Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Kegiatan gerak sajadah sebagai intervensi penanggulangan permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon Rahim, Fitri Kurnia; Sudasman, Fuad Hilmi; Listyana, Ade; Hidayat, Arif Ryan; Putri, Dyah Ophilia
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i02.745

Abstract

Latar Belakang: Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Perilaku masyarakat Desa Sindanghayu Kecamatan Beber dalam mengolah sampah yaitu dibakar sebanyak 83,8%. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemberdayaan cara mengolah sampah di lingkungan masyarakat. Kegiatan peningkatan pengolahan sampah dilakukan di Desa Sindanghayu Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon. Peserta adalah masyarakat dan karang taruna di Desa tersebut sebanyak 30 orang.Metode: Metode pelaksanaan intervensi yaitu dengan melakukan beberapa tahapan advokasi, pembuatan dan dan pemasangan banner, melaksanakan kegiatan penyuluhan, pembentukan Panitia Penggiling, merealisasikan Gerak Sajadah, pembentukan dan peletakan TPS 3. Pelaksanaan kegiatan Gerak Sajadah (Gerak Langkah Warga Sedekah, Sampah menjadi Berkah) dilakukan dimulai dari pengumpulan sampah yang dibantu oleh masyarakat Desa Sindanghayu dan digabungkan dengan sampah-sampah yang telah dikumpulkan pada saat kerja bakti, penyuluhan dan kegiatan intervensi lainnya.Hasil: Hasilnya diserahkan ke pengepul sampah untuk di daur ulang.Kesimpulan: Kegiatan intervensi tersebut memiliki dampak terhadap peningkatan pengetahuan sebanyak 13,82% pada peserta yaitu adanya perubahan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan mengenai pengolahan sampah.
Peningkatan kapasitas kader tentang penanggulangan stunting di Desa Pamengkang Kecamatan Kramatwatu Rahim, Fitri Kurnia; Arifiati, Nurce; Suryani, Sari; Lintang, Santi Sundari; Agustina, Agustina; Veronika, Rina
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 3 No. 01 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v3i01.976

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2022 prevalensi stunting yaitu sebesar 21.6 %, hal ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Target RPJMN prevalensi stunting tahun 2024 adalah 14%. Perlu strategi dan upaya dalam menanggulangi dan menurunkan prevalensi permasalahan stunting. Kader memiliki peran penting dimasyarakat, salah satunya dalam upaya penanggulangan stunting. Maka, peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting dilaksanakan secara rutin. Pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader tentang penanggulangan stunting.Metode: Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 30 orang kader.Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang penanggulangan stunting, deteksi dini anak stunting, serta meningkatnya kemampuan kader dalam berkomunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Setelah pelatihan, kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengedukasi para ibu hamil/balita terkait pencegahan dan penaggulangan stunting.Kesimpulan: Kegiatan pelatihan dan refreshing kader dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang penanggulangan stunting.
Program pemanfaatan biopori dan ecoenzyme dalam upaya intervensi pengelolaan sampah di Desa Margacina Rahim, Fitri Kurnia; Ropii, Ahmad; Indriyani, Pani; Antika, Widia Rindi; Fahrurrozi, Mohamad Viqri
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 3 No. 02 (2024): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v3i02.1158

Abstract

Latar Belakang: Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat lokal, khususnya Desa Margachina.  Hasil survei pada masyarakat menunjukkan bahwa 267 rumah tangga (69,5%) masih membuang sampah rumah tangga dengan cara membuangnya ke sungai atau selokan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan perbaikan untuk mengatasi permasalahan sampah di Desa Margachina. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pengelolaan sampah.Metode: Metode pemberdayaan yang digunakan adalah metode masyarakat Participatory Learning Action (PLA). Kegiatan intervensi ini diikuti oleh 27 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur aktivitas intervensi adalah angket sebelum dan sesudah tes dan lembar observasi. Media penyuluhan yang digunakan yaitu leaflet dan poster. Adapun analisis univariat dan analisis bivariat (uji wilcoxon) digunakan untuk evaluasi intervensi.Hasil: Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan yaitu penyuluhan dan demonstrasi produksi biopori dan eco-enzyme.  Masyarakat memproduksi eco-enzim dan memasang lubang biopori di rumahnya.  Kegiatan intervensi meningkatkan pengetahuan masyarakat. Perbedaan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi yaitu 63 poin dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).Kesimpulan: Kegiatan intervensi berdampak pada peningkatan pengetahuan peserta mengenai biopori dan eco enzyme.
Gambaran pengelolaan dan timbulan limbah medis bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada fasilitas dan pelayanan kesehatan di Wilayah Jawa Barat tahun 2022 Rahim, Fitri Kurnia; Diniah, Bibit Nasrokhatun; Akbar, Faisal Maulana; Al'Faridz, Muhammad Ikhsan; Sucipto , Muhamad Rifqi
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i02.648

Abstract

Latar Belakang: Salah satu dampak yang dihasilkan dari beroperasinya rumah sakit adalah limbah. Pengelolaan limbah rumah Rumah Sakit di Indonesia masih dalam kategori belum baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengelolaan dan timbulan limbah medis B3 pada fasilitas pelayanan kesehatan di Wilayah Jawa Barat. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu tenaga kesehatan lingkungan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan di Jawa Barat. Total sampel yang diambil adalah 30 orang. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google form serta pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil: Analisis univariat diperoleh menurut Instansi yang melakukan pengelolaan limbah B3 medis sebanyak 27 (90%), Klasifikasi instansi yang melakukan pengelolaan limbah B3 medis yang terbanyak yaitu Rumah Sakit 20 (74,1%), Instansi yang melakukan daur ulang limbah B3 medis sebanyak 4 instansi (13,3%). Berdasarkan hasil studi kasus di Rumah Sakit X wilayah Jawa Barat, jumlah timbulan limbah per Januari – Juni tahun 2021 mengalami peningkatan dan pada bulan April terdapat jumlah timbulan paling tinggi dengan jumlah timbulan limbah B3 medis sebanyak 5,076 kg. Berdasarkan hasil data timbulan limbah B3 medis di Rumah Sakit X per Juli – Desember tahun 2021, Jumlah timbulan limbah medis yang masih tinggi yaitu hanya pada bulan Agustus dengan jumlah timbulan sebesar 5,393 kg. Sedangkan, pada bulan september (3,447 kg), oktober (2,946 kg), november (2,048 kg) dan desember (122 kg).
Analisis faktor determinan capaian surveilans digital Aprilliyani, Alya; Handayani, Hana; Septian, Niddya Meiliani; Rahim, Fitri Kurnia; Amalia, Icca Stella
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1502

Abstract

Latar Belakang: Capaian surveilans sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan secara lebih cepat. Namun saat ini belum optimal, sehingga perlu mendapat perhatian lebih. Di Kabupaten Kuningan, 53,3% capaian surveilans baik dan 41,7% kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor determinan capaian surveilans dan meningkatkan capaian SKDR.Metode: Mixed method dengan desain cross-sectional dan pendekatan tematik kontekstual. Populasi terdiri dari petugas surveilans di 30 puskesmas. Sampel kuantitatif seluruh petugas surveilans dan kualitatif 5 puskesmas yaitu Ciawigebang, Cihaur, Cilimus, Darma dan Garawangi. Instrumen penelitian yaitu kuesioner dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan uji Fisher's Exact, serta kualitatif berfokus pada batasan tema terkait aspek input (5M) dan output (capaian surveilans).Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa 73% petugas kesehatan berusia 19-44 tahun dan 76,7% berlatar belakang pendidikan non-sarjana kesehatan masyarakat. Analisis 5M mengidentifikasi kendala dalam pengolahan data, seperti kurangnya pelatihan, keterlambatan input data, keterbatasan anggaran, infrastruktur teknis, dan transparansi informasi.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan latar belakang pendidikan dengan capaian surveilans. Maka diperlukan perbaikan strategis melalui pelatihan teknis, pengolahan data yang efektif, dan peningkatan transparansi informasi.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan pada siswa Salsabila, Arika Intan; Shofa, Salsabila; Kartika, Desi Yana; Rahim, Fitri Kurnia; Amalia, Icca Stella
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1503

Abstract

Latar Belakang: Sebesar 6% dari populasi masyarakat di Indonesia mengkonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan lebih dari 1 kali dalam sehari, dan diperkirakan akan mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan kerap berhubungan dengan gangguan Kesehatan seperti diabetes tipe II dan obesitas. Data menunjukkan angka diabetes tipe II dan obesitas yang terus mengalami peningkatan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berkaitan dengan perilaku konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan.Metode: Analitik deskriptif desain Cross Sectional dengan sampel 129 Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kuningan yang terdiri dari kelas X dan XI yang diperoleh menggunakan metode stratified random sampling. Instrumen menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Analisis data menggunakan uji chi-square.           Hasil: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, harga, promosi produsen dan pendapat mengenai bea cukai minuman berpemanis dalam kemasan terhadap perilaku konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (p>0,05). Akses memiliki hubungan positif dengan perilaku konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (p=0,000).                               Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara akses terhadap konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kuningan di Kabupaten Kuningan. Akses yang mudah meningkatkan perilaku konsumsi 2.06 kali dibandingkan akses yang sulit.
Implementation of Cigarette Excise Policy against Cigarette Consumption Reduction among Adolescent in Kuningan, Indonesia Ramjani, Jani; Rahim, Fitri Kurnia; Amalia, Icca Stella; Putra, Wahyu Manggala
Kesmas Vol. 12, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has the highest prevalence of smoking (50.68%) compared to other ASEAN countries. On January 1st, 2017, the Indonesian government raised cigarette excise taxes. The purpose of this study was to analysis the impact of cigarette excise increase on cigarette consumption among adolescents aged 17 to 25 years. The study design used cross-sectional survey. A total of 153 adolescents were recruited in this study through simple random sampling technique. Questionnaires and observation papers were used in this study. A face-to-face interview was conducted to fulfill the data collection through home visit for each respondent. The data were obtained during May – June 2017. This study used paired t test analysis. The number of cigarettes consumed by adolescent decreased significantly by two cigarettes per day after the increase in cigarette excise tax. There is a significant difference of the average cigarettes price based on the brand after the implementation of cigarette excise tax increase, the difference of cigarette price is IDR 200 per stick of cigarettes after excise tax increase. Increased cigarette excise taxes may affect the increasing of cigarette prices. Threfore, it could reduce the number of cigarette consumption.
Social Determinant of Health of Adults Smoking Behavior: Differences between Urban and Rural Areas in Indonesia Rahim, Fitri Kurnia; Suksaroj, Thunwadee; Jayasvasti, Isareethika
Kesmas Vol. 11, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki prevalensi perilaku merokok tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediktor terhadap perilaku merokok antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Data diambil dari Global Adult Tobacco Survey. Penelitian menggunakan studi analitik potong lintang dan analisis regresi logistik ganda. Sampel berjumlah 8.305 orang dewasa Indonesia berusia ≥ 15 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa perokok di wilayah pedesaan lebih tinggi dibandingkan di wilayah perkotaan, masing-masing 36,8% dan 31,9%. Prediktor signifikan terhadap perilaku merokok di wilayah pedesaan dan perkotaan adalah usia, pekerjaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi serta aturan merokok di dalam rumah. Di wilayah perkotaan, usia juga merupakan prediktor yang signifikan dan sebaliknya di wilayah pedesaan. Prediktor terkuat adalah aturan merokok di dalam rumah dan jenis kelamin untuk perilaku merokok di wilayah pedesaan atau perkotaan. Program pengendalian tembakau secara relatif harus ditingkatkan dengan mempertimbangkan populasi target yang sesuai, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan karena adanya sedikit perbedaan jalan perilaku merokok, maka sudut pandang jenis kelamin juga harus dilibatkan dalam program pengendalian tembakau. Aturan rumah bebas asap rokok harus didorong untuk diterapkan pada rumah penduduk. Indonesia has the highest prevalence of smoking behavior among Southeast Asian countries. This study aimed to determine predictors of smoking behavior between rural and urban areas. Data were taken from The Global Adult Tobacco Survey (GATS). This study used cross-sectional analytical study and multiple logistic regression analysis. Samples were 8,305 Indonesian adults aged ≥ 15 years. The study showed that smokers in rural area were higher than in urban area, respectively 36.8% and 31.9%. Significant predictors of smoking behavior in rural and urban areas were age, occupation, sex, education level, economic status as well as smoking rule inside home. In urban area, age was also significant predictor and otherwise in rural area. The strongest predictor was smoking rule inside home and sex for smoking behavior, either in rural or in urban area. Tobacco control program should be relatively increased by considering the appropriate target population both in rural and urban area due to a little different of smoking behavior path, hence sex perspective should be involved also in tobacco control program. Regulation on smoke-free home should be encouraged to be implemented among houses of community.