Claim Missing Document
Check
Articles

5. PENYUSUNAN MODEL NUMERIK PERGERAKAN BAHAN TOKSIK DI SALURAN REKLAMASI UNIT TERANTANG Rony Riduan; Budi Utomo
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 2, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v2i1.1062

Abstract

ABSTRAK Salah satu faktor penghambat pemanfaatan lahan rawa di Kalimantan Selatan adalah keberadaan tanah sulfat masam. Proses reklamasi lahan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut masih mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah akumulasi bahan toksik pada saluran. Kejadian tersebut juga terjadi di saluran reklamasi rawa pasang surut Terantang. Salah satu dugaan penyebab terjadinya permasalahan tersebut adalah pergerakan arus yang diduga tidak berjalan dengan baiksehingga proses pencucian tidak sempurna. Penelitian ini membahas tentang analisis pola pergerakan air di saluran reklamasi rawa pasang surut Terantang dibantu dengan perangkat lunak EFDC (Environmental Fluid Dynamic Code). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang dilakukan di saluran primer dan sekunder serta kolam pasang unit Terantang, sehingga didapatkan data geometri dan hidrometri saluran. Data tersebut kemudian dikalibrasi dan divalidasi sehingga dapat disusun model numerikdan simulasi pergerakan arus untuk saluran tersebut. Saluran reklamasi rawa pasang surut Terantang yang ditinjau memiliki dimensi lebar saluran sekunder berkisar 45 m sampai50 m dengan kedalaman 0,5 m sampai 4,8 m. Kolam pasang pada saluran tersebut memiliki dimensi panjang 400 m dan lebar 300 m dengan kedalaman ± 0,5 m. Selisih waktu antara pasang maksimum dan surut minimum adalah 32 jam dengan perbedaan elevasi 1,58 m. Model pergerakan arus yang disusun memiliki relatif bias sebesar -4,7231 terhadap data pengamatan. Hasil simulasi menunjukkan adanya pola aliran stagnan pada beberapa titik di kondisi eksisting dan kolam pasang normal. Pola aliran yang terjadi secara umum menunjukkan bahwa pada kondisi  pasangair tidak mampu mencapai kolam pasang karena peristiwa surut sudah terjadi. Hal tersebut terjadi akibat saluran sekunder yang terlampau panjang sehingga proses pencucian di saluran tidak terjadi secara sempurna. Kata Kunci: Saluran Reklamasi, Terantang, Pola Aliran
VARIASI KEMAMPUAN BEBERAPA JENIS POHON DALAM MENYERAP CO2 PADA TAMAN KOTA BANJARBARU Hafiizh Prasetia; Rony Riduan; Nova Annisa
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.06 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v4i2.6586

Abstract

Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di Kelurahan Komet sangat diperlukan keberadaannya. Jumlah, jenis dan distribusi vegetasi yang sudah ada perlu diketahui untuk membuat perencanaan RTH taman kota dan taman lingkungan yang dibutuhkan di Kota Banjarbaru. Oleh sebab itu, selain untuk menginventarisir RTH taman kota dan taman lingkungan yang ada, juga perlu dilakukan analisis variasi kemampuan serapan CO2 atmosfir beberapa jenis pohon penyusun ruang terbuka hijau Kota Banjarbaru, khususnya Kelurahan Komet. Tata hijau yang digunakan dalam lansekap kawasan taman menggunakan pohon yang bertajuk lebar dan didominansi pohon seperti akasia (Acacia mangium), jambu air (Eugenia aquea), mangga (Mangifera indica), sawo (Manilkara zapota), rambutan (Nephelium lappaceum), jambu biji (Psidium guajava), angsana (Pterocarpus indicus), mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla), dan ketapang (Terminalia catappa). Penyerapan tertinggi tercatat pada pohon angsana (Pterocarpus indicus) yaitu sebesar 720 kg.tahun-1, sedangkan yang terendah pada pohon jambu biji (Psidium guajava), dan mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla) yaitu sebesar 61 kg.tahun-1. Kata Kunci: Banjarbaru, serapan CO2, taman. The existence of green open space in Comet Village is indispensable. The number, type and distribution of existing vegetation should be known to make urban park planning and environmental parks needed in Banjarbaru City. Therefore, in addition to the inventory green open space park city and environmental parks that exist, it is also necessary to analyze the variation of atmospheric CO2 absorption capacity of several types of trees making up green open space Banjarbaru City, especially Comet Village. The green streets used in the landscape of the park area use wide-brim and tree-dominated such as Acacia mangium, Eugenia aquea, Mangifera indica, Manilkara zapota, Nephelium lappaceum, Psidium guajava, Pterocarpus indicus, Swietenia macrophylla and Terminalia catappa. The highest absorption was recorded in Pterocarpus indicus tree which was 720 kg.year-1, while the lowest in Psidium guajava and Swietenia macrophylla tree was 61 kg.year-1.Keyword : Banjarbaru, CO2 absorption, park.
Sosialiasi Lokasi Peta Rawan Genangan Kota Banjarbaru Menggunakan Teknologi Pengindraan Jauh di PUPR Banjarbaru Rony Riduan; Jamiyaturrasyidah Jamiyaturrasyidah; Riza Miftahul Khair; Chairul Abdi
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2960.878 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i3.4771

Abstract

Pemanfaatan SIG dan pengindraan jauh dapat meminimalkan dampak bencana. Pengindraan jauh bisa dimanfaatkan untuk memetakan resiko kejadian genangan dan banjir dengan memanfaatkan hasil analisis citra satelit. Kegiatan ini bertujuan memetakan wilayah resiko serta menyusun skala prioritas penanganan peristiwa genangan dan banjir yang terjadi di Kota Banjarbaru. Tingkat resiko genangan dan banjir diidentifikasi menggunakan metode analisis citra satelit pada platform Google Earth Engine untuk mengetahui sebaran probabilitas (hazard) dan tingkat kerawanan (vulnerability) banjir di wilayah Kota Banjarbaru. Parameter tingkat probabilitas banjir yang digunakan meliputi elevasi, slope, dan Gaussian Curvature. Tingkat kerawanan banjir dianalisis menggunakan parameter densitas populasi dan jalan. Genangan banjir didapatkan dari analisis NDWI pada platform Google Earth Engine (GEE). Namun dengan adanya kendala tutupan awan pada saat kejadian banjir/genangan pada bulan Januari 2021, maka untuk meningkatkan akurasi analisi, digunakan citra Sentinel-1 SAR GRD yang menggunakan dual-polarisasi C-band pada 5.405 GHz pita ganda VH.Hasil analisis disajikan dalam bentuk peta resiko dan skala prioritas penanganan banjir/genangan kang dibagi per kecamatan di kota Banjarbaru. Hasil kegiatan disampaikan melalui sosialisasi pada PUPR Banjarbaru yang juga dihadiri beberapa Instansi lain dan Kelurahan di lingkungan pemerintah Banjarbaru. Hal ini juga diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak dinas PUPR untuk melakukan penataan sistem drainase, sempadan sungai maupun kawasan permukiman. 
Pelatihan Dasar-Dasar Permodelan Kualitas Udara Menggunakan Software Aermod (Untuk Praktisi Lingkungan) Indah Nirtha; Rony Riduan; Riza Miftahul Khair; Gusti Ihda Mazaya
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.571 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i3.4284

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah salah satu penerapan keilmuan dari praktisi lingkungan. Masalah yang dihadapi adalah masih minimnya pengaplikasian permodelan kualitas udara menggunakan software AERMOD. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan perangkat lunak AERMOD kepada Praktisi Lingkungan dan memprediksi pola sebaran emisi Di udara dengan menggunakan perangkat lunak AERMOD. Metode Pelaksanaan pengabdian ini berupa pelatihan yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan simulasi serta pemberian simulasi menggunakan software AERMOD dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah guna membekali ilmu berupa soft skill permodelan lingkungan yang dapat menunjang kemampuan Praktisi Lingkungan sehingga bisa bersaing di dunia kerja.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN BUMI DATARLAGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN Mulyani mulyani ULM; Rony Riduan; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 5 No 2 (2022): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v5i2.1555

Abstract

Komplek Perumahan Bumi Datarlaga yang berada di Desa Sarigadung sering terjadi genangan pada saat curah cukup tinggi. Genangan tersebut disebabkan oleh tidak adanya saluran drainase, sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas warga sekitar. Luas genangan pada perumahan ±11 Ha, ketinggian ±20 cm, dan lama waktu genangan ±24 jam. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan sistem drainase sebagai solusi terhadap genangan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi kondisi topografi, tutupan lahan, dan curah hujan serta untuk mendapatkan debit banjir rencana, menyusun layout dan menentukan dimensi saluran untuk perencanaan sistem drainase. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis hidrologi dan hidrolika dengan data curah hujan dari stasiun Karang Bintang (2010-2019). Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis HEC-RAS dimensi saluran rencana mampu menampung debit banjir rencana, dengan h = 0,7 m dan b = 0,6 m
PENENTUAN DOSIS OPTIMUM FC SOLUTION 2911 UNTUK MENURUNKAN TOTAL SUSPENDED SOLID PADA AIR ASAM TAMBANG PT HASNUR RIUNG SINERGI SITE BRE Riza Miftahul Khair; Rony Riduan; Gusti Ihda Mazaya; Lea Purnama; Vita Pramaningsih
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14902

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang kaya akan batubara. Sangat mungkin pulau terbesar di Indonesia ini terletak di pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Selatan. Salah satu akibat yang disayangkan dari sistem penambangan adalah usia limbah cair dari latihan penambangan, misalnya drainase tambang yang korosif. Tentu saja, peristiwa rembesan tambang yang korosif tidak dapat diabaikan karena sangat mempengaruhi pemeliharaan iklim dan lingkungan. wilayah lokal yang melingkupinya, baik secara langsung maupun tersirat. Salah satu upaya yang dilakukan asosiasi dalam menangani sampah adalah dengan penanganannya di danau pengendapan. Penelitian ini berencana untuk menentukan atribut jenis limbah cair dan dosis koagulan serta pengaruh pH terhadap penurunan padatan tersuspensi lengkap dengan menggunakan strategi reaksi permukaan. Strategi yang digunakan adalah penelitian yang benar-benar eksploratif. Untuk memecah penurunan semua padatan tersuspensi, tes kontainer selesai yang baru-baru ini mendapatkan 13 tes dengan rencana dasar menggunakan Central Composite Design (CCD). Dalam penelitian ini diketahui bahwa air tersebut tidak bersifat asam karena kandungan belerang dalam kotorannya rendah dengan variabel pH tidak menunjukkan hubungan lurus atau kuadrat dan porsi yang ideal adalah 15 ppm dengan pH 7 untuk mencapai penurunan kuat tersuspensi sempurna yang ideal.Kata Kunci:  Air asam tambang, Koagulan, Total suspended solid. ABSTRACTCoal mining is far and wide in Indonesia. One of the biggest is situated on the island of Borneo,particularly South Kalimantan. One of the adverse consequences of the mining system is the age of fluid waste from mining exercises like corrosive mine seepage. The development of corrosive mine seepage surely can't be disregarded in light of the fact that it generally affects natural maintainability and for the encompassing local area, either straightforwardly or by implication. One of the endeavors is to oversee and deal with the loss in the settling lake. This study plans to decide the qualities of wastewater and coagulant measurements varieties as well as the impact of pH on  the decrease  of  complete suspended  solids  utilizing  the surface reaction  strategy.  The strategy utilized is truly trial research. To dissect the lessening altogether suspended solids, a container test was done which recently got 13 tests with the underlying plan utilizing the Central Composite Design (CCD). It is known in this examination that the water isn't acidic on the grounds that the sulfur content in the dirt is low with the pH variable not showing a direct or quadratic relationship and the ideal portion is 15 ppm with a pH of 7 to accomplish the ideal complete suspended strong decrease.Keywords: Acid mine water, Coagulants, Total suspended solids.
Estimation Of Greenhouse Gas Emissions At Gunung Kupang Final Processing Site Landfill Using The IPCC Method Khenza Atthaya Namira Yulianto; Muhammad Abrar Firdausy; Rony Riduan; Rizqi Puteri Mahyudin
International Journal of Science, Technology & Management Vol. 4 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Publisher Cv. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46729/ijstm.v4i1.729

Abstract

Methane gas (CH4) is one of the main Greenhouse Gases (GHG), which contributes 14.5% to global warming. The methane gas potential that can be created from final processing site landfills in 45 big cities in Indonesia in 2010 reached 11,390 tons of CH4/year or the equivalent of 239,199 tons of CO2/year. The decomposition process that occurs in the waste pile will produce methane emissions and be released into the atmosphere by 50-60%. Gunung Kupang final processing site is a final processing site that serves the Banjarbaru City area in addition to the Banjarbakula Regional final processing site, with waste coming in every day which continues to increase and has the potential to generate emissions. The purpose of this research is to analyze the characteristics in the form of waste generation and composition at the Gunung Kupang final processing site and to analyze the estimation of methane gas from the Gunung Kupang final processing site landfill activities using IPCC methods. The methods used in this study are the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Total greenhouse gas emissions produced in the IPCC method from 2014-2020 were 1.49 Gg/year. In 2021-2024, it is estimated that methane produced using the IPCC method is 0.528 Gg/year
PERKIRAAN DEBIT ALIRAN SUNGAI KEMUNING BANJARBARU MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH Rony Riduan; Ade Brian Perdana; Chairul Abdi; Riza Miftahul Khair
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17567

Abstract

Sungai Kemuning di Kecamatan Banjarbaru Utara merupakan salah satu sungai yang ada di Kota Banjarbaru yang sering mengalami peristiwa banjir. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi bencana banjir yaitu dengan melakukan evaluasi daya tampung sungai dan debit aliran sungai yang terjadi secara cepat menggunakan bantuan citra penginderaan jauh. Tujuan dari perencanaan ini adalah menganalisis debit hasil pengolahan citra satelit dengan analisis hidrologi konvensional dan hasil survei kondisi eksisting pada Sungai Kemuning Kecamatan Banjarbaru Utara. Software bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah HEC-HMS versi 4.11 dan Google Earth Engine untuk mendapatkan besaran debit aliran sungai dari DAS Kemuning pada rentang tahun 2018-2022. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Google Earth Engine didapatkan hasil untuk debit sungai Kemuning di tahun 2018 sebesar 27,01 , tahun 2019 sebesar 20,07 , tahun 2020 sebesar 27,46 , tahun 2021 sebesar 26,23 , dan tahun 2022 sebesar 23,72 . Hasil perbandingan analisis pengolahan data citra satelit terhadap hasil analisis hidrologi konvensional pada tahun 2018 sebesar 83%, tahun 2019 sebesar 45%, tahun 2020 sebesar 80%, tahun 2021 sebesar 73%, dan pada tahun 2022 sebesar 78%. Debit pada analisis HEC-HMS lebih akurat karena mendekati debit normal eksisting jika dibandingkan debit banjir rencana Google Earth Engine, namun perhitungan melalui debit debit banjir rencana menggunakan Google Earth Engine lebih efisien dari sudut pandang waktu dan sumber daya yang diperlukan. Kata Kunci: debit aliran, Google Earth Engine, HEC-HMS, penginderaan jauh, sungai Kemuning
Perencanaan Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan (Eko-Drainase) di Kecamatan Banjarbaru Utara Rony Riduan; Cleodora Heraningtyas; Chairul Abdi; Gusti Ihda Mazaya
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 4 (2024): July 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.4.987-995

Abstract

Pertumbuhan penduduk Banjarbaru Utara yang kian hari semakin pesat akan menyebabkan pembangunan permukiman dan fasilitas lainnya semakin meningkat. Menurunnya lahan yang awalnya berfungsi sebagai resapan, mengakibatkan meningkatnya limpasan permukaan. Kecamatan Banjarbaru Utara dikategorikan sebagai wilayah prioritas utama untuk penanganan banjir ataupun genangan, melalui penataan sistem drainase, sempadan sungai, ataupun kawasan permukiman. Di wilayah Banjarbaru Utara masih menerapkan konsep drainase konvensional, namun hal ini kurang memberikan konstribusi berarti dalam penanganan genangan maupun banjir, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dengan menerapkan eko-drainase. Eko-drainase yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan sumur resapan, karena pengunaan sumur resapan merupakan konsep yang paling cocok untuk Kecamatan Banjarbaru Utara dan berdasarkan penelitian terdahulu sumur resapan efektif dalam mereduksi nilai runoff. Tujuan dari perencanaan ini, yaitu mengidentifikasi kondisi sistem drainase di Kecamatan Banjarbaru Utara, mengevaluasi kemampuan saluran drainase yang ada dalam menampung debit limpasan, serta merekomendasikan sistem drainase dengan pendekatan eko-drainase melalui pemodelan hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi dan hidrolika menggunakan data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun (2012-2021) terakhir dan dibantu menggunakan software Storm Water Management Model (SWMM). Berdasarkan survei lapangan, kondisi drainase di Kecamatan Banjarbaru Utara, ada yang mengalami sedimentasi, tersumbat, terhalang oleh bangunan; sampah; dedaunan dan tumbuhan, serta ada juga saluran drainase yang berfungsi dengan baik. Sebagian saluran pada beberapa Daerah Pengaliran Saluran (DPSal) di Kecamatan Banjarbaru Utara tidak mampu menampung debit limpasan hujan. Hasil analisis menggunakan SWMM, eko-drainase menggunakan sumur resapan mampu mengurangi debit runoff dengan nilai rata-rata 1,25% dan nilai rata-rata infiltrasi, yaitu 2,11 mm, sehingga perlu dilakukan penambahan sumur resapan sebanyak 101 sumur resapan. Diperlukan 7, 47, 25, dan 22 sumur resapan untuk masing-masing DPSal 14, 23, 28, dan 30.
Post-mined reclamation condition assessment by Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) Triwibowo, Didik; Elma, Muthia; Suhartono, Eko; Riduan, Rony
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 4 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.114.6165

Abstract

Post-mined reclamation is an essential phase in coal mining operations, ensuring that the ex-mining area can function again according to its intended purpose in the future. This study aimed to elucidate the differences in planting years of post-mined reclamation at a coal mine in the Paringin area, South Kalimantan, Indonesia, and compared them to undisturbed areas for the years 2003 and 2023. NDVI was used for land cover analysis based on the Ministry of Energy and Mineral Resource Regulation, and the ultimate criterion for 100% success in post-mined reclamation is vegetation canopy coverage. The NDVI results showed an improvement in NDVI values for the post-mined reclamation area from 2003 to 2023, indicating an improvement in land cover due to the revegetation process. In 2023, the NDVI results of the post-mined reclamation for eight and twenty years of tree planting showed NDVI values of 0.6-0.7 (moderate vegetation). However, the results of field observations of the twenty-year post-mined reclamation tree condition indicate the non-survival of fast-growing tree species, such as Albizia chinensis. The composition of fast-growing and local tree species, with a minimum proportion of 60:40, and systematic tree distribution across the post-mined reclamation area are required to maintain canopy coverage of the post-mined reclamation area in the long term. Fast-growing tree species, as pioneers, have short to medium life periods. Therefore, the ultimate criterion for 100% success in post-mined reclamation for canopy coverage should be based on local tree species, serving as the basis for releasing the reclamation bond.