Bambang Budi Raharjo
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBENTUKAN KADER KONSERVASI DI SEKOLAH SEKITAR KAMPUS UNNES MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA Raharjo, Bambang Budi; Parmin, Parmin
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 16, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v16i1.15088

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk membentuk kader konservasi pada siswa SMA Negeri 13 Semarang melalui kegiatan pembimbingan dan pendampingan penelitian dalam bidang Sains Dasar, Sains Terapan dan Humaniora. Pembentukan kader konservasi dilakukan melalui pendampingan kolaboratif antara dosen dan guru. Pendampingan yang telah dilakukan menghasilkan laporan karya ilmiah siswa sesuai dengan prinsip konservasi dan memenuhi kriteria penilaian Olimpiade Peneliti Siswa Indonesia (OPSI). Berdasarkan hasil pendampingan, dapat disimpulkan; pembentukan kader nkonservasi baru bagi siswa SMA dapat dilakukan melalui pemberdayaan ekstrakurikuler KIR melalui penelitian yang berkaitan dengan konservasi.
Determinan Selisih Biaya Riil dan Tarif INA CBG’s pada Pasien Jantung Koroner Nisa, Bunga Ifatun; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i1.37998

Abstract

AbstrakJantung koroner adalah penyakit akibat gangguan fungsi jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Kasus jantung di RSUD Tugurejo tahun 2019 sebanyak 339 pasien dan menghabiskan biaya INA CBGs sebanyak Rp. 2.386.990.000. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan biaya riil dengan tarif INA CBGs, dan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya riil. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai Februari 2020. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method, dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 85 pasien. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengumpulan data dan pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis one sample t-test, dan uji anova. Hasil uji statistik (p=0,00) terdapat ketidaksesuaian antara total biaya riil dan tarif INA CBGs Faktor-faktor yang berpengaruh adalah usia, tingkat keparahan, kelas perawatan, lama hari rawat, dan jumlah prosedur. AbstractCoronary heart disease is a disease due to impaired heart function where the heart muscle lacks blood supply due to the narrowing of the coronary arteries. Heart cases in Tugurejo District Hospital in 2019 were 339 patients and cost the INA CBGs Rp. 2,386,990,000. The purpose of this study is to determine the difference in real costs with INA CBG rates, and the factors that affect real costs. This research was conducted from January to February 2020. This study was an mixed method, with a cross sectional approach. A sample of 85 patients. The instrument used was the data collection sheet and interview guidelines. Data were analyzed using descriptive analysis, one sample t-test analysis, and ANOVA test. Factors influencing were age, severity, care class, length of stay, and number of procedures. Statistical test results (p = 0.00) there is a mismatch between total real costs and INA CBG tariffs.
Keikutsertaan Masyarakat dalam Jaminan Kesehatan Nasional Mandiri Darmayanti, Laila Dwi; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4iSpecial 4.38011

Abstract

Abstrak Cakupan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional di Kelurahan Susukan pada awal tahun 2020 sebanyak 68,13%. Dibandingkan dengan desa lain diwilayah kerja Puskesmas Kalongan, Kelurahan Susukan memiliki cakupan kepesertaan JKN terkecil. Perlu adanya peningkatan cakupan pada jenis peserta JKN non PBI mandiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan masyarakat dalam JKN mandiri. Jenis penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 104 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi square dan uji fisher (α=0,05) dengan bantuan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (RP=4,8; 95% CI=2,1-10,7), tingkat pengetahuan (RP=1,6; 95% CI=1,1-2,2), pekerjaan (RP=1,8; 95% CI=1,2-2,7), tingkat pendapatan (RP=2,2; 95% CI=1,6-2,9), informasi (RP=2,6; 95% CI=1,5-4,5), dan dukungan sosial (RP=1,9; 95% CI=1,5-2,7) berhubungan dengan keikutsertaan masyarakat dalam JKN mandiri. Saran penelitian ini adalah untuk memperluas penyebaran informasi tentang program JKN. Melalui sosialisasi maupun media informasi lain yang tepat dan rutin. Abstract ` Coverage of membership in The National Health Insurance program in the Susukan Village in early January 2020 was 68,13%. Compared to other villages in the working area of Kalongan primary healthcare, The Susukan Village has the lowest coverage. There needs to be an increase in the coverage of independent JKN participants. The purpose of this study was to determine the factors associated with community participation in independent JKN. The research was unmatched cross sectional study. Samples were 104 peoples using purposive sampling technique. The instrument used was structured questionnaire. Data were analyzed with chi square test and fisher test using SPSS. Results showed that level of education (RP=4,8; 95% CI=2,1-10,7), knowledge level (RP=1,6; 95% CI=1,1-2,2), profession (RP=1,8; 95% CI=1,2-2,7), income level (RP=2,2; 95% CI=1,6-2,9), information (RP=2,6; 95% CI=1,5-4,5) and social support (RP=1,9; 95% CI=1,5-2,7) related to community participation in independent JKN. This research suggestion is to expand information dissemination. Trough socialization and other information precisely and regularly.
Management Evaluation of Dangerous and Toxic Waste (Infectious and Covid Waste) at the Nusa Tenggara Barat Hospital Khasanah, Ismatul; Raharjo, Bambang Budi; Wijayanti, Yuni
Public Health Perspective Journal Artikel Inpres December 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dangerous and toxic waste from the Covid-19 pandemic increased by 30 percent. Dangerous waste management is one of the most serious problems in health facilities because a medical waste, especially infectious waste, is very potential in transmitting infectious diseases either through direct or indirect contact through environmental media. The purpose of this study was to analyze dangerous and toxic waste management based on Permenkes No. 7/2019 and Ministry of Environment and Forestry at the West Nusa Tenggara Hospital during the Covid-19 pandemic in 2020. The research design was descriptive qualitative. The data was taken by using the purposive sampling technique, the informants were selected by snowball sampling. The container stage uses yellow plastic, the transportation of covid and infectious B3 waste uses a yellow trolley and the waste transport officer is a cleaning service. Storage of dangerous and toxic waste and covid waste in temporary shelters every other day, if the weather does not support the transportation process for a maximum of one week, treatment of infectious waste and covid waste is carried out by PT PRIA as a third party. The hospital periodically controls related to the implementation of the container, transportation, and storage so that it is always following the applicable of Standard Operation Procedure.
Factors Analysis of Exclusive Breastfeeding Through Breastfeeding Self-Efficacy in Pemalang Fitriana, Nana; Raharjo, Bambang Budi; Wijayanti, Yuni
Public Health Perspective Journal Artikel Inpres December 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without giving other food and drinks to babies from birth to 6 months of age and can be given until the age of 2 years. Breastfeeding coverage in Central Java tends to be low, namely in 2018 (45.21%). Dai Pemalang in 2015 (56.68%), 2016 (31.42%), 2017 (37.61%), 2018 (23.32%), 2019 (31.6%). The research objective was to analyze the factors that influence exclusive breastfeeding in Pemalang. This study used a cross-sectional design. The research sample of 110 respondents was obtained by using the cluster random sampling technique. Data collection techniques are interviews, observation, questionnaires. Data analysis in the study used the Chi-Square test and multivariate analysis. The results showed that the experience of breastfeeding and verbal persuasion had a direct or indirect effect on exclusive breastfeeding. The factor of observation of other people and verbal persuasion does not affect exclusive breastfeeding. Breastfeeding self-efficacy has a direct effect on exclusive breastfeeding with values (b = 3.82; 95% CI = 1.56 to 6.07; p = 0.001). The public health center in Pemalang needs to improve education for mothers and the community, including giving to husbands of breastfeeding mothers and the community.
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Sondari, Aer; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

JKN adalah program untuk menjamin kesehatan masyarakat secara menyeluruh, dimulai sejak 1 Januari 2014. Indikator keberhasilan JKN adalah kepuasan masyarakat yang dinilai dari pelayanan rumah sakit, tetapi setelah berjalan > 1 tahun kepuasan peserta cenderung rendah. Studi Pendahuluan di RSUD Kabupaten Brebes menyatakan bahwa pasien JKN merasa belum puas terhadap pelayanan rawat jalan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien peserta JKN terhadap pelayanan pasien rawat jalan di RSUD Kabupaten Brebes tahun 2015. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 70 pasien JKN yang diperoleh melalui stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner harapan pelayanan sebanyak 21 item (α>3,06) dan kuesioner pengalaman pelayanan sebanyak 21 item (α>3,06). Analisis yang dilakukan adalah univariat menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata tingkat kepuasan yaitu 91,3 % dimana tingkat kesesuaian dimensi reliability 88,8%, responsiveness 92,2%, assurance 92,7%, emphaty 93% dan tangible 90,1%. Berdasarkan analisis dengan diagram kartesius dimana dari 21 atribut, terdapat 7 item berada di kuadran A, 9 item di kuadran B, 2 item di kuadran C, dan 3 item di kuadran D. Saran yang diberikan adalah mempertahankan dan meningkatkan kinerja dengan cara melakukan evaluasi secara rutin terhadap pelayanan yang diberikan. Kata Kunci: Kepuasan Pasien, Kualitas Pelayanan, Rawat Jalan, JKN Since 1st January 2014 the government has organized a program National Health Assurance (JKN) to ensure public health as a whole. The indicators of success JKN was the satisfaction of the public who rated by hospital service. The research was made to know the description of JKN patient satisfaction generally based on health service quality in the regional hospital Brebes. This research is a deskriftif quantitative. This sample amount of 70 patients of JKN. Data collected by questionnaire of service expectations as much as 21 items (α>3,06) and sevice experience as much as 21 items (α>3,06). Analysis tool used the Importance-Performance Analysisi (IPA). The results of this study indicated that average value of fitness levels for all dimensions are 91,3 % which the level of concordance 88,8% reliability dimensions, responsiveness 92,2%, assurance 92,7%, emphaty 93% and tangible 90,1%. Based on the importance-performance matrix of 21 attributes which are investigated there are 7 (seven) items that are in quadrant A, 9 (nine) items in quadrant B, 2 (two) items in quadrant C and 3 (three) items in quadrant D. The advice given is to improve the performance of the regional hospital Brebes in a way to evaluate regularly to the service provided. Keywords: Patient Satisfaction, Quality of Service, Outpatient , National Health Assurance
Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Rosdiana, Ayu Imade; Raharjo, Bambang Budi; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak tahun 2014 BPJS Kesehatan telah menerapkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan sistem pelayanan kesehatan untuk mengelola penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus tipe 2. Puskesmas Halmahera sudah melaksanakan prolanis selama 2 tahun serta memiliki 1828 pengunjung untuk penyakit hipertensi dan 1091 pengunjung untuk penyakit Diabetes Melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi program pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas Halmahera Kota Semarang Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan wawancara mendalam kepada empat narasumber utama dan tiga narasumber triangulasi yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prolanis di Puskesmas Halmahera belum mencapai indikator 75%. Komunikasi belum berjalan dengan baik, sumber daya yang masih kurang berupa tempat dan dana, disposisi terhadap prolanis cenderung positif, dan belum terdapat SOP yang dibukukan. Kata kunci: Implementasi, Prolanis, Pusat Layanan Kesehatan Utama Since 2014 BPJS health insurence has implemented the Chronic Disease Management Program (Prolanis) which is a health care system to manage hypertension and diabetes mellitus type 2. Halmahera health care centre has been carrying out Prolanis for 2 years and it had 1828 patients for hypertension and 1091 patients for diabetes mellitus type 2. This research aimed to find out how the implementation of chronic disease management program at Halmahera public health centre Semarang city 2017. This type of research was qualitative descriptive. Data were collected by deep interviews to 4 main speakers and 3 triangulated speakers with purposive sampling technique. Data analysis used was reduction data, presentation data, and cloncusion then presented in the form of description. The result showed that the implementation of prolanis in Halmahera health care centre had not reached indicator 75%. communication had not run well, resource are still lack which are place and fund, Disposition to prolanis tend to positive, and there was not SOP recorded. The suggestion of this research is to communicate effectively, add the resources, to make SOP written so that the implementation of Prolanis can reach the indicators. Keywords: Implementation, Prolanis, Primary Health Care Centers
Kampung Keluarga Berencana dalam Peningkatan Efektivitas Program Keluarga Berencana Zuhriyah, Aminatuz; Indarjo, Sofwan; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang memiliki laju pertumbuhan penduduk tercepat di Jawa Tengah yaitu sebesar 0,33. Saat ini terjadi bonus demografi di Semarang, untuk itu pemerintah membentuk program kampung KB di Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi program kampung KB. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Rancangan penelitiannya adalah diskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya adalah input program belum sesuai indikator karena tidak adanya dana kegiatan dan kurangnya SDM. Proses kegiatan kampung KB belum sesuai dengan rencana kegiatan yang sebaiknya dilakukan karena kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan kegiatan PKK. Belum semua indikator output terpenuhi, dari 20 indikator hanya 10 indikator yang terpenuhi hal tersebut terjadi karena kurangnya SDM dan dana untuk kegiatan serta kesadaran masyarakat dalam mengikuti kegiatan masih rendah. Simpulannya adalah belum semua indikator input, proses, dan output terpenuhi. Saran penelitian ini adalah sebaiknya penelitan selanjutnya tidak hanya dari segi pemberdayaan masyarakatnya saja namun juga dari segi yang lainnya. Kata kunci: Kampung, KB, Proses Semarang has the fastest rate of population growth in central java that 0,33. Todays there is a demographic bonus in Semarang, so government holds kampung KB in Semarang. The purpose of this research was to know the evaluation of kampung KB. The research method used qualitative method. The research planning was descriptive qualitative. The results of the research were inappropriate yet sine there was no funds and lack of human resources. Kampung KB has not been in accordance with the plan of activities that should be done because it conducted jointly with PKK. Not all the output indicators were met from 20 indicators it just met 10 indicators, it was because lack of human resources and funds for activities and low society’s awareness. The conclusion is not all indicators of inputs, processes, and output sare met. Suggestion is it is better for next research not only in society’s emmpowerment but also in other term. Keywords: Kampung, KB, Process
Kebutuhan Tenaga Klinik Sanitasi dengan Metode Workload Indicators Of Staffing Needs Istikomah, Triyanik; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Puskesmas Halmahera memiliki satu tenaga klinik sanitasi yang merangkap sebagai tenaga epidemiologi, promosi kesehatan dan sanitarian sehingga beban kerja tinggi. Hal itu bertentangan dengan peraturan Badan Perencanaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Daftar Susunan Pegawai Puskesmas Perawatan Perkotaan. Perencanaan Sumber daya manusia berupa analisis beban kerja perlu dilakukan di Puskesmas Halmahera. Tujuanya untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kesehatan di unit klinik sanitasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Metode wawancara, pengamatan dan telaah dokumen digunakan untuk mendapatkan data. Tenaga klinik sanitasi memiliki beban tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan 80,25% waktu kerja tersedia untuk kegiatan langsung/produktif. Nilai beban kerja mencapai 31.802/tahun. Terdapat mark up pada data beban kerja dan norma waktu tenaga klinik sanitasi. Nilai efektifitas dan efisiensi jabatan yang dimiliki adalah 0,29 yang berarti jabatan diklinik sanitasi kurang efektif dan efisien. Hal ini diperkuat dengan Nilai ratio WISN sebesar 0,33 dengan nilai kesenjangan -2 yang berarti unit klinik sanitasi kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 2 tenaga. Abstract Puskesmas Halmahera had 1 staff clinical sanitation who acts as epidemiologist and health promotor. It maked the workloads of clinical sanitation staff was high. This situation was against with rules of Badan Perencanaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Daftar Susunan Pegawai Puskesmas Perawatan Perkotaan. Workload analysis was needed in clinical sanitation of Puskesmas Halmahera. The purpose of this study was to know about clinical sanitation staff needs. Interviews, observation and review of documents had been used to obtain data. The workload of clinical sanitation was high. That was evidenced from the activity of staff who used 80,25% time for productive activities. The workload value was reach 31.802 every year. There were mark up of workload and time norm of clinical sanitation staff. Efectiveness and eficiency of position value was only 0,29. It showed clinical sanitation position was less efective and efficient. The ratio of WISN was only 0,33 with gap’s value was -2. It showed that clinical sanitation needed 2 staffs. Keyword : WISN Methode, Workload, Sanitation Clinical
Kinerja Petugas Surveilans Kesehatan dalam Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Dengue Salsabila, Nurina; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.18854

Abstract

Abstrak Pemerintah Kota Semarang melakukan upaya pengendalian kasus DBD dengan pembentukan Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) DBD sesuai Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2010. Kelurahan Meteseh dan Kelurahan Tembalang merupakan dua kelurahan yang menyumbang IR tertinggi. IR Kelurahan Meteseh tahun 2015 sebanyak 236,24/100.000 dan tahun 2016 sebanyak 241,96/100.000. IR Kelurahan Tembalang tahun 2015 sebanyak 246,22/100.000 dan tahun 2016 sebanyak 504,39/100.000. Tujuan penelitian untuk menganalisis kinerja Gasurkes dalam upaya penanggulangan DBD di kelurahan endemis. Jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif diperoleh dengan wawancara mendalam kepada 4 informan utama dan 7 informan triangulasi ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil menunjukkan pengetahuan Gasurkes kurang baik, terdapat persepsi baik, kurangnya motivasi, belum diberlakukannya imbalan, dukungan lingkungan sosial ekonomi politik yang belum optimal, proses kepemimpinan yang belum optimal, beban kerja yang belum merata, tenaga yang belum mencukupi dan sarana yang sudah mencukupi. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa kinerja Gasurkes dalam upaya penanggulangan DBD di kelurahan endemis belum optimal. Abstract Semarang government made efforts to control DHF cases with the formation of health surveillance officers (Gasurkes) according to semarang city local regulation number 5 of 2010. Meteseh and tembalang urban village contributed the highest IR. The IR of Meteseh urban village in 2015 were 236,24/100.000 and 241,96/100.000 in 2016. The IR of Tembalang Village in 2015 were 246,22/100.000 and 504,39/100.000 in 2016. The purpose of this research was to analyze the performance of in effort to prevent DHF in endemic village. The type of this research was qualitative research with descriptive design obtained by in-depth interview to 4 main informant and 7 triangulation informant were determined by purposive sampling technique. The result showed that the knowledge of Gasurkes was not good, there was good perception, lack of motivation, unenacted reward, socio-economic environment support not optimal, leadership process had not optimal, uneven workload, insufficient staff and sufficient facilities. The conclusions of the research showed that the performance of Gasurkes in the effort of DHF prevention in endemic village had not optimal. Keyword : Performance, Gasurkes, DHF Effort Prevention
Co-Authors Aer Sondari, Aer Afri Mughni Rufiati Agus Raharjo Agus Raharjo Ainun Nisa, Alfiana Ali Djamhuri Alifah, Rafidha Nur Andi Nova Ardiana Priharwanti Bambang Wahyono Dafitri, Ais Darmayanti, Laila Dwi Dianita, Rike Dina Nur Anggraini Ningrum Ediyarsari, Puput Efa Nugroho Farida, Eko Faturahmah, Erni Fitri Indrawati Fitriana, Nana Hartiyanti, Tri Hartiyanti, Tri Hermawan, Dwi Yunanto Hermawati, Bertakalswa Hidayati, Fiki I Made Sudana Ibrahim, Sultan Akbar Ingguniadi, Mateus Harry Intan Zainafree, Intan Irwan Budiono Ismatul Khasanah Isniyati, Heni Istiada, Ayu Istikomah, Triyanik Istikomah, Triyanik Junarti, Desti Kamka, Erry H Kurnia Lintang Larasati Kusuma, Aurima Hanun Lee, Sook Foong Lutfiyatul Wahdah Mahalul Azam Muhamad Syaiful Bachri Al Yunus Muhammad Azinar Najib Najib Nisa, Alfiana Ainun Nisa, Bunga Ifatun nisa, Makzizatun nisak Nuke Prasetyani Nurhayati Nusra, ST. Austa Oktia Woro Kasmini H Oktia Woro Kasmini Handayani Padma Nudesti, Nopri Parmin - Pratiwi, Imas Cahyaning Preztiana, Arnies Mega Prihatno, Bayu Eko Rahmakusuma, Namira Aulia Rasajati, Qorry Putri Ratna Rahayu, Sri Ratna Sri Rahayu, RR Riska Agustina Riyani, Yunita Rosdiana, Ayu Imade Rosdiana, Ayu Imade Rozali, Agus Sahid, Masykur_ Salma, Wanale Mafabi Salsabila, Nurina Salsabila, Nurina Santi Ariyanti Saputri, Erina Slamet Sekar, Anastasia Kinanti Septiani, Riswanti Soegiyanto Soegiyanto Sofwan Indarjo Suherni Suherni, Suherni Susanti, Eka Mei Trisna, Intan Nurjannah Pratiwi Trisna, Intan Nurjannah Pratiwi Utami, Annisa Novanda Maharani wardhani, iga kusuma Wasono, Edi Widya Hary Cahyati Widyaningrum, Heny Wijayantiningrum, Tutuk Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono Yuni Wijayanti Zuhriyah, Aminatuz Zuhriyah, Aminatuz