Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Project Based Learning for Children with Special Needs during the Covid-19 Pandemic Soedjono Soedjono; Munawir Yusuf; Abdul Rahman
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.316 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1123

Abstract

The purpose of this study was to describe the application of Project-Based Learning (PjBL) to Special School Teachers (SLB) in distance learning (PJJ) for Children with Special Needs. There were 4 aspects that would be measured: (1) the level of teacher's understanding of PjBL, (2) the level of teacher needs for PjBL in PJJ during the covid-19 pandemic; (3) the quality of PjBL learning applied by teachers after attending PjBL training, and (4) the impact of PjBL on the learning outcomes of Children with Special Needs (ABK). This type of research was survey research involving 22 special school teachers in Central Java Province. Data were collected using a semi-closed questionnaire, which was then analyzed using descriptive statistics. The results showed that teachers' understanding of PjBL was sufficient and the teacher's need for PjBL learning during the COVID-19 pandemic was high. The quality of PjBL learning was considered to be better than conventional learning and the implementation of PjBL had a positive impact on the activity and critical thinking-based learning of students with special needs (ABK).
Transformasi Digital Manajemen Pendidikan Soedjono Soedjono
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v16i1.12148

Abstract

Digital transformation in education can improve instructional learning, particularly in higher education, by combining traditional classroom-based approaches with current technology. In this study paper, we will look at how the digital transformation of school management will affect the education system, how it will benefit others, and how we might use digital studies to aid future generations.
Peran Orang Tua dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Maksimal Anak Jenjang SMA Soedjono Soedjono
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 1 No. 1 (2020): December 2020
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Student learning outcomes are one indicator of the success of educators in carrying out the teaching and learning process. The purpose of the study was to describe the role of parents in instilling discipline so as to improve student learning outcomes.This research used descriptive qualitative approach. Data collection was conducted by in-depth interviews with informants, filling out check lists and field observations. The results of the study showed that parents played a role in instilling discipline. Discipline was implemented with full commitment, so that it could bea family culture. The obstacles of discipline implementation were the difference point of views between children and parents, but this can be solved by communication and deliberation. Therefore to improve discipline, parents needed to be assertive in children to carry out disciplined commitments, especially religious discipline, study, play, and help with homework. Having a commitment to carry out activities with discipline, learning outcomes can be achieved. Keywords: discipline, commitment, learning outcomes Abstrak Hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam menanamkan kedisiplinan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan, pengisian check list dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua berperan dalam menanamkan kedisiplinan. Disiplin dilaksanakan dengan penuh komitmen, sehingga bisa menjadi budaya keluarga. Hambatan dalam penerapan disiplin adalah perbedaan pandangan antara anak dan orang tua, namun hal ini dapat diselesaikan dengan komunikasi dan musyawarah. Oleh karena itu untuk meningkatkan kedisiplinan, orang tua perlu bersikap tegas pada anak untuk melaksanakan komitmen disiplin terutama disiplin agama, belajar, bermain, dan membantu pekerjaan rumah. Memiliki komitmen untuk melaksanakan kegiatan dengan disiplin maka hasil belajar dapat tercapai
PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KABUPATEN BATANG Tri Ari Werdiningsih; Ngurah Ayu Nyoman Murniati; Soedjono Soedjono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 11, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v11i2.12448

Abstract

ABSTRAK Werdiningsih, Tri Ari. 2022. Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Batang. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang. Pembimbing I Dr. Ngurah Ayu Nyoman M., M.Pd, dan Pembimbing II Dr. Soedjono, M.Si Kinerja guru dapat diartikan sebagai guru yang dapat menjalankan tugasnya secara profesional, guru harus dapat mengelola proses pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tujuan penelitian: 1) mengetahui pengaruh secara signifikan kepemimpinan instruksional kepala sekolah terhadap kinerja guru, 2) mengetahui pengaruh secara signifikan kompetensi profesional terhadap kinerja guru, dan 3) mengetahui bersama secara signifikan pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan kompetensi profesional secara bersama-sama terhadap kinerja guru.Pendekatan penelitian eksplanatori. Jenis penelitian expost facto. Populasi penelitian 259 guru dan sampel penelitian 157 guru. Pengumpulan data dengan angket. Teknik analisis data dengan analisis data diskriptif, uji prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linieritas dan uji hipotesis meliputi regresi linier sederhana dan berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Analisis regresi menunjukan bahwa kepemimpinan intruksional kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja gurudengan persamaan Ŷ=26,523+0,600X1 dengan pengaruh sebesar 54,1%, (2) analisis regresi menunjukan bahwa kompetensi profesional berpengaruh terhadap kinerja guru dengan persamaan Ŷ=10,581+0,919X2 dengan pengaruh sebesar 75,6%, (3) analisis regresi menunjukan bahwa kepemimpinan intruksional kepala sekolah dan kompetensi profesional berpengaruh terhadap kinerja guru dengan persamaan Ŷ=10,051+1,346X1+0,358X2 dengan pengaruh sebesar 78,4 %.Simpulan penelitian ini adalah kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan kompetensi profesional mempengaruhi kinerja guru sebesar 78,4%. Penulis menyarankan agar kepala sekolah melakukan pembinaan dan pengarahan, melakukan refleksi dan evaluasi, serta supervisi kepada guru untuk meningkatkan kinerja. Guru dapat mengikuti pelatihan dan seminar agar dapat meningkatkan kompetensi dan kinerja guru. Kata Kunci: Kinerja Guru, Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah, Kompetensi Profesional
PENGARUH PERAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI WILAYAH KENDAL KABUPATEN KENDAL Sukajiyah Sukajiyah; Noor Noor; Soedjono Soedjono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 11, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v11i2.9606

Abstract

Abstrak Kepuasan kerja guru merupakan variabel penting dalam pencapaian kualitas pendidikan. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam mengkoordinasi, menggerakkan, dan memberdayakan sumber daya pendidikan di sekolah. Kepuasan kerja guru terbentuk melalui budaya sekolah yang merupakan nilai, prinsip, kebiasaan dan tradisi pembentuk karakter dan citra sekolah.Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh peran kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru. (2) mengetahui pengaruh budaya sekolah terhadap kepuasan kerja guru. (3) mengetahui pengaruh peran kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Wilayah Kendal Kabupaten Kendal.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi sebanyak 147 guru yang tersebar di 4 sekolah dengan sampel 92 guru yang dipilih secara proporsional random sampling. Uji validitas, reliabilitas, normalitas, linearitas data dan uji hipotesis menggunakan program SPSS for Windows Release 21.0.Hasil penelitian menunjukkan (1) peran kepala sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja guru sebesar 38,7 % sisanya sebesar  61,3% dipengaruhi variabel  lain  diluar  peran  kepala  sekolah. (2) Budaya sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja guru     sebesar 43,3 % sisanya sebesar  56,7% dipengaruhi variabel lain diluar budaya sekolah. (3) Peran kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Wilayah Kendal Kabupaten Kendal sebesar 53,5% dengan persamaan regresi Ȳ = 31,888 + 0,238X1 + 0,332X2.Berdasarkan temuan tersebut, maka direkomendasikan. (1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya melakukan pelatihan intensif bagi kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik dan pembinaan guru. (2) Kepala sekolah mengoptimalkan peran pengawasan dengan  melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi sebagai bentuk layanan bantuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. (3) Guru meningkatkan kemampuan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran dan bekerja secara efektif dan efisien untuk meningkatkan performa guru sehingga tercapai kepuasan kerja. Kata kunci: peran kepala sekolah, budaya sekolah, kepuasan kerja 
Learning Management for Productive Technical and Motorcycle Business Subjects at Public Vocational High School 1 Warungasem Syamsu Haryadi; Ngurah Ayu Nyoman Murniati; Soedjono Soedjono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 11, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v11i2.13589

Abstract

This research was motivated in the midst of limited face-to-face learning restrictions that took place during the covid 19 pandemic, but the Warungasem State Vocational High School 1 was still able to excel in the Student Skills Competition at the Central Java Province, by winning 2nd place for the bicycle engineering and business competition. Motorcycle. This study aims to determine the Learning Management of Productive Subjects of Motorcycle Engineering and Business at Public Vocational High School 1 Warungasem. This study uses qualitative research methods, located at the Public Vocational High School 1 Warungasem. Research time in July 2022. Data collection techniques with the method of observation, interviews, and documentation. Test the validity of the data using triangulation. Data analysis includes: data collection, data condensation, data presentation and drawing conclusions. Research results 1) Planning includes (a) preparing the vision, mission and objectives of skill competence (b) preparing work programs (c) preparing planning for productive practice tools and budgets (d) planning for industrial work practices (e) preparing plans for skill competency tests. 2) Organizing includes: (a) formation of management, (b) division of work tasks according to their respective potentials, (c) standard SOPs for implementing tasks (d) coordination and communication in all fields. 3) Implementation includes: (a) theoretical learning in the classroom and (b) practical learning in practice rooms and industrial internships. 4) Supervision includes: (a) internal supervision is carried out by the Principal, and the Deputy Head of Curriculum. (b) external supervision is carried out by Supervisors from the Branch Office of Education Region XIII.  Keywords: management, productive learning, motorcycle business engineering
Fitur Pembelajaran Jarak Dalam Sistem Pendidikan Tinggi Soedjono
Jurnal Ilmiah Adiraga Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Imiah Adiraga : Jurnal Penelitian Olahraga
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Pedagogik dan Psikologi (FPeP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/adiraga.v8i1.6064

Abstract

Artikel ini membahas tren utama dalam pembelajaran jarak jauh dalam sistem pendidikan tinggi. Inovasi utama dalam mengajar siswa saat ini sebagian besar terkait dengan penggunaan metode interaktif. Keuntungan dan kerugian dari pembelajaran online diuraikan. Teknik metodologi dasar, serta metode yang dapat diterapkan oleh guru dianalisis. Prinsip-prinsip e-learning disajikan. Sarana didaktik pembelajaran jarak jauh, di mana konten pendidikan yang diproses secara pedagogis terkonsentrasi, diklasifikasikan. Teoretis pemahaman tentang dasar-dasar pembelajaran jarak jauh menunjukkan bahwa itu melekat pada pembelajaran tradisional proses pendidikan, dan memiliki metode pengajaran didaktik sendiri. Arah umum dari inovasi telah menyebabkan individualisasi pendidikan. Lingkungan Pendidikan komunikasi ditandai dengan keterbukaan, interaksi peserta, kesetaraan argumen, dan akumulasi pengetahuan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan fitur pembelajaran jarak jauh dalam sistem pendidikan tinggi. Internasionalisasi masyarakat menyebabkan informatisasinya. Tugas utama pendidikan modern adalah pengembangan keterampilan siswa belajar mandiri. Tren ini telah benar-benar mengubah metode pendidikan. Pendidikan jarak jauh adalah ditandai dengan tingkat variasi yang tinggi. Fitur utama dari e-learning adalah fleksibilitas, modularitas, konkurensi, cakupan. Hipotesis utama penelitian ini adalah pemberian internasionalisasi sistem pendidikan dalam masyarakat modern. Peran pembelajaran jarak jauh dalam proses pendidikan ditentukan Kata kunci: Pembelajaran jarak jauh, pendidikan tinggi, proses pendidikan
Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Tri Ari Werdiningsih; Ngurah Ayu Nyoman M; Soedjono Soedjono
Jurnal Manajemen Pendidikan : Jurnal Ilmiah Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Vol 4, No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jump.v4i2.52354

Abstract

Kinerja guru dapat diartikan sebagai guru yang dapat menjalankan tugasnya secara profesional, guru harus dapat mengelola proses pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tujuan penelitian: 1) mengetahui pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah terhadap kinerja guru, 2) mengetahui pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru, dan 3) mengetahui pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan kompetensi profesional secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Pendekatan penelitian eksplanatori. Jenis penelitian expost facto. Populasi penelitian 259 guru dan sampel penelitian 157 guru. Pengumpulan data dengan angket. Teknik analisis data dengan analisis data diskriptif, uji prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linieritas dan uji hipotesis meliputi regresi linier sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Analisis regresi menunjukan bahwa kepemimpinan intruksional kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja gurudengan persamaan Ŷ=26,523+0,600X1 dengan pengaruh sebesar 54,1%, (2) analisis regresi menunjukan bahwa kompetensi profesional berpengaruh terhadap kinerja guru dengan persamaan Ŷ=10,581+0,919X2 dengan pengaruh sebesar 75,6%, (3) analisis regresi menunjukan bahwa kepemimpinan intruksional kepala sekolah dan kompetensi profesional berpengaruh terhadap kinerja guru dengan persamaan Ŷ=10,051+1,346X1+0,358X2 dengan pengaruh sebesar 78,4 %. Simpulan penelitian ini adalah kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan kompetensi profesional mempengaruhi kinerja guru sebesar 78,4%. Penulis menyarankan agar kepala sekolah melakukan pembinaan dan pengarahan, melakukan refleksi dan evaluasi, serta supervisi kepada guru untuk meningkatkan kinerja. Guru dapat mengikuti pelatihan dan seminar agar dapat meningkatkan kompetensi dan kinerja guru.
PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP MANAJEMEN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) Nur Jannah; Ghufron Abdullah; Soedjono Soedjono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 11, No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v11i3.14929

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Manajemen Bursa Kerja Khusus yang terdiri dari planning, organizing, actuating serta controlling dengan tujuan untuk mempersiapkan dan menyebarkan lulusan SMK ke dunia usaha dan industri belum kelola secara baik. Hal tersebut dapat dilihat jumlah lulusan SMK di Kabupaten Batang yang terserap ke dalam dunia usaha masih relatif kecil atau kurang dari 10%, diduga adanya kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dan motivasi kerja yang kurang mendukung. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan kepala sekolah terhadap Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Negeri Kabupaten Batang. (2) mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh motivasi kerja guru terhadap Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Negeri Kabupaten Batang. (3) mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Negeri Kabupaten Batang.Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini guru SMK Negeri di Kabupaten Batang sejumlah 156 orang guru, dengan menggunakan metode proporsional sampling. Teknik pengumpulan data semuanya menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif, uji persyaratan dan uji hipotesis yang meliputi analisis analisis regresi menggunakan SPSS for Windows Versi 25.0.Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Bursa Kerja Khusus diperoleh nilai korelasi sebesar 0,661 termasuk korelasi cukup. (2) Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Bursa Kerja Khusus diperoleh nilai korelasi sebesar 0,635 termasuk korelasi cukup. (3) Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Bursa Kerja Khusus Dengan persamaan regresi Ŷ= 11,581 + 0,131X1 + 0,337X2, hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kedua variabel tersebut yaitu kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dan motivasi kerja maka akan meningkat Manajemen Bursa Kerja Khusus.Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanya peningkatan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dan motivasi kerja melalui kegiatan yang relevan agar dapat meningkatkan manajemen Bursa Kerja Khusus. Kata kunci: kompetensi kewirausahaan kepala sekolah, motivasi kerja dan manajemen Bursa kerja khusus
PENGARUH PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, KOMPETENSI GURU PEMBINA EKSTRAKURIKULER, DAN MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK TERHADAP KINERJA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SMP/MTs Dewi Setyaningrum; Ngasbun Egar; Soedjono Soedjono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 12, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v12i1.15293

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi capaian prestasi kegiatan ekstrakurikuler SMP/ MTs di Kecamatan Subah Kabupaten Batang yang belum maksimal. Hal tersebut menunjukkan kinerja kegiatan ekstrakurikuler  belum sesuai harapan. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan tanpa pengelolaan yang baik, guru pembina ekstrakurikuler tidak berkompeten, dan rendahnya motivasi peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler, (2) pengaruh kompetensi guru pembina ekstrakurikuler terhadapa kinerja kegiatan ekstrakurikuler, pengaruh motivasi berprestasi peserta didik terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler, dan (3) pengaruh pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, kompetensi guru pembina ekstrakurikuler dan motivasi berprestasi peserta didik secara bersama-sama terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler SMP/ MTs di Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan sampel 118 guru yang dipilih secara proporsional random sampling. Pengujian penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = 30,098 + 0,533X1; kekuatan korelasi sebesar 0,558 dengan kontribusi 31,2%; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh kompetensi guru pembina ekstrakurikuler terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = 92,851 + 0,201X2 ; kekuatan korelasi sebesar 0,207  dengan kontribusi 4,3%; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh motivasi berprestasi peserta didik terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = 47,969 + 0,574X3 ; kekuatan korelasi sebesar 0,594  dengan kontribusi 35,3%; (4) ada pengaruh signifikan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, kompetensi guru pembina ekstrakurikuler dan motivasi berprestasi peserta didik terhadap kinerja kegiatan ekstrakurikuler dengan persamaan Ŷ = - 0,044 + 0,250 X1 + 0,169 X2+ 0,450 X3  dengan kontribusi variabel independen sebesar 45,9 %. Saran pada penelitian ini adalah guru pembina ekstrakurikuler hendaknya memotivasi peserta didik dan meningkatkan kompetensi diri. Kepala sekolah hendaknya mengikutsertakan guru pembina ekstrakurikuler dalam program pendidikan dan pelatihan dan menjamin sarana prasarana. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya  mensosialisaikan dan menyiapkan penyelenggaraan program pelatihan dan pendidikan bagi guru pembina ekstrakurikuler.Kata kunci: Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler, Kompetensi Guru Pembina Ekstrakurikuler, Motivasi Berprestasi Peserta Didik, Kinerja Kegiatan Ekstrakurikuler