Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Legalitas Transaksi Finansial Penyandang Disabilitas Mental dan Disabilitas Intelektual dalam Perspektif Islam Ahmad Bahrul Hikam; Mohamad Zaenal Arifin
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 7 No. 02 (2023): Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ad.v7i02.4987

Abstract

This paper discusses the legality of financial transactions carried out by people with mental disabilities and intellectual disabilities. From a social point of view, these two disability groups are part of the members of society who also have rights and obligations that must be recognized. This research uses qualitative literature method. The primary data used are the Qur'an and hadith, while the secondary data is obtained through books of tafsir, books, articles, and others. Data sources are discussed and analyzed in depth to find out about the legality of using property and paying zakat carried out by people with mental disabilities and intellectual disabilities. The results showed that in terms of the legality of financial transactions, these two disability groups are prohibited from using their property, whether their mental or intellectual disorders are permanent or temporary. To assist them in the use of property, access is provided in the form of forgiveness or guardianship. Meanwhile, in the case of zakat harta (maal), people with mental disabilities and intellectual disabilities are still subject to obligations, but the payment of zakat harta is assisted in paying by the guardian.
DIALEKTIKA AL-QUR’AN DENGAN KONTEKS MASYARAKAT ARAB JAHILIYAH Mohamad Zaenal Arifin
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.396

Abstract

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt di tengah masyarakat Arab jahiliyah yang mempunyai sistem keyakinan, sosial, budaya, dan hukum yang berlaku turun menurun. Penelitian ini bertujuan menelisik interaksi timbal balik yang dilakukan al-Qur'an dengan tatanan kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah. Jenis penelitian ini adalah library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Peneliti mengambil sumber data primer melalui penelusuran literatur-literatur kepustakaan, selanjutnya dibahas secara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik content analisis untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sepanjang turunnya al-Qur'an telah terjadi dialektika antara al-Qur’an dengan sistem dan budaya masyarakat jahiliyah dengan mengambil tiga bentuk, yaitu: menerima dan menyempurnakan (tahmil), mengubah atau merekonstruksi (taghyir), dan melarang atau menghentikan keberlakuan suatu hal (tahrim). Dialektika tersebut pada akhirnya menghasilkan dan membentuk model, budaya, sistem baru (model for reality) menurut sudut pandang al-Qur’an.
DAMPAK POSITIF KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI DALAM DOKTRIN KEIMANAN DAN PENGAMALAN RITUAL IBADAH ISLAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN Mohamad Zaenal Arifin
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2023): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v3i1.449

Abstract

Tulisan ini mengulas tentang pandangan al-Qur'an terkait dampak positif dari doktrin keimanan dan pengamalan ritual ibadah dalam agama Islam. Di kalangan kaum muslimin terdapat satu keyakinan bahwa seluruh ajaran yang terkandung dalam al-Qur'an, khususnya doktrin keimanan dan ritual ibadah, membawa manfaat pada kesehatan jasmani dan rohani pelakunya. Penelitia ini berjenis kualitatif kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tafsir maudhu'i, dimana peneliti menentukan tema pokok pembahasan, mengumpulkan ayat-ayat yang relevan dengan tema, dan selanjutnya mendeskripsikan serta menganalisisnya. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa keimanan yang kuat dan istiqamah akan memberikan kestabilan sikap dan emosi bagi orang beriman. Sementara, ritual ibadah shalat, puasa, berzakat, ibadah Haji, dan dzikir, secara psikis akan memberi rasa tenang, bahagia, jauh dari kecemasan, putus asa, dan melatih jiwa memiliki daya tahan untuk berjuang, harapan, optimis, dan semacamnya. Terhadap kesehatan fisik, pengamalan ritual ibadah akan membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh, mengistirahatkan dan mengurangi beban organ tubuh, meningkatkan daya serap makanan, memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh, membersihkan tubuh dari racun, menyingkirkan penyakit, bahkan menyembuhkan dari penyakit yang diderita. Selanjutnya, secara sosial akan menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa diperhatikan, dan dukungan sosial. Sebaliknya, akan menghindarkan seseorang dari rasa terisolir, dikucilkan, tidak dapat bergabung dalam kelompok, dan tidak diterima oleh orang lain
PRINSIP-PRINSIP DAN IMPLIKASI KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN Mohamad Zaenal Arifin
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2023): alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v3i2.508

Abstract

Tulisan ini bertujuan menelusuri prinsip-prinsip berkomunikasi yang baik dalam singgungan al-Qur'an beserta implikasi yang ditimbulkannya dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu. Dalam suatu interaksi antara seseorang dengan orang lain, kemampuan berkomunkasi yang baik menjadi hal penting, agar menimbulkan kesepahaman dan menghindari perselisihan. Tulisan ini menggunakan metode library research dimana data primer yang digunakan adalah ayat-ayat al-Qur'an. Data pendukung diambilkan dari kitab tafsir, buku, jurnal, dan sumber lainnya yang relevan. Tulisan ini menemukan bahwa prinsip-prinsip komunikasi yang baik dalam al-Qur'an adalah mengucapkan perkataan yang benar dan tepat sasaran, perkataannya membekas dalam jiwa, perkataan yang sopan dan lembut enak didengar, dan perkataan yang mengandung penghormatan dan penghargaan pada orang lain. Implikasinya adalah ketika berkomunikasi dengan orang lain, pesan komunikasi yang disampaikan setiap orang harus mengandung kebenaran, mengedukasi, menyenangkan bagi pendengar, menggunakan bahasa tubuh yang menarik, seperti bermuka manis, tersenyum, memandang lawan bicara, dan lainnya.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Pengelolaan Wakaf Tunai: Studi Kasus Di Yayasan Wakaf Bani Umar, Tangerang Selatan Mohamad Zaenal Arifin; Diah Puwandari
Syar'ie: Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam Vol 2 No 2 (2019): Syar'ie
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.893 KB)

Abstract

Selama ini pemahaman wakaf lebih dititik beratkan pada pengertian wakaf benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan yang sifatnya statis serta sulit untuk dikembangkan. Manfaat wakaf tanah dan bangunan ini hanya akan dinikmati oleh masyarakat sekitar tanah dan bangunan tersebut. Sementara, kemiskinan yang ada di tengah masyarakat semakin meningkat, sehingga perlu alternatif baru guna mengoptimalkan wakaf yang sejatinya sebagai instrument keuangan umat di antaranya adalah dengan pemberdayaan wakaf tunai. Karena uang dianggap lebih fleksibel, tidak terikat dan juga tidak mengenal batas wilayah distribusi. Yayasan Wakaf Bani Umar sebagai salah satu lembaga nadzir wakaf tunai yang mengembangkan berbagai program wakaf tunai. Yayasan Wakaf Bani Umar telah mengelola wakaf tunainya secara produktif, dimana wakif memberikan donasi wakaf tunai melalui Lembaga Keuangan Syari’ah Penerima Wakaf Uang yang disimpan dalam bentuk rekening wadi’ah, serta wakif juga bisa langsung berwakaf tunai keyayasan langsung. Wakaf tunai ini diberdayakan sesuai dengan peruntukannya antara lain bidang pendidikan untuk pembangunan asrama pondok pesantren Inggris Assalam Mega Mendung dan SMPIT Bait Et-Tauhid Serang, bidang ekonomi diberdayakan untuk agrobisnis Cianjur serta penggemukan sapi di Lengkong Wetan, bidang sosial seperti pembangunan sumur di Bogor serta pemberian Iqra dan Alquran di Masjid Bani Umar. Kendala yang ada lebih berfokus pada pemahaman masyarakat akan wakaf tunai, kurangnya sumber daya insani kenadziran di bidangnya menjadi faktor hambatan pengelolaan dan pemberdayaan.
Analisis Terhadap Implementasi Penyaluran Zakat Untuk Beasiswa Pendidikan ( Studi Kasus di Yayasan Masjid At-Taqwa Bintaro,Tangerang Selatan) Mohamad Zaenal Arifin; Muhammad Yunus
Syar'ie: Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam Vol 3 No 2 (2020): SYAR'IE
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.286 KB)

Abstract

AbstrakTulisan ini bertujuan mengetahui landasan hukum Islam terkait penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan yang dilaksanakan di Yayasan Masjid at-Taqwa Bintaro, di wilayah Tangerang Selatan. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa zakat merupakan ibadah Maliyah yang pentasharufannya telah ditentukan oleh al-Qur'an. Kalangan tekstualis menganggap penyaluran zakat di luar kategori ashnaf yang telah ditentukan al-Qur'an menyalahi aturan agama. Karenanya, diperlukan pengkajian terhadap masalah ini, yang difokuskan pada terma fi sabilillah. Penelitian ini merupakan library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tentang kelompok fi sabilillah para ulama klasik dan kontemporer Islam berbeda pendapat tentang cakupannya. Karena berada dalam ranah khilafiyah, maka memilih salah satu pendapat dari para ulama tersebut dibenarkan secara hukum. Dengan catatan ada landasan argumentasi yang dibangun. Karenanya dapat disimpulkan bahwa penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan sebagamana dilakukan oleh Yayasan Masjid at-Taqwa Bintaro dipandang sah secara hukum, dengan mempertimbangkan jenis dan kemanfaatan kegiatan yang dipilih.Kata kunci: Implementasi, Zakat, Beasiswa Pendidikan, Yayasan Masjid at-Taqwa Bintaro
Digital Literacy Skills in the Study of Tafsir Al-Mishbah by M. Quraish Shihab Arifin, Mohamad Zaenal; Ma'rufatun, Ma'rufatun; Hikam, Ahmad Bahrul; Fata, Badrus Samsul
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v8i2.10754

Abstract

This study discusses the scope of digital literacy studied based on Tafsir al-Mishbah. The goal is to find the verses that indirectly explain digital literacy. That way, it will produce a theory on using digital media from an Islamic point of view. So that the Muslim generation, in particular, can keep pace with technological developments and digital literacy capabilities. This research method uses qualitative research with a library research approach. The primary reference is based on Tafsir al-Mishbah, equipped with books and accredited journals. Through this method, it can be found how to explain the verses of the Qur'an about the concept of digital literacy. The study found that terms related to digital literacy can be expressed through the terms iqra', kitabah, and qalam. Furthermore, the principles of digital literacy in Tafsir al-Mishbah are also found, including the use of digital media (QS. al-Qalam: 1, QS.  al-Alaq: 1); the use of digital media (QS. al-Baqarah: 263, QS. al-Isra: 28, QS.  an-Nisâ: 9 and 63); information selection (QS. al-Hujurât: 6, QS. an-Nūr: 11); content dissemination (QS.  al-Hujurât: 12, QS. an-Nūr: 15); maintaining privacy (QS. an-Nūr: 27-28); and creativity in creating content (QS. Hūd: 37). It can be concluded that the concept of digital literacy according to the Qur'an is a means of goodness, a means of communicating by meeting the requirements of Islamic principles, a means of researching and selectively receiving information, a means of spreading hoax news, advice on maintaining personal data, and as a means of developing creativity in content. These Islamic principles can improve a person's digital literacy competence to keep up with the increasingly rapid development of technology.
The Qur'an and Its Implications for Modern Man: Ecological-Based Environmental Conservation Integral Perspective Andini, Riddo; Arifin, Mohamad Zaenal; Amin, Muhammad; Hikam, Ahmad Bahrul
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v8i1.7207

Abstract

This paper with philosophical studies intends to reveal the ideas and concepts contained in the concept of ecology-based environmental conservation integral to the Qur'anic perspective. Environmental conservation based on an integral ecological approach is a new model capable of integrating multiple perspectives into a complex post-disciplinary approach. Within its framework, every issue related to environmental conservation must first be consulted with four irreducible quadrants, namely objective (behavioral field), subjective (experience field), intersubjective (cultural field), and inter-objective (system field). To be able to solve the complexity of the problem comprehensively. This framework in an integrative form includes a psycho-cultural-socio-normative dimension, which demands a multidisciplinary study. The method used in this study is the maudū'i (thematic) interpretation method formulated by Rashwānī, using integrative-interconnective shortages to understand the complexity of life faced by humans. The Qur'anic perspective on ecological-based environmental conservation is integral to four things: first, responsible behavior for the sustainability of nature (behavioral terrain). Second, ecological awareness (field of experience). Third, the application of religious values in environmental conservation (cultural terrain), including ethics towards animals, and plants. Fourth, obey the rules of the creator (terrain system), by paying attention to threats to perpetrators of environmental destruction and providing appropriate laws for perpetrators of environmental violations.
THE QUR'ANIC THERAPEUTIC SPIRITUAL COMMUNICATION ON THE PATIENT'S SPIRITUAL PROBLEMS IN NURSING CARE Zaenal Arifin, Mohamad; Suliyono, Suliyono; Ghofur, Abdul; Askan, Fatimah
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): Volume 7 No. 1, June 2022
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v7i1.3902

Abstract

This paper discusses the Qur'anic therapeutic, spiritual communication, which is used as an approach to dealing with spiritual problems experienced by patients. In suffering from illness, patients, in addition to needing medical treatment, also need help, guidance, and spiritual services to overcome the psychological shock they experience and support their illness's healing process. This research is library research using a descriptive-analytical approach. Research data is sourced from literature books, journals, books of interpretation, and others that correlate with the discussion. The results of this study indicate that the therapeutic Qur'anic spiritual communication becomes a model for healing the patient's spiritual problems. Delivery of messages containing Qur'anic spirituality by nurses to patients who are strengthened by the ability to express words that are clear, evocative, polite, gentle, helpful, and pleasant, as well as profound experiences of spiritual healing will be a healing power for patients' spiritual problems. Moreover, the spiritual maturity of nurses is no less critical, which is reflected when providing services to patients in the form of showing care, compassion, listening, sincerity, being friendly, smiling, and being patient with the patient's condition. Likewise, do not be arrogant, arrogant, rude, find fault, or indulge in patient disgrace and the like.
THE RIGHTS COMPLIANCE OF PEOPLE WITH SENSORY DISABILITIES PERSPECTIVE OF TAFSIR MAQASHIDI Zaenal Arifin , Mohamad; Bahrul Hikam , Ahmad; Amin , Muhammad
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 8 No 2 (2023): Volume 8 No. 2 December 2023
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this article is to provide greater information on Tafsir Maqashidi's research on the rights of individuals with sensory impairments. persons with sensory disabilities have the right to the same treatment as normal persons in their situation as mukallaf. The descriptive-analytical method is being used in this library research study. Research information relevant to the topic has been gathered from books, journals, fiqh books, and other sources. The findings showed that the major goals (maqashid) of the Al-Qur’anic verses addressing individuals with sensory impairments are to uphold religious precepts, acknowledge their existence in their human capacities, and emphasize the significance of treating them with inclusivity. These services, which are all offered to individuals with sensory impairments, are founded on equality, justice, accountability, and human values. For people with sensory disabilities to participate fully in religious, educational, and social events, accessibility and facilities must be provided. This is how the goals and values expressed in the verses that relate to them are to be implemented. Serving as a prayer leader, leading congregational prayers at the mosque, learning science, having the Al-Qur’an available in braille, and so forth are several instances.