayan. Metode pelatihan dan  pengembangan manajemen kewirausahaan ekonomi mikro dapat meningkatkanpendapatan ekonomi nelayan; (3) konsep kebijakan pengembangan ekonomi produktifusaha pengolahan hasil perikanan yang berkelanjutan, dengan metode pelatihan danpendampingan keluarga nelayan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.
PENGARUH PRE GELATINISASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG SINGKONG Hapsari Titi Palupi; A. Zainul A; Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.499 KB) | DOI: 10.35891/tp.v1i1.474

Abstract

Selama ini tepung singkong masih terbatas penggunaannya, karena secara umum dibatasi oleh sifat fisik dan kimia-nya. Tepung singkong terbuat dari potongan ubi kayu yang telah kering. Tepung Pre gelatinisasi adalah tepung yang mengalami proses gelatinisasi dengan perebusan (parboiling) dan selanjutnya dikeringkan, sehingga memperbaiki kualitas, sifat reologi dan pasta tepung. Tujuan penelitian adalah mempelajari pembuatan dan karakteristik tepung singkong pre gelatinisasi dan pengaruh suhu pre-gelatinisasi 1000 C, 900 C, 800 C terhadap karakteristik tepung singkong . Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan yaitu A = Tanpa pre gelatinisasi, B = Pre gelatinisasi pada suhu 1000 C, C = Pre gelatinisasi pada suhu 900 C, D = Pre gelatinisasi pada suhu 800 C. Dari analisa statistik terdapat perbedaan nyata perlakuan tanpa pre gelatinisasi dan pre gelatinisasi terhadap karakteristik kadar air, kadar HCN, kadar amilosa, derajat putih, organoleptik, dan sifat amilografi. Perlakuan pre gelatinisasi mampu menurunkan suhu dan waktu awal gelatinisasi, suhu dan waktu gelatinisasi (saat granula pecah), viskositas dingin, dan viskositas balik. Analisa statistik terhadap perlakuan suhu pre gelatinisasi 1000 C, 900 C, 800 C memberikan pengaruh yang berbeda nyata, kadar amilosa, derajat putih, dan penerimaan organoleptik (warna, kenampakan, dan aroma) terhadap sifat amilografi.  
PENGUJIAN BEBERAPA VARIABEL YANG MENENTUKAN KESUKAAN KONSUMEN MEMBELI BANDENG PRESTO (Chanos Chanos Fork) GRESIK Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.124 KB) | DOI: 10.35891/tp.v2i1.484

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel kualitas produk, pelayanan, harga, promosi dan distribusi terhadap kesukaan konsumen dalam membeli produk bandeng presto,  dan menentukan pengaruh variabel yang dominan terhadap kesukaan konsumen dalam membeli produk bandeng presto. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis model regresi liniear berganda OLS (Ordinary Least Squares), hasil perhitungan dengan program SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel terhadap kesukaan konsumen dalam membeli produk bandeng presto adalah kualitas produk sebesar 0,227, pelayanan -0,026, harga 0,144, promosi 0,090 dan distribusi sebesar 0,264. Pengaruh variabel yang paling dominan terhadap kesukaan konsumen dalam membeli produk bandeng presto adalah distribusi sebesar 0,264 (26,4%), dan peringkat berikutnya variabel kualitas produk 0,227 (22,7%).
PENGARUH SUHU DAN LAMA EKSTRAKSI SECARA PENGUKUSAN TERHADAP RENDEMEN DAN KADAR ALBUMIN IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.145 KB) | DOI: 10.35891/tp.v3i1.487

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menentukan suhu dan lama ekstraksi pengukusan yang tepat untuk mendapatkan rendemen dan kadar albumin yang optimal dari ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Metode penelitian adalah menentukan suhu pada kisaran 40-90o C, dan ekstraksi secara pengukusan waterbath selama 25-35 menit, untuk mendapatkan rendemen dan kadar albumin ekstrak kasar ikan gabus yang optimal. Pengujian suhu dan lama ekstraksi secara pengukusan terhadap rendemen, kadar albumin dan rendemen albumin daging ikan gabus menggunakan analisa Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan interaksi antara berbagai faktor perlakuan dengan semakin tinggi suhu kisaran 40-90o C, dan lama pengukusan kisaran 25-35 menit. Rendemen albumin tertinggi ekstrak ikan gabus sebesar 2,459 g/100g, oleh suhu pengukusan 60o C selama 25-35 menit.  
ISOLASI ALBUMIN DAN KARAKTERISTIK BERAT MOLEKUL HASIL EKSTRAKSI SECARA PENGUKUSAN IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.313 KB) | DOI: 10.35891/tp.v4i1.490

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk adalah isolasi albumin dan penentuan berat molekul dari ekstraksi secara pengukusan ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Metode penelitian adalah ekstraksi secara pengukusan waterbath dengan suhu kisaran 40-90o C, dan lama 25-35 menit, untuk mendapatkan rendemen dan kadar albumin ekstrak kasar ikan gabus yang optimal. Tahap selanjutnya adalah isolasi albumin dan penentuan berat molekulnya dari hasil ekstraksi yang optimal. Analisa data penelitian ini adalah analisa deskriptif untuk melihat foto hasil elektroforesis. Sementara untuk hasil analisa pengukuran isolasi albumin secara filtrasi gel sephadex G-75 dilakukan dengan Rancangan Petak terbagi (RPB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara berbagai faktor perlakuan. Kadar albumin isolat albumin tertinggi sebesar 1,77 mg/g, pengaruh suhu pengukusan 40o C selama 30 menit, pada pengambilan 5 ml fraksi ke-2. Elektroforesis SDS-PAGE dengan jumlah protein paling komplek adalah isolat albumin pengaruh suhu pengukusan 40o C selama 30 menit, terletak pada 5 ml fraksi ke-1, 5 ml fraksi ke-2 dan 5 ml fraksi ke-3. Pita protein terdiri dari 2 pita mayor dan 5 pita minor dengan berat molekul 14,6-133 kD.