Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN KAYU APU (Pistia stratiotes) UNTUK MENURUNKAN KADAR COD LIMBAH CAIR TEKSTIL Dewi, Utami Sari; Santoso, Slamet; Proklamasiningsih, Elly
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 3 No 2 (2021): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2021.3.2.4375

Abstract

Pengolahan limbah cair diperlukan untuk menghindari dampak pencemaran lingkungan perairan. Teknik pengolahan limbah cair, antara lain melalui fitoremediasi menggunakan bantuan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes).Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya dalam menurunkan kadar COD, serta untuk menentukan persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya yang paling efisien dalam menurunkan kadar COD. Hasil penelitian diketahui bahwa persen luas penutupan dan waktu pemaparan mampu menurunkan secara signifikan kadar COD. Persen luas penutupan yang paling efisien dalam menurunkan COD yaitu pada taraf 75%. Lama waktu pemaparan yang paling efisien dalam menurunkan COD yaitu pada taraf 9 hari. Interaksi keduanya yang paling efisien dalam menurunkan kadar COD yaitu pada persen luas penutupan 100% dengan lama waktu pemaparan 9 hari.
BIOMASS AND CHLOROPHYLL ANALYSIS OF Ceriops tagal IN DIFFERENT NURSERY MEDIA Jannah, Herna Maghfira Raudhatul; Ardli, Erwin Riyanto; Proklamasiningsih, Elly
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 3 No 3 (2021): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2021.3.3.4545

Abstract

Ceriops tagal is a major mangrove species that contributes significantly to the mangrove environment. Ceriops tagal is a species of mangrove that supports a variety of marine organisms, including fish, shrimp, nematodes, and other biota, as well as maintaining the mangrove ecosystem's stability. A nursery is required in the recovery process. The addition of husk and husk charcoal to nursery media can enhance water, air, and plant nutrient absorption space. The objective of this study is to (1) determine how different nursery media with a mixture of husk and husk charcoal affect mud media, and (2) find which nursery media has the best influence on biomass and chlorophyll content in C. tagal mangroves. This study began with the propagules of C. tagal being planted in different composition growing media with husk and husk charcoal, and then calculating the biomass in the root, stem, leaves, and hypocotyl, as well as the chlorophyll content in the leaves of C. tagal organs, using an ANOVA test. Then, for the wet biomass of the root, dry biomass of the stem, root, and wet and dry biomass hypocotyl of C. tagal, do an honest significant difference test of 5%. According to the findings, adding husk and husk charcoal to nursery media can increase the dry biomass of the root and stem, as well as the wet and dry biomass of the hypocotyl in C. tagal organs. Media 5 (mud + husk charcoal in a 2:1 ratio) and media 6 (mud + husk + husk charcoal in a 1:1:1) were the best media for increasing the biomass of the C. tagal in each organ. Environmental factors such as the pH content of the medium influence the increase in dry biomass of the root and stem, as well as the wet and dry biomass of the hypocotyl. Keywords: biomass, Ceriops tagal, chlorophyll, nursery media
Fitoremediasi Logam Berat Seng (Zn) Dari Limbah Cair Tekstil Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes) Shinta, Deyana Rose; Santoso, Slamet; Proklamasiningsih, Elly
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 5 No 1 (2023): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2023.5.1.4722

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang pesat dan memegang peranan yang cukup penting. Seiring dengan berkembangnya industri tekstil, maka akan dihasilkan pula limbah yang melimpah. Limbah tekstil mengandung sumber pencemar yang sulit terdegradasi secara alami, yaitu bahan anorganik seperti logam Zn, Cu, Pb, Cd, dan Cr yang berbahaya bagi organisme perairan. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak negatif dari logam berat perlu dilakukan metode pengolahan limbah, misalnya fitoremediasi. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah kayu apu (Pistia stratiotes). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya dalam meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman, serta untuk menentukan persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya yang terbaik dalam meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen luas penutupan dan waktu pemaparan mampu meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman, namun interaksi keduanya hanya mampu meningkatkan jumlah helai daun. Persen luas penutupan 100% merupakan yang terbaik dalam meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman. Waktu pemaparan 9 hari merupakan yang terbaik dalam meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman Interaksi penutupan 75% dengan waktu pemaparan 9 hari merupakan yang terbaik dalam meningkatkan jumlah helai daun.
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN POLIFENOL TANAMAN KALE PADA MEDIA TANAM DENGAN PENAMBAHAN ASAM HUMAT Fadhllurohman, Muhammad Faiq; Proklamasiningsih, Elly; Sasongko, Nurtjahjo Dwi
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 4 No 2 (2022): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2022.4.2.4750

Abstract

Kale (Brassica oleracea) contains some nutritional values like: vitamin C, pro vitamin A (carotenoids), and some compound belong to polyphenol are flavonoids that benefit to its consumer for the growth and health of the body. Polyphenols are bioactive molecules which play an essential role in plants response to ultraviolet irradiation, and high temperature. Flavonoids comprise the most studied group of polyphenols. This group has a common basic structure consisting of two aromatic rings bound together by three carbon atoms that form an oxygenated heterocycle. In order to support growth and increase it’s productivity, cultivation of Kale supposed to be done in good planting media. The addition of organic subtances like humic acid in planting media has proven to increase plant growth and increase productivity in several plants. The objectives of this research were to know the influence of the influence of humic acid on the growth of plant varieties and polyphenol content and to determine the best concentration of humic acid in increasing growth and polyphenol content. The current research method was carried out experimentally a completely randomize design in a split plot method. The main plot was plant’s varieties in 2 levels: V1: Kale Nero toscana (Brassica oleracea var. palmifolia), V2: Siberian dwarf Kale (Brassica oleracea Var. Sabellica). while the sub plot was the HA concentrations in 4 levels i.e 0 g.kg-1, 4 g.kg-1, 8 g.kg-1, and 12 g.kg-1 of planting medium, The parameters used in this study are fresh and dry weight. These data were obtained by weighing the roots and shoots; root’s length, chlorophyll content, and polyphenol content in kale. The data of polyphenol content was obtained by extracting the plant material following a maceration method then calculated using the Folin ciochalteau spectrophotometric. The data of plant’s growth and polyphenol content obtained was analyzed using (F test) with standard deviation rate of 5% and 1%. The results of the analysis of variance which has a significant different, followed by the least significant difference test (LSD). And for the result is the treatment of humic acid increase the growth and polyphenol content of Kale Nero (B. oleracea var. Palmifolia) and Siberian dwarf kale (B. oleracea Var. Sabellica).
Pertumbuhan dan Kandungan Polifenol Selada Merah (Lactuca sativa L. var. Crispa) pada Media Tanam dengan Pemberian Asam Humat ., Khoerunnisa; Proklamasiningsih, Elly; Budisantoso, Iman
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 5 No 3 (2023): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2023.5.3.5876

Abstract

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki 15 atom karbon dan tersusun atas dua cincin benzena tersubstitusi yang dihubungkan oleh rantai alifatik tiga karbon. Salah satu tanaman yang banyak mengandung senyawa ini yaitu selada merah (Latuca sativa var. crispa L). Flavonoid yang terdapat pada selada merah berpotensi sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, antiinflamasi, dan antivirus. Berbagai manfaat tersebut menyebabkan upaya peningkatan kadar flavonoid pada selada merah perlu dilakukan. Peningkatan kadar metabolit sekunder pada tanaman dapat dilakukan dengan meningkatkan biomassa tanaman. Biomassa tanaman dapat ditingkatkan dengan penambahan asam humat pada media tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan dan kandungan flavonoid selada merah, serta menentukan konsentrasi asam humat yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kandungan flavonoid selada merah. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi asam humat yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 g.kg-1, 4 g.kg-1, 8 g.kg-1, dan 12 g.kg-1 tanah dengan lima kali ulangan. Parameter yang diamati adalah bobot basah, bobot kering, tinggi tanaman, dan kadar flavonoid daun. Penelitian dilaksanakan di greenhouse dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman dari November 2021 sampai Februari 2022. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan tingkat kesalahan 0,05 dan 0,01, dengan uji lanjut Duncan pada tingkat kesalahan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam humat dapat meningkatkan bobot basah, bobot kering, tinggi tanaman, serta kandungan flavonoid pada tanaman selada merah. Konsentrasi asam humat 7,22 g.kg-1 merupakan konsentrasi efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan kandungan flavonoid selada merah.
Efektivitas Pupuk Organik Cair dan Asam Humat Terhadap Pertumbuhan, Kandungan Vitamin C dan Fe Tanaman Kale (Brassica oleracea var acephala DC) Karismaningrum, Unun; Proklamasiningsih, Elly; Juwarno, Juwarno
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 3 (2024): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kale (Brasssica oleracea var acephala DC) merupakan tanaman sayuran yang banyak mengandung vitamin C dan Fe. Pertumbuhan tanaman kale sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara pada media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pupuk organik cair dan asam humat, serta menentukan konsentrasi pupuk organik cair dan asam humat yang paling efektif, terhadap pertumbuhan, kandungan vitamin C, dan Fe kale (Brasssica oleracea var acephala DC). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik cair (P) yang terdiri atas empat macam konsentrasi yaitu 0 mL/L, 20 mL/L, 40 mL/L, 60 mL/L. Faktor kedua adalah asam humat (H) dengan dua macam konsentrasi yaitu 0 g/kg, 4 g/kg. Ada delapan kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan. Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi POC dan asam humat berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan bobot basah daun, bobot basah keseluruhan tanaman, dan bobot kering daun. Pemberian konsentrasi POC dan asam humat yang dapat meningkatkan pertumbuhan kale adalah perlakuan POC 20 mL/L dan asam humat 4g/kg (P2H2), akan tetapi kurang efektif untuk meningkatkan kandungan vitamin C dan Fe kale (Brassica oleracea var acephala DC).
Penerapan Hasil Penelitian Budidaya Lebah Klanceng Tetragonula biroi Bagi Kelompok Tani Hutan “Jembaran“ Widhiono, Imam; Sudiana, Eming; Proklamasiningsih, Elly; Nurfithri Hashifah, Fathimah; Budisantoso, Iman; Kartika Sari, Lilik; Retna Utarini Suci Rahayu, Diana
Journal of Innovation and Sustainable Empowerment Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jise.v3i2.112

Abstract

Salah satu kegiatan pada kelompok tni hutan Jembaran adalah budidaya lebah klanceng atau stinglees bee. Budidaya yang dilakukan masih menggunakan cara tradisional dan tidak mendasari pada hasil penelitian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menerapkan hasil penelitian untuk budidaya lebah madu klanceng yang meliputi pengaturan tataletak tanaman sumber pakan, species tanaman sumber pakan, ukuran kotak koloni dan teknik perbanyakan koloni. Metode yang digunakan adalah pemberian teori dasar, praktek dan pendampingan selama 3 bulan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa peserta mampu menyerap dan mempraktekan materi yang diberikan terbukti dengan diterapkanya pengaturan tata letak, penanaman tanaman sumber pakan terpilih, mampu membuat stek pucuk, mampu membuat kotak dan mampu melakukan pecah koloni. Pada bulan ketiga peserta mampu panen madu. Berdasarkan pada hasil dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian dapat diterapkan di Masyarakat melalui metode pealtihan teori dan praktek serta pendampingan.
PREFERENSI Heterotrigona itama PADA TUMBUHAN BERBUNGA DI LAHAN PERTANIAN DESA SERANG PURBALINGGA Awaliyah, Fauziatun; Proklamasiningsih, Elly; Widhiono, Imam
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 13 (2025)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan proses penyerbukan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan pollinator. Pollinator yang banyak di kenal masyarakat dalam budidaya pertanian adalah serangga, yaitu Stringless bee. Stringless bee memiliki preferensi dalam memilih bunga untuk dikunjungi. Beberapa faktor yang mempengaruhi preferensinya adalah ukuran bunga. Warna, aroma, dan profil kimia nectar bunga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi lebah H. itama terhadap tanaman S. spenden, C. spinose dan L. sativa pada lahan pertanian. Mengetahui korelasi preferensi H itama dengan morfologi bunga dan polen S. splenden, C. spinose dan L. sativa. Mengetahui pengaruh faktor lingkungan (suhu, kelembaban, intensitas cahaya) terhadap frekuensi kunjungan lebah H. itama pada tanaman sumber pakan. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskrpitif yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, baik untuk mengetahui nilai preferensi/kesukaan serangga pada tanaman tertentu yang ada di lahan maupun jumlah polen yang ada di dalam sarang. Hasil penelitian dan pembahasan adalah, preferensi lebah H. itama terhadap Salvia splenden, Cleome spinosa dan Lactuca sativa frekuensinya rendah. Data di dalam sarang dari ketiga tanaman sasaran preferensi tertinggi H. itama adalah Cleome spinosa dengan bentuk bunga aktinomorfik serta pembungaan lebih lama sehingga keberadaan di lahan bunga lebih lama. Faktor lingkungan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap frekuensi kunjungan lebah H.itama pada tiga tanaman sasaran. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanaman yang paling di sukai H. Itama.
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS DAN BAHAN PENYANGGA PADA PEMBENTUKAN PLANTLET KANTONG SEMAR ADRIANII (Nepenthes adrianii) DENGAN KULTUR IN VITRO Nuryadin, Egi; Sugiyono, Sugiyono; Proklamasiningsih, Elly
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 3, No 2: September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v3i2.5180

Abstract

Nepenthes adrianii (Kantong Semar) merupakan tanaman endemik khas Gunung Slamet, termasuk dalam Convention on International Trade of Endangered Species (CITES) terdapat apendiks I (Tahun 2003) dan II yaitu tanaman ini tergolong hampir punah dan langka. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki tanaman ini, maka perlu adanya upaya konservasi untuk mengembangkan dan melestarikannya. Penerapan bioteknologi kultur jaringan atau kultur in vitro merupakan solusi yang tepat untuk melestarikan dan mengembangkan tanaman ini. Kultur in-vitro digunakan untuk multiplikasi tunas dan pembentukan plantlet.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mempelajari pengaruh interaksi BAP dan NAA pada multiplikasi tunas: 2)  menentukan konsentrasi interaksi BAP dan NAA yang paling baik untuk memacu multiplikasi tunas; 3) mempelajari pengaruh bahan penyangga eksplan dan NAA pada pembentukan plantlet kantong semar (Nepenthes adrianii); dan 4) menentukan jenis bahan penyangga eksplan dan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA yang paling baik untuk memacu pembentukan plantlet kantong semar  (Nepenthes adrianii).Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu multiplikasi tunas dan pembentukan plantlet. Tujuan penelitian  pada tahap multiplikasi tunas adalah untuk perbanyakan tunas dan tujuan penelitian pada tahap pembentukan plantlet adalah untuk mendapatkan tanaman kecil yang sejati. Tahap Multiplikasi Tunas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor. Faktor I adalah konsentrasi BAP yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 µM, 5 µM, 10 µM, dan 15 µM, Faktor II  konsentrasi NAA yang terdiri dari 4 taraf yaitu yaitu 0 µM, 0,5 µM, 1 µM, dan 1,5 µM. Tahap Pembentukan Plantlet menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) sebagai petak utama adalah bahan penyangga eskplan (P) yaitu:  agar dan jembatan kertas saring, sedangkan sebagai anak petak adalah konsentrasi NAA yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 µM, 5 µM, 10 µM, dan 15 µM. Parameter yang diukur dalam multiplikasi tunas yaitu waktu muncul tunas, waktu muncul daun, waktu muncul akar, jumlah tunas, jumlah daun dan jumlah akar. Parameter yang diukur dalam pembentukan plantlet yaitu jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar, daun terpanjang, akar terpanjang dan tinggi tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (Anova : Analysis of Variance) dengan  tingkat kepercayaan 95%. Pengujian F menunjukan hasil sangat nyata kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap multiplikasi tunas terbaik didapat pada perlakuan interaksi BAP 10 mM dan NAA 0,5 mM. Tahap Pembentukan plantlet terbaik di dapat pada perlakuan interaksi bahan penyangga jembatan kertas saring dengan zat pengatur tumbuh NAA 5 mM dan 10 mM.