Lip balm merupakan kosmetik yang sudah populer terutama di kalangan wanita bermanfaat untuk melembabkan bibir. Pewarna yang digunakan di dalamnya pada umumnya adalah zat warna sintetis yang dapat menimbulkan sejumlah efek samping dan masih sedikit yang memanfaatkan zat warna alami yang lebih ramah kebermanfaatannya. Zat warna alami dari Parijoto yang sangat terkenal sebagai buah khas Kudus selama ini potensinya belum tergali maksimal. Inovasi dalam kegiatan ini yaitu penggunaan zat warna alami Parijoto untuk pewarna lip balm. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat mitra yaitu kelompok Nasyiatul Aisyiyah kecamatan Kota Kabupaten Kudus dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra serta mendorong mitra untuk semakin berdaya secara ekonomi melalui produksi dan pemasaran lip balm Parijoto (LIPJAR) secara mandiri. Rangkaian kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap dalam bentuk workshop (pelatihan), meliputi tahap pengetahuan tentang kosmetik dan buah Parijoto, praktik pembuatan LIPJAR, dan tata cara perijinan kosmetik langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. Hasil dari kegiatan ini adalah mitra menjadi lebih teredukasi tentang pembuatan lip balm, penggunaannya, mampu membuat lip balm Parijoto secara mandiri, lebih memahami tata cara serta strategi tahapan pemasaran produk lip balm Parijoto (LIPJAR), baik secara online maupun offline.   Lip balm is very popular for woman as lip moisturizer. This product commonly using synthetic pigment for charming pigmentation, but we know that synthetic pigment has many side effects. It is still rare for lip balm product using natural pigment that more friendly and useful for consumer and environment. Parijoto fruits that very familiar as special fruits from Kudus, its natural pigment hasn’t been explored. In this community service activity, innovation is using Parijoto juice extract for lip balm pigment. The aim of this community service is to empowering Nasyiatul Aisyiyah community in Kudus as partner in economic development via Parijoto lip balm (LIPJAR) production and marketing. Three stages workshop activities has been carried out, first about knowledge of cosmetic and Parijoto fruit, LIPJAR manufacturing practice, and procedure to get cosmetic product license, especially LIPJAR. The outcome of this activity are partner have been more educated about lip balm production, its application, can make Parijoto lip balm by themselves, more figure out to get a license for lip balm product and step of LIPJAR marketing, both online and offline.