Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik

TINGKAT KUALITAS PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LUWU WILAYAH WALENRANG LAMASI Muhammad Ardiansyah Makmur; Andi Agustang; Andi Muhammad Idkhan; Rifdan Rifdan; Sarfan Tabo
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol 9 No 1 (2022): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v9i1.272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kualitas pelayanan e-KTP yang akan menjadi pemohon dalam pembuatan e-KTP di Daerah Walenrang Lamasi karena jarak Kecamatan Walenrang Lamasi ke ibukota Kabupaten Luwu yaitu Kecamatan Belopa berjarak 73 km dan terpisah oleh Kota Palopo hal ini menjadi kesenjangan bagaimana kualitas pelayanan permohonan e-KTP. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Wilayah Walenrang Lamasi yang tepatnya berada di Desa Lalong Kecamatan Walenrang. Fokus penelitian ini adalah kualitas pelayanan e-KTP yang akan menjadi tolok ukur kepuasan masyarakat dalam pelayanan tersebut. Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah masyarakat yang menjadi pemohon dalam pelayanan e-KTP dengan penentuan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif rata-rata persentase. Hasil penelitian dengan menggunakan teori kualitas pelayanan dengan indikator keandalan, daya tanggap, jaminan bukti langsung dan empati menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan e-KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Wilayah Walenrang Lamasi adalah rata-ratanya sebesar 4,00 dengan persentasenya sebesar 79,97% yang masuk ke dalam kriteria puas.
PENATAAN KELEMBAGAAN DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE PADA SKB KABUPATEN BONE BOLANGO Sarfan Tabo; Andi Agustang; Andi Muhammad Idkhan; Rifdan Rifdan; Muhammad Ardiansyah Makmur
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol 9 No 1 (2022): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v9i1.273

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara kualitatif penataan kelembagaan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya mewujudkan Good Governance pada SKB Kabupaten Bone Bolango. Metode dalam penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Lokasi penelitian di Penelitian ini dilakukan di Kantor SKB Kabupaten Bone Bolango, dengan objek penelitiannya adalah kinerja aparat SKB Kabupaten Bone Bolango. Hasil penelitian yang dilakukan ternyata Kinerja SKB Kabupaten Bone Bolango bila dilihat dari tugas dan fungsi secara aktual yang dilaksanakannya sehari-hari dalam era otonomi sekarang ini masih rendah dan belum optimal, masih banyak hanya sekedar ide belaka dan belum ditindaklanjuti secara nyata. Rendahnya kinerja SKB Kabupaten Bone Bolango dipengaruhi oleh faktor profesionalisme dan faktor struktur. Rendahnya kesungguhan pegawai dalam bekerja sehari-hari, yang ditandai dengan kurang disiplin. Kemampuan bertugas yang rendah, karena tidak didukung pendidikan, latihan serta kursus dalam bidangnya masing-masing, kemudian rendahnya tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kontribusi dan manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah berupa pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan bahan rujukan bagi pengembangan model penataan kelembagaan yang sesuai dengan prinsip dasar good governance.
KONSEP ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN DALAM PERWUJUDAN KEPENTINGAN MANUSIA Muhammad Syukran; Andi Agustang; Andi Muhammad Idkhan; Rifdan Rifdan
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol 9 No 1 (2022): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v9i1.277

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan konsep organisasi dan pengorganisasi dalam mewujudkan kepentingan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial harus mampu mengatur, mengelola, dan mengembangkan organisasi dimana dia berada, baik dalam skala kecil hingga organisasi skala besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan berbagai dokumen terkait. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak mudah mengorganisasi manusia dalam suatu organisasi karena adanya kepentingan baik pribadi, kelompok dan golongan. Oleh sebab itu, pemimpin suatu organisasi harus lebih mengedepankan humanisasi dalam pengelolaannya. Kesimpulan penelitian bahwa manusia seringkali tidak mampu menempatkan diri mereka dalam suatu organisasi, dimana setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai satu tujuan bersama yang di dalamnya beranggotakan minimal dua orang, yang memiliki struktur organisasi, pembagian tugas, sistem keijasama atau sistem sosial yang berdasarkan pada wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi yang memiliki mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tujuan bersama tersebut.
PERAN PEMERINTAH ACEH TERHADAP PENERAPAN UNDANG-UNDANG RI NO 11 TAHUN 2006 Muis Muis; Andi Agustang; Andi Muh. Idkhan; Sarfan Tabo; Rifdan Rifdan
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol. 8 No. 2 (2021): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v8i2.255

Abstract

Sengketa berkepanjangan antara Gerakan Kemerdekaan Aceh (Gam) dan pemerintah Indonesia dimulai pada tahun 1976 dan akhirnya diselesaikan di Helsinki, Finlandia, pada tahun 2005 di bawah mediator Marti Atisari (mantan Presiden Finlandia) pada pukul 8.15. Pada titik Memorandum of Understanding (Mou Helsinki), Aceh diberi hak khusus oleh pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri. Pasal 1, Ayat 1.1.2, a, b, c dan D Nota Helsinki berperan dalam pelaksanaan Undang-Undang Pemerintah Aceh, namun kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang disepakati dalam Nota tersebut. Undang-Undang Pemerintah Aceh tahun 2006 No. 11 yang mengatur tentang pemerintahan Aceh dijelaskan lebih lanjut dalam bentuk Qanun yang lahir oleh pemerintah Aceh. Alih-alih Undang-Undang Otonomi Khusus dan hasil Kesepakatan Damai, Aceh diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengatur pemerintahan sesuai dengan peraturan pemerintah Aceh. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif tipe deskriptif. Mempelajari dan menganalisis data melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Penelitian ini menggunakan teori power balance. Sistem keseimbangan kekuatan menyediakan berbagai pilihan bagi pembuat kebijakan yang akan mengarah pada perang dan negosiasi. Hasil yang diperoleh adalah faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan uupa: aspek landasan hukum, kurangnya kohesi pemerintahan di Aceh, adanya faktor internal dan eksternal, perbedaan persepsi dalam pemahaman hukum pemerintahan Aceh.