Claim Missing Document
Check
Articles

Apa yang Berbeda? Kemampuan Kognitif pada Anak Tunanetra Tanpa Pengalaman Visual (Congenital Visual Impairment) Savira, Siti Ina; Wagino, Wagino; Laksmiwati, Hermien
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol 3, No 1
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v3n1.p20-39

Abstract

AbstractThis study is aimed to obtain cognitive profile of children with congenital visual impairment. The method used is research synthesis. The sample in this study is 11 research-based references on visual impairment. The data is collected using online search engine that is google scholar using specific keywords. The references were chosen based on the relevance with criteria set up for this study. The variables in each articles were then identified assuming that there should be at least one variable in each research-based article. There were 5 variables identified that are reasoning, memory, spatial orientation, vocabulary, and verbal reasoning. Variables, aspects, and indicators were identified using reduction and coding. The result in this study is presented in a matrix consisting variable, aspects, and indicators of cognitive ability of children with visual impairment.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kognitif anak dan remaja tunanetra. Penelitian ini menggunakan metode sintesis riset (research synthesis). Sampel dalam penelitian ini merupakan 11 referensi ilmiah tentang ketunanetraan yang dianggap paling merepresentasikan fokus penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan mesin pencari daring, yaitu melalui scholar.google.com, dengan memasukkan kata kunci tertentu. Referensi ilmiah dipilih berdasarkan kesesuaian dengan kriteria dan batasan dalam penelitian ini. Variabel diidentifikasi berdasarkan fokus dari masing-masing referensi ilmiah, dengan asumsi bahwa referensi dari hasil penelitian memiliki fokus variabel tertentu yang diukur. Adapun 5 variabel tersebut adalah penalaran, ingatan, orientasi spasial, perbendaharaan kata, dan penalaran kata. Variabel, aspek, dan indikator diidentifikasi melalui reduksi dan diberi coding. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk matriks yang menggambarkan variabel, aspek, dan indikator kemampuan kognitif anak tunanetra. 
Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa Satwika, Yohana Wuri; Laksmiwati, Hermien; Khoirunnisa, Riza Noviana
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p7-12

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan penerapan model  Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Sosial di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA. Problem Based Learning digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi yang berorientasi masalah, termasuk di dalamnya kemampuan berfikir kritis. Melalui penerapan Problem Based Learning ini, mahasisiswa diharapkan dapat menggali dan menemukan sendiri pemecahan masalah yang dibahas dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum dilakukan penelitian hanya ada 66,6% mahasiswa dalam kategori “cukup kritis”  sedangkan 33,30% lainnya ada dalam kategori “tidak kritis”. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I dan siklus II ditemukan bahwa mahasiswa yang termasuk  dalam kategori “sangat kritis” dari yang semula tidak ada  meningkat menjadi 29%  sementara itu, untuk  kategori “kritis” dari yang semula tidak ada meningkat menjadi 58% mahasiswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam mata kuliah Psikologi Sosial jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA. AbstractThe purpose of this study was to describe the application of the Problem Based Learning model in improving students' critical thinking skills in the Social Psychology course at the Psychology Department of the Faculty of Education at UNESA. Problem Based Learning is used to stimulate high-level thinking in problem-oriented situations, including the ability to think critically. Through the application of Problem Based Learning, students are expected to explore and find their own problem solving discussed in the teaching and learning process in the classroom. The method used is Classroom Action Research. Before to the study there were only 66.6% of students in the "quite critical" category while the other 33.30% were in the "uncritical" category. After the study with cycle I and cycle II found that students included in the category of "very critical" from none is increase to 29% of student while for the "critical" category from none is increase  to 58% of students. Thus, it can be concluded that the problem-based learning model is able to improve students' critical thinking skills in the Social Psychology course at the Psychology Department of the Faculty of Education at UNESA.
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR BERSIKAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Triandriyani, Triandriyani; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.66 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v1n2.p55-62

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penerapan bimbingan kelompok model permainan belajar bersikap untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen berupa “pre-test” dan “post-test one group design”. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas VII SMPN 1 Diwek, Jombang dengan skor kemampuan penyesuaian diri di sekolah rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non-parametik dengan Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada skor kemampuan penyesuaian diri di sekolah antara sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon diketahui bahwa Thitung=0, dengan N=8 dan taraf signifikan 0,05 maka Ttabel = 4. Berarti Thitung lebih kecil dari Ttabel (0>4), sehingga hipotesis penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok model permainan belajar bersikap merupakan pendekatan yang efektif untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah.
Self-Directed Learning dan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa yang Mengerjakan Tugas Akhir Apryani, Fransiska Dwi; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.383 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v5n1.p23-29

Abstract

This study aims to determine the relation between self-directed learning and  academic procrastination in completing their thesis assignments among university students. The population were psychology students of Universitas Negeri Surabaya with sample of 41 students who were recruited randomly from the cohort of 2008, 2009, and 2010 years. Data collected using Likert model self-directed learning and academic procrastination scales. Self-directed learning scale consists of 53 items, with reliability of scale r=0,953.in addition, the academic procrastination thesis assignment scale consists of 53 item, with reliability of scale is r=0,960. Data were analyzed using product moment correlation technique. The result shows that the coefficient correlation was -0,618 in the significance value of 0,000 (p<0,05. The result means that  there is a  significant negative correlation between self-directed learning and academic procrastination in completing thesis assignment. The result indicates that the higher the self-directed learning participants have, the lower their academic procrastination would be  and vice versa. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self-directed in learning dengan prokrastinasi akademik tugas skripsi pada mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya, dan sampel 41 siswa diambil dari angkatan 2008, 2009, dan 2010. Peneliti menggunakan dua skala Likert, yaitu skala self-directed in learning dan skala prokrastinasi akademik tugas skripsi. Skala self-directed in learning terdiri dari 53 aitem, dengan nilai reliabilitas sebesar  r=0.953. Skala prokrastinasi akademik tugas skripsi terdiri dari 53 aitem, dengan nilai reliabilitas sebesar r=0.960. Analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0618 dengan nilai signifikansi 0,000 (p <0,05), yang berarti terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-directed in learning dengan prokrastinasi akademik tugas skripsi,terutama pada mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-directed in learning, semakin rendah prokrastinasi akademik tugas skripsi, dan sebaliknya semakin rendah self-directed in learning, semakin tinggi prokrastinasi akademik tugas skripsi.
Kematangan Emosi dan Religiusitas Terhadap Kecenderungan Agresi Pada Siswa Maharani, Putri; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.46 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v8n1.p33-42

Abstract

The purpose of this research was to determine the correlation between emotional maturity and religiosity with aggressive tendency among students. This research used quantitative research method. The population was  grade 10  students of  SMA "X" Mojokerto (120 students). Instruments used were the scales of emotional maturity, religiosity, and aggressive tendency. Pearson product moment was used to find a partial relationship between variables, while multiple linear regression was used to find the relationships of emotional maturity (X1) and religiosity (X2) to aggressive tendency (Y) simultaneously. The result of the analysis between X1 and Y shows correlation coefficient of -0.717, while  correlation coefficient  between X2 and Y was -0.601. The results also show that the partial relationship between X1 with Y and X2 with Y is at a high level. The results of multiple linear regression analysis shows that the correlation coefficient of X1 and X2 with Y was 0.613. The result means that the contribution of emotional maturity and religiosity variables on aggressive tendency is 61.3%. The negative coefficient values in emotional maturity and religiosity variables indicate that the higher emotional maturity and religiosity will result in the lower aggressive tendency. In contrast, when emotional maturity and religiosity is lower, then aggressive behavior tendency will be higher. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kematanagan emosi dan reigiusitas dengan kecenderungan perilaku agresi pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah siswa kelas X SMA “X” Kota Mojokerto yang berjumlah 120 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala kematangan emosi, religiusitas, dan kecenderungan agresi. Teknik analisa data menggunakan product moment untuk mencari hubungan secara parsial, dan analisis regresi linier berganda  untuk mencari hubungan secara simultan. Hasil analisis antara kematangan emosi dengan kecenderungan agresi menunjukkan koefisien korelasi-717, dan sebesar -601 antara religiusitas dengan kecenderungan agresi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan parsial antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y berada pada tingkat tinggi.  Hasil analisis data secara bersama-sama variabel X1 dan X2 dengan Y menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,613 artinya kontribusi variabel kematangan emosi dan religiusitas secara bersama-sama terhadap kecenderungan perilaku agresi adalah sebesar 61,3%. Nilai koefisien pada variabel kematangan emosi dan religiusitas adalah negatif. Artinya semakin tinggi kematangan emosi dan religiusitas maka semakin rendah kecenderungan agresi siswa. Sebaliknya, kematangan emosi dan religiusitas rendah terkait dengan kecenderungan agresi tinggi.
Motivasi Berprestasi dengan Stres Kerja Pada Guru Taman Kanak-Kanak Nafiah, Maulinda Nur; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.463 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v6n2.p71-77

Abstract

The purpose of this study was to determine the correlation between achievement motivation and working stress on kindergarten teachers in Sooko Subdistrict, Mojokerto Regency, East Java. The subjects were 53 kindergarten teachers who are the  members of Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Data collected using achievement motivation and working stress scales and analyzed using product moment correlation. The result shows that the coefficient correlation is  -0,672 in the level of significant of 0,000 (p≤0,05). It means that there is significant negative correlation between achievement motivation and working stress. The result indicates that the higher achievement motivation correlates with  the lower working stress. The achievement motivation gives 67,2% contribution in affecting working stress, while the rest 32,8% were contributed by other factors. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan stres kerja pada guru Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Sooko. Subjek penelitian ini adalah 53 guru Taman Kanak-Kanak anggota Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Penelitian ini menggunakan instrumen skala motivasi berprestasi dan skala stres kerja yang dianalisis menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,672 pada level signifikansi 0,000 (p≤0,05). Hasil ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara motivasi berprestasi dan stres kerja. Semakin tinggi motivasi berprestasi, maka akan semakin rendah stres kerja. Motivasi berprestasi memberikan kontribusi sebesar 67,2% pada stres kerja, dimana 32,8% dikontribusikan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dukungan Sosial dan Self-Efficacy dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Tingkat Pertama di Pondok Pesantren Sa’idah, Salwa; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.081 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v7n2.p116-122

Abstract

The purpose of this study was to determine: (1) the correlations between social support and addjustment, (2) between self-efficacy and addjustment, and (3) between social support and self-efficacy to adjustment among first year students of an Islamic Boarding School in Gresik, East Java, Indonesia. This study used quantitative approach with correlation method involving 90 first year students who were recruited using boring sampling. Three Likert model questionnaires of social support, self-efficacy, and self-adjustment were used to collect data. Data were analyzed using multiple regression analysis. The results show that: (1) social support has no significant correlation to self-adjustment which can be seen from its significance value (p) of 0,914 (p>.,005); (2) self-efficacy has a significance correlation to self-adjustment which can be seen from its significance value of 0,000 (p<0,005). The result shows that determination coefficient (R2) is 0,588 in the significant value of 0,000 (p<0,005). It means that there is a significant relationship between social support and self-efficacy to self-adjustment. The contribution of both social support and self-efficacy factors to self-adjustment is 58%. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri (2) hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri (3) hubungan antara dukungan sosial dan self-efficacy dengan penyesuaian diri pada santri tingkat pertama di Pondok Pesantren Daruttaqwa Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 90 santri. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Peneliti menggunakan tiga skala Likert, yaitu skala dukungan sosial, self-efficacy dan penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dukungan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri, dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,914. (2) Self-efficacy memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri, dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,000. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,588, artinya kontribusi variabel dukungan sosial dan self-efficacy terhadap penyesuaian diri sebesar 58%.
Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa Yohana Wuri Satwika; Hermien Laksmiwati; Riza Noviana Khoirunnisa
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p7-12

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan penerapan model  Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Sosial di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA. Problem Based Learning digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi yang berorientasi masalah, termasuk di dalamnya kemampuan berfikir kritis. Melalui penerapan Problem Based Learning ini, mahasisiswa diharapkan dapat menggali dan menemukan sendiri pemecahan masalah yang dibahas dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum dilakukan penelitian hanya ada 66,6% mahasiswa dalam kategori œcukup kritis  sedangkan 33,30% lainnya ada dalam kategori œtidak kritis. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I dan siklus II ditemukan bahwa mahasiswa yang termasuk  dalam kategori œsangat kritis dari yang semula tidak ada  meningkat menjadi 29%  sementara itu, untuk  kategori œkritis dari yang semula tidak ada meningkat menjadi 58% mahasiswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam mata kuliah Psikologi Sosial jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA. AbstractThe purpose of this study was to describe the application of the Problem Based Learning model in improving students' critical thinking skills in the Social Psychology course at the Psychology Department of the Faculty of Education at UNESA. Problem Based Learning is used to stimulate high-level thinking in problem-oriented situations, including the ability to think critically. Through the application of Problem Based Learning, students are expected to explore and find their own problem solving discussed in the teaching and learning process in the classroom. The method used is Classroom Action Research. Before to the study there were only 66.6% of students in the "quite critical" category while the other 33.30% were in the "uncritical" category. After the study with cycle I and cycle II found that students included in the category of "very critical" from none is increase to 29% of student while for the "critical" category from none is increase  to 58% of students. Thus, it can be concluded that the problem-based learning model is able to improve students' critical thinking skills in the Social Psychology course at the Psychology Department of the Faculty of Education at UNESA.
Kematangan Emosi dan Religiusitas Terhadap Kecenderungan Agresi Pada Siswa Putri Maharani; Hermien Laksmiwati
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.46 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v8n1.p33-42

Abstract

The purpose of this research was to determine the correlation between emotional maturity and religiosity with aggressive tendency among students. This research used quantitative research method. The population was  grade 10  students of  SMA "X" Mojokerto (120 students). Instruments used were the scales of emotional maturity, religiosity, and aggressive tendency. Pearson product moment was used to find a partial relationship between variables, while multiple linear regression was used to find the relationships of emotional maturity (X1) and religiosity (X2) to aggressive tendency (Y) simultaneously. The result of the analysis between X1 and Y shows correlation coefficient of -0.717, while  correlation coefficient  between X2 and Y was -0.601. The results also show that the partial relationship between X1 with Y and X2 with Y is at a high level. The results of multiple linear regression analysis shows that the correlation coefficient of X1 and X2 with Y was 0.613. The result means that the contribution of emotional maturity and religiosity variables on aggressive tendency is 61.3%. The negative coefficient values in emotional maturity and religiosity variables indicate that the higher emotional maturity and religiosity will result in the lower aggressive tendency. In contrast, when emotional maturity and religiosity is lower, then aggressive behavior tendency will be higher. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kematanagan emosi dan reigiusitas dengan kecenderungan perilaku agresi pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah siswa kelas X SMA œX Kota Mojokerto yang berjumlah 120 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala kematangan emosi, religiusitas, dan kecenderungan agresi. Teknik analisa data menggunakan product moment untuk mencari hubungan secara parsial, dan analisis regresi linier berganda  untuk mencari hubungan secara simultan. Hasil analisis antara kematangan emosi dengan kecenderungan agresi menunjukkan koefisien korelasi-717, dan sebesar -601 antara religiusitas dengan kecenderungan agresi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan parsial antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y berada pada tingkat tinggi.  Hasil analisis data secara bersama-sama variabel X1 dan X2 dengan Y menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,613 artinya kontribusi variabel kematangan emosi dan religiusitas secara bersama-sama terhadap kecenderungan perilaku agresi adalah sebesar 61,3%. Nilai koefisien pada variabel kematangan emosi dan religiusitas adalah negatif. Artinya semakin tinggi kematangan emosi dan religiusitas maka semakin rendah kecenderungan agresi siswa. Sebaliknya, kematangan emosi dan religiusitas rendah terkait dengan kecenderungan agresi tinggi.
Dukungan Sosial dan Self-Efficacy dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Tingkat Pertama di Pondok Pesantren Salwa Saidah; Hermien Laksmiwati
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 7 No. 2 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.081 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v7n2.p116-122

Abstract

The purpose of this study was to determine: (1) the correlations between social support and addjustment, (2) between self-efficacy and addjustment, and (3) between social support and self-efficacy to adjustment among first year students of an Islamic Boarding School in Gresik, East Java, Indonesia. This study used quantitative approach with correlation method involving 90 first year students who were recruited using boring sampling. Three Likert model questionnaires of social support, self-efficacy, and self-adjustment were used to collect data. Data were analyzed using multiple regression analysis. The results show that: (1) social support has no significant correlation to self-adjustment which can be seen from its significance value (p) of 0,914 (p>.,005); (2) self-efficacy has a significance correlation to self-adjustment which can be seen from its significance value of 0,000 (p<0,005). The result shows that determination coefficient (R2) is 0,588 in the significant value of 0,000 (p<0,005). It means that there is a significant relationship between social support and self-efficacy to self-adjustment. The contribution of both social support and self-efficacy factors to self-adjustment is 58%. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri (2) hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri (3) hubungan antara dukungan sosial dan self-efficacy dengan penyesuaian diri pada santri tingkat pertama di Pondok Pesantren Daruttaqwa Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 90 santri. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Peneliti menggunakan tiga skala Likert, yaitu skala dukungan sosial, self-efficacy dan penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dukungan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri, dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,914. (2) Self-efficacy memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri, dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,000. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,588, artinya kontribusi variabel dukungan sosial dan self-efficacy terhadap penyesuaian diri sebesar 58%.
Co-Authors AHMAD KHOLIL ROSYADI ALVIAN FAJAR SUBEKTI Alysia, Nabilah Andino Lidiyan Asri ANDRIANI, KIKI Ani Nur Fitriyah Ar Rahman Dipta Anggara Arrafi, Naufal Farros ARYADELINA, MERINDA Aziswidianto, Kit Firul Berlianti Laili Nurjannah BUDI PRABOWO, RAGIL Bunga Almira Yuananda Chusnul Kotimah DELLA WIDASUARI Dian Putra Armadani Dinda Astari Dinda Rizky Putri Pratama FAJAR SUBEKTI, ALVIAN Fanani, Moch. Shofar Rif'an Farisa Nur Amarina Fitria Laela Fransiska Dwi Apryani Fransiska Dwi Apryani, Fransiska Dwi Gita Trisna Pramudyasmara Barata HERAWATI INTAN PRATIWI Iasya, Aulia Fitri Iffa Dian Pratiwi Iffa Dian Pratiwi, Iffa Dian Indah Nuraini, Indah INTAN PRATIWI, HERAWATI Ira Darmawanti Jaro'ah, Siti Julia Fatmawati KHOLIL ROSYADI, AHMAD KIKI ANDRIANI Lestari Alamsari Maghfiroh, Fitrania Maulid Berlin Wafiqah Wahyu Maulinda Nur Nafiah Maulinda Nur Nafiah, Maulinda Nur MERINDA ARYADELINA MIFTAKHUL JANNAH Mochamad Nursalim MUHAMMAD SYAFIQ NABILA, NEILA NEILA NABILA Nena Monica Salsabilla Nisa Ra'it Noerdars, Alija Putri Isfahani L. Nugroho, Surya Tirta Aji Nurchayati Nurchayati Pahlevi, Zahra Salsabilla Putri PAULINA PUSPITA YAHYA, TESALONIKA PRASETYO BUDI UTOMO, WAHYU Putra, Diky Rifansyah Putri Maharani Putri Maharani Putri, Ellyana Ilsan Eka Qibthiyyah, Mariyatul RAGIL BUDI PRABOWO Rahmah Putri Puspitasari Rahmah Putri Puspitasari Rani, Aliifah Shafa Riza Noviana Khoirunnisa Sa’idah, Salwa Salwa Sa’idah, Salwa Salwa Saidah Satiningsih Satiningsih Satwika, Yohana Wuri Satwika, Yohana Wuri Siti Aisyah Retnoningtyas Risky Putri Siti Ina Savira, Siti Ina Stevanny, Sisilya M TESALONIKA PAULINA PUSPITA YAHYA Tri Julianti Triandriyani Triandriyani Triandriyani Triandriyani, Triandriyani Vania Ardelia Vega Shavira Triswanto Wagino WAHYU PRASETYO BUDI UTOMO WIDASUARI, DELLA Yohana Wuri Satwika Yundari, Yundari Yunita Maulidia