Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Sistem Komunikasi Optik di Prodi Pendidikan Teknik Elektronika UNJ Prasetyo, Wahyu; Maruddani, Baso
JURNAL PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA (JVoTE) Vol. 5 No. 2 (2022): Vol 5 No 2 (2022): JURNAL PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA (JVoTE) Volu
Publisher : PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jvote.v5i2.39379

Abstract

The research aims to develop comic learning media in the Optical Communication System course for students of the Electronic Engineering Education Study Program, State University of Jakarta, as well as to test the feasibility level based on material experts, media experts and students. This study uses the Research and Development (RnD) method with the Hannafin and Peck model which includes; 1) requirements analysis, 2) design, 3) development and implementation. The results of the development of comic learning media in the Optical Communication System course are used in Standard, Architecture and Power Calculation materials for GPON, GPON Backhaul for LTE/LTE-A, and GPON as 5G Backhaul. The results of research and development are 1) comic learning media in the Optical Communication System course for students of the Electronic Engineering Education Study Program UNJ which has been developed based on the Research and Development (RnD) method with the Hannafin and Peck model. The resulting product is a web comic into 43 pages and can be accessed at https://fliphtml5.com/crfdj/oteq. 2) The results of the feasibility test by material experts obtained an assessment percentage of 81.6%, meaning that the product was very feasible. 3) The results of the feasibility test by media experts obtained an assessment percentage of 95.6%, meaning that the product was very feasible. 4) field trials to students of the Electronic Engineering Education Study Program UNJ in the Optical Communication System course obtained an assessment percentage of 85%. Based on the feasibility category, it can be concluded that the comic learning media developed in the Optical Communication System course can be categorized as very feasible to be used as learning media
Analisis Penerapan Reality Capture Berbasis Fotogrametri sebagai Alternatif Pemantauan Deformasi Bendungan Dhanardono, Bhima; Riyanto, Didit Puji; Prasetyo, Wahyu; Suhardi; Apriyoga, Wahyu
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (Juni 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i1.89

Abstract

Penerapan Reality Capture untuk pemantauan deformasi dapat dilakukan dengan menggunakan laser scanner atau fotogrametri. Kelebihan metode fotogrametri adalah jauh lebih murah dalam aspek biaya investasi alat dan lebih cepat dalam pengambilan data terutama jika menggunakan wahana udara. Tetapi dalam pemantauan deformasi tentu mempertimbangkan tingkat akurasi pengukuran. Seberapa akurat hasil pengukuran deformasi menggunakan fotogrametri akan menjadi salah satu aspek yang menentukan layak tidaknya fotogrametri sebagai alternatif pengganti laser scanner untuk pemantauan deformasi. Permasalahan tersebut akan dikupas dalam penelitian ini dengan cara menilai akurasi hasil pengukuran deformasi menggunakan metode fotogrametri menggunakan Unmanned Aerial Vehicle dibandingkan dengan pengukuran terestris yang dilakukan dengan menggunakan Robotic Total Station. Studi kasus penelitian ini adalah bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pemantauan deformasi bendungan difokuskan pada sebelas patok geser di lereng sisi hilir bendungan. Pengukuran deformasi dari fotogrametri dilakukan pada posisi patok geser yang didapat dari penampang bendungan hasil rekonstruksi point cloud. Hasil pengujian akurasi dengan menggunakan Root Mean Squared Error menunjukkan bahwa pengukuran deformasi dengan metode fotogrametri akurasinya tinggi. Meskipun terdapat selisih nilai deformasi terhadap pengukuran terestris, tetapi secara umum terdapat kecenderungan laju deformasi yang serupa. Akurasi pengukuran fotogrametri dapat ditingkatkan salah satunya dengan updating nilai koordinat titik referensi yang digunakan setiap siklus pemantauan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Reality Capture berbasis fotogrametri dapat diterapkan sebagai alternatif pemantauan deformasi bendungan.
Pengaruh Penggunaan Big Data Analytics, Etika, Audit Fee, Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit Christian, Catherine; Prasetyo, Wahyu
Inkubis : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 7 No. 1 (2025): INKUBIS Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Publisher : Politeknik Siber Cerdika Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59261/inkubis.v7i1.100

Abstract

Kualitas audit menjadi isu kritis dalam era digital dengan meningkatnya kompleksitas data perusahaan dan tuntutan transparansi dari stakeholder. Penelitian ini meneliti bagaimana penggunaan Big Data Analytics, Etika, Biaya Audit, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) memengaruhi kualitas audit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan memilih sembilan puluh auditor KAP di wilayah DKI Jakarta dengan kriteria berikut: berpendidikan minimal S1 Akuntansi, pengalaman minimal 2 tahun, dan menggunakan Big Data Analytics. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan tingkat respons 82,6% selama periode Januari-Maret 2024. Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai R² sebesar 65,4% dengan nilai F-statistik signifikan (p<0,001). Secara spesifik, (1) Penggunaan Big Data Analytics berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit (β=0,456; p<0,001), (2) Etika berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit (β=0,598; p<0,001), (3) Audit Fee tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit (β=0,103; p=0,230), (4) Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit (β=0,190; p=0,789). Temuan ini memberikan implikasi bahwa teknologi dan integritas personal auditor lebih menentukan kualitas audit dibandingkan faktor ekonomi dan reputasi institusional.