Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN

EVALUASI PENGGUNAAN STATIN UNTUK PENCEGAHAN RISIKO KARDIOVASKULAR ATEROSKLEROSIS PADA PASIEN DISLIPIDEMIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 Isandora, Yesica; Nurmainah, Nurmainah; Riza, Hafrizal
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lini pertama pengobatan dislipidemia adalah statin untuk pencegahan risiko penyakit Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD). Penggunaan statin pada pasien dislipidemia dengan komorbid diabetes melitus tipe 2 masih belum tepat, sehingga berisiko tinggi terjadinya ASCVD. Penelitian ini untuk mengetahui persentase ketepatan penggunaan statin berdasarkan perbedaan risiko ASCVD dan jenis statin yang digunakan pada penderita dislipidemia dengan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Penelitian observasional menggunakan rancangan potong lintang bersifat deskriptif. Pengumpulan data cara retrospektif yaitu data rekam medik, data laboratorium, dan data resep obat pasien rawat jalan dislipidemia dengan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak periode Januari – Juni 2019. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 47 pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien dislipidemia dengan diabetes melitus tipe 2 yang memiliki risiko ASCVD < 7,5 % sebanyak 31,91 % dengan penggunaan statin 27,65 % tepat, 4,25 % tidak tepat. Pasien dengan risiko ASCVD ?7,5% sebanyak 68,08 %, penggunaan statin masih belum tepat. Jenis statin yang digunakan pada penelitian ini yaitu simvastatin 10 mg dan 20 mg, serta atorvastatin 20 mg. Kesimpulan dari penelitian ini pasien dengan risiko tinggi ASCVD mendapatkan statin dengan dosis yang tidak tepat berdasarkan pedoman ACC/AHA 2013.
Kajian Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Batuk Pada Mahasiswa Kesehatan Saputra, Pinsensius Boni; Rizkifani, Shoma; Nurmainah, Nurmainah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Swamedikasi biasanya dilakukan oleh mahasiswa untuk mengatasi penyakit ringan yang sering dialami contohnya batuk. Tingkat pengetahuan swamedikasi pada mahasiswa kesehatan tergolong dalam kategori baik. Namun masih terdapat penelitian yang menunjukkan pengetahuan yang baik belum tentu mempunyai perilaku yang baik dalam melakukan swamedikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi batuk pada mahasiswa kesehatan. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik quota sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk google form kepada mahasiswa kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Sampel yang digunakan sebanyak 302 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2020. Hasil dan kesimpulan : responden paling banyak berjenis kelamin perempuan (79,470 %) dengan usia 19 tahun (35,430%) dan semester III (34,437 %). Pada penelitian ini responden memperoleh obat batuk paling banyak dari apotek tanpa resep dokter (59,934 %) dengan obat OBH Combi® menjadi pilihan obat yang paling sering dikonsumsi (34,437 %). Selanjutnya, dari 302 responden terdapat 213 (70,529 %) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan 295 (97,682 %) responden memiliki perilaku yang positif.
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE TAHUN 2019 Meriska, Nisa; Susanti, Ressi; Nurmainah, Nurmainah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus dengue untuk itu dalam pengobatannya hanya diperlukan terapi suportif sebagai pengganti cairan tubuh dan terapi simtomatis seperti pemberian paracetamol untuk mengatasi demam dan tidak memerlukan antibiotik apabila tidak ada infeksi sekunder ataupun mengalami sindrom syok dengue (SSD). Penggunaan obat dan dosis yang tidak sesuai pada anak dapat memperburuk penyakit DBD yang diderita sehingga merupakan urgensi diperlukannya suatu pengkajian dan evaluasi terhadap pola penatalaksanaan DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pada pasien DBD serta evaluasi penatalaksanaan terapi pada pasien DBD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data berdasarkan data rekam medis yang dilakukan dengan teknik accidental sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini berjumlah 30 pasien. Hasil penelitian ditemukan karakteristik pasien laki-laki sebanyak 40% dan perempuan sebanyak 60%. Rentang usia pasien yang terlibat dalam penelitian ini berusia 2-5 tahun (33,33%) dan 6-12 tahun (66,67%). Evaluasi penatalaksanaan terapi penyakit DBD pada anak yaitu tepat pasien (100%), tepat indikasi (93,33%), tepat obat (93,33%), dan tepat dosis (86,67%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien yang paling banyak mengalami DBD berjenis kelamin perempuan (60%) dengan rentang usia paling banyak 6-12 tahun (66,67%) dan untuk tatalaksana terapi penyakit DBD sudah tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis.
RESEARCH ON KNOWLEDGE AND BEHAVIOR LEVEL IN SELF-MEDICATION OF GASTRITIS AMONG MEDICAL STUDENTS Oi, San; Rizkifani, Shoma; Nurmainah, Nurmainah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-medication is a process that is carried out to deal with complaints and minor ailments that are often experienced. Gastritis is a mild disease that can be self-medicated by individuals. The level of self-medicated knowledge among health students is in a good category. However, good knowledge does not always show good behavior in doing self-medication. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of knowledge and gastritis selfmedication behavior in health students. Methods : This type of study is an descriptive observational study with a cross-sectional study design. The sampling technique used was quota sampling. The data analysis used was the Spearman Rank correlation test with a confidence level of 95%. Results and Conclusions : Most respondents were 19 years old (34.769%), female gender (81.788%), third semester (34.438%). The most frequently consumed drug is Promag® (62.914%), and the most often visited place to get an gastritis drug is a pharmacy (58.278%). The level of knowledge possessed by health students was classified as good, namely as many as 186 respondents (61.590%) and positive gastritis self-medication behavior as many as 229 respondents (75.828%).
Analisis Hubungan Penggunaan Obat Antiepilepsi terhadap Risiko Jatuh pada Pasien Geriatri Rawat Jalan di Klinik Saraf RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Sariyani, Maya; Nurmainah, Nurmainah; Susanti, Ressi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan obat antiepilepsi dapat meningkatkan risiko jatuh karena efek samping seperti ataksia, sedasi, kebingungan, pusing, dan penglihatan kabur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan usia, jenis kelamin, dan komorbid terhadap risiko jatuh pada geriatri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional yang bersifat analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Data yang digunakan merupakan basis data elektronik pasien geriatri rawat jalan di klinik saraf selama periode Januari hingga Desember 2019 yang menggunakan obat antiepilepsi. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase usia 60-69 tahun lebih banyak sebesar 72,5% dimana wanita lebih mendominasi dengan jumlah sebesar 54,1% dibanding pria sebesar 45,9%, dan geriatri tanpa komorbid lebih banyak sebesar 88,7% dibanding geriatri yang memiliki komorbid sebesar 11,3%. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia (p=0,001), jenis kelamin (p=0,001), dan komorbid (p=0,001) dengan risiko jatuh. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, dan komorbid terhadap peningkatan risiko jatuh pada geriatri. Kata kunci: fall risk medicine, geriatri, obat antiepilepsi, risiko jatuh
Studi Karakteristik Peresepan Obat Antidiabetik Oral di Apotek Kota Pontianak Ronaldo, Ronaldo; Rizkifani, Shoma; Nurmainah, Nurmainah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus umumnya disertai komplikasi sehingga obat-obat yang diberikan cenderung polifarmasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan potong lintang yang berifat deskriptif. Data resep diambil secara retrospektif dengan menggunakan resep pasien diabetes melitus di Apotek di Kota Pontianak selama tahun 2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Data yang diambil dari resep adalah nama obat, jumlah obat, aturan pakai obat, jenis kelamin, dan usia. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan sebanyak 204 resep yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 40,69% dan perempuan 59,31%, karakteristik berdasarkan usia yaitu pasien diabetes dengan usia ? 60 tahun sebanyak 33,82%, dan karakteristik berdasarkan jumlah obat yaitu polifarmasi minor 62,25% dan mayor 38,75%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien hipertensi didominasi oleh jenis kelamin perempuan, usia ? 60 tahun, dan jenis polifarmasi minor (2-4obat). Kata kunci: Antidiabetik oral, Karakteristik, Resep.
ESTIMASI KARDIOVASKULAR 10 TAHUN KEDEPAN DAN KETEPATAN PENGGUNAAN STATIN DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK Puspita, Tita; ., Nurmainah; Yuswar, Muhammad Akib
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dislipidemia merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase risiko penyakit kardiovaskular 10 tahun kedepan pada pasien dislipidemia di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak sesuai dengan pedoman PERKI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasional dengan rancangan penelitian crosssectional yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan berupa data rekam medik pasien rawat inap selama periode Januari - Desember 2018. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi digunakan sebanyak 41 sampel. Risiko penyakit dislipidemia menggunakan metode Systematic Coronary Risk Evaluation (SCORE) diukur dengan aplikasi HeartScore yang diakses www.heartscore.org. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pasien dislipidemia yang kategori risiko kardiovaskular rendah 7,32%, berisiko sedang 70,73%, berisiko tinggi 24,39%. Ketepatan pemilihan statin pada kategori risiko rendah sebanyak 9,75%, kategori risiko sedang 68,29%. Statin yang digunakan pada kategori rendah dan sedang secara berturut turut adalah simvastatin 10 mg dan simvastatin 20mg. Pemilihan statin pada pasien berisiko tinggi telah tepat menggunakan atorvastatin 40mg (14,63%). Disisi lain, penggunaan atorvastatin 20mg sebanyak 7,32% tidak tepat. Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan ketidaktepatan pemilihan obat statin pada pasien berisiko tinggi penyakit kardiovaskular.
ANALISIS HUBUNGAN POLIFARMASI DAN BIAYA PENGGUNAAN OBAT RISIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI DI KLINIK SARAF RSUD DR SOEDARSO PONTIANAK Afrilla, Dian; Nurmainah, Nurmainah; Susanti, Ressi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jatuh merupakan salah satu masalah kesehatan serius pada pasien geriatri. Salah satu faktor risiko terjadinya jatuh adalah jumlah penggunaan obat risiko jatuh atau Fall Risk Medicine (FRM). Disisi lain, berdampak pada beban biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan rata-rata biaya penggunaan obat risiko jatuh berdasarkan polifarmasi obat dan karakteristik pasien geriatri di klinik saraf RSUD dr. Soedarso Pontianak. Penelitian merupakan jenis penelitian observasional menggunakan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data bersifat retrospektif yaitu menggunakan basis data elektronik. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien geriatri di Klinik Saraf RSUD dr.Soedarso Pontianak selama periode Januari–Desember 2019. Jumlah sampel yang memenuhi kriteri inklusi sebanyak 2.109 pasien. Analisis data dilakukan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien geriatri yang berkunjung ke klinik saraf cenderung pasien wanita sebanyak 51,26%, lansia muda dengan usia 60-69 tahun sebanyak 71,22%, dan penggunaan <5 obat (non polifarmasi) sebanyak 94,12%. Analisis independent sample t-test menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia kelompok non polifarmasi (sig 2-tailed = 0,000) dan jumlah obat (sig 2-tailed = 0,000) terhadap rata-rata biaya penggunaan obat risiko jatuh dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (sig 2-tailed = 0,124 dan 0,697) dan usia kelompok polifarmasi (sig 2-tailed = 0,618 dan 0,786) terhadap rata-rata biaya penggunaan obat risiko jatuh pasien geriatri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia pada kelompok non polifarmasi dan jumlah obat memiliki hubungan bermakna dengan besarnya biaya penggunaan obat jatuh pada geriatri.
Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggubaan Vitamin C dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Sebagai Pencegah Corona Virus Disease ( COVID-19) Wulandri, Sermia; Nurmainah, Nurmainah; Susanti, Ressi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat berupaya agar dapat terhindar dari penularan virus COVID-19. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki daya tahan tubuh melalui konsumsi vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan perempuan mengenai vitamin C dalam meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah penyakit COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang yang bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden didominasi pada usia 17-30 tahun sebanyak 45,7%. Responden memiliki tingkat pendidikan SMP/SMA cenderung lebih banyak 68,6% dibandingkan tingkat pendidikan lainnya (SD maupun Perguruan Tinggi). Responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang vitamin C berada pada rentang usia 31–45 tahun sebanyak 32,26%. Pengetahuan responden tentang manfaat vitamin C dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam mencegah infeksi penyakit COVID-19 bervariasi. Responden dengan tingkat pendidikan Sarjana atau Diploma memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 58%. Responden dengan tingkat pendidikan SMP/SMA memiliki tingkat pengetahuan yang sedang sebanyak 66,7% dan responden dengan tingkat pendidikan SD memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 40 %. Tingkat pengetahun responden secara keseluruhan berada pada tingkat sedang sebanyak 59%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan responden tentang manfaat penggunaan vitamin C dalam mningkatkan sistem imunitas tubuh dan mencegah penyakit COVID-19 di Desa Kinjil Pesisir berada pada tingkat sedang. Kata Kunci : COVID-19 , Sistem Imun, Vitamin C
Profil Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Pre-eklampsia di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Tahun 2018 ., Nurizawati; ., Nurmainah; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pre-eklampsia merupakan suatu gangguan multisistem yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Pre-eklampsia ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah yakni >140/90 mmHg, peningkatan proteinuria, serta edema. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis antihipertensi yang digunakan pada pasien Pre-eklampsia dan dampaknya dalam penurunan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian studi potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medis pasien. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 37 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antihipertensi yang diresepkan untuk pasien Pre-eklampsia adalah nifedipin sebanyak 29,74%, metil dopa sebanyak 13,51%, kombinasi nifedipin dan metil dopa sebanyak 54,05%, serta kombinasi nifedipin, metil dopa, dan furosemid sebanyak 2,70%. Rata-rata tekanan darah pasien pre eklampsia pada saat keluar rumah sakit 120,64/85,1 mmHg yang menggunakan nifedipin; 119,6/73,8 mmHg yang menggunakan metil dopa; 119,6/73,8 mmHg, yang menggunakan kombinasi nifedipin dengan metil dopa: 125/86,65 mmHg dan yang menggunakan kombinasi nifedipin,metil dopa dan furosemid : 120/100 mmHg.