Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENDIDIKAN MORAL DALAM KISAH YUSUF AS Mohamad Zaenal Arifin
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 15, No 1 (2016): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v15i1.6312

Abstract

Pemaparan kisah-kisah dalam al-Qur’an bukanlah tanpa tujuan, tetapi diungkapkan sebagai pesan pengajaran yang disampaikan pemberi pesan (Allah Swt) kepada pembaca melalui rangkaian peristiwa, kehidupan sosial dan karakter para tokohnya. Kisah-kisah merupakan bagian petunjuk yang diberikan oleh Allah swt tentang berbagai hal yang berhubungan dengan moralitas, sistem nilai, tingkah laku, dan sebagainya. Ketika membaca kisah-kisah dalam al-Qur’an, orang-orang beriman hendaknya mengambil intisari pesan yang dikandung, kemudian menjadikannya sebagai pelajaran, patokan, dan idealisme yang dipegang dalam hidup bermasyarakat
PENAFSIRAN AYAT-AYAT PELECEHAN AGAMA DALAM AL-QUR'AN Mohamad Zaenal Arifin; Muh Anshori; Nurkholis Nurkholis
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol 5, No 01 (2022): Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Publisher : STIT AL-AMIN KREO TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36670/alamin.v5i01.145

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengetahui penafsiran ayat-ayat yang menyinggung tentang pelecehan agama. Dewasa ini isu tentang pelecehan agama kembali mencuat, sehingga menimbulkan asumsi dan diskusi yang tak kunjung selesai di tengah masyarakat. Bahkan kadangkala kasus-kasus yang terjadi dianggap sebagai pelecehan agama meski secara subtansi bukanlah termasuk pelecehan agama sebagaimana dimaksud oleh al-Qur'an. Penelitian ini merupakan library research di mana sumber datanya diambil dari kitab-kitab tafsir, buku, dan jurnal yang memiliki relevansi dengan pembahasan. Dalam pembahasannya menggunakan pendekatan tafsir tematik dimana penulis menghimpun ayat-ayat terkait tentang tema yang telah ditentukan kemudian dideskripsikan dan dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa term-term yang digunakan al-Qur'an untuk menunjuk pelecehan agama adalah huzuw, la'ib, dan sakhira. Dari kajian terhadap term-term tersebut diketahui bahwa pelecehan agama merupakan suatu fenomena sosial yang telah terjadi dalam konteks relasi antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi, Nasrani, musyrikin, dan munafik.  Motif yang melatarbelakangi pelecehan agama di masa kerasulan adalah teologi, ideologi dan lainnya seperti motif ekonomi, politis dan budaya. Solusi yang ditawarkan al-Qur'an agar pelecehan agama dapat diminimalisir adalah jalan dialog antar umat beragama, saling menghormati eksistensi komunitas lain, tidak bergaul dengan pelakunya, dan pembinaan keimanan dan pemahaman di internal umat Islam.
PEMASARAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF HADITS DAN APLIKASINYA PADA PERBANKAN SYARIAH Mohamad Zaenal Arifin; Suliyono Suliyono; Muh Anshori
Madani Syari'ah: Jurnal Pemikiran Perbankan Syariah Vol 5 No 2 (2022): Madani Syari'ah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/madanisyariah.v5i2.382

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengeksplorasi muatan hadits yang membicarakan tentang aspek etika dan moral pemasaran syariah. Sebagai sebuah kegiatan ekonomi, pemasaran syariah memiliki karakteristik berbeda dengan pemasaran konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sifat yang melekat pada pemasaran syariah berupa rabbaniyyah, etis, realitas, dan humanistis. Tulisan ini merupakan library research dimana sumber data diambilkan dari buku, kitab hadits, dan lainnya. Seluruh data dideskripsikan dan dianalisis menjadi sebuah pembahasan yang sistematis. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Rasulullah Saw mengajarkan kegiatan pemasaran syariah yang dilakukan -mulai dari proses penciptaan/produksi, penawaran, distribusi, maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh mengandung hal-hal yang bertentangan dengan etika dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Hal-hal yang harus melandasi pemasaran syariah adalah 1) Menjadi kegiatan ekonomi yang berniali ibadah kepada Allah Swt; 2) Mempromosikan suatu produk sesuai fakta; 3) Bersaing secara sehat dengan kompetitor; 4) Tidak menggunakan cara yang menipu atau manipulasi dalam menawarkan produk, seperti display produk yang tidak sesuai dengan faktual produk, mengurangi timbangan, dan sumpah palsu atau bombastis. Begitu pula, seorang syariah marketer mesti memiliki kepribadian religius, berperilaku baik dan simpatik, bersikap adil dalam bisnis; memiliki kerendahan hati dalam melayani konsumen, selalu menepati janji dalam transaksi, berprilaku jujur dan amanah, tidak mudah berburuk sangka dan menjelekkan konsumen maupun mitra bisnis, dan tidak melakukan suap menyuap. Diharapkan semua hal ini menjadikan pemasaran syariah menjadi kegiatan yang memberikan keberkahan rezeki, memberikan kepuasan pada konsumen, terciptanya mekanisme pasar yang sehat, terwujudnya keadilan ekonomi, dan terpenuhinya kebutuhan pasar secara baik.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMIKIRAN K.H HASYIM ASY'ARI Mohamad Zaenal Arifin; Abdul Ghofur; Abdul Latif
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 5 No 2 (2022): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v5i2.400

Abstract

Pendidikan karakter bukan hal yang baru dalam sistem pendidikan Islam sebab roh atau inti dari pendidikan Islam adalah pendidikan karakter yang semula dikenal dengan pendidikan akhlak. Di antara tokoh yang concern dengan pendidikan karakter adalah K.H Hasyim Asy'ari. Dalam tulisan ini, penulis akan mengeksplorasi pemikiran-pemikiran beliau tentang pendidikan karakter, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif kepustakaan dan pendekatan deskriptif analitis. Penulis mengambil sumber data primer melalui penelusuran literatur-literatur kepustakaan, selanjutnya dibahas secara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik content analisis untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa pemikiran K.H Hasyim Asy'ari tentang pendidikan karakter bermuara pada tiga hal, yakni: Pertama, Pemaknaan dan tujuan pendidikan karakter yang dipandang sebagai upaya memanusiakan manusia secara utuh sehingga menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah Swt dan mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Adapun tujuan yang hendak diraih adalah berkisar pada dimensi keilmuan, pengamalan, dan religius; Kedua, Urgensi pendidik. Kriteria pendidik dalam pandangan K.H Hasyim Asy’ari adalah harus menjaga akhlak dalam pendidikan; Ketiga, Peserta didik, harus memiliki adab dan karakter yang baik, seperti: memurnikan niat, bersikap tawadhu’, menghormati guru, berperilaku sabar, qana'ah, zuhud, wara', dan menghindari hal-hal yang kotor dan maksiat.
Penyembuhan Masalah Spiritual Pasien di Rumah Sakit Melalui Pendekatan Komunikasi Spiritual Terapeutik Berbasis Al-Qur'an Mohamad Zaenal Arifin
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v6i2.4248

Abstract

Healing Spiritual Problems of Patients in Hospitals Through Al-Qur'an-Based Therapeutic Spiritual Communication ApproachThis study aims to investigate the use of therapeutic spiritual communication as an approach to healing patients' spiritual problems. In the suffering of his pain, the patient needs help recovering from spiritual problems that arise as a result of physical suffering. Researchers collected the primary data of this study from interviews with a number of nurses on duty at the University of Indonesia Hospital (RSUI), Depok. Data sources are critically analyzed to obtain complete information around the patient's spiritual problems, the application of therapeutic spiritual communication in spiritual nursing interventions, as well as the nurse's opinion about the dominant factors and obstacles encountered when assisting the healing process of the patient's problems. The results showed that the patient's spiritual problems were able to be overcome by nurses after carrying out therapeutic spiritual communication interventions in the form of; Awakening spiritual power in the patient by increasing the patient's self-confidence, instilling a sense of optimism, and confidence in being able to recover from pain, as well as increasing the sense of patience, ridho, hope, and depending on the strength of Allah Swt as a Healing Principle; Correcting and changing the wrong mindset that the patient has about pain suffering by taking it towards the point of view of the faith, such as: that pain pain is a form of Allah Swt's affection for the patient, the arrival of the disease is the decree of Allah Swt, He will not inflict anything beyond the ability of His servant, and there must be wisdom from the occurrence of pain experienced; Guiding patients to carry out worship activities that support recovery
IMPLEMENTASI METODE TOHA DALAM MENGATASI LEARNING LOSS PEMBELAJARAN TAHSIN DAN TAHFIZH Dicky Ahmad Prayudhi; Mohamad Zaenal Arifin
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 6 No 1 (2023): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v6i1.441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pelaksanaan implementasi, solusi learning loss, dan dampak implementasi pembelajaran tahsin dan tahfizh dengan metode toha di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Mandiri Kalisari Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Teknik penyajian data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data, wawancara, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah strategi manajemen metode toha dalam mengatasi learning loss berupa tahapan persiapan serta perencanaan, tahap pelaksanaan, dan hasil dari strategi manajemen metode toha mampu mengatasi learning loss pembelajaran tahsin dan tahfidz di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Mandiri Kalisari Jakarta Timur.
Covid 19 pandemic on the growth of the entrepreneurship society in Indonesian community Imam Mahfud; Mohamad Zaenal Arifin; Mariya Ulpah
Priviet Social Sciences Journal Vol. 2 No. 1 (2022): January
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.964 KB) | DOI: 10.55942/pssj.v2i1.146

Abstract

The COVID-19 pandemic has given birth to many positive things in our society, especially in building a people's economy, or the emergence of many new MSMEs which have become a new change in the behavior of the Indonesian people. This study uses a literature study by conducting descriptive analysis by combining existing data and information in order to obtain scientific conclusions. The outbreak of the COVID-19 virus means society needs to reengage and fundamentally adapt to Entrepreneurship, and is well suited to taking a crisis perspective that can offer advancements to other streams of innovation including business and sociology. Entrepreneurial action incorporates a powerful mindset that can help society bounce back from the crisis. The COVID-19 pandemic has led to new behavior towards the community, especially those affected by COVID-19, especially in terms of the economy, so that people can adapt more quickly to be more productive and have high competitiveness, thus giving birth to a community culture that has an entrepreneurial spirit.
Legalitas Transaksi Finansial Penyandang Disabilitas Mental dan Disabilitas Intelektual dalam Perspektif Islam Ahmad Bahrul Hikam; Mohamad Zaenal Arifin
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 7, No 02 (2023): Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ad.v7i02.4987

Abstract

This paper discusses the legality of financial transactions carried out by people with mental disabilities and intellectual disabilities. From a social point of view, these two disability groups are part of the members of society who also have rights and obligations that must be recognized. This research uses qualitative literature method. The primary data used are the Qur'an and hadith, while the secondary data is obtained through books of tafsir, books, articles, and others. Data sources are discussed and analyzed in depth to find out about the legality of using property and paying zakat carried out by people with mental disabilities and intellectual disabilities. The results showed that in terms of the legality of financial transactions, these two disability groups are prohibited from using their property, whether their mental or intellectual disorders are permanent or temporary. To assist them in the use of property, access is provided in the form of forgiveness or guardianship. Meanwhile, in the case of zakat harta (maal), people with mental disabilities and intellectual disabilities are still subject to obligations, but the payment of zakat harta is assisted in paying by the guardian.
TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MELALUI SISTEM SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH Ninda Arianti M.; Mohamad Zaenal Arifin; Safitri Safitri
Syar'ie: Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam Vol 6 No 2 (2023): Syar'ie
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/syarie.v6i2.536

Abstract

Penelitian ini membahas tentang mekanisme jual beli online melalui sistem pembayaran shopee paylater serta pandangan hukum ekonomi syariah terhadap sistem shopee paylater. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan bersumber dari data primer berupa hasil wawancara dengan pengguna shopee paylater dan didukung sumber data sekunder yaitu dari buku, jurnal, skripsi, surat kabar penelitian-penelitian lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa konsumen yang ingin menikmati fasilitas layanan berbelanja dengan metode pembayaran shopee paylater harus mendaftarkan terlebih dahulu kepada penyedia layanan pada pihak shopee melalui pengisian seluruh data yang tercantum pada syarat dan ketentuan. Sistem pembayaran transaksi pada shopee paylater yaitu pembayaran transaksi akan dibayarkan terlebih dahulu oleh aplikasi, selanjutnya konsumen menyicil tagihannya 2, 3, 12 kali dalam kurun waktu 2, 3, dan 12 bulan, dan terdapat biaya suku bunga sebesar 2,95% dari jumlah total pembayaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik jual beli menggunakan sistem shopee paylater tidak bertentangan dengan hukum ekonomi Islam, karena semua rukun dan syarat jual beli telah terpenuhi. Namun, bila dilihat dari segi sistem pembayaran yang digunakan di mana ada biaya denda yang dikenakan jika konsumen terlambat membayar tagihan yang jatuh tempo, maka dalam pandangan hukum ekonomi Islam hal tersebut dinilai mengandung riba.
PENYELESAIAN KASUS PENODAAN AGAMA DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI DALAM PERSPEKTIF KITAB USHUL AL-FIQH ALISLAMI KARYA WAHBAH AL-ZUHAILI Mohamad Zaenal Arifin
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2022): Afikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i1.358

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang kasus penodaan agama dalam kaitannya dengankebebasan berekspresi. Kajian ini merujuk kepada pemikiran hukum IslamWahbah Zuhaili dalam kitab Ushul Fiqh al-Islami. Kebebasan berekspresi padadasarnya merupakan hak dasar setiap individu. Namun dalam implementasikebebasan tersebut seringkali menyinggung kesucian dan muru'ah ajaranagama. Hal semacam ini menjadi kontraproduktif dengan semangatkeharmonisan relasi antar pemeluk umat beragama. Kajian ini menggunakanmetode kualitatif. Pembahasannya menggunakan pendekatan kepustakaandengan mengambil sumber data dari literatur kepustakaan, kemudiandianalisis secara deskriptif analitis. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwaIslam sebagai agama yang sangat menghargai kebebasan berekspresi, telahmengatur dengan sangat baik cara-cara berekspresi dan mengemukakanpendapat dan pikiran yaitu dengan memberikan batas-batas tertentu agartidak ada yang dirugikan akibat dari kebebasan tersebut. Pada dasarnyaberekspresi yang bebas tanpa batas tidak boleh ditujukan pada agama danaturan-aturannya yang fundamental. Semuanya dilakukan dalam upayamenjaga dan melindungi agama dari kerusakan.