Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pendugaan Litologi dan Pencemaran Airtanah dengan Metode Geolistrik di Tempat Pembuangan Akhir Talangagung Masitoh, Ferryati; Satyo, Marco
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol. 23 No. 1 (2025): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v23i1.77056

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat pembentukan air lindi karena adanya pembusukan sampah dan dapat menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan dan airtanah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendugaan litologi serta potensi pencemaran airtanah oleh air lindi yang dihasilkan oleh TPA Talangagung Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi schlumberger dan Dipole – Dipole. Hasil pendugaan  kemudian diolah menggunakan software progress dan Res2Dinv. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat material lempung, lanau, tufa pasiran serta aluvium pada litologi di sekitar lokasi penelitian dengan rentang nilai resistivitas 7.15 – 32.61 Ωm serta kedalaman hingga 27 m di lintasan 1 dan 35 m di lintasan 2. Airtanah yang teridentifikasi pada pendugaan kedua titik lokasi penelitian memiliki nilai resistivitas yang kurang dari 10 Ωm. Hal ini menunjukkan adanya resapan air lindi yang mencemari airtanah di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pengelola TPA Talangagung dalam menentukan kebijakan pengelolaan TPA.
Penentuan Batas Wilayah Pengelolaan Laut Pada Berbagai Bentuk dan Kondisi Wilayah (Studi Kasus: Wilayah Berbentuk Pulau, Wilayah Saling Berhadapan, dan Wilayah Saling Berdampingan) Zakariyah, Mahmud; Silvia, Novi; Masitoh, Ferryati; Yuniarti, Khoirun Nisa’ Ari
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 8, No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.96765

Abstract

Sebagai negara kepulauan, negara indonesia memiliki wilayah daratan yang lebih sedikit dibandingkan wilayah lautan. Sehingga, penentuan batas pengelolaan wilayah laut penting diketahui sebab berkaitan dengan berbagai aspek sumber daya perairan dan kewenangan dalam menjaga keberlangsungan lingkungan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan hasil visualisasi peta batas administrasi pada wilayah perairan secara kartometrik, yang telah didasarkan atas Permendagri No. 141 Tahun 2017 dan dibuat dengan kelengkapan data-data administrasi Kabupaten Simeulue untuk pengaplikasian metode buffer, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo untuk melakukan metode equidistant line serta data administrasi Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat untuk digunakan metode median line. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Penentuan batas wilayah laut memiliki cara yang berbeda tergantung kondisi wilayahnya. Wilayah kabupaten atau kota dengan bentuk pulau dianalisis dengan metode buffer, kemudian wilayah dengan pantai yang berdampingan dianalisis menggunakan equidistant line dan menunjukkan hasil bahwa Kabupaten Kebumen memiliki wilayah pengelolaan laut lebih luas dibandingkan Kabupaten Purworejo. Selain itu, untuk wilayah kabupaten atau kota dengan pantai yang berhadapan dianalisis menggunakan median line, sehingga diketahui Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah pengelolaan laut lebih luas dibandingkan Kabupaten Sumbawa Barat.
Analysis of Irrigation Water Balance in Garum and Jatisari Irrigation Area, Ngajum, Malang Regency Qomariyah, Dhea Nur; Masitoh, Ferryati
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 22, No 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v22i2.448-463

Abstract

The irrigation water requirement must be balanced with the available water to support plant growth and increase agricultural production. Therefore, information regarding the amount of water needed and its availability is essential for irrigation activities. This research analyzed the water flow availability at the Garum DAM intake using the Weibull method, irrigation water requirement in the Garum and Jatisari irrigation areas using Cropwat 8.0 software (Penman-Monteith Method), and water balance between water availability and the irrigation water requirement of the Garum and Jatisari irrigation areas using a comparative method. The data used included intake flow, climate, rainfall, soil, and plant data. The results of this study show that the water flow available at the Garum DAM intake tends to be high in the rainy season and will tend to be lower in the dry season. Furthermore, the water requirement in the Garum and Jatisari irrigation areas tends to be high during the dry season and decreases during the rainy season. The water balance shows that the water available at the Garum DAM intake cannot fulfill the irrigation water requirement of the Garum and Jatisari irrigation areas. This is because of the lack of a water deficit in certain months.
ANALISIS DINAMIKA TINGKAT KEKERUHAN DAN KEDALAMAN RELATIF PERAIRAN DI WADUK SUTAMI KABUPATEN MALANG Rusydi, Alfi Nur; Masitoh, Ferryati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 2 (2021): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.16

Abstract

Penurunan fungsi waduk Sutami yang berupa sedimentasi intensif dalam kurun waktu 2013-2019 perlu dilakukan upaya identifikasi dan monitoring. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh yang bertujuan untuk menganalisis dinamika sedimentasi perairan berdasarkan kedalaman relatif air dan tingkat kekeruhan air di waduk Sutami pada musim kemarau tahun 2013-2019. Citra satelit Landsat 8 OLI diolah untuk mendapat nilai Relative Water Depth (RWD) dan Normalized Difference Turbidity Index (NDTI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013 hingga tahun 2019, kenampakan air keruh cenderung teridentifikasi di bagian timur waduk yang juga merupakan inlet waduk Sutami. Analisis kedalaman relatif air dilakukan untuk mengetahui dampak sedimentasi terhadap perubahan kedalaman perairan. Tingkat kekeruhan dan kedalaman relatif perairan tidak berhubungan langsung yang kuat secara statistik. Semakin keruh suatu perairan, maka belum tentu kedalaman relatif pada perairan tersebut menjadi semakin dangkal. Proses sedimentasi perairan di waduk Sutami yang terjadi pada tahun 2013-2019 menunjukkan bahwa proses tersebut dipengaruhi oleh tingkat kekeruhan.
Hydrogeochemistry and Groundwater Quality Assessment of Shallow Groundwater in the Penguluran Basin, East Java, Indonesia Masitoh, Ferryati; Rusydi, Alfi Nur; Taryana, Didik
Indonesian Journal on Geoscience Vol. 12 No. 3 (2025)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.12.3.343-365

Abstract

Research of the hydrogeochemistry and groundwater quality of shallow groundwater in The Penguluran Basin, East Java, Indonesia, is still very limited. This study aims to identify hydrogeochemistry and groundwater quality in the shallow groundwater of The Penguluran Basin. Twelve water samples were taken from the residents' wells in July during the dry season. Groundwater samples were analyzed in the laboratory to determine the concentration of major ions. The major ions include Mg2+, Na+, K+, Ca+ and anion CO32-; HCO3-; SO42-; Cl-. Laboratory results were analyzed using Piper Trilinear Diagram and Gibbs Diagram, Weathering type, Sodium Adsorption Ratio (SAR), Soluble Sodium Percentage (SSP), Residual Sodium Carbonate (RSC), Permeable Index (PI), Magnesium Hazard (MH), Chloro-Alkaline Indices (CAI), Corrosivity Ratio (CR), and Anthropogenic Impact (AI) using NO3-. The results showed that hydrogeochemical facies in the studied area were of Ca+- Mg2+- HCO3- type. Groundwater cations were dominated by Ca+, while anions were dominated by HCO3-. The concentration of cations were Ca+ > Mg2+ > Na+ > K+, while the anions were HCO3- > Cl- > SO42- > CO32-. Groundwater in Penguluran Basin was freshwater with silicate weathering type. Analysis of major groundwater ions for agricultural irrigation purposes showed that most groundwater samples were safe for agricultural irrigation. The CAI-I and CAI-II had mostly negative values. Samples showing negative CAI values also showed silica weathering. CR values were mostly <1 indicated that naturally groundwater was safe from corrosive vulnerability for industry purposes. Nitrate levels in the groundwater showed that 58 % exceeded the allowable limit due to the high risk of anthropogenic impacts to groundwater. The research is expected to provide new information about groundwater in The Penguluran Basin.