Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap terhadap Penggunaan Kuas di Kalangan Penjual Makanan Muthia, Syadza; Nurohmi, Susi; Rahadiyanti, Ayu; Fathimah, Fathimah
Journal of Islamic Nutrition Vol 1, No 1 (2018): Journal of Islamic Nutrition Volume 1, Number 1, 2018
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/join.v1i1.2175

Abstract

The rise of issues regarding the circulation of brush bristle in Indonesia makes the Muslim community need to be careful in selecting products. The objective is to know the correlation between knowledge and attitude to use material brush among food vendors. Data analysis using eta-test to comparation of data analyze. The type of this research is the descriptive-quantitative with cross-sectional approach. The population of this study are 68 food sellers who use brushes in Bogor. The laboratory test used the Fourier Transform Infrared Spectroscopy Analysis (FTIR) to prove that the brush used by food vendors contain an element of pig. About 72.1% of respondents knowledge level is adequate and 69.1% of respondents attitude level is good or positive. Spectroscopic analysis of FTIR-ATR showed that the results obtained did not indicate the presence of pig compounds in each brush sample. The respondents knowledge level is mostly in the adequate category, and the respondents attitude level is mostly in the good category.
Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dan Kaitannya dengan Kadar Kolesterol Total pada Wanita Dewasa Nurohmi, Susi; Marfu'ah, Nurul; Naufalina, Mira Dian; Farhana, Siti Awalisanah Hani; Riza, Muhammad El
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2020.4.1.4706

Abstract

This study aimed to analyze the association between anthropometric assessments and total cholesterol levels among adult women. The research design was cross sectional study with purposive sampling methode involving 92 adult women in Sambirejo village, Mantingan, Ngawi, East Java. Anthropometric assessments consisted of BMI, waist circumference, and waist-hip ratio. Data analysis consisted of univariate and bivariate using Pearson Product Moment. Bivariate analysis was performed by the correlation of anthropometric assessment with total cholesterol levels. The results showed that 15.2% subjects were overweight and 54.1% subjects had obesity. There were 80,4 % subjects had waist circumference 80 cm and 71,7% subjects had waist-hip ratio ≥0,85. Subjects with cholesterol levels 200 mg / dL were 31,5 %. The BMI and waist circumference had no correlation to total cholesterol level. The waist-hip ratio had a significant correlation to cholesterol level. The conclusion of this study was waist-hip ratio in women related to high total cholesterol level.Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan penilaian antropometri dengan kadar kolesterol total pada wanita dewasa. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan melibatkan sebanyak 92 orang wanita dewasa. Sampel dipilih secara purposive sampling di desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Penilaian antropometri yang dilakukan meliputi IMT, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul. Analisis data terdiri atas univariat dan bivariat  melalui uji Pearson Product Moment untuk melihat korelasi hasil penilaian antropometri dengan kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15,2% dan 54,1% subjek memiliki status gizi lebih dan obesitas. Sebanyak 80,4 % memiliki lingkar pinggang 80 cm dan sebanyak 71,7% memiliki rasio lingkar pinggang dan pinggul ≥0,85. Subjek dengan kadar kolesterol  200 mg/dL sebanyak 31,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT dan lingkar pinggang tidak berkaitan dengan kadar kolesterol total. Rasio lingkar pinggang-pinggul berhubungan signifikan (p-value=0,29; r=0,227) dengan kadar kolesterol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang-pinggul pada wanita berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol total.
PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI AKTIVIS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) IPB Susi Nurohmi; Leily Amalia
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 7 No. 3 (2012)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.067 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2012.7.3.151-156

Abstract

The study was aimed to analyze nutrition knowledge, physical activity, and nutrient adequacy level among Excutive Board Students of Bogor Agriculture University (BEM-IPB). The study was conducted since February until May 2012 in Campus of IPB Dramaga, Bogor. The subjects were 86 students, selected purposively from every areas of BEM faculties. The data consisted of individual characteristics, nutrition knowledge, physical activity, and daily food consumption. Data of food consumption was collected by 2x24 recall method at weekend and class day. In average, nutritional status of subjects was categorized as normal (BMI 21.7±2.9 kg/m2). Subjects nutrition knowledge mostly was moderate (79.1%). Physical activity of subjects in general was light (PAL=1.64). This implied to amount of estimated energy requirement which is lower than amount of recommended energy intake for Indonesian people, i.e 2,349 kcal vs 2,550 kcal (for men) and 1,851 kcal vs 1,900 kcal (for women). In general, the means of nutrients adequacy level were adequate, energy and protein (90—110%RDA), and micronutrients of vitamin A, vitamin B, and iron (>77%RDA). However, adequacy level of vitamin C and calsium was still deficient (<77%RDA). Based on %RDA category, there was a different trend in subject distribution between macro dan micronutrients. %RDA of energy and protein were mostly categorized as adequate (40.0% and 33.0% respectively). However, in case of micronutrient, subject categorized as deficient was larger than adequate, especially on vitamin C (77.0% vs 23.0%), calsium (66.0% vs 34%) and iron (55.0% vs 45.0%).
PENILAIAN KROMIUM SERUM DARAH PADA PENYANDANG DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN NON DIABETES Susi Nurohmi; Rimbawan Rimbawan; Faisal Anwar; Adi Teruna Efendi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.532 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1547

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Berdasarkan survei Riskesdas 2013, prevalensi dari diabetes melitus tipe 2 di Indonesia pada usia 15 tahun atau lebih adalah 6.9%. Prevalensiyang tinggi dapat dipicu oleh diet yang kurang sehat dan rendahnya aktivitas fisik. Kromium dalam hal ini sebagai mineral mikro yang memiliki peran dalam menjaga homeostasis glukosa darah diduga memiliki fungsi dalam meningkatkan respon insulin. Penelitan ini bertujuan mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, dengan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c. Desain penelitian ini adalah survei potong lintang dengan subjek penyandang diabetes tipe 2 sebanyak 42 orang dan subjek normal sebanyak 49 orang. Kriteria inklusi adalah pria atau wanita normal atau penyandang diabetes usia 50-65 tahun, sudah menopause untuk wanita minimal 1 tahun, dan bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed concent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr serum darah pada penyandang diabetes lebih rendah dibandingkan pada subjek normal. Terdapat hubungan yang signifikan antara HbA1c dengan IMT, lingkar pinggang, aktivitas fisik, Cr serum darah, dan tingkat kecukupan serat. Tingkat kecukupan Cr berpengaruh signifikan terhadap HbA1c. Tingkat Cr serum HbA1C (r = -0.466, p<0.01). kesimpulan dari penelitian ini adalah rendahnya tingkat Cr serum darah diduga menjadi salah satu penyebab berkembangnya diabetes mellitus tipe 2.
Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dan Kaitannya dengan Kadar Kolesterol Total pada Wanita Dewasa Susi Nurohmi; Nurul Marfu&#039;ah; Mira Dian Naufalina; Siti Awalisanah Hani Farhana; Muhammad El Riza
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2020.4.1.4706

Abstract

This study aimed to analyze the association between anthropometric assessments and total cholesterol levels among adult women. The research design was cross sectional study with purposive sampling methode involving 92 adult women in Sambirejo village, Mantingan, Ngawi, East Java. Anthropometric assessments consisted of BMI, waist circumference, and waist-hip ratio. Data analysis consisted of univariate and bivariate using Pearson Product Moment. Bivariate analysis was performed by the correlation of anthropometric assessment with total cholesterol levels. The results showed that 15.2% subjects were overweight and 54.1% subjects had obesity. There were 80,4 % subjects had waist circumference 80 cm and 71,7% subjects had waist-hip ratio ≥0,85. Subjects with cholesterol levels 200 mg / dL were 31,5 %. The BMI and waist circumference had no correlation to total cholesterol level. The waist-hip ratio had a significant correlation to cholesterol level. The conclusion of this study was waist-hip ratio in women related to high total cholesterol level.Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan penilaian antropometri dengan kadar kolesterol total pada wanita dewasa. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan melibatkan sebanyak 92 orang wanita dewasa. Sampel dipilih secara purposive sampling di desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Penilaian antropometri yang dilakukan meliputi IMT, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul. Analisis data terdiri atas univariat dan bivariat  melalui uji Pearson Product Moment untuk melihat korelasi hasil penilaian antropometri dengan kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15,2% dan 54,1% subjek memiliki status gizi lebih dan obesitas. Sebanyak 80,4 % memiliki lingkar pinggang 80 cm dan sebanyak 71,7% memiliki rasio lingkar pinggang dan pinggul ≥0,85. Subjek dengan kadar kolesterol  200 mg/dL sebanyak 31,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT dan lingkar pinggang tidak berkaitan dengan kadar kolesterol total. Rasio lingkar pinggang-pinggul berhubungan signifikan (p-value=0,29; r=0,227) dengan kadar kolesterol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang-pinggul pada wanita berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol total.
EFEKTIVITAS SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN VITAMIN C UNTUK MEMPERBAIKI STATUS ANEMIA SANTRI Susi Nurohmi; Kartika Pibriyanti; Dianti Desita Sari
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 2 (2021): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Juni 2021
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i2.3856

Abstract

Latar belakang. Anemia masih merupakan permasalahan gizi yang dihadapi oleh Indonesia bahkan dunia. Salah satu upaya untuk mengurangi prevalensi anemia adalah memberikan suplementasi zat besi pada remaja. Beberapa penelitian membuktikan efektivitas zat besi meningkat dengan adanya vitamin. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian suplemen zat besi dan vitamin C pada santri. Metode. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah santri putri remaja usia 16–18 tahun sebanyak 56 orang yang mengalami anemia yang hanya memiliki kadar hemoglobin (Hb) <12 g/dL. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan dua kelompok perlakuan yaitu kelompok suplementasi zat besi (Fe) dan kelompok suplementasi zat besi dan vitamin C (Fe+Vit C). Perlakuan dilakukan selama 90 hari dengan satu minggu sekali pemberian suplemen. Analisis statistik digunakan untuk melihat perbedaan variabel dari dua kelompok perlakuan (Independent sample t-test dan Mann Whitney) serta perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah perlakuan (Paired sample t-test dan Wilcoxon). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari mayoritas subjek memiliki status gizi yang normal dilihat dari parameter IMT/U, lingkar lengan atas (LiLA), dan lingkar pinggang. Sebelum intervensi dilakukan, sebagian besar subjek pada kelompok Fe (58,6%) memiliki status anemia ringan sementara pada kelompok Fe+Vit C, 55,6 persen dikategorikan memiliki status anemia sedang. Rata-rata kadar Hb sebelum intervensi pada kelompok Fe adalah 10,7 g/dL sedangkan pada kelompok Fe+Vit C adalah 11,1 g/dL. Kadar Hb mengalami peningkatan secara signifikan pada kelompok Fe dan Fe+Vit C menjadi 13,0 g/dL dan 12,4 g/dL setelah intervensi dilakukan. Namun demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar Hb setelah intervensi antara kedua kelompok perlakuan. Kesimpulan. Suplementasi Fe maupun Fe+Vit C dapat memperbaiki status anemia pada santri meskipun kadar Hb pada kedua kelompok tidak berbeda nyata setelah intervensi.
Perbedaan konsumsi sayur dan buah pada subjek normal dan penyandang diabetes mellitus tipe 2 Susi Nurohmi
Darussalam Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2017): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v1i2.1344

Abstract

ABSTRACT High fat and low dietary fiber are poor eating habit that lead to the development of diabetes besides sedentary lifestyle. Dietary fiber has been known to have benefit effect for managing diabetes. Vegetables and fruit consumption can meet the demand of this dietary fiber requirment. This study aimed to identify difference of vegetables and fruits eating habit among normal and type 2 diabetes mellitus subects. Subjects participated in this study were 50-65 years old men and woman in normal condition or with type 2 diabetes mellitus, having menopause more than 1 year, and sign the informed concent as self willingness to participate in this study. Subjects suffered from type 1 diabetes mellitus, anemia, and using insulin therapy were excluded from type 2 diabetes mellitus group. Subjects having high level of fasting blood glucose (>125 mg/dL) and anemia would be excluded from normal group. The amounts of type 2 diabetes group were 35 subjects while normals were 37 subjects. Results showed that most of subjects were enough in vegetables consumption. There were 47.1% subjects in type 2 diabetes mellitus group consumed less than 3 portions of vegetables each day while normal subjects were just 13.5% from entire subjects. Most of type 2 diabetes mellitus subjects (76.5%) consumed less than 2 portions of fruits each day. The percentage of normal subjects taking more than 2 portions of fruits were 51.4%. We concluded that the consumption of vegetables and fruits among type 2 diabetes mellitus subjects was less than normal subjects.                                                                                                               Keywords: type 2 diabetes mellitus, vegetable, fruit, dietary fiber ABSTRAK Kebiasaan makan tinggi energi dan lemak serat rendah serat merupakan salah satu pemicu keadian diabetes selain juga rendahnya aktivitas fisik ataupun olah raga. Serat pangan diketahui memiliki efek terhadap penggunakan glukosa dalam tubuh. Asupan serat pangan ini dapat diperoleh dari produk-produk nabati terutama sayur dan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebiasaan konsumsi sayur dan buah dan subjek normal dan penyandang diabetes mellitus tipe 2. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah pria atau wanita normal atau penyandang diabetes mellitus tipe 2 berusia 50-65 tahun, sudah menopause untuk wanita minimal 1 tahun, dan bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed concent. Kriteria eksklusi untuk kelompok subjek diabetes mellitus tipe 2 meliputi penyandang diabetes mellitus tipe 1, menderita anemia, dan menggunakan terapi insulin pada penyandang diabetes mellitus tipe 2. Adapun kriteria eksklusi untuk kelompok normal yaitu memiliki glukosa darah puasa >125 mg/dL atau penderita anemia. Sebanyak 35 orang pada kelompok diabetes  dan 37 orang pada kelompok normal memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi sayur sebagian besar subjek tergolong cukup (>3 porsi/hari) namun persentase konsumsi sayur dengan kategori kurang pada kelompok diabetes mellitus tipe 2 lebih besar (47.1%) dibandingkan dengan kelompok normal (13.5%). Sebagian besar subjek pada kelompok diabetes mellitus tipe 2 (76.5%) mengkonsumsi buah sebanyak <2 porsi/hari. Persentase subjek normal yang mengkonsumsi buah dalam kategori cukup (>2 porsi/hari ) sebesar 51.4%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi sayur dan buah pada kelompok subjek diabetes mellitus tipe 2 lebih rendah dibandingkan dengan subjek normal. Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2, sayur, buah, serat.
Hubungan Daya Terima Makanan dengan Biaya Sisa Makanan pada Pasien Skizofrenia Dita Julia; Susi Nurohmi; Ayu Rahadiyanti; Amilia Yuni Damayanti
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i1.1934

Abstract

Latar Belakang: Biaya merupakan komponen penting dalam sistem penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit yangmana menu tersebut dapat mempengaruhi daya terima makanan pasien, termasuk pada pasien jiwa khususnya skizofrenia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan daya terima makanan dengan biaya sisa makanan pada pasien skizofrenia. Metode: Penelitian dengan desain Cross sectional dilakukan kepada 36 pasien (18 orang di ruang UPI dan 18 orang di ruang Mintenance) dengan teknik pengumpulan sampel purposive sampling. Daya terima diukur dari sisa makanan selama 9 kali makan besar selama 3 hari dan dikonversi ke dalam rupiah untuk mengetahui biaya sisa makanan yang terbuang. Penelitian berlangsung pada bulan November – Desember 2017. Analisis data menggunakan uji spearman. Hasil: Daya terima makanan pada pasien skizofrenia diketahui baik sebesar 55,6% dari 20 orang dan 44,4% memilki daya terima tidak baik, sedangkan biaya yang terbuang dari sisa makanan sebanyak Rp 8.940 pada bangsal UPI dan Rp 811 pada bangsal Maintenance. Dari hasil uji hubungan daya terima makanan dengan biaya sisa makanan didapatkan hasil p= 0,000; r= 0,966. Kesimpulan: Adanya hubungan antara daya terima makanan dengan biaya sisa makanan pada pasien skizofrenia (p= 0,000), dan semakin tinggi tinggi sisa makanan, maka akan semakin tinggi biaya sisa makanan yang terbuang.
Pengaruh penambahan ekstrak bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) pada senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan nuget ikan lele Yulia Rohman; Fathimah Fathimah; Susi Nurohmi
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 1 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i1.3103

Abstract

Latar Belakang: Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr) adalah salah satu tanaman obat yang berasal dari Kalimantan Timur. Senyawa bioaktif dan antioksidan seperti fenol, flavonoid, tanin, antosianin, steroid, alkaloid, dan saponin banyak ditemukan dalam bawang dayak. Bawang dayak memiliki khasiat sebagai antimikroba, antikanker payudara, antiinflamasi, antitumor, dan mencegah penyakit jantung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak bawang Dayak yang berbeda terhadap kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan pada nugget lele. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dalam penelitian ini yaitu tanpa ekstrak bawang dayak, ekstrak bawang dayak level 5%, ekstrak bawang dayak level 10%, dan ekstrak bawang dayak level 15% dengan dua kali perulangan. Uji kadar flavonoid menggunakan uji kualitatif dan  aktivitas antioksidan menggunakan uji DPPH. Analisis statistik kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan menggunakan uji ANOVA, kemudian diuji lanjut menggunakan uji Least Significant Difference. Hasil: Hasil penambahan ekstrak bawang Dayak hingga 15% berbeda nyata pada kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan dengan p-value 0,00 (p <0,05). Kesimpulan: Ada perbedaan pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak pada nugget lele terhadap kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan. Background: Dayak onion (Eleutherine americana Merr) is one of medicinal plants origin from East Kalimantan. Bioactive and antioxidant compounds such as phenol, flavonoids, tannin, anthocyanin, steroid, alkaloid, and saponins are richly found in dayak onion. The aims of this study was to know the effect of different concentrations addition of Dayak onion extract on flavonoid, antioxidant activity, and organoleptic of catfish nugget. Method: This study used experimental method completely randomized design, consisting of four treatments in this research: without Dayak onion extract, level 5% Dayak onion extract, level 10% Dayak onion extract, and level 15% Dayak onion extract with two replications. Flavonoid and antioxidant activity were analysed by ANOVA, when the different between means were tested by Least Significant Difference Test. Organoleptic were analysed by Kruskall Wallis. Result: Result the addition of  Dayak onion extract up to 15% significantly different on flavonoid and antioxidant activity with p-value 0.00 (p<0.05). Addition of Dayak onion extract up to 15% increasing on colour, taste, and flavour but no significantly different on texture. Conclusion: There  was a different effect of addition Dayak onion extract addition on catfish nugget to flavonoid content, antioxidant activity, colour, taste, and flavour, but no significantly different on texture.
Analisis Daya Terima Yogurt Sari Kedelai (Soygurt) dengan Penambahan Jus Kurma (Phoenix Dactylifera) Trianisa Purwanto; Susi Nurohmi; Ayu Rahadiyanti; Mira Dian Naufalina
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i1.1982

Abstract

Kombinasi probiotik dan prebiotik akan membentuk sinbiotik, kedua komponen ini akan bekerja secara sinergis. Kedelai memiliki karakteristik fungsional yang baik, namun terdapat enzim lipoksigenase yang menimbulkan bau langu pada kedelai maupun produk olahannya. Pengembangan beberapa metode dilakukan untuk meningkatkan daya terima, salah satunya dengan membuat sari kedelai, menambahkan flavouring dll. Kurma merupakan makanan yang memiliki kadar gizi yang lengkap, efek teuraputic dan  manfaat potensial bagi kesehatan. Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus merupakan spesies mikrobia yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah membuat formulasi minuman fermentasi sari kedelai dan jus kurma, menganalisa perbedaan sifat organoleptik pada masing-masing formulasi serta menganalisa nilai zat gizi pada produk formulasi terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga kali pengulangan. Faktor I adalah waktu inokulasi bakteri yaitu sebelum dan setelah formulasi bahan. Faktor II adalah persentase sari kedelai dan jus kurma, sehingga didapatkan 6 perlakuan dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa : 1) Terdapat perbedaan signifikan antara warna dan rasa formulasi soygurt kurma, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara aroma dan tekstur soygurt kurma. 2) Formulasi T1P3 merupakan formulasi yang paling disukai, memiliki energi 18,69 kkal, protein 1,62 g, lemak 1,39 g, karbohidrat 0,48 g, serat pangan 3,9 gram, zat besi 35,61 mg setiap 100 g soygurt kurma.