Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK REBT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MTS Vesti Dwi Cahyaningrum; Olivia Dwi Cahyani; Elis Ni’matur Rohmah
JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Vol 16 No 1 (2017): March 2017
Publisher : LP2M STAI Miftahul 'Ula (STAIM) Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/lentera.v16i1.274

Abstract

Achievement Motivation itsimportant student must have as an encouragement to achieve in the future, so it needs the right to increase student achievement motivation. The purpose of this study to determine the increase in achievement motivation through group guidance services with REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) to the students MTS Biatulmuttaqin Tumbrasanom. The method used in this study with a design method of pre-eksperimen, one group pretest-posttest design. Subjects in the study of five students with low achievement motivation. Data collection techniques in this study using a scale of achievement motivation. The results showed that students' achievement motivation can be enhanced by using group guidance services, as evidenced by the results of the data analysis of achievement motivation as pre-test and post test scores obtained Asymp.sig.(2-tailed) 0,043. Because 0,043 its small of 0,05 (Rhitung< Rtabel), then Ho is rejected and Ha accepted, it means there is an increase in achievement motivation before and after a given group counseling services to students MTS Biatulmuttaqin Tumbrasanom. The conclusion in this study is an increase in achievement motivation between before given guidance services group after group counseling services provided to the students MTS Biatulmuttaqin Tumbrasanom. This means that achievement motivation can be enhanced through group guidanceservices with REBT (Rational Emotive Behavior Therapy).
Pengembangan Panduan Pelatihan Empati Menggunakan Teknik Sinema Edukasi untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah Pertama Vesti Dwi Cahyaningrum; Dany Moenindyah Handarini; Irene Maya Simon
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.471 KB)

Abstract

Abstract: This study aimed to develop a training guide of empathy attitude skills as prevention of bullying behavior on junior high school students. The method was a research and development model. The subjects of the research were guidance and counseling experts; educational technology expert; and school counselors. The instrument was the empathy attitude skill scale for students; expert assessment instruments and counselor assessment instruments. Data from the assessment results of guidance and counseling expert; educational technology expert; and three school counselors in three different schools in Malang City showed that the developed products were acceptable and feasible to be used to improve empathy skills as prevention of bullying behavior of junior high school students.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan panduan pelatihan keterampilan sikap empati sebagai pencegahan perilaku bullying siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah model penelitian dan pengembangan. Subjek uji coba penelitian ini melibatkan ahli bimbingan dan konseling (BK); ahli teknologi pendidikan (TEP); dan konselor sekolah. Instrumen yang digunakan adalah skala keterampilan sikap empati untuk siswa; instrumen penilaian ahli dan instrumen penilaian konselor. Data hasil penilaian ahli BK; ahli TEP; dan tiga konselor sekolah di tiga sekolah yang berbeda di Kota Malang menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dapat diterima dan layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan sikap empati sebagai pencegahan perilaku bullying siswa SMP.DOI: https://doi.org/10.17977/um001v3i32018p139
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECANGAAN WETAN JEPARA Olivia Dwi Cahyani; Mohamad Afrizal; Vesti3 Dwi Cahyaningrum
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 7 No 2: Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v7i2.190

Abstract

This research is quantitative research. In this research, the number of 5th grade Students of SD Negeri 1 Pecangaan Wetan are 23 students who are consisted of 10 boys and 13 girls by applying the inquiry learning model in soccer learning. Before this research, researcher used t-test to assess the first ability of 5th grade Students of SD Negeri 1 Pecangaan Wetan.Based on the calculations obtained in the second cycle, the results are found that the target reached where students are 20 students (87%) as categorized completed and 3 students (13%) were not yet completed, it can be concluded, there is an increase in the results of student learning before and after being given the inquiry learning model.The suggestion in this research is the learning needs a lot of fun atmosphere, so that the students do not feel bored. The inquiry learning model is an alternative way which can be applied by the teacher as learning material.
THE FACTORS AFFECT BULLYING ON CHILDREN (Study at Elementary Schools in the District of Kapas, Bojonegoro) Vesti Dwi Cahyaningrum
Widyagogik Vol 7, No 2 (2020): Widyagogik
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/widyagogik.v7i2.8975

Abstract

Casebullying  in Indonesia that occurred in schools from 2019 to 2020 there were 1,480 cases. Causative factors of actionbullying need to be identified to prevent high numbersbullying at school. The purpose of this study was to determine the relationship between the factors that influence actionbullying in school-age children in the Elementary School of the Kapas District of Bojonegoro. Research design usingcorrelative descriptivethrough approachcross sectional study. The study population was all elementary school-age children in the Kapas Bojonegoro District. Sampling techniquepurposive sampling with a total sample of 94 respondents. Data collection was carried out on January 12 - February 15 2019. The data collection tool was a questionnaire in the form of a scalelikert by interview method. Data analysis using testWho Square(2x2) withConfidence Interval  95% (α = 0.05). The results showed that there was a relationship between individual factors (P-value = 0.000), family factor (P-value = 0.000), peer factor (P-value = 0.003), school factor (P-value = 0.048), media factor (P-value = 0,042) with actionbullying in school age children. It is hoped that the school can improve discipline in schools and provide counseling guidance to children who bully, for parents to avoid giving punishment with violence.
PELATIHAN PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA PLUS AL-FATIMAH BOJONEGORO Mohamad Da’i; Vesti Dwi Cahyaningrum
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): AL UMRON: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v2i2.714

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa peserta ekstrakurikuler olahraga tentang pembinaan kebugaran jasmani, bentuk tes kebugaran jasmani, dan bentuk latihan pembinaan kebugaran jasmani. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada ekstrakurikuler olahraga di SMA Plus Al Fatimah Bojonegoro sebagai mitra kegiatan. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan menunjukkan bahwa, 1) peserta ekstrakurikuler olahraga mengetahui aspek-aspek kebugaran jasmani, 2) peserta ekstrakurikuler olahraga dapat melaksanakan tes kebugaran jasmani. 3) peserta ekstrakurikuler olahraga dapat menyusun menu latihan kebugaran jasmani. Proses monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan pada kegiatan ini dilaksanakan dengan pre test dan post test terkait dengan pengetahuan siswa tentang aspek kebugaran jasmani, tes kebugaran, dan menu latihan kebugaran sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan.Berdasarkan hasil pre test dan post test yang dilaksanakan didapatkan hasil rata-rata hasil pretest 58,2 dan hasil post test 79,2. Berdasarkan hasil tersebut bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa setelah dilaksanakan pelatihan pembinaan kebugaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler olahraga SMA Plus Al-Fatimah Bojonegoro.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI KELOMPOK PKK DESA KLEMPUN MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PELATIHAN KERAJINAN TAS Roudlotun Ni’mah; Vesti Dwi Cahyaningrum; Farida Isroani
Jurnal DIKMAS Vol. 2 No. 1 (2020): Juni : Jurnal DIKMAS
Publisher : Biro Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarat SETIA Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/dikmas.v2i1.46

Abstract

Gagasan dan realisasi kemandirian ekonomi nasional sampai kini masih jauh dari apa yang diharapkan. Indonesia sendiri terdiri atas kurang lebih 63 ribuan desa dengan sumber daya alam yang berlimpah dan beraneka ragam seperti pertambangan, pariwisata, kehutanan, pertanian, perkebunan dan sebagainya. Indonesia juga memiliki banyak sekali sumber daya manusia produktif yang tersebar di berbagai pelosok nusantara. Dari ribuan desa tersebut, tidak semua sumber daya yang ada terkelola dengan baik. Sedangkan untuk mencapai kemandirian ekonomi nasioal, harus dimulai dari peningkatan pembangunan ekonomi dan penguatan kemandirian ekonomi desa. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembangunan ekonomi desa antara lain masyarakat kurang peka dalam menemukan potensi lokal dan masih lemahnya kemampuan pemberdayaan potensi lokal pendudukan khususnya di pedesaan. Sehingga, pendapatan warga yang minim menjadikan perekonominya bergantung pada bantuan dari pemerintah atau bantuan lainnya. Berangkat dari permasalahan di atas, maka diadakan program pelatihan dan pendampingan pembuatan kerajianan tas dari bahan plastik bekas, seperti bungkus kopi, bungkus sabun, bungkus snack, dan lainnya. Program ini diaksanakan sebagai upaya untuk menjawab permasalah terkait. Kegiatannya dimulai dari sosialisasi pada ibu-ibu tentang pengadaan kegiatan pelatihan kerajinan tas. Setelah dilaksanan pelatihan, diadakan lomba kerajinan sebagai tindak lanjut agar ketrampilan yang telah diperoleh diasah kembali oleh warga yang mengikuti pelatihan. Selanjutnya dibentuk kelompok usaha agar ketrampilan tersebut dapat terakomodasi dengan baik dan dapat meningkatkan kreativitas bersama. Adanya kegiatan tersebut, kedepannya diharapkan ketrampilan yang telah warga pelajari dapat ditularkan ke warga lainnya serta akan ada peningkatan kemandirian ekonomi desa.
Pelatihan Pengolahan Sirup Bunga Telang Di Desa Panjang Kecamatan Kedungadem Sebagai Peningkatan Ekonomi Pasca Pandemi Covid 19 Vesti Dwi Cahyaningrum Vesti; Ali Hamdan Hamdan
PADIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Padimas (Jurnal Pengabdian Masyarakat)
Publisher : PADIMAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/padimas.v1i2.1212

Abstract

Pasca pandemic Covid 19 yang telah melanda hampir 2 tahun telah banyak meninggalkan dampak pada masyarakat luas, salah satunya adalah dalam bidang Ekonomi. Salah satu alternative kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat di masa pandemi ini yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan penghasilan secara ekonomi adalah pengolahan tanaman bunga telang menjadi sebuah sirup atau minuman. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan pelatihan pengolahan tanaman bunga telang menjadi sebuah sirup sehingga diharapkan akan menjadi alternatif penghasilan masyarakat di era pasca pandemi Covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu pelatihan pengolahan tanaman bunga telang menjadi sebuah sirup dan sosialisasi nilai tambahnya secara tatap muka. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta mengikuti pelatihan pengolahan tanaman bunga telang menjadi sebuah sirup dengan cukup baik dan antusias yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para peserta serta terjadi diskusi yang cukup interaktif antara pemateri dan para peserta. Dari kegiatan ini juga dihasilkan produk berupa sirup minuman yang berasal dari tanaman bunga telang yang kaya akan manfaat. Beberapa faktor pendukung kegiatan tersebut antara lain: Masyarakat Desa Panjang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan kemauan yang tinggi untuk bisa melakukannya.
Penerapan Konseling CBT (Cognitive Behavioral Therapy) Untuk Mengelola Emosi Negatif Atlet FOPI Bojonegoro Dwi Cahyaningrum, Vesti; Ramli, M; Afriliyanto, Agus; Da'i, Mohamad
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Olahraga Petanque semakin populer di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bojonegoro, yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan cabang olahraga ini. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam mengelola emosi negatif melalui konseling berbasis CBT (Cognitive Behavioral Thera). Untuk mengatasi emosi negatif yang sering muncul pada atlet Petanque Kabupaten Bojonegoro saat kompetisi, seperti kecemasan, stres, dan kemarahan, yang dapat memengaruhi performa mereka. Emosi negatif tersebut sering kali menjadi penghambat pencapaian maksimal para atlet. Metode: Metode pelaksanaan PkM ini mencakup tiga tahapan utama: perencanaan, pelaksanaan, tindak lanjut dan evaluasi. Melibatkan 25 atlet dan 2 pelatih. Mereka diberikan sesi konseling secara individu dan kelompok, dengan fokus pada identifikasi pikiran negatif serta pengembangan strategi kognitif untuk mengatasinya. Hasil: PkM ini menunjukkan bahwa sebelum program dilaksanakan, tingkat kecemasan, kemarahan, frustrasi, dan stres para atlet cukup tinggi, dengan skor pretest berkisar antara 3,7 hingga 4,3 pada skala 1-5. Setelah pelaksanaan CBT, terjadi penurunan signifikan pada tingkat emosi negatif, dengan skor posttest menurun menjadi 2,6 hingga 3,1. Penurunan emosi negatif berkisar antara 24,39% hingga 30,77%, menunjukkan efektivitas program ini.
EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION STRENGTHENING IN THE CONTEXT OF GUIDANCE AND COUNSELING IN BOARDING SCHOOLS Dwi Cahyaningrum, Vesti; Hidayah, Nur; Hotifah, Yuliati; Da'i, Mohamad
Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling Vol 5 No 2 (2024): COUNSENESIA 2024
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/cijgc.v5i2.4248

Abstract

Strengthening Character Education (PPK) aims to shape students with strong character in addition to academic achievement. The implementation of PPK in the context of guidance and counseling in boarding school-based schools is very important to optimize the moral and social development of students. This study aims to evaluate the effectiveness of PPK implementation in guidance and counseling services at SMA Plus Al Fatimah Bojonegoro, a boarding school-based institution. This research uses a quantitative method with data collection through questionnaires distributed to 100 students, as well as questionnaires for guidance counselors and the school principal. The research results show that 37.5% of students strongly agree, 39% agree, 16.5% somewhat agree, 5% disagree, and 2.5% strongly disagree regarding the effectiveness of PPK in shaping their character. Meanwhile, 59% of guidance counselors and principals strongly agree, 31% agree, and 10% somewhat agree with the effectiveness of this program. No respondents disagreed or strongly disagreed. The conclusion of this study shows that the implementation of PPK at SMA Plus Al Fatimah Bojonegoro is generally effective, but there are still challenges in the consistency of implementation and student involvement. Recommendations are given to enhance the synergy between teachers, counselors, and school authorities to strengthen the implementation of this program.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI KELOMPOK PKK DESA KLEMPUN MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PELATIHAN KERAJINAN TAS Roudlotun Ni’mah; Vesti Dwi Cahyaningrum; Farida Isroani
Jurnal DIKMAS Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal DIKMAS
Publisher : Biro Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarat SETIA Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/dikmas.v2i1.46

Abstract

Gagasan dan realisasi kemandirian ekonomi nasional sampai kini masih jauh dari apa yang diharapkan. Indonesia sendiri terdiri atas kurang lebih 63 ribuan desa dengan sumber daya alam yang berlimpah dan beraneka ragam seperti pertambangan, pariwisata, kehutanan, pertanian, perkebunan dan sebagainya. Indonesia juga memiliki banyak sekali sumber daya manusia produktif yang tersebar di berbagai pelosok nusantara. Dari ribuan desa tersebut, tidak semua sumber daya yang ada terkelola dengan baik. Sedangkan untuk mencapai kemandirian ekonomi nasioal, harus dimulai dari peningkatan pembangunan ekonomi dan penguatan kemandirian ekonomi desa. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembangunan ekonomi desa antara lain masyarakat kurang peka dalam menemukan potensi lokal dan masih lemahnya kemampuan pemberdayaan potensi lokal pendudukan khususnya di pedesaan. Sehingga, pendapatan warga yang minim menjadikan perekonominya bergantung pada bantuan dari pemerintah atau bantuan lainnya. Berangkat dari permasalahan di atas, maka diadakan program pelatihan dan pendampingan pembuatan kerajianan tas dari bahan plastik bekas, seperti bungkus kopi, bungkus sabun, bungkus snack, dan lainnya. Program ini diaksanakan sebagai upaya untuk menjawab permasalah terkait. Kegiatannya dimulai dari sosialisasi pada ibu-ibu tentang pengadaan kegiatan pelatihan kerajinan tas. Setelah dilaksanan pelatihan, diadakan lomba kerajinan sebagai tindak lanjut agar ketrampilan yang telah diperoleh diasah kembali oleh warga yang mengikuti pelatihan. Selanjutnya dibentuk kelompok usaha agar ketrampilan tersebut dapat terakomodasi dengan baik dan dapat meningkatkan kreativitas bersama. Adanya kegiatan tersebut, kedepannya diharapkan ketrampilan yang telah warga pelajari dapat ditularkan ke warga lainnya serta akan ada peningkatan kemandirian ekonomi desa.