Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)

Rancangan Switching Frequency di Politeknik Penerbangan Surabaya Rizki Febriyanto; Nyaris Pambudiyatno; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap peralatan memerlukan perangkat yang dapat mengefisiensikan kinerja perangkat tersebut. Di mana jika terjadikegagalan peralatan tersebut masih dapat beroperasi dengan sistem backupnya. Sehingga dibutuhkan dua buah perangkatyang dapat saling bekerja secara bergantian. Apabila salah satu alat tidak berfungsi, alat lainnya akan beroperasimenggantikan alat yang rusak. Dengan menggunakan push button yang di program oleh mikrokontroler untuk memindahpenggunaan perangkat yang diaktifkan. Kemudian di arahkan oleh relay sebagai switch otomatis untuk mengarahkantegangan suplai menuju perangkat dan output sinyal menuju antena.Oleh karena itu, untuk dapat membuat peralatan tersebut dapat bekerja saling bergantian, dibutuhkan komponen yangdapat beroperasi sebagai sistem switching peralatan tersebut.
STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BENTUK VORTEX GENERATOR DENGAN POSISI STRAIGHT PADA WING AIRFOIL NACA 43018 Setyo Hariyadi SP; Wawan Aries Widodo; Bambang Junipitoyo; Wiwid Suryono; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.923 KB)

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, koefisien lift, koefisien drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan koefisien lift sekitar 5% dan menaikkan koefisien drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING PENERANGAN UNDERPASS VIA WEB BERBASIS MIKROKONTROLER DI TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA Akhmad Nu’man Kafi; Suhanto Suhanto; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.734 KB)

Abstract

Bahwa diketahui perangkat listrik yang berbasis analog masih dilakukan secara manual untuk mengaktifkan dan mematikannya. Di bandar Udara Adisutcipto Yogyakarta untuk kelseluruhan masih dilakukan secara analog atau masih manual jadi kegiatan teknisi menghidupkan dan mematikan peralatan tersebut khususnya lampu. Sistem lampu penerangan suatu Bandar Udara diharapkan tidak hanya untuk pengontrolan saja tetapi juga dilengkapi dengan system monitoring. Disini peneliti merancang sistem kontrol dan monitoring penerangan khususnya di Terminal Underpas Bandar Udara Adistcipto Yogyakarta menggunakan WEB karena sekarang ini internet bukanlah hal yang aneh lagi ataupun sulit ditemukan. Dengan system ini bisa teknisi bisa control dan monitoring lampu tersebut dengan jarak jauh. Di tampilan web akan memunculkan berapa besar arus dan tegangan yang masuk ke lampu. Dari hasil monitoring arus Lampu A diukur menggunakan Avo Meter 0,75A tetapi tampilan di web tidak selalu 0,75A, peneliti menganalisa dari beberapa pengujian yaitu paling rendah 0,75A dan paling besar 0,85A. untuk di Lampu B diukur menggunakan Avo Meter 0,30A di tampilan web paling rendah 0,30A dan paling besar 0,44A. Dan untuk monitoring tegangan di Lampu A dan B diukur mengggunakan Avo Meter hasilnya sama yaitu 222V di tampilan WEB hasil pembacaan tidak selalu sama, dari beberapa percobaan paling rendah 225V dan paling besar 238V. Dengan adanya sistem kontrol dan monitoring secara jarak jauh mengunakan via web akan lebih efisien dan efektif.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH SECARA TERPUSAT BERBASIS PLC DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Abiyyu Mustiko Aji; Suhanto Suhanto; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.053 KB)

Abstract

Kontrol distribusi pompa air di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya saat ini masih dilakukan secara manual dalam pengoperasiannya, karena itulah peneliti bermaksud untuk merancang sistem distribusi air di Poltekbang Surabaya menjadi kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Progammable Logic Control (PLC). Rancangan ini diharapkan dapat memudahkan kerja dan efisiensi waktu oleh teknisi yang bertugas mengontrol dan memonitoring apabila terjadi gangguan. Dengan menggunakan dasar-dasar teori mengenai relai, PLC dan komponen elektronika lainnya, peneliti merancang kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Human machine interface (HMI) sebagai tampilan dengan Personal Computer (PC) sensor tegangan, arus, dan tekanan sebagai pembaca data, dimana hasil pembacaan ini akan diproses oleh PLC yang kemudian akan mengaktifkan relai dan menyalakan pompa air dan mengisi Pressure Tank sehingga dapat di tamping dahulu, setelah itu mengalirkan air menuju bak penampungan. Pompa akan mati bergantian ketika level air dalam Pressure Tank terisi sesuai tekanan yang telah di tentukan.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH SECARA TERPUSAT BERBASIS PLC DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Abbiyu Mustiko Aji; Suhanto Suhanto; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.053 KB)

Abstract

Kontrol distribusi pompa air di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya saat ini masih dilakukan secara manual dalam pengoperasiannya, karena itulah peneliti bermaksud untuk merancang sistem distribusi air di Poltekbang Surabaya menjadi kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Progammable Logic Control (PLC). Rancangan ini diharapkan dapat memudahkan kerja dan efisiensi waktu oleh teknisi yang bertugas mengontrol dan memonitoring apabila terjadi gangguan. Dengan menggunakan dasar-dasar teori mengenai relai, PLC dan komponen elektronika lainnya, peneliti merancang kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Human machine interface (HMI) sebagai tampilan dengan Personal Computer (PC) sensor tegangan, arus, dan tekanan sebagai pembaca data, dimana hasil pembacaan ini akan diproses oleh PLC yang kemudian akan mengaktifkan relai dan menyalakan pompa air dan mengisi Pressure Tank sehingga dapat di tamping dahulu, setelah itu mengalirkan air menuju bak penampungan. Pompa akan mati bergantian ketika level air dalam Pressure Tank terisi sesuai tekanan yang telah di tentukan.
RANCANGAN SELEKTOR GUN LIGHT DENGAN OTOMATISASI SCREEN BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DI POLTEKBANG SURABAYA Gabriel Jefry Hamonangan Situmorang; Romma Diana Puspita; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.278 KB)

Abstract

Gun light adalah suatu alat yang digunakan untuk pemanduan pesawat pada saat keadaan darurat saat radio milik Tower atau pesawat mengalami gangguan. Mode pancaran warna Gun light dalam penerbangan diatur dalam peraturan yang ditetapkan ICAO dalam Annex 2. Informasi yang dikirimkan oleh petugas Air Trafic Controller (ATC) menggunakan Gun light meliputi perintah untuk landing, take off, dan lain sebagainya baik untuk pesawat yang sedang terbang maupun dengan kendaraan atau pesawat yang berada di darat Pentingnya keberadaan Gun Light dalam suatu bandara adalah dapat membantu ATC dalam memberikan pelayanan pemanduan ketika keadaandarurat juga diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan NO.44 tahun 2002 tentang “Tatanan Kebandaruadaraan”tetapi saat ini pengoperasian gun light masih menggunakan cara manual untuk pengoperasian dalam mode flashing ini tentu menyebabkan salah paham antar pilot dan petugas ATC apabila frekuensinya tidak tepat, selain itu pengoperasian untuk penggantian warnanya sendiri masih menggunakan cara manual dengan cara memutar tuas depan. Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk melakukan otomatisasi gun light agar bisa memberikan informasi yang tepat ketika melakukan pemanduan dan memudahkan cara pengoperasiannya di lapangan.
PENGARUH TIDAK BEROPERASINYA PAPI (PRECISION APPROACH PATH INDICATOR) TERHADAP PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DI PERUM LPPNPI CABANG NABIRE Moch. Highga Pratama Gunadi; Arnaz Olieve; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.953 KB)

Abstract

Sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam Annex 14 bab 5 visual approach slope indicator systems pada sub chapter 5.3.5.1 dan UU Penerbangan No 1 tahun 2009, bandar udara haruslah menyediakan PAPI sesuai dengan standard yang telah ditetapkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan yang berpotensi mengganggu keselamatan dan kelancaran operasi penerbangan. Tidak beroperasinya PAPI di runway 16 dikarenakan rusaknya instalasi AFL (Airfield Lighting System) yang disebabkan oleh beberapa faktor berpengaruh negatif terhadap pelayanan navigasi penerbangan di Perum LPPNPI Cabang Nabire, dikarenakan letak geografis bandara berdekatan dengan bukit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi resiko serta meningkatkan tingkat pelayanan, keselamatan, serta efisiensi jalannya arus penerbangan di Perum LPPNPI Cabang Nabire. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data secara observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi, dan kuesioner untuk mengumpulkan data. Hasil dari metode kuesioner menunjukan bahwa 91,7% setuju PAPI yang tidak beroperasi memberikan kendala serta 16,7% setuju faktor ATS di di Perum LPPNPI Cabang Nabire sudah tercapai sudah tercapai. Dari hasil penelitian peneliti didapatkan solusi yaitu perbaikan pada instalasi PAPI tidak akan mengganggu penerbangan, selain itu PAPI juga perlu diperiksa ulang untuk mengetahui kondisi PAPI.
ANALISA KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA Widyantara Mahdi; Supriadi Supriadi; Fitrady Pahala
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.485 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah pengguna transportasi udara mengakibatkan semakin meningkatnya tuntutan akan kenyamanan dan keamanan suatu bangunan terminal penumpang. Pada tahun 2018 Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ini memiliki luas bangunan terminal penumpang domestik sebesar 11.430 m dengan luas ruang tunggu sebesar 2.150 m . Melihat pertumbuhan jumlah penumpang yang terus naik tiap tahunnya dirasa perlu diadakan penelitian tentang tingkat kelayakan dari segi luas bangunan terminal penumpang dan ruang tunggu keberangkatan untuk jangka pendek (5 tahun), menengah (10 tahun), dan panjang (20 tahun). Penelitian dimulai dengan pengumpulan data jumlah penumpang dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018. Dari data tersebut dilakukan prediksi jumlah penumpang tahunan dengan metode statistik persen kenaikan rerata dan diperoleh jumlah penumpang pada tahun 2023 sebesar 11.009.633 penumpang, tahun 2028 sebesar 17.080.017 penumpang, dan tahun 2038 sebesar 41.107.324 penumpang. Selanjutnya, dari grafik Parquette, Ashfod dan Wright diperoleh jumlah penumpang pada jam puncak sebesar 4.404, 6.832, dan 16.443 penumpang yang kemudian dikalikan dengan luas yang disyaratkan untuk tiap penumpang menurut standar Japan International Cooperation Agency (JICA). Perhitungan luas ruang tunggu dilakukan dengan mengasumsi 80 % dari jumlah penumpang pada jam puncak, harus mampu ditampung di ruang tunggu. Dari jumlah tadi diasumsikan sekitar 80 % penumpang duduk dengan disediakan ruang seluas 15 kaki/1,4 m per penumpang, dan 20 % sisanya berdiri dengan ruang seluas 10 kaki /0,93 m per penumpang. Hasil analisis menyebutkan dalam 5 tahun ke depan (tahun 2023) saja luas bangunan terminal penumpang berdasarkan pada standar JICA sudah tidak layak digunakan untuk Terminal penumpang domestik memiliki kapasitas sebesar 2,2 juta penumpang/tahun. Dari hasil analisis pada tahun 2008 dengan jumlah penumpang eksisting sebesar 2.700.744 penumpang, terminal domestik sudah tidak dapat melayani kebutuhan penumpang karena mengalami kekurangan kapasitas sebesar 500.744 penumpang. Sedangkan menurut hasil prediksi menggunakan metode persen kenaikan rerata pada tahun 2023 jumlah penumpang naik menjadi 11.009.633 penumpang, dengan jumlah tersebut terminal kekurangan kapasitas sebesar 8.809.633 penumpang. Untuk ruang tunggu keberangkatan sendiri masih layak digunakan hingga tahun 2014 , selebihnya memerlukan perluasan. Dari hasil prediksi diperoleh kebutuhan luas ruang tunggu keberangkatan untuk 5 tahun kedepan (tahun 2023) 2019 sebesar 3.945,85 m2.
PROTOTYPE KONTROL OTOMATIS DAN MONITORING PEMISAH SOLAR DAN AIR PADA GROUND TANK SERTA PENGISIAN SOLAR KE MONTHLY TANK VIA WEB BERBASIS MIKROKONTROLER Afifah Dewi Yustisia; Prasetyo Iswahyudi; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.337 KB)

Abstract

Prototype ini menggunakan 2 buah elektroda tembaga yang jika bersentuhan dengan air, maka akan terjadi konduksi pada elektroda output dan akan keluar nilai tegangan. Nilai tegangan output dari sensor ini dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Mega 2560. Pada saat mikrokontroler menerima input, mikrokontroler akan mengaktifkan pin output untuk mengaktifkan buzzer sebagai indikator adanya air dalam tangki, serta mengaktifkan dua buah pompa yaitu pompa pembuangan air dan pompa pengisian bahan bakar. Dua pompa tersebut bekerja menggunakan sistem otomatisasi. Sensor ultrasonik sebagai sensor pembaca level ketinggian solar pada monthly tank, jika ketinggian terbaca kurang dari 50%, maka otomatisasi pada pompa pengisian solar bekerja. Informasi tentang kondisi on atau off sensor konduktivitas, pompa pengurasan air, pompa pengisian solar, serta persentase ketinggian yang dideteksi sensor ultrasonik dapat diketahui user melalui web PC. Hasilnya, sistem ini sangat berguna untuk membantu kinerja seorang teknisi yang sedang betugas. Efektif dalam mendeteksi adanya kandungan air dalam ground tank agar kemurnian bahan bakar tetap terjaga. Serta sistem pengisian bahan bakar ke monthly tank dapat bekerja secara otomatis, dengan pembacaan ketinggian kurang dari 50% terhadap ketinggian akuarium 13cm, yaitu kurang dari 6,5cm. Serta memonitoring kondisi on atau off pada sensor konduktivitas, pompa pengurasan air, pompa pengisian solar, dan pembacaan presentase sensor ultrasonik via web dapat diakses dengan baik oleh user melalui PC (Personal Computer).
PROTOTYPE SMART PARKING STAND MENGGUNAKAN KONSEP INTERNET OF THINGS BERBASIS MIKROKONTROLER DI APRON BANDAR UDARA Agus Syafrial Arifin; Prasetyo Iswahyudi; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.086 KB)

Abstract

Ketika pesawat landing para petugas (AMC) Apron Movement Control langsung menentukan dimana lokasi pesawat akan diparkir, termaksud didalamnya para petugas (AMC) Apron Movement Control ini harus dapat membuat suatu pertimbangan dimana pesawat akan ditempatkan. Dari permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini akan dibuat sistem monitoring slot parking stand dari jarak jauh menggunakan komunikasi wireless. Modul wireless yang akan digunakan adalah WiFi tipe WR-840N. Unit pengendali yang digunakan adalah wemos D1 mini yang masing-masing berada di slot parking stand. Untuk mengamati nyala lampu indikator di tampilan digunakan sebuah sensor infrared. Jika sensor mendeteksi adanya pesawat maka arduino akan menampilkan slot yang bersangkutan ke webserver. Terdapat 3 buah sensor infrared terpasang di unit arduino wemos D1 mini untuk menyalakan atau mematikan indikator. Pada tiap-tiap sensor memiliki cara kerja dan fungsi masing-masing , dimana apabila pesawat mainan tipe airbus yang berukuran 25x26 cm berada pada posisi sensor nomer 1 dan 3, 2 dan 3 maka sensor infrared tersebut dapat mendeteksi dan apabila pesawat berada pada posisi sensor nomer 1,2, atau 3 saja maka sensor tersebut tidak bekerja. Metode untuk tampilan hasil monitoring menggunakan visual studio code yang akan ditampilkan di personal computer dan juga bisa melalui smartphone. Dengan menerapkan sistem monitoring tersebut diharapkan (AMC) Apron Movement Control dapat dengan mudah memonitoring slot parking stand yang tersedia. Sehingga dengan metode ini juga kinerja teknisi menjadi lebih cepat dan efisien.