Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Screening Fitokimia Ekstrak Metanol pada Buah Pare (Momordica charantia L) Duengo, Suleman; Musa, Weny J.A.
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 11, No 2 (2016): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan kelompok senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam buah pare, dengan cara Screening (ekstraksi secara maserasi) pada buah pare menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol ini selain dapat digunakan untuk uji hayati, juga dapat digunakan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut khususnya mengkarakterisasi senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak tersebut. Senyawa aktif ini sangat berguna dalam pencarian reaksi senyawa yang menangkap radikal bebas penyebab kanker. Metode yang digunakan pada penelitian adalah ekstraksi secara maserasi menggunakan beberapa pelarut yaitu; metanol, n-heksan, etil asetat, air. Hasil screening fitokimia menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol buah pare (Momordica charantia L) positif mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid.
Hubungan Antara Kemampuan Memori Konsep Struktur Atom dengan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ikatan Kimia Kelas X IPA 5 SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo Tahun Pelajaran 2016/2017 Ruslan, Rusnawati; Musa, Weny J.A.; Duengo, Suleman
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 13, No 1 (2018): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan memori konsep struktur atom dengan hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia kelas X IPA 5 SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA 5 yang berjumlah 30 orang, dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah desain penelitian korelasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pilihan ganda sebanyak 10 nomor soal yang digunakan untuk mengetahui kemampuan memori konsep struktur atom dan 14 nomor soal yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan memori konsep struktur atom dengan hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hasil hipotesis thitung = 3,05769 ≥ ttabel = 2,052 pada taraf signifikan α = 5% (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan memori konsep struktur atom dengan hasil belajar pada materi ikatan kimia siswa kelas X IPA 5 SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo.
Kajian Kemampuan Pemahaman Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Gorontalo Yusuf, Andriyana; Ischak, Netty Ino; Duengo, Suleman
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan pemahaman konsep larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas kelas X IPA SMA Negeri 3 Gorontalo, metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif pada sejumlah 60 siswa yang diambil secara sampling random. Instrumen berupa tes tertulis dengan 8 soal essay dan wawancara. Data penelitian diperoleh dari hasil kaji pemahaman siswa dalam tes tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian kemampuan pemahaman konsep siswa kelas X SMA Negeri 3 Gorontalo pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit masih tergolong cukup. Dimana persentase rata-rata siswa kelas X SMA Negeri 3 Gorontalo yang memiliki kemampuan dalam memahami konsep dan mengaplikasikan konsep yang dimiliki untuk menyelesaikan soal pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dari empat indikator yang telah diujikan adalah terdapat rata-rata sebanyak 65,4% siswa yang mampu menjawab benar dan 34,6% siswa tidak mampu menjawab benar.
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo Bait, Dewimuliawati J.; Duengo, Suleman; Kilo, Akram La
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 13, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada masing-masing level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo tahun ajaran 2017/2018. Jumlah sampel yang dipilih sebanyak dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel pada penelitian ini secara keseluruhan berjumlah 34 orang siswa. Kemampuan representasi kimia siswa diukur melalui tes materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dalam bentuk pilihan ganda beralasan terbuka. Tes ini berjumlah 17 soal dengan 3 level representasi kimia untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase skor representasi kimia dengan menggunakan SiMaYang Tipe II di level makroskopik pada pretest sebesar 48% dengan kriteria kurang dan pada posttest menjadi sebesar 79% dengan kriteria baik, untuk level submikroskopik skor pretest sebesar 40% dengan kriteria sangat kurang dan pada posttest menjadi sebesar 92% dengan kriteria sangat baik, dan pada level simbolik skor pretest sebesar 27% dengan kriteria sangat kurang dan posttest menjadi sebesar 88% dengan kriteria sangat baik. (2) Perhitungan nilai indeks gain pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan representasi kimia pada level makroskopik diperoleh sebesar 0,39 dengan kategori sedang, pada level submikroskopik sebesar 0,84 dengan kategori tinggi, dan pada level simbolik sebesar 0,86 dengan kategori tinggi; (3) Berdasarkan uji statistik diperoleh harga thitung =  untuk taraf signifikansi (α) 5% (0,05) dengan dk = 32 dan nilai ttabel = 1,69. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.
Isolasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid dari Daun Miana (Coleus Scutelleroides Benth.) Podungge, Muhamad Ramdhan; Salimi, Yuszda K.; Duengo, Suleman
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 1 (2017): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Daun miana adalah daun dari tanaman miana (Coleus scutellarioides Benth.) yang diduga memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa flavonoid dari daun miana dan menguji aktivitas antioksidannya. Daun miana diekstraksi dengan pelarut metanol lalu difraksinasi dengan n-heksan dan etil asetat serta diisolasi senyawa flavonoidnya. Hasil uji fitokimia positif mengandung flavonoid pada berbagai ekstrak dan isolat kecuali ekstrak n-heksan. Hasil analisis infra merah menunjukkan adanya pita serapan yang menunjukkan adanya beberapa gugus fungsi seperti OH, C=C aromatik, C-H aromatik, dan C-H alifatik yang diduga merupakan senyawa golongan flavonoid. Hasil pengukuran total fenol diperoleh sebesar 44,38 mg/g GAE (Gallic Acid Equivalent). Hasil uji aktivitas antioksidan pada isolat dengan menggunakan metode DPPH (Diphenil pikrihidrazyl) diperoleh nilai aktivitas antioksidan sebesar 98,53 mg AEAC/g (Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity) dan IC50 (Inhibitor Concentration) sebesar 324,80 ppm.
ISOLASI ASAM-9Z,12Z,15Z-OKTADEKATRIENOAT DARI BIJI SELASIH (Ocimum basilicum) Fasya, Ahmad Ghanaim; Retnowati, Rurini; Rahman, M.; Duengo, Suleman; Warsito, Warsito
ALCHEMY ALCHEMY (Vol.2 No.1
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.743 KB) | DOI: 10.18860/al.v0i0.2300

Abstract

The α-linolenic acid (9,12,15-octadecatrieonic acid) is omega-3 fatty acid that more active than other fatty acids to inhibit cell membrane damages, formation and growth of brain functions, antiinflamatory and prevent several cronic deseases like lung desease and arthrytis. Some research explain that geometri of omega-3 fatty acids had effect on its bioactivity. This research purpose was to isolate α-linolenic acid with geometry Z,Z,Z (9Z,12Z,15Z-oktadekatrienoat).O. basilicum seeds oil was isolated from O. basilicum seeds using Soxhlet extraction with n-hexane, then hidrolized by 12 % solution of KOH in aquadest. The α-linolenic acid was separated from other fatty acids by urea inclusion methods. The optimum condition of urea inclusion was determined in various temperature     (+ 5, + 3, + 1, + (-1), + (-3), + (-5))0C and ratio of fatty acid : urea 1:1; 1:1,5; 1:2; 1:2,5; 1:3; 1:3,5; 1:4.From this research, extraction of O. basilicum seeds oil with n-hexane as solvent resulted clear yellow-brown oil with refractive indeks 1,466 and density 0,855 g/mL. Gas Chromatography (GC) analysis of fatty acids hidrolyzed from   O. basilicum oil showed peak at tR= 19,949 minutes with relative percentage 70,72 %. Base on Mass Spectrum (MS), the fragmentation of this compound, with  tR= 19,949 minutes, was identic with 9Z,12Z,15Z-oktadecatrienoic acid.Isolation of α-linolenic acid from other fatty acids using urea inclusion at temperature 0-2 0C dan rasio fatty acid: urea 1:1,5 showed nonadduct fraction contains compound with tR= 19,980 minutes and relative percentage 88,51 %. Base on Mass Spectrum (MS), the fragmentation of this compound, with tR= 19,980 minutes, was identic with 9Z,12Z,15Z-oktadecatrienoic acid.
Pengaruh Penambahan KH2PO4 Pada Pembuatan Elektroda Selektif Ion Fosfat sebagai Pengganti Metode Spektrofotometri Dalam Penentuan Fosfat Iyabu, Hendri; Duengo, Suleman
Jurnal Entropi VOL 08, NO 01, 2013
Publisher : Jurnal Entropi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.895 KB)

Abstract

Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organik. Setiap senyawa tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Fosfat merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan oleh bakteri maupun tanaman, bila kadar fosfat sangat rendah (dibawah 0,01 ppm), maka pertumbuhan tanaman akan terganggu, bila kadar fosfat serta nutrient lainnya tinggi, maka pertumbuhan tanaman dan ganggang sulit dikendalikan, adapun nilai ambang batas (NAB) yang diizinkan adalah 0,2 ppm (PP. No 82 tahun 2001). Pengendalian dan pengawasan fosfat menjadi sangat penting, mengingat pentingnya fosfat bagi tanaman. Penentuan fosfat biasanya dilakukan dengan metode spektrofotometri dengan menggunakan asam aksorbat, SnCl2, atau dengan vanadomolibdat. (Greenberg, 1992). Namun metode tersebut memerlukan tahapan analisis yang kompleks, bahan pereaksi yang banyak dan mahal serta tidak dapat digunakan untuk analisa lapangan (in situ). Kendala ini dapat diatasi dengan metode potensiometri menggunakan elektroda selektif ion (ESI) karena tahapan analisisnya sederhana, cepat dan relatif murah serta dapat digunakan untuk analisa lapangan (Covington, 2006). Dalam penelitian ini dilakukan optimasi penambahan larutan dopan KH2PO4: 5, 10 dan 15 mL dengan tujuan untuk mendapatkan faktor Nernst 50-60 mV/dek. Karakteristik sifat dasar ESI yang dipelajari meliputi: faktor Nernst, rentang konsentrasi pengukuran, batas deteksi, waktu respon, usia pemakaian. Elektroda tipe kawat terlapis yang dihasilkan memiliki karakteristik faktor Nernst sebesar 59,05 mV/dekade, kisaran konsentrasi pengukurannya 10-3-10-1 dan batas deteksi 73.92 ppm
ANALISIS KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI PADA TANAMAN NILAM HASIL DISTILASI UAP AIR DENGAN MENGGUNAKAN KG-SM Abdjul, Najmi; Paputungan, Mardjan; Duengo, Suleman
Sainstek VOL 07, NO 01, 2013
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.894 KB)

Abstract

Analysis of Chemical Components of Essential Oil Patchouli Plant, The Result In Steam Distillation Using The GC-MS. The aims of this study is to determine the chemical components of essential oils in patchouli plants. The method is steam distilation. Patchouli dried plant samples that have been chopped by 50 kg of steam distilled water to attract the patchouli oil components contained in the sample. The advantages of steam distillation is the hidrodifusition where moisture will get into the cell tissue of plant which resulting in rupture of the plant cell wall so that the oil contained in it will be pushed out. A mixture of water vapor and patchouli oil will flow to the condenser resulting in condensation and the resulting distilate. The distillate which containing oil and water separated by a separating funnel, until the patchouli oil. The oil which still contains water molecules that have been dried with MgSO4 previously prepared. The function addition of anhydrous MgSO4 is to bound water the which still contained in the oil. This isolation produced a yellow oil with a yield of 2,4%. The analysis of the chemical components of essensial oils is by using GC-MS. The results of using GC-MS analysis showed that there were 26 compound constituent of essential oils, with eight dominant peaks which are compounds: Patchouli alcohol (20,36%), Delta-guaiene (14,50%), Alpha-guaiene (12,89%), Pogostol (3,58%), Palustrol (1,64%), Beta-pinene (0,35%), Alpha-pinene (0,14%), and Alpha-patchoulena (7,54%). The main constituent of essential oil components are compound with patchouli alcohol levels obtained 20,36%.
Ekstrak Metanol Daun Srikaya (Annona squamosa L.) Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Mortalitas Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura) Zelita Fitri Ente; Opir Rumape; Suleman Duengo
Jambura Journal of Chemistry Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v2i1.2464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak daun srikaya (Annona squamosa L) sebagai insektisida nabati yang dapat menyebabkan mortalitas terhadap hama ulat grayak (Spodoptera litura). Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol dan difraksinasi  dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Dilakukan uji fitokimia dan uji mortalitas fraksi-fraksi aktif pada hama ulat grayak. Uji fitokimia dari ekstrak kental metanol daun srikaya memberikan hasil positif untuk empat senyawa metabolit sekunder antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin, sedangkan untuk steroid memberikan hasil negatif. Uji mortalitas terhadap fraksi dari ekstrak daun srikaya antara lain fraksi metanol, etil asetat dan n-heksan dilakukan pengamatan selama 1×24 jam, ditemukan fraksi metanol pada variasi konsentrasi 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% menunjukkan tingkat mortalitas hama sebesar 67%, 78%, 78%, 78% dan 100%, sehingga pada konsentrasi 10% memberikan pengaruh mortalitas paling tinggi sebesar 100%. Adapun untuk fraksi etil asetat pada variasi konsentrasi 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% menunjukkan tingkat mortalitas hama sebesar 44%, 56%, 67%, 67% dan 78%, sehingga pada konsentrasi 10% memberikan pengaruh mortalitas tertinggi sebesar 78%. Untuk fraksi n-heksan pada variasi konsentrasi 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% menunjukkan tingkat mortalitas hama sebesar 22%, 44%, 56%, 67% dan 78%, sehingga pada konsentrasi 10% memberikan pengaruh mortalitas tertinggi sebesar 78%.  
Biopestisida Nabati dari Tumbuhan Tradisional Asal Gorontalo di Desa Mustika, Boalemo Weny J A Musa; Suleman Duengo; Ahmad Kadir Kilo
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202053.200

Abstract

VEGETABLE BIOPESTICIDE FROM GORONTALO TRADITIONAL PLANTS IN MUSTIKA VILLAGE, BOALEMO. Most of the villagers of Mustika are farmers who use chemical pesticides in dealing with pests that have negative effects on plants, the environment and public health, so biopesticides are needed as a substitute for these chemical pesticides. Tombili and tubile are plants that are often found in Mustika Village, and can be used as biopesticides. This method of service is through the preparation and briefing stages as well as the implementation phase of the program. In the preparation stage, an initial survey of the location of the Community Service Program is carried out. The surveyed location is in the village of Mustika, Kec. Paguyaman, Kab. Boalemo The debriefing phase of the Community Service Program Supervisor team to equip students with biopesticides. At the implementation stage the program begins with the preparation and application of rice plants. The yields obtained by the largest grain of tombili water extracted dried rice were at a concentration of 0.01%, with a dry grain weight of 7.998 kg/ha, while for tubile extract the largest weight of dry grain was at a concentration of 0.25% with a weight of dry grain as much as 9.331 Kg / Ha. For the control or untreated rice produces dry rice of 2,666 kg/ha, whereas for samples using chemical pesticides, 6,665 kg / ha of dry rice were produced.