Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Kajian Produktivitas Perikanan Tuna Cakalang Tongkol yang Tertangkap dengan Kapal Pukat Cincin (purse seine) 20 – 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Productivity of Tuna, Skipjack, Tuna Frigate Catched by Purse Seiner 20 - 30 GT Landed in Bitung Oceanic Fishing Port) Fransisco W. Prasetyo; Lusia Manu; Revols R.D.Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 3 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.3.1.2018.18909

Abstract

The purpose of this research is to distinguish the productivity of purse seiner 20 - 30 GT and the fluctuation of Tuna, Skipjack and Tuna frigate landed in Bitung Ocean Fishing Port for the period of 2011 to 2015. Survey method with descriptive approach was applied in this research. The result indicated that the production reached the peak on 2011 to 2012 and subsequently decreased until 2015. In general, the production of every single purse seiner has shown a tendency to increase.Keywords : productivity, tuna, skipjack, tuna frigate, purse seiner, Bitung. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui produktivitas kapal dan fluktuasi hasil tangkapan ikan Tuna, Cakalang, Tongkol yang menggunakan  kapal purse seine 20 – 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung untuk periode tahun 2011 sampai 2015. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode survei dengan pendekatan secara deskriptif. Puncak produksi terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012 dan selanjutnya mengalami penurunan  sampai tahun 2015. Perkembangan produksi per trip secara umum dari setiap kapal menunjukkan kecenderungan untuk naik.Kata-kata kunci: produktivitas, tuna, cakalang, tongkol, kapal purse seine, Bitung.
Pengaruh bentuk atraktor terhadap jumlah penempelan telur Cumi-Cumi di perairan Desa Kalasey Satu Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Bill Bright Cavin Manoppo; Ivor L. Labaro; Revols D. Ch. Pamikiran; Wilhelmina Patty; Fransisco P. T. Pangalila; Alfret Luasunaung
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.v7i1.37285

Abstract

Cumi-cumi merupakan salah satu inovasi pemanfaatan tanpa merusak lingkungan. Secara umum atraktor terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk silinder dan bentuk kotak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cumi-cumi yang menempel pada atraktor silinder dan atraktor persegi serta untuk Mengetahui apakah bentuk atraktor berpengaruh terhadap jumlah penempelan telur cumi-cumi. Adapun analisis data menggunakan metode Uji Beda Dua Mean Independent dengan rumus The separate model t-test.Berdasarkan hasil identifikasi morfologis diperoleh informasi bahwa jenis telur cumi-cumi yang menempel adalah famili Loliginidae, yaitu genus Sepioteuthis lessoniana. Adapun hasil analisis menggunakan rumus The seprate model t-test menunjukan bahwa = 2,77 > = 2,13 hasil ini menjelaskan bahwa perlakuan bentuk atraktor menyebabkan perbedaan jumlah penempelan telur cumi-cumi, dimana atraktor bentuk silinder lebih baik dibandingkan dengan bentuk kotak
Studi Jangkauan Penetrasi Cahaya Lampu Led Dalam Air Di Perairan Selat Lembeh Christian Risky Pandeirot; Lefrand Manoppo; Ivor Lembondorong Labaro; Meta Sonja Sompie; Frangky Erens Kaparang; Arman Thamin; Revols D. Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.v7i1.37455

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 (dua) di dunia dengan panjang 99.093 km(DJPRL, 2018).Indonesia memiliki wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang luas dan bermakna strategis sebagai pilar pembangunan ekonomi nasional. Selain memiliki nilai ekonomis, sumberdaya kelautan juga mempunyai nilai ekologis, di samping itu, kondisi geografis Indonesia terletak antara lautan Pasifik dan lautan Hindia (Hartono, 2013).Penelitian ini dilakukan di perairan Selat Lembeh Desa Binuang Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung Melalui survey di atas bagan yang didasarkan pada metode deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui jangkauan penetrasi cahaya lampu LED dalam air di lokasi penempatan bagan, dan mendapatkan model matematis hubungan antara jarak dan perobahan kuat penetrasi cahaya untuk masing-masing warna lampu.Pengambilan data dilakukan pada malam hari sekitar jam 20:00 WITA sampai dengan jam 21:00 WITA, dengan cara mengukur intensitas cahaya pada sumber cahaya dengan menggunakan luxmeter pada jarak-jarak jarak 0,5 meter, 1 meter, 1,5 meter, 2 meter, 2,5 meter, 3 meter, 3,5 meter, 4 meter, 4,5 meter, 5 meter, 5,5 meter, dan 6 meter dengan kedalaman 1 meter.Jangkauan terbesar penetrasi cahaya lampu LED dalam air adalah cahaya lampu warna putih, kemudian diikuti oleh warna biru, warna hijau, dan warna merah. Hasil analisis hubungan antara jarak dan perubahan kuat penetrasi cahaya untuk masing-masing warna lampu adalah sebagai berikut : I = 52,46 . e- 1,70 (r)(putih), I = 56,27 .e– 2,08 (r) (biru), I = 57,63 .e- 2,28 (r) (hijau), dan I = 39,80 .e– 2,53 (r)(merah), yang berarti bahwa semakin bertambah jarak (r), maka intensitas cahaya akan semakin berkurang.
Kajian waktu penangkapan ikan Kurisi Bali (Etilis sp) dengan pancing ulur di perairan teluk Manado Ivor Lembondorong Labaro; Revols D.Ch. Pamikiran; Hariyani Sambali
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.v7i1.40351

Abstract

Demersal fish species, such as Red snappers (Etelis sp.), have high economic value and are in high demand in both domestic and export markets. The fishing gear used by fishermen in the Manado Bay waters to catch demersal fish, especially Red snappers, is the bottom hand line. The lack of complete information about the distribution of the Red snappers in their habitat, the size of the fish and the fishing time and techniques are the main problems.This study is aimed at providing the legal size, fishing technique, and fishing season in relation with feeding period, bait type, and correct fishing grounds for red snapper Etelis sp.. The study utilized explorative method through direct observations and interviews. During the study, 986 individuals of red snappers were caught, 517 individuals in morning operation and 469 in afternoon operation. On monthly basis, there were 270 fish caught in July, 165 fish in February, 154 fish in January and the rest was distributed in other months. Red snappers Etelis sp. were caught mostly at 04:30-05:00 in the morning and 17:01-17:30 in the afternoon. The fish catches consisted of size range of >620 mm TL (110 ind), 630-700 mm TL (452 ind), 710-760 mm TL (333 ind), and 770-800 mm TL (91 ind).
Studi tentang penggunaan bahan kayu pembuatan kapal ikan di galangan kapal Desa Pangi Kabupaten Bolaang Mongondow Hernita Paputungan; Vivanda O.J. Modaso; Revold D.Ch. Pamikiran; Frangky E. Kaparang; Heffry V. Dien; Akira W.R. Masengi; Ixchel F. Mandagi; Kawilarang W.A. Masengi
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.41573

Abstract

Desa Pangi terletak di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Desa pangi memanjang dari timur ke barat denagn luas ± 9.240 Ha. Keadaan topografi desa pangi pada umumnya adalah dataran rendah, ketinggian dari permukaan laut 2 ≤ 10m, dan mempunyai iklim kemarau dan penghujan tropis. Kayu merupakan benda yang paling banyak digunakan umat manusia. Mulai dari hal kecil hingga hal yang besar, kayu digunakan sebagai kayu bakar. Adapula yang menggunakannya sebagai bahan bangunan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan jenis-jenis bahan kayu yang digunakan pada galangan kapal di desa Pangi-Sauk Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. Mengetahui prosentasi penggunaan bahan kayu menurut jenis dan menetahui klas awetdan kuat suatu bahan kayu.Adapun manfaat penelitian ini adalah penggunaan kayu yang baik yang digunakan untuk pembuatan kapal perikanan, dapat mengetahui jenis-jenis kayu yang digunakan serta mengintroduksi jenis-jenis kayu yang awet, kuat sebagai bahan baku pembuatan kapal perikanan.Kayu yang digunakan untuk material kapal tersebut tidak sembarangan jenis. Perlu diperhatikan struktur dan kekuatan dari kayu tersebut karena jika tidak diperhatikan akan berdampak buruk jika salah dalam memilih kayu. Karena penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat – sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan, yang mengarah ke jenis kayu yang akan dipilih, misalkan untuk kontruksi (kayu harus kuat, keras, mempunyai keawetan alam yang tinggi di air) biasanya untuk material kapal ada beberapa jenis kayu yang dapat dipilih seperti : jati, gopasa, balau, bungur, bangkirai dll. Untuk lantai (yang harus bersifat keras dan tahan terhadap keasaman) biasanya jenis kayu yang digunakan adalah kayu gopasa, kayu jati, kayu bungur dan lain – lain.Dalam pengambilan data ini dilakukan secara langsung dengan cara mewawancarai pengrajin kapal didesa pangi. Dari hasil wawancara dan melihat langsung proses pemanfaatan material kayu digalangan kapal ikan di desa pangi-sauk terlihat bahwa kayu untuk pembuatan dinding dan lantai kapal yang sangat membutuhkan banyak material kayu. Jenis – jenis kayu yang dominan adalah kayu gopasa, kayu keng, dan dangsa serta jati. Sedangkan untuk penulangan kayu talisei dan kapuraca sangat dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan kapal didesa pangi dominan menggunakan kayu gopasa, kayu jati, kayu keng, kayu dansa dan kayu jati.
Pelanggaran kapal perikanan di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia 571 Bella S.M. Marpaung; Effendi P Sitanggang; Kawilarang W.A. Masengi; Frangky E. Kaparang; Revols D.Ch. Pamikiran; Dyan F.D. Sitanggang; Flora F. Kalalo
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.41608

Abstract

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia WPP-571 sesuai Permen KP mencakup perairan Laut Andaman dan Selat  Malaka. Perairan Selat Malaka merupakan perairan yang berbatasan langsung dengan batas wilayah maritim negara tetangga yaitu Malaysia. Perairan ini sebagai wilayah perairan yang cukup potensial sangat memungkinkan terjadinya praktek penangkapan ikan secara tidak sah. Dalam hal kegiatan pengawasan kapal perikanan yang ada WPP- 571, kepatuhan nelayan terhadap kegiatan aktivitas penangkapan ikan masih belum efektif atau masih belum maksimal dan ditambah lagi meningkatnya jumlah kapal perikanan yang beroperasi di WPP- 571. Informasi tentang pelanggaran kapal penangkapan ikan perlu di deskripsikan agar dapat menjadi informasi yang berguna untuk mengevaluasi kegiatan pengawasan kapal perikanan di WPP- 571.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara daerah operasi penangkapan ikan dengan izin operasi penangkapan ikan di WPP.menganalisis jenis pelanggaran yang terpantau di WPP-571 dan dan mengetahui partisipasi nelayan di PPS Belawan dalam mengurangi illegal fishing. Penelitian ini akan diawali dengan pengajuan surat hingga pada pengerjaan laporan penelitian. Rencana pengambilan data penelitian ini bertempat di Stasiun PSDKP Belawan dan PPS Belawan di Provinsi Sumatera Utara.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa, Manado Sulawesi Utara Asrul Libuon; Lefrand Manoppo; Revols D. Ch. Pamikiran; Franky E. Kaparang; Vivanda O. J. Modaso; Alfret Luasunaung
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.41683

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pelabuhan perikanan adalah sebagai sarana pokok untuk kegiatan usaha penangkapan ikan dan mempunyai peranan yang sangat strategis penting di dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi terkait aspek keselamatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa.Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa; sedangkan secara khusus bertujuan untuk mengetahui ketersedian fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa dan mengetahui prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa. Analisis data yang digunakan dari hasil wawancara dirubah secara numerik, cara melakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh. Data yang diperoleh dibagi dalam beberapa kriteria dan diberi skor yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi kemudian diinterpretasikan sesuai dengan tujuan.Secara umum dapat dikategorikan pemenuhan fasilitas keselamatan kerja pelabuhan perikanan pantai tumumpa sebagian besar sudah tersdia, tetapi beberapa fasilitas kurang terawat atau tidak tersedia seperti contoh ruangan pertolongan pertama pada kecelakaan. Dalam penelitian diperoleh hasil dari responden syabandar 76% baik, 18% cukup baik, 6% menyatakan kurang sedangkan pada Kapten kapal memiliki hasil respoden 35% dikategorikan baik, 47% cukup baik dan 18% menyatakan kurang, untuk anak buah kapal (ABK) memiliki hasil  9% dikatakan baik, 51% cukup baik dan 40% kurang.
Studi perbandingan penggunaan bahan bakar gas dan bahan bakar minyak pada mesin katinting Levandri Alski Lumi; Fransisco P.T. Pangalila; Revols D. CH. Pamikiran; Kawilarang W.A. Masengi; Lefrand Manoppo; Heffry V. Dien
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 8 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.8.1.2023.44262

Abstract

Fuel is an important energy in fishing operations. Fuel is very influential on operational costs. One of the ways that fishermen can make a profit is by reducing the operational costs of fishing. Fuel consumption was calculated at least the amount of fuel used by the katinting engine at three different RPMs, using a ratio of pertalite type fuel oil and 3 kg LPG gas fuel with an engine operating time of 15 minutes. The average pertalite consumption at low RPM is Rp.1,784.25, while the use of LPG is Rp.761. Based on this value, a comparison of 234.461235% found that gas fuel is more efficient than oil fuel. The average pertalite consumption cost at moderate RPM is Rp.2,926.125, while for LPG use it is Rp.1,115. Based on the value found a comparison of 262.432735% gas fuel is more efficient than fuel oil. The average pertalite consumption at high RPM is Rp.4,271.25, while the use of LPG is Rp.1,574. Based on the average value of fuel consumption at high RPM, a comparison of 271.36277 was found. Gas fuel is more economical than the use of fuel oil in the katinting engine, seen from the comparison of the percentage of the consumption of fuel oil and gas fuel at each RPM.
Studi tentang desain kapal perikanan pantai Robertus Cyrillus Manengkey; Kawilarang W. A. Masengi; Lusia Manu; Revols D. Ch. Pamikiran; Alfret Luasunaung; Heffry V. Dien
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 8 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.8.1.2023.44604

Abstract

Dapat dikatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi desain sebuah kapal yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kriteria, yaitu: sumber daya yang tersedia, alat dan metode penangkapan ikan, karakteristik geografis suatu daerah penangkapan ikan, kelayakan kapal dan keselamatan awak kapal, regulasi terkait untuk merancang kapal, pemilihan bahan yang tepat untuk konstruksi, penanganan dan penyimpanan hasil tangkapan dan faktor ekonomi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati dan menghitung panjang keseluruhan kapal, kemudian dibagi sepuluh bagian untuk mengukur lebar kapal yang akan diteliti, kemudian data yang telah terkumpul dilanjutkan dengan penggambaran lambung kapal menggunakan pantograf, dilanjutkan dengan kegiatan desain menggunakan software Delfship. Pengukuran kapal dilakukan dua kali, menggunakan alat pengukur otomatis atau laser untuk memastikan ukuran bejana yang benar. Penggambaran lambung menggunakan pantograf harus dilakukan secara tepat agar mendapatkan hasil gambar yang tepat pula. Dengan pengukuran yang baik dan presisi, kita dapat dengan mudah mendapatkan bidang garis dan merancang hidrostatis menggunakan software Delftship.
Catch per unit effort perikanan tuna handline dalam kurun waktu lima tahun di pelabuhan perikanan samudera Bitung: Catch per unit effort for handline tuna fisheries within five years at the Bitung ocean fishing port Jenly C. Marinding; Ivor L. Labaro; Revols D. CH. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 8 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.8.2.2023.48477

Abstract

Kota Bitung merupakan salah satu kawasan pengembangan perikanan di Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi ini memiliki infrastruktur yang mendukung bongkar muat barang dari dan ke Kota Bitung dan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung. Peran infrastruktur tersebut sangat mendukung kawasan industri perikanan Bitung sebagai penghasil produk perikanan untuk pasar domestik dan pasar mancanegara salah satunya adalah ikan tuna. Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan merupakan komoditi perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan ikan dasar. Pancing ulur (HandLine) merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pancing ulur (HandLine) adalah alat tangkap ikan jenis pancing yang paling sederhana, terdiri dari pancing, tali pancing, pemberat dan umpan. Hasil tangkapan ikan tuna yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan, untuk tahun 2018 mencapai 8.636.350 kg, tahun 2019 mencapai 8.531.272 kg, tahun 2020 mencapai 7.932.729 kg, tahun 2021 mencapai 6.795.358 kg dan pada tahun 2022 mencapai 8.371.805 kg. CPUE merupakan indeks kelimpahan stok ikan di perairan. Melalui nilai yang dihasilkan pada analisis ini dapat diartikan bahwa masih terdapat peluang penambahan poduksi mengingat tersedianya stok ikan di lokasi penangkapan. Tujuan dari perhitungan CPUE adalah untuk mengetahui nilai laju tangkap upaya penangkapan ikan berdasarkan pembagian total hasil tangkapan (catch) dengan upaya penangkapan (effort). Rumus CPUE sesuai dengan Gulland (1983). Ukuran-ukuran kapal yang digunakan untuk melakukan penangkapan tuna handline yaitu kapal berukuran 01-5 GT, 06-10 GT, 11-20 GT, 21-30 GT, 31-50 GT dan 51-100 GT. Pada tahun 2018 operasi kapal tuna handline di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung berjumlah 4.823 kali trip. Pada tahun 2019 operasi kapal berjumlah 5.407. Pada tahun 2020 operasi kapal berjumlah 5.049 kali trip. Pada tahun 2021 operasi kapal berjumlah 4.647 kali trip dan pada tahun 2022 operasi kapal berjumlah 4.607 kali trip. Jika diurutkan pada tahun 2019 jumlah operasi penangkapan lebih banyak dan paling sedikit pada tahun 2022.
Co-Authors Akira W.R. Masengi Alfret Luasunaung Alfret Luasunaung Alfret Luasunaung Ali, Isti Utami Indah Sari Alsen Siadadi Alsen Siadadi Alva Ridel Manopo Amos, Christianti Triagneriauly Aprililian E. Supit Asrul Libuon Bella S.M. Marpaung Benyamin Rumbrawer Benyamin Rumbrawer Bill Bright Cavin Manoppo Christian Risky Pandeirot Dalegi, Jefry Dien, Heffry Veibert Dyan F.D. Sitanggang Effendi P Sitanggang Evander Ch. Nelwan Fanny Silooy Fanny Silooy Flora F. Kalalo Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Frangky Erens Kaparang Franky E. Kaparang Fransisco P. T Pangalila Fransisco P. T. Pangalila Fransisco P.T. Pangalila Fransisco P.T. Pangalila Fransisco W. Prasetyo Gerry Willardoe Kayadoe Gerry Willardoe Kayadoe, Gerry Willardoe Ginting, Jebry Yanta Hariyani Sambali Hariyani Sambali, M.Sc. Henry James Kumajas, Henry James Hernita Paputungan Indra Lesmana Indra Lesmana Isrojaty J. Paransa Ivor L. Labaro Ivor L. Labaro Ivor L. Labaro Ivor Lembondorong Labaro Ivor Lembondorong Labaro Ivor Lembondorong Labaro Ixchel F Mandagi Janny F. Polii Janny Franka Polii Jenly C. Marinding Jenly G. Onthoni Johnny Budiman Johnny H Tumiwa K. W.A. Masengi Kawilarang W. A. Masengi Kawilarang W. A. Masengi Kawilarang W.A. Masengi Kawilarang W.A. Masengi Kumajas†, Henry J. Labaro, Ivor Lembondrong Lang, Abigail Emylia Febricristiani Lefrand Manoppo Lefrand Manoppo Lefrand Manoppo Lembo, Liliyana Levandri Alski Lumi Lusia Manu Lusia Manu Manopo J. H. Manu, Lusia Mariana Kayadoe Masengi, K. W. A. Masengi, Kawilarag W. A Masengi, Kawilarang W. A. Mervin Lestaluhu Meta S. Sompie Meta S. Sompie Meta Sonja Sompie Modaso, Vivanda O. J. Nelwan, Evander Ch. Onthoni, Jenly G. Patrice N.I. Kalangi Prasetyo, Fransisco W. Robertus Cyrillus Manengkey Rompis, Jendra Salsabila Yunus Saragih, Mariana Senewe, Gray S. Singale, Aleks Rafid Supit, Aprililian E. Suryadi Halim Syamtiar Arfah Syamtiar Arfah Thamin, Arman Thimotius M. Womsiwor Thimotius M. Womsiwor, Thimotius M. Vivanda O. J. Modaso Vivanda O. J. Modaso Vivanda O.J. Modaso Wenseslaus Fransiscus Makawaehe Wenseslaus Fransiscus Makawaehe, Wenseslaus Fransiscus Wilhelmina Patty