Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Persepsi dan Dukungan Keluarga terhadap Pemberian Imunisasi Measles Rubella (MR): Perception and Family Support for the Administering of Measles-Rubella (MR) Immunization Rafidah, Rafidah; Yuliastuti, Erni
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v2i2.67

Abstract

Nationally, MR immunization is 51.05% as of September 30, 2018. MR immunization coverage in South Kalimantan Province until October 31, 2018, is 56.58%. The lowest achievement is Banjar Regency, with 36.46%. The study aimed to determine the relationship between perception and family support (husband) with MR immunization. The study design used a cross-sectional study. The study population was mothers who had children aged nine months to 15 years in the working area of the Beruntung Baru Public Health Center, totaling 6,379 people. The sample size was 377 people. This study used accidental sampling. Univariate data analysis and bivariate analysis with Chi-Square statistical test. The results of the study showed a relationship between perceptions (p-value=0,001; OR=24,7) and and family support (p-value=0,001; OR=9,3) with giving MR immunization. This study suggests the Beruntung Baru public health center to improve health promotion on MR immunization by holding counseling so that the public could better understand MR immunization.
Determinan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tabuk I Kabupaten Banjar Tahun 2019 Rizani, Akhmad; Yuliastuti, Erni
Jurnal Skala Kesehatan Vol 11 No 2 (2020): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.513 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v11i2.240

Abstract

Latar belakang: Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 dan 89% dengan menetapkan Hb 11 g% (g/dl) sebagai dasarnya. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb <11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5% pada trimester II dimana Penyebab anemia kehamilan diklasifikasikan menjadi anemia defisiensi besi sebanyak 62,3%, anemia megaloblastik sebanyak 29%, anemia hipoplastik dan aplastik sebanyak 8%, dan anemia hemolitik sebanyak 0,7%. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III. Tujuan penelitian untuj menganalisis determinan kejadian anemia dalam kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tabuk 1 Kabupaten Banjar tahun 2019. Metode Penelitian adalah penelitian jenis survey analitik dengan pendekatan cross sectional, instrumen yang digunakan adalah Untuk mengetahui umur dan paritas ibu dilakukan dengan melihat buku KIA ibu saat melakukan wawancara dan untuk mengetahui kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dilakukan melalui wawancara dengan responden dengan panduan kuesioner.Populasi penelitian ini seluruh ibu hamil trimester III, teknik sampling menngunakan Probabillity sampling dengan cara simple random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan umur ibu dengan kejadian anemia ( value = 0.019) OR = 3,282, paritas dengan kejadian anemia ( value = 0.007) OR = 5,810, kepatuhan mengkonsumsi zat besi dengan kejadian anemia ( value = 0.008) OR = 3,699. Kata Kunci : Anemia, umur, paritas, kepatuahan zat besi.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN Yuliastuti, Erni
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2706

Abstract

Abstrak Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai dengan terjadinya haid pertama/menarche. Membaiknya  standar  kehidupan berdampak pada penurunan usia menarche ke  usia  yang  lebih  muda, usia  menarche remaja  putri  di indonesia  berkisar  pada  angka 10,82  tahun. Berat badan sangat mempengaruhi status gizi dalam kaitanya terhadap usia menarche. Di Kalimantan Selatan prevalensi remaja putri usia 13-15 tahun dengan prevalensi kurus yaitu 11,1% dan prevalensi gemuk yaitu 10,8%. Sebaliknya prevalensi gemuk naik dari 1,4 persen (2007) menjadi 7,3 persen (2013). Selanjutnya akan diteliti hubungan Indeks massa tubuh dengan usia menarche di SMPN 7 Banjarmasin.Rancangan penelitian yang digunakan Cross Sectional (Analitik). Populasi penelitian siswi kelas VIII sebanyak 118 orang. Sampel penelitian sebanyak 55 orang, dengan tehnik Purposive Sampling. Analisa statistik menggunakan uji Chi square.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar indeks massa tubuh (IMT) kategori normal sebanyak 35 orang (63,6%) dan sebagian besar usia menarche kategori normal sebanyak 46 (83,6%). Analisa Chi square untuk hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan usia menarche didapatkan nilai sebesar 0,001. Nilai signifikan lebih rendah dari taraf signifikan 0,1. Sehingga dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan usia menarche di SMPN 7 Banjarmasin. Dari penelitian ini indeks massa tubuh berhubungan dengan usia menarche. Kata-kata Kunci : Indeks massa tubuh (IMT), usia menarche  Abstract Adolescence is a unique period of transition and is characterized by the occurrence of the first menstruation / menarche. The improvement in the standard of living impact on the age of menarche to the younger age,  age of menarche girls in Indonesia stood at approximately 10.82 years.  Weight greatly affect nutritional status in relation to the age of menarche. In South Kalimantan prevalence of young women aged 13-15 years with a prevalence of 11.1% and the underweight prevalence is 10.8% fat. Conversely the prevalence of obese rose from 1.4 percent (2007) to 7.3 percent (2013). Furthermore, we will study the relationship of body mass index with age of menarche in SMPN  7 Banjarmasin. Used a cross sectional design (Analytical).  The study population was 118 eighth grader with the purposive sampling technique, number of samples 55 respondents. Statistical analysis using Chi square test. The results showed most of the body mass index (BMI) of normal category by 35 people (63,6%) and most of the normal age of menarche category as many as 46 people (83,6%). Chi-square analysis for the relationship of body mass index (BMI) with age of menarche obtained  value of 0.001. Significantly lower value than the significant level of 0.1. So it is stated that there is a relationship between body mass index with age of menarche in SMP 7 Banjarmasin. In this study, body mass index associated with the age of menarche. Keywords : Body mass index (BMI), age of menarche
HUBUNGAN PERSEPSI ORANGTUA TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN NIKAH DINI DI KECAMATAN KERTAK HANYAR Rafidah, Rafidah; Yuliastuti, Erni
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2705

Abstract

Abstrak Mengidentifikasi persepsi orangtua tentang pernikahan usia dini, mengidentifikasi nikah dini dan menganalisis hubungan persepsi orang tua tentang pernikahan usia dini dengan nikah dini di Kecamatan Kertak Hanyar Tahun 2014.Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan persepsi orangtua tentang pernikahan usia dini dengan pernikahan usia dini sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan untuk menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian ini. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) pada responden yang melaksanakan pernikahan usia dini, orangtua responden dan tokoh masyarakat. Populasi adalah seluruh wanita usia subur yang sudah menikah di Kecamatan Kertak Hanyar Tahun 2013 berjumlah 229 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 102 orang. Teknik Sampling Sampling menggunakan Sistematic Sampling. Analisis menggunakan analisis univariat, analisis  bivariat dilakukan dengan Uji Chi Square.Responden sebagian besar menikah pada usia dini berjumlah 55 orang (53,9%).Persepsi orangtua tentang pernikahan usia dini sebagian besar kurang  72 orang (70,6%) dan ada hubungan yang bermakna antara persepsi orangtua dengan pernikahan usia dini p=0,024 dan OR sebesar 2,7.Responden sebagian besar menikah usia dini berjumlah 55 orang (53,9%) .Persepsi orangtua sebagian besar kurang berjumlah 72 orang (70,6%) dan ada hubungan yang bermakna antara persepsi orangtua dengan pernikahan usia dini p=0,024 dan OR sebesar 2,7. Kata-kata Kunci : Pernikahan Usia Dini, persepsi Abstract Identification parent perception about married in the young age and analysis parent perception relationship with early marriage in the kertak hanyar district in years 2014.In this research is a type of observational with design cross sectional study. This research uses two approaches quantitative and qualitative approaches. Quantitative approaches to determine the relationship of parent perception of early marriage with early marriage, at the same time qualitative to find out more in the information needed to support this research. Qualitative approach with in-deepth interviews. At respondents who implement early marriage, respondents parents and public figure. The population is all of women childbearing age who had been married in the kertak hanyar district in 2013 amount 229 people using sistemic sampling as Techiques Sampling snd the analysis using univariate analysis, bivariate analysis perfomed with Chisquare test. Most of the respondent married in young age is amount 55 people (53,9%) parent perception amount 72 people (70,6%) and the ia significantcorelatoin between a parent perception and married in the young age P = 0,024 & OR is amount 2,7.Most of the respondent married in young age is amount 55 people (53,9%) parent perception amount 72 people (70,6%) and the ia significantcorelatoin between a parent perception and married in the young age P = 0,024 & OR is amount 2,7. Key word : married in young age,perception 
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU-PAKUAN (Pteridophyta) DI DESA BEMBAN KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA Yuliastuti, Erni; Herawatiningsih, Ratna; dina, Wah
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Hutan Lestari
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v2i2.6135

Abstract

Research on Fern Diversity (Pteridophyta) In Bemban village In Mount Ambawang  Protected Forest Kubu Kubu Raya District of West Kalimantan Province was held on September 16 th to October 7 th , 2013. Sampling plot was taken purposive where there were many fern found. There were four sampling plot based on height. Plot I located in 50-150 m above sea level altitude, plot II in 150-250 m above sea level altitude, plot III in 250-350 m above sea level altitude,and plot IV in 50-150 m above sea level altitude (rubber plantations). Each sampling plot 40 m x 40 m, divided into 160 subplot 2 m x 5 m aech. There were 13 fern species with 4162 individual these species consist of 8 terresterial fern with 3799 individual, and 5 epiphytic fern with 813 individuals. The plot at altitude of 50-150 m,were dominated by Lygodium circinatum and Asplenium nidus, altitude 150-250 m were dominated by Acrostichum spesiocum and Asplenium nidus, altitude 250-350 m dominated by Selaginella wildenowii, Asplenium  longisimmum height of 50-150 m asl (rubber plantation) dominated by  Nephrolepis biserrata and Asplenium nidus. The highest diversity index value was at altitude 150-250 m (2,043) which means the species diversity of ferns were low. Similarity index was highest between altitude 250-350 m and altitde 50-150 m in rubber plantation,in the value 5,638 %. It means between thw different plot there is no similarity (≤ 25 %). Keywords: Ferns, biodiversity, forest protected mount Ambawa
Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di BPM L Guntung Manggis Kota Banjarbaru Yuliastuti, Erni; Rafidah, Rafidah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v13i2.876

Abstract

Latar Belakang: Nyeri punggung merupakan gangguan yang umum terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan karena pertumbuhan uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan yang mengakibatkan tegangnya ligamen penopang  Kejadian nyeri punggung di BPM L bulan November dan Desember 2018 sebanyak 35 orang (50%) dari 70 ibu hamil trimester III.Tujuan: untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di BPM L.Metode: Survei Analitik dengan pendekatan Case Control dengan perbandingan 1:1. Penelitian ini menggunakan Uji statistik chi square dengan α = 0,05. Populasi penelitian ini sebanyak 80 orang. Sampel kasus sebanyak  40 orang yang diambil menggunakan sampel jenuh dan sebagai kontrol sebanyak 40 orang.menggunakan random sampling.  Hasil:penelitian: dari 40 orang ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung, didapatkan 37 orang (71,2%) tidak mengikuti senam hamil dan dari 40 ibu hamil trimester III yang tidak mengalami nyeri punggung, 25 orang (89,3%) mengikuti senam hamil. Uji statistik Chi Square diperoleh p value  (0,000) α (0,05) menunjukkan ada hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III serta Odds Ratio = 20,5 dan Confidence Interval  sebesar 95%.Simpulan: bahwa dari 80 orang ibu hamil trimester III, terdapat 40 orang (50%) mengalami nyeri punggung, dan 40 orang (50%) tidak mengalami nyeri punggung. Kemudian yang mengikuti senam hamil ada 28 orang (35%) dan tidak mengikuti senam hamil 52 (65%). Ada hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan nyeri punggung di BPM L.Kata Kunci : Nyeri Punggung, Senam HamilThe Relationship of Pregnant Gymnastics with Back PainIn Trimester Third Pregnant Women in BPM "L" Guntung Manggis Banjarbaru City Background: Back pain is a common disorder in pregnant women, which is caused by uterine growth in line with the development of pregnancy which results in the tension of the supporting ligaments The incidence of back pain at BPM L in November and December 2018 was 35 people (50%) out of 70 third trimester pregnant women.Objective: to determine the relationship of pregnant gymnastics with back pain in third-trimester pregnant women at BPM L.Methods: Analytical Survey with a Case-Control approach with a 1:1 ratio. This study used a chi-square statistical test with α = 0.05. The population of this study was 80 people. The case sample was 40 people taken using saturated samples and as many as 40 controls using random sampling. Results: of the 40 third-trimester pregnant women who experienced back pain, 37 people (71.2%) did not follow pregnant exercises and of the 40 third-trimester pregnant women who did not experience back pain, 25 people (89.3%) followed pregnant exercises. Chi-Square statistical test obtained p-value (0.000) α (0.05) indicates there is a relationship between pregnant exercises with back pain in third-trimester pregnant women and Odds Ratio = 20.5 and Confidence Interval of 95%.Conclusion: out of 80 third-trimester pregnant women, 40 people (50%) experienced back pain, and 40 people (50%) did not experience back pain. Then there are 28 people (35%) who follow pregnant gymnastics and 52 (65%) who do not follow pregnant gymnastics. There is a significant relationship between pregnancy exercises and back pain at BPM L. Keywords: Back Pain, Pregnancy Gymnastics   
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING MENGGUNAKAN ABPK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN RENCANA PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD PADA IBU HAMIL DI UPT PUSKESMAS KAIT-KAIT Dewi, Puspita Kurnia; Hipni, Rubiati; Isnaniah, Isnaniah; Yuliastuti, Erni
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i2.10427

Abstract

The use of contraception is an effective measure to reduce maternal mortality, with the IUD being one of the preferred methods due to its proven effectiveness, practicality, and safety. However, the use of IUDs at UPT Puskesmas Kait-Kait remains low, ranking 18th out of 23 puskesmas in Tanah Laut Regency, primarily due to a lack of information and knowledge among pregnant women about this contraceptive method. This study aims to analyze the effect of counseling using ABPK on the level of knowledge and planning for IUD contraceptive use among pregnant women. A quasi-experimental design with a pre-test post-test control group was employed, involving 38 pregnant women selected through total sampling, and data were analyzed using the t-test. The results indicated that counseling with ABPK significantly increased pregnant women's knowledge about IUDs, with scores rising from 11.84 to 16.11 (p-value 0.000), while in the leaflet group, scores increased from 10.89 to 13.95 (p-value 0.002). Thus, counseling using ABPK was more effective than using leaflets in improving pregnant women's understanding of IUD contraception, making them better prepared to make informed decisions regarding contraceptive use in the working area of UPT Puskesmas Kait-Kait Penggunaan kontrasepsi merupakan langkah efektif dalam menurunkan angka kematian ibu, di mana salah satu metode yang dapat dipilih adalah IUD karena terbukti efektif, praktis, dan aman. Namun, penggunaan IUD di UPT Puskesmas Kait-Kait masih rendah, menduduki peringkat ke-18 dari 23 puskesmas di Kabupaten Tanah Laut, yang disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan ibu hamil mengenai kontrasepsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian konseling menggunakan ABPK terhadap tingkat pengetahuan dan perencanaan penggunaan kontrasepsi IUD di kalangan ibu hamil. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test post-test kelompok kontrol, melibatkan 38 ibu hamil yang dipilih dengan total sampling, dan dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dengan ABPK secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang IUD, dengan skor meningkat dari 11,84 menjadi 16,11 (p-value 0,000), sedangkan pada kelompok leaflet, skor meningkat dari 10,89 menjadi 13,95 (p-value 0,002). Dengan demikian, konseling menggunakan ABPK lebih efektif dibandingkan penggunaan leaflet dalam meningkatkan pemahaman ibu hamil mengenai kontrasepsi IUD, sehingga mereka lebih siap dalam mengambil keputusan terkait penggunaan kontrasepsi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kait-Kait
Hubungan Pengetahuan Tentang Kontrasepsi IUD Dengan Sikap Terhadap Pemilihan Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2024 Santi, Ais; Yuliastuti, Erni; Tunggal, Tri; Laili, Fitria Jannatul
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.217

Abstract

Latar Belakang : Salah satu metode kontrasepsi yang di anjurkan oleh pemerintah pada PUS sebagai alat kontrasepsi jangka panjang adalah IUD. Berdasarkan data di Puskesmas Beruntung Raya pada tahun 2022 jumlah akseptor IUD 22 orang (1,17%) dan pada tahun 2023 jumlah akseptor IUD 8 orang (0,42%). Dari data tersebut dapat di lihat pemakaian IUD di Puskesmas Beruntung Raya masih rendah di bandingkan dengan target yang di tetapkan oleh BKKBN yaitu 28,9%. Tujuan : Menganalisis hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap dalam pemilihan kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross sectional study.Sampel pada penelitian ini adalah 60 akseptor KB baru yang di ambil dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang di gunakan adalah kuisioner. Hasil Penelitian: Didapatkan bahwa dari 60 responden, 23 responden (38,3%) memiliki pengetahuan cukup dan bersikap positif 31 responden (51,7%) dalam pemilihan kontrasepsi IUD. Hasil analisa uji Chi Square diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap dalam pemilihan kontrasepsi IUD (ρ-value 0,576). Simpulan: Pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor penentu sikap masyarakat terhadap pemilihan kontrasepsi IUD. Faktor lain mungkin lebih dominan dalam mempengaruhi sikap terhadap kontrasepsi IUD seperti pengalaman pribadi, pengaruh sosial, mitos dan preferensi keluarga.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah di SMPN 8 Banjarmasin Astuti, Sekar Sriwahyu Wulan; Yuliastuti, Erni; Tunggal, Tri; Kristiana, Efi
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.222

Abstract

Latar Belakang : Anemia merupakan masalah kesehatan utama yang terjadi di masyarakat dan sering dijumpai di seluruh dunia. Angka prevalensi anemia di SMPN 8 Banjarmasin sebanyak 16,27%. Anemia sering terjadi pada remaja perempuan, ini dikarenakan remaja putri kehilangan zat besi saat menstruasi sehingga membutuhkan lebih banyak asupan zat besi. Pengetahuan dan sikap merupakan faktor penyebab rendahnya kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia dengan kepatuhan minum tablet tambah darah di SMPN 8 Banjarmasin. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah remaja putri kelas VII dengan jumlah sampel sebanyak 101 responden. Teknik sampel menggunakan metode Random Sampling. Variabel yang digunakan adalah variabel dependen yaitu kepatuhan dan variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap.Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Chi Square Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan responden minum tablet tambah darah paling banyak yaitu kurang patuh (65,3%),sedangkan pengetahuan responden paling banyak yaitu kurang (59,4%) dan sikap responden paling banyak yaitu positif (61,4%).Analisa data dengan uji chi square didapatkan ρ-value 0,211 α 0,05 dan p-value 0,092 α 0,005.Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan kepatuhan minum tablet tambah darah di SMPN 8 Banjarmasin. Kesimpulan : Pengetahuan remaja putri tentang anemia dalam kategori kurang, sedangkan sikap remaja putri dalam kategori positif dan kepatuhan minum tablet tambah darah dalam kategori kurang patuh. Pemberian edukasi dan sosialisasi untuk memberikan informasi mengenai pentingnya konsumsi tablet tambah darah perlu ditingkatkan.
Hubungan Umur, Paritas Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Pekauman Marollita, Dewi; Tunggal, Tri; Yuliastuti, Erni; Hipni, Rubiati
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.236

Abstract

Latar Belakang: IUD adalah salah satu alat kontrasepsi ideal untuk mencegah kehamilan di rekomendasikan pada program keluarga berencana yang mengandung hormon di masukan ke dalam rahim melalui vagina. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Pekauman pemakaian IUD aktif hanya sebanyak 1,7 % dari 9.683 PUS. untuk pemakai IUD baru tahun 2021 sebanyak 0.2 %, tahun 2022 sebanyak 2% dan 2023 sebanyak 2%.  Tujuan: Mengindentifikasi hubungan umur, paritas dan tingkat pendidikan terhadap pemakaian kontrasepsi IUD dan menganalisa hubungan umur, paritas dan tingkat pendidikan terhadap pemakaian kontrasepsi IUD di Puskesmas Pekauman. Metode Penelitian Menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi seluruh wanita PUS akseptor KB tahun 2023 jumlah 9.683 orang. Sampel menggunakan perbandingan 1:1 dengan teknik simple random sampling, sampel kasus 133 pemakai IUD, sampel control 133 PUS akseptor KB. Instrumen penelitian ini menggunakan buku register KB di Puskesmas Pekauman. Analisi data yang di gunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian Didapatkan bahwa dari 266 responden, 133 orang (50%) memakai IUD. 133 orang (50%) tidak memakai IUD, Responden penelitian dengan umur tidak berisiko sebanyak 75 orang (56,4%), paritas berisiko sebanyak 98 orang (73,7%), dan pendidikan menengah sebanyak 61 orang (45,9%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan umur (ρ = 0,007), ada hubungan paritas (ρ = 0,000), ada hubungan pendidikan (ρ = 0,000) dengan pemakaian IUD. Kesimpulan penelitian Umur, paritas dan pendidikan berhubungan terhadap pemakaian kontrasepsi IUD.