Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The Antioxidant Activity of Yogurt Drink by Mangosteen Rind Extract (Garcinia mangostana L.) Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Zulfanita Zulfanita; Dedi Runanto
Journal of Applied Food Technology Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Dept. Food Technology, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.416 KB) | DOI: 10.17728/jaft.4267

Abstract

Yogurt drink can be produces from goat milk. Yogurt drink was added mangosteen rind extract to increase quality of product. This study aimed to determine antioxidant activity (total phenol compound, antioxidant activity by IC50 and thiobarbituric acid or TBA value) of yogurt drink from goat milk by mangosteen rind extract. Complete randomized design was used in this research with 4 treatments and 5 replications. The antioxidant activities of yogurt supplemented with 0, 1, 2, and 3% (v/v) mangosteen rind extract was analysed. The result shows that the total phenol content increased along the increase in the levels of mangosteen. Yogurt drink with mangosteen had radical higher scavenging activity than control. TBA value showed significant differences (p<0.05) among treatments. As conclusion, mangosteen rind extract had the potential to improve antioxidant and hinder the rancidity in yogurt drink.
Aktivitas Antioksidan Dan Kualitas Organoleptik Yogurt Susu Kambing Etawa Dengan Sari Buah Bit (Beta vulgaris L.) Beni Pratama Setiawan; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Hanung Dhidhik Arifin
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.68 KB) | DOI: 10.37729/jrap.v4i2.115

Abstract

The study aims to determine the effect of the addition of beet juice concentration according to the treatment of antioxidant activity and organoleptic quality of etawa goat milk yogurt. The process of research and organoleptic testing was carried out at the Integrated Laboratory of Muhammadiyah University Purworejo and the antioxidant activity test at a private laboratory in Yogyakarta. The material used was 5 liters of etawa goat milk, 1/2 liter beet juice and bacteria Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermopilus, samples were taken of 125 plastic containers with a contents of 25 ml/sample for organoleptic tests and 20 bottles with 30 ml contents/sample for antioxidant activity test. The treatments given were S0 (0%), S5 (5%), S10 (10%), S15 (15%) and S20 (20%). The method used was a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Parameters measured were antioxidant activity and organoleptic quality (color, aroma, taste, and texture). The results showed the treatment of the concentration of the addition of beet juice was significantly different (P <0.05) on the antioxidant activity and color of yogurt but not significantly different (P> 0.05) on the aroma, taste, and texture of yogurt. The results of antioxidant activity were 17.00, 27.25, 36.17, 40.34, and 45.01. Yogurt color values ​​of 1.48, 3.16, 3.04, 4.08 and 4.60. The value of yogurt aroma is 2.40, 2.72, 2.64, 2.68 and 3.08. The value of yogurt is 1.96, 1.72, 1.88, 2.40, and 2.48. Yogurt texture values ​​of 2.68, 2.84, 3.36, 3.28 and 3.60. Beet juice can increase the value of the antioxidant activity and organoleptic quality between treatments but not too significantly (P> 0.05) on the results of organoleptic tests on the aroma, taste, and texture parameters. Further beetroot research needs to be done.
Manajemen Kesehatan Ternak Melalui Pemberian Jamu Herbal Fermentasi Zulfanita Zulfanita; Roisu Eny Mudawaroch; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti
Surya Abdimas Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v1i1.309

Abstract

Manajemen kesehatan ternak adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian faktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yang dimiliki agar produktivitas ternak dapat optimal sehingga kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan. Tanaman obat adalah tanaman yang terbuat dari bahan alami terutama tumbuhan dan merupakan warisan budaya bangsa dan digunakan turun temurun secara empirik. Ramuan tanaman obat atau jamu ternak fermentasi dapat digunakan untuk kesehatan ternak. Salah satu desa yang potensial dalam menyediakan bibit tanaman herbal adalah desa Bedono Pageron yang terletak di Kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. Tujuan program penyuluhan ini adalah Mengenalkan, mempraktekkan dan memotivasi masyarakat untuk dapat melakukan pembuatan jamu ternak fermentasi dengan menggunakan alat dan bahan bahan yang ada dilingkungan sekitar serta potensi secara ekonomi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpeternak. Rekomendasi sebagai berikut: 1) Potensi desa Bedono Pageron sangat prosfektif perkembangannya dibidang pembibitan tanaman herbal dan peternakan khususnya kambing karena daya dukung alamnya yang subur untuk tanaman pakan hijauan ternak. 2) Manajemen kesehatan ternak membutuhkan kerjasama antar peternak, kelompok tani/ternak dan peternak itu sendiri agar ternak sehat sehingga produksi dan produktivitas ternaknya tinggi. 3) perlu upaya memanfaatkan tanaman pekarangan untuk menanam tanaman herbal dan dimanfaatkan untuk membuat jamu herbal fermentasi secara konsisten dan berkelanjutan.
Inovasi Pengolahan Produk Turunan Madu Lebah Klanceng Menjadi Bee Polen Kapsul Sebagai Sumber Antioksidan di Desa Jelok Kecamatan Kaligesing, Purworejo Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Roisu Eny Mudawaroch; Sapto Pamungkas
Surya Abdimas Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v4i1.471

Abstract

Desa Jelok memiliki potensi pengembangan peternakan lebah madu klanceng. Akan tetapi, hasil turunan dari madu klanceng yang berupa bee polen selama ini belum dilakukan pengolahan. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan inovasi pengolahan hasil turunan dari madu lebah klanceng yang berupa bee polen menjadi bee polen kapsul yang berpotensi sebagai sumber antioksidan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, praktek pemanenan bee polen, pelatihan pengolahan bee polen dan pengemasan dalam bentuk kapsul serta strategi promosi dan pemasaran produk. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menjadikan anggota Bumdes Jambe Mule dan kelompok peternak lebah klanceng di Desa Jelok dapat melakukan pengolahan bee polen menjadi produk bee polen kapsul yang berpotensi sebagai sumber antioksidan dan lebih memiliki nilai jual.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Bedono Pageron Melalui Budidaya Warung Hidup Berbasis Organik dan Penyuluhan Pendidikan Marica Dewi; Titi Rokhayati; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti
Surya Abdimas Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v2i2.552

Abstract

Tujuan program penyuluhan ini adalah mengenalkan, mempraktekkan dan memotivasi masyarakat untuk dapat melakukan pembuatan warung hidup berbasis organik dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Melalui Program ini diharapkan diperoleh manfaat untuk masyarakat agar tidak perlu membeli bahan pangan yang harganya semakin meningkat. Seluruh warga desa Bedono Pageron pada umumnya merupakan khalayak sasaran yang menjadi fokus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah 1) pengembangan pengetahuan, 2) peningkatan pembangunan. Metode kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan yang dengan langkah kegiatan berupa observasi lingkungan, sosialisasi, pemberian bibit, praktik pembuatan pupuk organik dengan warga dan pengecekan. Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari para peserta walaupun baru beberapa rumah yang membuat warung hidup ini. Dengan adanya kegitan ini warga mendapatkan informasi tentang warung hidup berbasis organik. Selain itu, juga mengetahui bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka dengan optimal.
Pelatihan Budidaya Pohon Kelapa Secara Modern dan Pembuatan Pupuk Organik Fermentasi di Desa Jatirejo Kaligesing Purworejo Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Lailatus Sa'adah; Wahyu Kuncoro; Novita Iriyanti Ningrum; Sapto Pamungkas
Surya Abdimas Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.vi.887

Abstract

Desa Jatirejo memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah khususnya pohon kelapa. Pohon kelapa sebagai sumber penghasil nira dalam pembuatan gula jawa. Akan tetapi, keberadaan pohon kelapa secara alami belum dilakukan budidaya secara intensif dalam menghasilkan nira kelapa yang berkualitas. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani gula jawa di Desa Jatirejo terkait dengan budidaya kelapa secara modern, pembuatan pupuk organik fermentasi sebagai upaya peningkatan budidaya pohon kelapa. Hasil dari kegiatan pemberdayaan ini yaitu adanya penanaman bibit Kelapa Genjah sebagai sumber nira dimasa depan, petani gula jawa kini sudah dapat melakukan pembuatan pupuk organik yang berasal dari kotoran kambing dengan cara fermentasi, sehingga dapat diaplikasikan pada tanaman kelapa.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI TEKNOLOGI FERMENTASI PENGOLAHAN ECENG GONDOK UNTUK PAKAN UNGGAS DI DESA TERSIDILOR KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO Zulfanita Zulfanita; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Budi Setiawan; Agus Budi Santoso; Uswatun Hasanah; Lyla Shafiya Anindita; Ela Rosita Ariana; Meilania Wisma Puspita; Putri Kartika Widiyaningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13686

Abstract

ABSTRAKMakalah ini menyampaikan uraian tentang proses  penumbuhan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengolahan eceng gondok  yang difermentasi untuk pakan unggaskepada Kelompok  tani  Maju Bersama yang merupakan satu satunya kelompok tani yang mengelola tanaman pangan dan unggas (ayam dan bebek) di TersidiLor  Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Tujuan pengabdian ini adalah pemberdayaan kelompok tani  dengan memberi pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan, agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam bidang pertanian dan peternakan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sejak Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Muhammadiyah Purworejo di laksanakan selama 1 bulan yang  terdiri dari (1) orientasi lokasi, (2) persiapan dan perencanaan penyuluhan dan pelatihan , (3) kegiatan pelatihan, (4) pengamatan hasil pelatihan, dan (5) evaluasi terhadap pelatihan. Pengumpulan data dari kajian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara  terhadap  mitra yaitu anggota  kelompok tani maju bersama berjumlah 15 orang yang menjadi peserta kegiatan. Berdasarkan dari hasil evaluasi dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa anggota kelompok tani maju bersama di  desa tersidiLor diKecamatan Pituruh kabupaten Purworejo antusias dan menyadari bahwa eceng gondok dapat dimanfaatkan apabila diberi sentuhan teknologi fermentasi  khususnya untuk pakan ternak unggas seperti ayam dan bebek. Salah satu bagian penting dari kegiatan ini adalah peserta mengetahui bahwa eceng gondok dengan tambahan konsentrat, EM4/tetes tebu yang difermentasi dengan takaran sesuai dapat  menambah  pengetahuan dan ketrampilan dari bidang pertanian dan peternakan.Disisi lain diharapkan bahwa dengan tambahan pakan eceng gondok yang difermentasi menjadi cadangan pakan unggas dan dapat menambah penampilan dan produksi telur pada unggas . Kata kunci : eceng gondok; fermentasi; pakan ungags; kelompok tani. ABSTRACTThis paper provides a description of the process of growing knowledge and skills to the Maju Bersama farmer group, which is the only farmer group that manages food crops and poultry (duck and chicken) in Tersidi Lor, Pituruh District, Purworejo Regency regarding the processing of fermented water hyacinth for poultry feed. The purpose of this service is to empower farmer groups by providing understanding and skills to the community through counseling and training, so that they have the ability to develop their potential in agriculture and animal husbandry. The series of activities carried out since the Purworejo Muhammadiyah University Thematic Real Work Lectures were carried out for 1 month consisting of (1) location orientation, (2) counseling and training preparation and planning, (3) training activities, (4) observation of training results, and (5) evaluation of training. Data collection from this study was carried out using observation and interview methods with partners, namely members of the Advanced Farmer Group, totaling 15 people who were participants in the activity. Based on the results of the evaluation and discussion, it can be concluded that the members of the farmer group in the tertiary village of Lor in the Pituruh District, Purworejo Regency, are enthusiastic and realize that water hyacinth can be used if given a touch of fermentation technology, especially for poultry feed such as chickens and ducks. An important part of this activity is that the participants know that water hyacinth with additional concentrate, fermented EM4/sugar molasses at appropriate doses can increase their knowledge and skills in agriculture and animal husbandry. poultry feed and can increase the appearance and egg production in poultry. Keywords : water hyacinth; fermentation; poultry feed; farmer groups
Total Asam dan Sifat Organoleptik Yogurt Buah Cempedak (Artocarpus champaden L.): Total Acid and Organoleptic Properties of Cempedak Fruit Yogurt (Artocarpus champaden L.) Meilania Wisma Puspita; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Roisu Eny Mudawaroch
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the total acid and organoleptic properties of yogurt added with cempedak fruit using the lactic acid bacteria Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, and Lactobacillus acidhophillus. The treatment given was the addition of cempedak fruit pulp with concentrations of 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2), and 15% (P3). The research used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 5 replications. The data obtained were analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) test, and if there were differences then the Duncan New Range Test (DMRT) was continued. Organoleptic tests were carried out using 50 slightly trained panelists. Organoleptic tests consist of hendonic quality and preferences (hedonics). Hedonic quality consists of the quality of color, taste, aroma, texture. The parameters of the research were total acid and organoleptics properties. The results showed that the addition of cempedak fruit had a significant effect (P<0.05) on total acid and organoleptic properties. The organoleptic test of the yogurt that the panelists liked most was yogurt with the addition of cempedak fruit pulp at the 15% level.
FERMENTASI BUNGKIL KOPRA DENGAN RHIZOPUS SP. PADA LEVEL BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN ADF, NDF, SELULOSA Agam Setyoadi; Rinawidiastuti, Rinawidiastuti; Wibawanti, Jeki Mediantari Wahyu
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 17 No. 1 (2025): Edisi Januari - Juni Tahun 2025
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v17i1.7069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh dari fermentasi bungkil kopra dengan penambahan Rhizopus sp. pada level yang berbeda terhadap kandungan Acid Detergent Fiber (ADF), Neutral Detergent Fiber (NDF), dan selulosa. Perlakuan diberikan dengan penambahan Rhizopus sp. dengan kadar P0 (0 gram),  P1 (2.5 gram), P2 (5 gram) P3 (7.5 gram) P4 (10 gram). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diambil kandungan Acid Detergent Fiber (ADF), Neutral Detergent Fiber (NDF), dan selulosa. Hasil penelitian menunjukan nilai kandungan ADF mengalami penurunan 49.17, 48.92, 48.45, 46.72, 46.38%. Nilai kandungan NDF mengalami penurunan 57.82, 54.09, 53.73, 53.16, 53.05%. Nilai kandungan selulosa menunjukan hasil berpengaruh nyata (P<0,05) sebesar 22.73, 20.39, 17.77, 15.83, 14.69%. Kesimpulanya adalah adanya pengaruh dengan penambahan Rhizopus sp. pada level yang berbeda terhadap kandungan ADF, NDF pada bungkil kopra. Penambahan Rhizopus sp. pada level yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan selulosa pada bungkil kopra. Sarannya adalah untuk menurunkan kandungan ADF, NDF, dan selulosa dapat melakukan fermentasi bungkil kopra dengan penambahan takaran Rhizopus sp.
Upaya Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Bekatul Sebagai Pangan Fungsional Wibawanti, Jeki Mediantari Wahyu; Fadhiliya, Lukman; Utami, Efrilia Tri Wahyu; Fauzi, Muhammad Chusnul; Hermawati, Nurul Fauziah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Yayasan Keluarga Guru Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46843/jpm.v3i1.297

Abstract

Tersidilor Village makes the agricultural sector the main economic support. Agriculture produces quality rice. However, agricultural by-products such as rice bran have not been utilized optimally. The aim of the activity is to empower the community through processing agricultural by-products in the form of rice bran into functional food products. Participatory empowerment method which builds independence with the strength of the resources and products available in Tersidilor Village. The community is actively involved starting from socialization, training, production and marketing of products, as well as getting full support from the village government. Empowerment activities can increase community knowledge and skills in processing rice bran. The products produced are three types of functional rice bran snack products, namely kukis bekatul, akar kelapa, dan kue bekatul which have the potential to be functional foods that are beneficial for health.