Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN Tambaksari I Dwi Oktavia; Syunu Trihantoyo; Windasari Windasari
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has a goal to find out: (1) the planning of school operational funds at SDN Tambaksari I; (2) the management of school operational funds at SDN Tambaksari I; and (3) the transparency and accountability for school operational funds at SDN Tambaksari I. Qualitative descriptive was used as a research method in this study with data collection in the form of observation, interviews, and documentation with the school principal and related staff. The results of the study show that schools can plan and manage school operational assistance funds (BOS) in accordance with Permendikbudristek No. 63 of 2022. Schools also use the ARKAS and SIPlah applications according to guidelines for regulating planning, management, and reporting to increase credibility, transparency, and school accountability.
Pengembangan Digitalisasi Sekolah melalui Website untuk Membangun Branding SDN Jambangan I/413 Surabaya Siti Wiwik Susanti; Syunu Trihantoyo
Edu Learning : Journal of Education and Learning Vol. 2 No. 1 (2023): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan digitalisasi sekolah melalui website serta menghasilkan digitalisasi sekolah melalui website di SDN Jambangan I/413 Surabaya yang layak digunakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Waterfall. Adapun jenis data yang akan diperoleh dalam penelitian dan pengembangan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan yaitu teknik wawancara dan teknik kuesioner. Teknik analisis data pada penelitian dan pengembangan ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil angket kuisioner yang telah disebarkan kepada subjek uji coba pengembangan berupa user acceptance test dalam bentuk deskriptif presentase. Digitalisasi sekolah melalui website ini telah melalui tahapan validasi ahli media dan ahli materi. Selain itu, berdasarkan uji penerimaan pengguna yang dilakukan mendapatkan skor presentase 100% dari subjek penelitian yakni kepada sekolah, koordinator humas sekolah, staff/pegawai tata usaha, dan beberapa guru. Berdasarkan hasil tersebut, digitalisasi sekolah melalui website di SDN Jambangan I/413 Surabaya termasuk dalam kualifikasi sangat baik dan layak untuk digunakan guna membangun branding sekolah.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Perubahan Organisasi Sekolah Dasar Windasari Windasari; Erny Roesminingsih; Syunu Trihantoyo
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.jk.2022.v9.i1.p99-110

Abstract

Today's global world changes encourage schools to start making organizational changes. School leaders are expected to be able to develop competitive strategies and create organizational changes in schools. This study aims to determine the effect of transformational leadership on organizational change in elementary schools. This study uses a quantitative approach using simple linear regression test data analysis techniques. The independent variable in this study is the principal's transformational leadership while the dependent variable is organizational change. The sample was 396 respondents with simple random sampling method. The results of the study indicate that transformational leadership has an effect on organizational change in elementary schools. Organizational changes in elementary schools by 60% are influenced by the principal transformational leadership.
Peran Pembina Student Council dalam Membentuk Karakter Disiplin Pada Siswa di Banlanga School Salma Layla Rafsanjani; Syunu Trihantoyo
Edu Learning : Journal of Education and Learning Vol. 2 No. 1 (2023): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam mengenai peran pembina sebagai pembimbing, motivator dan evaluator Student Council dalam membentuk karakter disiplin pada siswa di Banlanga School. Dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan informan yakni pembina Student Council, direktur Banlanga School, dan ketua Student Council. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis data milik Miles dan Huberman yang terdiri dari empat tahapan, yaitu kondensasi, pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini, yaitu (1) Pembina Student Council memenuhi perannya sebagai pembimbing dalam membentuk karakter disiplin siswa di Banlanga School dengan menjalankan kegiatan Student Council yang dapat melatih siswa untuk disiplin serta membimbing jalannya kegiatan Student Council tersebut. (2) Sebagai Motivator, pembina Student Council pertama tama akan memotivasi siswa untuk mengikuti Student Council. Pembina Student Council juga selalu memberi motivasi berupa arahan kepada siswa. Selain itu pembina Student Council juga selalu memberi motivasi dalam rapat anggota Student Council. Dalam memotivasi siswa untuk bersikap disiplin pembina akan memberi contoh bagaimana sikap disiplin berawal dari diri sendiri lalu menunjuk siswa yang sekiranya dapat dicontoh temannya dalam hal kedisiplinan. (3) Sebagai evaluator, pembina Student Council selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan Student Council. Pembina Student Council tidak hanya mengevaluasi anggota Student Council, peraturan yang ada di Banlanga School berlaku untuk semua warga sekolah, siapa saja yang melanggar peraturan tersebut akan diberi sanksi. Sanksi yang diberikan merupakan sanksi edukatif. Evaluasi diberikan bertahap dimulai dari penanaman karakter disiplin dahulu agar karakter tersebut dapat ditumbuhkan, lalu pembiasaan dan terakhir penguatan.
The principal's strategy in improving quality differentiated instruction through academic supervision at SDN Sumur Welut 3/440 Surabaya Vira Nur Umaimah; Syunu Trihantoyo
Edu Learning : Journal of Education and Learning Vol. 2 No. 1 (2023): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum merdeka dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi dan hasil belajar yang berfokus pada siswa. Dengan ini kesuksesan implementasi kurikulum merdeka memang dapat dikatakan lebih optimal, namun masih terdapat gap yakni (1) rendahnya motivasi belajar siswa, (2) adanya learning loos, keadaan yang mengakibatkan siswa mengalami kemunduran dalam hal prestasi belajar, (3) implementasi pembelajaran berdiferensiasi juga memberikan tantangan bagi guru/pendidik dalam mengimplementasikannya. Kepala sekolah diberikan wewenang dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian di lembaga sekolah. Dengan ini melalui strategi yang diambil oleh kepala sekolah sebagai seorang kepala sekolah di lembaga pendidikan, sebisa mungkin dapat memberikan dampak keberhasilan yang maksimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam terkait strategi strategi kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik pada pembelajaran berdiferensiasi, mengkaji secara mendalam terkait strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berdiferensiasi, dan mengkaji secara mendalam terkait dampak dari strategi kepala sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran berdiferensiasi di SDN Sumur Welut 3/440 Surabaya. Dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan informan yakni kepala sekolah, guru kelas 1, dan guru kelas 4. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis data milik Miles dan Huberman yang terdiri dari empat tahapan, yaitu Kondensasi, pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu (1) Strategi kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik perencanaan kepala sekolah membuat program supervisi berupa sosialisasi, setelah itu penyusunan dan pengkonfirmasian perangkat pembelajaran. Pelaksanaan disesuaikan dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun di tahap perencanaan selanjutnya pengamatan pelaksanaan pembelajaran guru dan penilaian sesuai instrumen observasi. Evaluasi pemberian pertanyaan evaluasi kepada guru setelah pembelajaran dan tindak lanjut diberikan berupa pelaksanaan forum rapat mengenai evaluasi supervisi akademik, atau diklat dan workshop menyesuaikan kebutuhan. (2) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berdiferensiasi, diferensiasi konten kepala sekolah menganalisis kesiapan siswa, guru, konten materi pembelajaran berupa (RPP/Modul ajar) disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan CP (capaian pembelajaran). Tahap diferensiasi proses guru harus menguasai dan memahami betul mengenai konten materi yang akan diberikan kepada siswanya. Tahap diferensiasi produk kepala sekolah melakukan pengembangan pada produk hasil karya siswa sebisa mungkin sekolah akan memfasilitasi agar proyek siswa bisa terlaksana sebagaimana mestinya. (3) Dampak dari strategi kepala sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran berdiferensiasi, dampak positif (keberhasilan) siswa siswa merasa senang dengan pembelajaran di kelas karena mampu memahami materi serta hasil belajar/asesmen siswa baik, dampak negatif (kekurangan/kegagalan), guru masih mendapatkan tantangan dalam melayani pembelajaran dan pada siswa yang masih belum memahami mengenai materi pembelajaran guru mengupayakan tindak lanjut berupa pembimbingan secara intens kepada siswa tersebut. Kata kunci : Dampak Strategi Kepala Sekolah, Pembelajaran Berdiferensiasi, Strategi Kepala Sekolah, Supervisi Akademik. The independent curriculum is implemented to generate motivation and learning outcomes that focus on students. With this the success of the implementation of the independent curriculum can indeed be said to be more optimal, but there are still gaps, namely (1) low student learning motivation, (2) there is learning loss, a situation that causes students to experience setbacks in terms of learning achievement, (3) the implementation of differentiated learning is also provide challenges for teachers / educators in implementing it. The school principal is given authority in planning, organizing, implementing and controlling in school institutions. With this, through the strategy taken by the principal as a principal in an educational institution, as much as possible to have the maximum impact on success.The purpose of this study is to examine in depth the strategies of school principals carrying out academic supervision on differentiated learning, examine in depth the strategies of school principals in improving the quality of differentiated learning, and examine in depth the impact of school principals' strategies in improving the quality of differentiated learning in SDN Sumur Welut 3/440 Surabaya. In order to achieve the research objectives, researchers used qualitative methods with a phenomenological approach. The data collection techniques that the researchers used were observation, interviews, and documentation with informants namely school principals, grade 1 teachers, and grade 4 teachers. The data analysis technique that researchers used was Miles and Huberman's data analysis technique which consisted of four stages, namely Condensation , data collection, data presentation, and drawing conclusions.The conclusions from this research are (1) the principal's strategy for carrying out academic supervision planning for the principal is to create a supervision program in the form of outreach, after which preparation and confirmation of learning tools. The implementation is adjusted to the learning tools that have been prepared in the planning stage, then the observation of the implementation of teacher learning and assessment according to the observation instrument. Evaluation of giving evaluation questions to teachers after learning and follow-up is given in the form of implementing meeting forums regarding evaluation of academic supervision, or training and workshops according to needs. (2) The school principal's strategy in improving the quality of learning is differentiated, the principal's content differentiation analyzes the readiness of students and teachers, the content of learning materials in the form of (RPP/teaching modules) is adjusted to the learning objectives and CP (learning achievements). In the differentiation stage of the process, the teacher must really master and understand the content of the material that will be given to his students. The product differentiation stage of the school principal develops products made by students as much as possible so that the school will facilitate student projects so that they can be carried out as they should. (3) The impact of the principal's strategy on improving the quality of learning is differentiated, the positive impact (success) on students is that students feel happy with learning in class because they are able to understand the material and the learning outcomes/student assessments are good, negative impacts (lack/failure), teachers still face challenges in serving learning and for students who still do not understand about the learning material the teacher seeks follow-up in the form of intense guidance to these students. Keywords: Principal's Strategy, Differentiated Instruction, Academic Supervision, Impact of Principal's Strategy
Strategy Of The School Principle In Improving The Quality Of Learning In The Implementation Of The Merdeka Curriculum At SDN Lidah Wetan II / 462 Surabaya Ulianandha Putri Nabila; Syunu Trihantoyo
Edu Learning : Journal of Education and Learning Vol. 2 No. 1 (2023): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam terkait kepala sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Lidah Wetan II / 462. Dalam rangka mencapai tujuan peneliian tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data yang peneliti gunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, koordinator kurikulum, guru kelas I,dan guru kelas IV. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis data milik Miles dan Huberman yang terdiri dari empat tahapan, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) strategi kepala sekolah dalam perencanaan pembelajaran seperti membentuk tim untuk pelaksanaan kurikulum merdeka, mengadakan sosialisasikan kepada bapak/ibu guru terkait perencanaan pembelajaran, memonitor pelaksanaan kurikulum merdeka. memberikan pelatihan seperti mengundang narasumber dan KKG. (2) strategi kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu mengadakan pembimbingan, evaluasi dan supervisi akademik secara berkelanjutan, memberikan fleksibelitas pada bapak/ibu guru dalam merancang pelaksanaan pembelajaran, dan memfasilitasi media pembelajaran guru. (3) strategi kepala sekolah dalam penilaian pembelajaran seperti mengadakan supervisi, pembimbingan kepala sekolah terhadap penilaian siswa, memotivasi bapak/ibu guru untuk belajar mandiri terkait perumusan penilaian peserta didik di aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar), memfasilitasi bapak/ibu guru untuk belajar dari sumber lain, membuat penilaian yang mengarah pada keterampilan peserta didik. (4) strategi kepala sekolah dalam pengawasan pembelajaran yaitu mengadakan pengawasan terprogram seperti supervisi dan pengawasan tidak terprogram, kunjungan secara tiba-tiba. Keywords : Kurikulum Merdeka, Pembelajaran, Strategi Kepala Sekolah, Abstract The purpose of this study was to examine in depth regarding school principals in planning, implementing, assessing, and supervising learning to improve the quality of learning in the implementation of the Merdeka Curriculum at SDN Lidah Wetan II / 462. In order to achieve the research objectives the researcher used qualitative methods with a phenomenological approach . Data collection techniques that researchers use observation, interviews, and documentation studies. The informants in this study were school principals, curriculum coordinators, grade I teachers, and grade IV teachers. The data analysis technique that the researchers used was Miles and Huberman's data analysis technique which consisted of four stages, namely data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that (1) the principal's strategy in planning learning is such as forming a team for the implementation of the independent curriculum, conducting socialization to the teachers regarding lesson planning, monitoring the implementation of the independent curriculum. providing training such as inviting resource persons and the KKG. (2) the principal's strategy in implementing learning is to provide guidance, evaluation and academic supervision on an ongoing basis, provide flexibility to the father/mother teacher in designing the implementation of learning, and facilitate teacher learning media. (3) the principal's strategy in learning assessment such as conducting supervision, supervising the principal on student assessment, motivating the teacher's father/mother to study independently regarding the formulation of student assessments in the PMM (Independence Teaching Platform) application, facilitating the teacher's father/mother to learn from other sources, make judgments that lead to the skills of learners. (4) the principal's strategy in monitoring learning is to carry out programmed supervision such as non-programmed supervision and supervision, sudden visits. Keywords: Independent Curriculum, Learning, Principal Strategy.
Analisis Kendala Dan Solusi Penanaman Pendidikan Karakter Bagi Guru Dalam Program PPK Di SMKS PGRI 7 Surabaya Alfira Okta Mayangsari; Milla Uzlifatul Jannah; Ananda Aisyah Rachmawati; Syunu Trihantoyo
Transformasi: Journal of Economics and Business Management Vol. 2 No. 4 (2023): December : Journal of Economics and Business Management
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/transformasi.v2i4.1178

Abstract

The purpose of this study is to provide details on how character education is developed in SMK PGRI 7 in Surabaya. Findings from this study shed light on the challenges faced by educators and the methods they used to overcome them in their quest to guide pupils toward more religious, empathetic, and patriotic conduct. Data for this study was gathered via interviews with teachers and administrators at SMK PGRI 7 Surabaya, observation of students and staff, and careful documenting of all relevant events. Methods such as observation, interviews, and documentation are used in data collecting. An interactive model is used for data analysis, which consists of many steps including data collecting, data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings of this study point to several conclusions, including the following: (1) the development of educational technology affects the incorporation of character education; (2) parental involvement and encouragement positively affects the success of cultivating character education; (3) educators lend a hand in the form of concrete actions to ensure that students successfully implement character education; and (4) the existence of the new curriculum presents a minor barrier to educators' efforts to cultivate character education. The school has decided to address the problem of low teacher performance by funding their attendance at a series of seminars and training sessions focused on developing their "soft skills."
ANALISIS KENDALA DAN SOLUSI DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 7 PONOROGO Feby Eka Listiani; Putri Anafi Aisah; Afina Syabila Rahma; Syunu Trihantoyo; Agustin Hanivia Cindy
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/scp.v1i2.577

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum Merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Ponorogo dan menyajikan solusi yang dapat membantu mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kendala dan merumuskan solusi. Artikel ini menjelaskan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Ponorogo baru menerapkan Kurikulum Merdeka di satu kelas, yaitu kelas 4. Pembelajaran dalam kelas tersebut telah mengalami perubahan dari pendekatan guru sebagai pusat pembelajaran menjadi siswa sebagai pusat pembelajaran. Meskipun sudah ada kemajuan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya, kesulitan dalam penilaian formatif, perlu pengembangan kurikulum sendiri, tantangan dalam keterlibatan orang tua dan masyarakat, serta resistensi terhadap perubahan budaya pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Ponorogo menunjukkan potensi positif, tetapi juga menghadapi beberapa kendala. Untuk mengatasi kendala tersebut, solusi yang diajukan meliputi pengoptimalan sumber daya yang ada, pelatihan guru dalam penilaian formatif, panduan yang jelas dalam pengembangan kurikulum, keterlibatan orang tua dan masyarakat yang lebih aktif, serta sosialisasi yang efektif tentang manfaat Kurikulum Merdeka.
PEMBIASAAN KEGIATAN KEAGAMAAN SEBAGAI HIDDEN CURICULLUM DI SDN SINGONEGARAN 1 KEDIRI Innayatus Salisiya; Navima Aulya Sava; Rizka Auliyah; Syunu Trihantoyo; Agustin Hanivia Cindy
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/scp.v1i3.578

Abstract

Artikel ini membahas penerapan Hidden Curriculum atau Kurikulum Tersembunyi di SDN Singonegaran 1 Kediri sebagai upaya untuk meningkatkan nilai moral siswa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan seberapa penting penerapan hidden curicullum di sekolah. Hidden Curriculum adalah nilai-nilai, norma, sikap, dan perilaku yang tidak diajarkan secara eksplisit dalam kurikulum formal, tetapi tetap berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode sutvey dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan Hidden Curriculum di sekolah ini berfokus pada kegiatan keagamaan, seperti membaca doa Al-Fatihah, Asmaul Husna, dan sholawat, yang dilakukan setiap hari Kamis. Selain itu, siswa juga diajak untuk berinfaq secara rutin. Tujuan utama dari Hidden Curriculum ini adalah untuk meningkatkan nilai moral, keimanan, dan ketaqwaan siswa. Meskipun upaya ini memiliki dampak positif pada siswa, seperti pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai agama dan disiplin, masih ada beberapa siswa yang sulit dibentuk, dan ini menjadi tantangan bagi guru. Evaluasi rutin dilakukan untuk memastikan tujuan dari Hidden Curriculum tercapai, dan pengembangan kegiatan juga dilakukan berdasarkan hasil evaluasi. Artikel ini menekankan pentingnya Hidden Curriculum dalam pendidikan untuk membentuk karakter siswa dan meningkatkan nilai moral mereka. Selain itu, artikel ini juga mencerminkan komitmen sekolah untuk menghadapi pengaruh negatif dari perkembangan teknologi dan perubahan sosial dengan memperkuat nilai-nilai moral dalam pendidikan.
ANALISIS TRANSFORMASI DARI KURIKULUM 2013 MENUJU KURIKULUM MERDEKA DI SDN LIDAH WETAN IV Anastasya Shafa Aulia; Nadhifa Ardiana Maharani; Novela Serly Aulia; Syunu Trihantoyo; Agustin Hanivia Cindy
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/scp.v1i3.611

Abstract

Kurikulum memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, dan perubahan kurikulum berlangsung secara terus-menerus dalam sejarah pendidikan Indonesia. Faktor-faktor penyebab perubahan kurikulum meliputi perkembangan dinamis antara bangsa, perkembangan industri, orientasi politik, dan pandangan intelektual. Kurikulum Merdeka adalah salah satu perubahan kurikulum terbaru yang sedang diimplementasikan di sekolahsekolah, termasuk SDN Lidah Wetan IV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu observasi lapangan dengan melakukan wawancara bersama ibu Ninik Prasetyani, S.Pd.selaku kepala sekolah ibu SDN Lidah Wetan IV dan pemegang kekuasaan dan kebijakan tertinggi di SDN Lidah Wetan IV untuk lebih memahami persiapan sekolah, respons terhadap perubahan kurikulum, dan tantangan yang dihadapi guru dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka di SDN Lidah Wetan IV masih dalam tahap awal, dengan fokus pada kelas 1 dan 4. Sehingga, sekolah masih perlu beradaptasi dengan perubahan ini, dan guru memainkan peran sentral dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Sekolah juga telah melakukan persiapan dengan pelatihan guru, penyediaan materi ajar, dan integrasi kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu sekolah menyadari bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Meskipun sekolah telah mengupayakan sosialisasi,tetapi masih terdapat kesenjangan pemahaman akan pentingnya kurikulum ini di antara orang tua. Dukungan dari pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam keberhasilan perubahan ini.