Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH GUNUNG LAUT ANAK KRAKATAU TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT DI SELAT SUNDA Della Ayu Lestari; Luthfi Anzani; Acep Saepul Zamil; Aji Prasetyo; Ester Frescila Simbolon; Muhamad Renaldi Apriansyah
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTIndonesia's total area 70% is Sea, in which live a variety of marine biota. One of these biota is seaweed. Seaweed is one of the biodiversity that is very abundant in Indonesia, which is about 8.6% of the total biota in the sea. The area that has become the habitat of seaweed in Indonesia reaches 1.2 million hectares or the largest in the world. The Potential of seaweed should continue to be excavated, therefore many researchers who are interested in nutrients contained in this seaweed. Sunda Strait is the strait that connects the island of Java and Sumatera in Indonesia, and connects the sea of Java to the Indian Ocean. At the narrowest point, the width of Sunda Strait is only about 30 km. If seen from the other side of Indonesia it self is in the Ring of Fire between the Asian plate and Indo-Asia also the Pacific makes the country is rich in volcanoes on land and sea. Sea mount in Indonesia which has a large eruption and explosively one of them is Mount Anak Krakatau. Of course it affects the surrounding environment that contains many nutrients therein. This Review discusses substances that are contained on Mount of fire for example Carbon monoxide substances, carbon dioxide, sulfur dioxide, hydrogen sulfide, and nitrogen, substances contained in seaweed such as cellulose Caco3 (calcium carbonate), Fulcellaran and Porpiran alginic acid, silicon, and substances contained in the Sunda Strait such as SiO2 (silica), calcium (Ca), magnesium (Mg), potassium (K) and phosphorus (P). The results of this study are expected for the community to know the substances that make the seaweed fertile in order to be utilized properly.Keywords: mount of fire, nutrient, seaweed, Sunda Strait water. ABSTRAKLuas wilayah indonesia 70%  adalah laut, didalamnya hidup beraneka ragam jenis biota laut. Salah satu biota ini adalah rumput laut (Seaweed). Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat melimpah diperairan Indonesia yaitu sekitar 8,6% dari total biota di laut. Luas wilayah yang menjadi habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbesar di dunia. Potensi rumput laut perlu terus digali, oleh karenanya banyak peneliti yang tertarik akan zat hara yang terkandung pada rumput laut ini. Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km. Jika dilihat dari sisi lain Indonesia sendiri berada dalam ring of fire antara lempeng Asia dan Indo-Asia juga Pasifik ini  menciptakan negeri Indonesia kaya akan gunung berapi di darat maupun laut. Gunung laut yang ada di Indonesia yang memiliki letusan yang besar dan eksplosif salah satunya adalah Gunung Anak Krakatau. tentu itu berpengaruh pada lingkungan sekitarnya yang banyak mengandung zat hara didalamnya. Review ini membahas zat yang terkandug pada gunung berapi misalnya zat karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, dan nitrogen, zat yang terkandung pada rumput laut misalnya seperti Selulosa CaCO3 (kalsium karbonat), fulcellaran dan porpiran asam alginat, Silikon, dan zat yang terkandung diperairan selat sunda misalnya seperti SiO2 (silika), kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K) dan fosfor (P). Hasil dari kajian ini diharapkan untuk masyarakat agar mengetahui zat-zat yang membuat rumput laut subur agar bisa dimanfaatkan dengan baik.Kata kunci: gunung berapi, perairan Selat Sunda, rumput laut, zat hara.
IDENTIFIKASI SPESIES MANGROVE MENGGUNAKAN ALGORITME RANDOM FOREST Ishak Ariawan; Ayang Armelita Rosalia; Luthfi Anzani; Wildan Aprizal Arifin; La Ode Alam Minsaris; Lukman Lukman
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifikasi komposisi spesies mangrove adalah topik yang penting dalam manajemen dan konservasi ekosistem pesisir. Biodiversitas spesies mangrove berpengaruh terhadap keberlangsungan dan keseimbangan entitas-entitas yang terkait di dalam ekosistemnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi Machine Learning untuk mengidentifikasi spesies mangrove. Secara spesifik, algortime Random Forest digunakan untuk mengklasifikasikan enam spesies mangrove, yaitu: Avicennia eucalyptifolia, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Unrecorded Sp., dan Xylocarpus granatum. Beberapa pendekatan dilakukan untuk memperkuat kinerja algoritme Random Forest, yaitu preprocessing (SMOTE) dan normalisasi min-max untuk menyeimbangkan distribusi data. Hasil tahap ini menunjukkan bahwa proyeksi dari rentang normalisasi (interval 0-1) tidak berpengaruh dalam mereduksi pola data secara dimensional. Setelah preprocessing dan normalisasi data, lima atribut (spesies, wood density, diameter at beast height, total of above ground biomass, dan below-ground root) diklasifikasi dan dianalisis dengan spesies sebagai atribut target. Pembangunan parameter model didasarkan pada jumlah total dari hasil SMOTE dengan menetapkan 100 dan 500 sebagai jumlah pohon tunggal dan 1000  sebagai jumlah node dan peubah prediktor default. Hasil akhir menunjukkan bahwa algortime Random Forest memperoleh nilai evaluasi yang optimal dengan rata-rata 99.97% menggunakan jumlah pohon tunggal dan cut-off yang telah ditetapkan. Akurasi maksimal yaitu 100% diperoleh dari jumlah pohon tunggal dan cut-off dengan ukuran sebagai berikut: (1) 500 dan 80:20; (2) 500 dan 90:10; dan (3) 100 dan 80:20. Hasil ini menunjukkan bahwa algortime Random Forest sangat efektif untuk diterapkan sebagai metode pengklasifikasi Machine Learning dalam menentukan spesies mangrove.
Website E-Commerce sebagai Media Promosi Penjualan Pengolahan Hasil Laut Kelompok Istri-Istri Nelayan di Karangantu Novi Sofia Fitriasari; Ayang Armelita Rosalia; Luthfi Anzani; Della Ayu Lestari; Kukuh Widiyanto; Wildan Aprizal Arifin; Denta Tirtana; Fawaz Fawaz; Cakra Rahardjo
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202054.669

Abstract

E-COMMERCE WEBSITE AS A MEDIA FOR PROMOTING SALES OF FISHERMEN’S WIFE GROUP SEAFOOD PROCESSING IN KARANGANTU. Currently fish caught from husbands who work as fishermen can only be marketed fresh, and if they are not sold, they will be discarded or used as animal feed. Fish product development processing is being carried out by agencies for groups of fishermen’s wives. We carried out community service by marketing team that can help increase fishermen household income. Marketing strategy is by creating a website. The objectives of community service through this activity are as follows: (a) Introducing fishermen’s wives to information media for sales, (b) Creating Banten Bahari E-Commerce Website (BAHARI) which later can be used as marketing media by fisherman wives. Method to achieve the first goal is by community education, and for online we use the Waterfall method. The socialization of online media introduction for marketing marine products in Karangantu was well responded by fishermen’s wives. Making the BAHARI website is one of promotional media that fishermen’s wives can use in the future.
Sosialisasi Pemenuhan Gizi Keluarga Nelayan PPP Lempasing, Kota Bandar Lampung dalam Mencegahan Stunting Ayang Armelita Rosalia; Luthfi Anzani; Kiffah Kayyisah Ahmad; Abdul Malik; Alya Dina Wilujeng; M. Saleh; Denta Tirtana; Mestiria Harbani Sitepu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7612

Abstract

ABSTRAK Sumber daya manusia yang unggul dapat diperoleh dari pemenuhan gizi seimbang di lingkup keluarga. Memastikan terpenuhinya gizi di seluruh lapisan masyarakat adalah tugas seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada lingkungan dengan tingkat kesejahteraan yang rendah seperti nelayan. Masyarakat sekitar PPP Lempasing, Kelurahan Keteguhan, Kota Bandar Lampung yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan belum mengetahui hal-hal terkait pentingnya memperhatikan keseimbangan gizi pada keluarga. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam pencegahan stunting di lingkup keluarga dengan pemenuhan gizi. Metode yang dilakukan adalah sosialisasi oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Pendidikan Indonesia yang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Lampung dan Rumah Zakat Provinsi Lampung. Dari hasil kuesioner kegiatan sosialisasi ini dapat dilihat bahwa masyarakat mengalami peningkatan 25,63% mengenai pemahaman pentingnya memenuhi gizi seimbang keluarga. Kata Kunci: Gizi, Sosialisasi, Stunting, Lampung  ABSTRACT Superior human resources can be obtained from the fulfillment of balanced nutrition in the family scope. Ensuring the fulfillment of nutrition at all levels of society is the task of all Indonesian people, especially in environments with low welfare levels such as fishermen. The community around PPP Lempasing, Keteguhan Village, Bandar Lampung City, most of whom work as fishermen, do not know things related to the importance of paying attention to nutritional balance in the family. This community service aims to provide an understanding in preventing stunting in the family scope by fulfilling nutrition. The method used is socialization by the Community Service (PkM) team at the Indonesian Education University in collaboration with the Lampung State Polytechnic and the Lampung Province Zakat House. From the results of this questionnaire, it can be seen that the community experienced an increase of 25.63% regarding the understanding of the importance of fulfilling family balanced nutrition. Keywords: Nutrition, Socialization, Stunting, Sampung
Identifikasi Potensi Lahan Budidaya Udang Di Pesisir Teluk Banten Menggunakan Algoritma CNN M. Andre Setiawan; Ishak Ariawan; Luthfi Anzani
ILKOMNIKA: Journal of Computer Science and Applied Informatics Vol 4 No 3 (2022): Volume 4, Nomor 3, Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/ilkomnika.v4i3.514

Abstract

Udang menjadi salah satu komoditas perikanan yang melimpah di Provinsi Banten. Budidaya udang biasa dilakukan petani di area tambak. Kesesuaian lahan menjadi pertimbangan dalam pemilihan tambak udang. Sulitnya dalam identifikasi kesesuaian lahan budidaya udang bagi masyarakat mengakibatkan produksi budidaya udang menurun. Maka dari itu dibutuhkan proses identifikasi lahan berpotensi menjadi tambak udang yang dilakukan menggunakan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lahan yang berpotensi dijadikan lahan budidaya udang di pesisir Teluk Banten. Data terdiri dari peta jenis tanah bersumber dari FAO-UNESCO dan peta administrasi kota Serang bersumber dari Indonesia-Geospasial. Peta diolah sehingga menghasilkan total 160 gambar dengan pembagian 80 untuk data gambar lahan berpotensi dan 80 gambar lahan tidak berpotensi. Model klasifikasi yang digunakan adalah Convolutional Neural Network (CNN) yang terdiri dari convolution layer, pooling layer, flatten layer, dan dense layer. Library tensorflow diterapkan pada model sebagai pendukung eksekusi algoritma dan framework yang membantu dalam perhitungan numerik. Hasil dari model tersebut berdasarkan variasi batch size dan epoch diperoleh accuracy terbesar yaitu 99% dan loss 21% dengan ukuran batch size 8 dan jumlah epoch 30. Performa model menghasilkan nilai accuracy 97,20%, precision 94,63%, dan sensitivity 95,81%. Model dapat dikatakan baik karena tidak terlihat adanya tanda overfitting ataupun underfitting yang dilihat dari grafik loss dan accuracy. Dapat disimpulkan bahwa model klasifikasi lahan budidaya udang di pesisir Teluk Banten dapat digunakan dengan baik dalam identifikasi lahan berpotensi atau tidak berpotensi menjadi lahan budidaya udang.
Coral Reef Status after the 2018 Sunda Strait Tsunami Using the CPCe Program: A Case Study of Tanjung Lesung Banten Luthfi Anzani; La Ode Alam Minsaris; Alya Dina Wilujeung; Cakra Rahardjo; La Ode Fajar Hasidu; Fajar Nugroho
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 28, No 1 (2023): February
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.28.1.116-124

Abstract

Tsunami that swept the Tanjung Lesung coast in 2018 caused Anak Krakatau to collapse in Sunda Strait which hit the coastal areas of Banten and Lampung. Tanjung Lesung is one of the worst areas affected. Tsunami in Tanjung Lesung has taken lives, damaged infrastructure, and caused terrible natural damage. One of the damages affecting residents' lives in the Tanjung Lesung coastal community is exposure to the marine ecosystem. The main ecosystem that has the highest productivity level is the coral reef. Coral biota is the main benthic biota of reefs that are directly affected by earthquakes and tsunamis. Forms of damage to coral reef ecosystems include several coral colonies that were found broken, overturned and some died because they were covered by sediment. However, until now there has been no data on the status of coral reefs after the 2018 Sunda Strait tsunami. Therefore, researchers feel the urgency of this research is high enough to determine the condition of coral reefs after the Sunda Strait tsunami in Tanjung Lesung. There are 3 research stations for data collection before the tsunami, and we conduct research in those 3 stations again after the tsunami. Then we added 3 research stations again, so there are 6 research stations. Observation of coral reefs uses the Line Intercept Transect (LIT) method. The line transect is made by stretching a roll meter with a scale parallel to the coastline along 25 meters with three replications with an interval of about 0-5 meters between replications so the total observed transect was 75 meters. The deterioration of coral reef conditions at three research stations (1-3) proved that the tsunami waves affected the damage to coral reefs. This has an impact on the diversity of coral reef species inhabitants that have decreased. Disturbance form coral-damaged structure and composition changes of the base substrate as habitat can have an impact on reef fish and coral reef inhabitants. So that this research is expected to be a reference for policymakers in determining rehabilitation steps for areas affected by the 2018 Sunda Strait tsunami
ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KOMODITAS RAJUNGAN DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON Mita Febianah; Novi Sofia Fitriasari; Luthfi Anzani
JURNAL LEMURU Vol 5 No 1 (2023): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v5i1.2392

Abstract

Rajungan merupakan salah satu spesies sumber daya pesisir di Indonesia yang dari tahun ke tahun nilai ekonominya terus mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan tingginya permintaan ekspor rajungan di setiap tahunnya. Permintaan ekspor rajungan yang tinggi tentunya membuat para nelayan terus melakukan kegiatan penangkapan, akan tetapi kondisi ini belum dapat membuat nelayan sebagai pelaku pemasaran yang memiliki margin keuntungan paling besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis supply chain management terkait aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi komoditas rajungan di Desa Gebangmekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rajungan di Desa Gebangmekar memiliki kualitas yang telah memenuhi standar ekspor, namun masih didistribusikan juga untuk konsumen lokal maka dari itu memiliki struktur jaringan alur rantai yang berbeda-beda dan secara keseluruhan supply chain rajungan di Desa Gebangmekar sudah cukup baik akan tetapi masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki.
Penanaman Mangrove di Pulau Tunda Provinsi Banten Untuk Pengembangan Potensi Berkelanjutan Luthfi Anzani; Della Ayu Lestari; Kiffah Kayyisah Ahmad; Kiran Aulia Putri; Cakra Rahardjo; Muhamad Renaldi Apriansyah
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i2.1025

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem penting dalam sebuah pesisir dan wilayah kepulauan. Ekosistem mangrove ini memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar. Di pulau yang memiliki tingkat pasang-surut yang tinggi tentunya memiliki dan menjaga ekosistem mangrove dengan benar menjadikan ekosistem mangrove sebagai pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Pulau Tunda merupakan salah satu pulau di Kabupaten Serang yang memiliki banyak ekosistem mangrove. Tetapi masih terdapat beberapa tempat yang memiliki nilai kerapatan hutan mangrove yang kecil. Pada pengabdian kepada masyarakat ini memiliki kegiatan yaitu menanam mangrove bersama warga sekitar pulau Tunda. Kegiatan tersebut bertempat di titik yang memiliki nilai kerapatan mangrove yang kecil dan berbatasan langsung dengan lingkungan masyarakat sekitar. Diharapkan penanaman mangrove ini membantu untuk mengatasi degradasi kawasan hutan mangrove yang kemudian berdampak langsung kepada masyarakat sekitar.
Pengaruh Perbedaan Modul Transplantasi Karang Terhadap Pertumbuhan Karang di Pulau Pramuka Abdul Malik; La Ode Alam Minsaris; Luthfi Anzani
Juvenil Vol 4, No 2: Mei 2023
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i2.19675

Abstract

ABSTRAKSebaran terumbu karang di Indonesia sekitar 85% terancam rusak dan 50% lainnya mengalami ancaman kerusakan yang tinggi. Pada wilayah perairan Pulau Pramuka menunjukkan persentase tutupan karang hidup sebesar 20,65%-47,17% yang dikategorikan sedang hingga rusak. Apabila tidak segera ditangani, ini bisa berdampak buruk bagi ekosistem laut. Perlu adanya upaya restorasi agar dapat membantu pemulihan terumbu karang yang mengalami kerusakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan karang pada ketiga modul transplantasi karang yang berbeda yaitu antara modul rocklife, PVC, dan spider agar lebih mengefektifkan dalam menentukan modul terbaik yang ingin digunakan pada kondisi perairan yang sama seperti Pulau Pramuka. Parameter perairan yang diukur meliputi suhu, kecerahan, pH, salinitas, oksigen terlarut, dan kecepatan arus. Penelitian dilakukan selama 4 bulan dengan menggunakan 60 sampel fragmen karang dari spesies Acropora sp. yang ditanam pada masing-masing modul transplantasi karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan observasi selama 3 bulan dan analisis korelasi pearson serta metode statistik dengan regresi linear digunakan untuk memodelkan hubungan antara parameter oseanografi tertentu dengan pertumbuhan karang pada masing-masing modul. Hasil penelitian menunjukkan selama kurun waktu 3 bulan, parameter perairan yang diukur tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan karang. Namun, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara pH dan DO dengan pertumbuhan karang. Secara keseluruhan perbandingan dari ketiga modul transplantasi yang dilakukan di perairan Pulau Pramuka mendapatkan hasil, modul rocklife menjadi metode yang terbaik.Kata Kunci: Laju pertumbuhan, Modul transplantasi, Pulau Pramuka, Terumbu karang, Transplantasi KarangABSTRACTThe distribution of coral reefs in Indonesia is around 85% threatened with damage, with the other 50% experiencing a high threat of damage. In the waters of Pramuka Island, the percentage of live coral cover is 20.65%–47.17%, which is included in the moderate to damaged category. If not addressed immediately, this can have a negative impact on the marine ecosystem. Restoration efforts are needed to help recover damaged coral reefs. Therefore, this study aims to compare coral growth in three different coral transplant modules, namely between rocklife, PVC, and spider modules, to further streamline determining the best module to use in the same water conditions as Pramuka Island. The water parameters measured included temperature, brightness, pH, salinity, dissolved oxygen, and current speed. The research was conducted for 4 months using 60 samples of coral fragments from Acropora sp. species planted in each coral transplant module. The method used in this study was experimental, with observations for 3 months, and Pearson correlation analysis and statistical methods with linear regression were used to model the relationship between certain oceanographic parameters and coral growth in each module. The results showed that over a 3-month period, the measured water parameters did not show significant differences in influencing coral growth. However, the results showed a correlation between pH and DO  and  coral  growth.  Overall,  the  comparison  of  the  three transplantation modules conducted in the waters of Pramuka Island resulted in the rocklife module being the best method.Keywords: Coral reefs, Coral transplantation, Growth rate, Pramuka island, Transplant modules
Keanekaragam Makrozoobenthos Sebagai Parameter Tingkat Kesehatan Air di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Adlim, Faza Fawwaz Fauzil; Ashari, Mahatir Muhamad; Rachma, Nabila; Jelita, Dinda; Sihombing, Amalia Rahma Dini; Az-zahra, Fatimah; Satriya, Raisa Nadia Bunga; Anzani, Luthfi; Hamidah, Hawarizmy Nurul
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v6i1.9774

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada korelasi antara kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos dengan kualitas air di Pulau Pramuka. Metode Line Intercept Transect digunakan untuk mengidentifikasi pola distribusi makrozoobentos yang berhubungan dengan kondisi air. Indeks keanekaragaman di tiga stasiun berkisar antara 0,9 hingga 1,6, menunjukkan tingkat yang rendah hingga sedang, dengan terdapat 8 spesies yang berasal dari 4 kelas, yaitu Bivalvia, Echinoidea, Gastropoda, dan Holothuroidea. Nilai indeks keseragaman menunjukkan distribusi yang cukup merata dengan angka 0,8867, 0,9528, dan 0,9150 di masing-masing stasiun, sementara indeks dominansi yang rendah, berkisar antara 0,12 hingga 0,32, menandakan tidak ada spesies yang mendominasi. Parameter-parameter seperti suhu, pH, salinitas, dan DO menunjukkan kondisi air yang baik, memberikan dukungan bagi kehidupan makrozoobentos. Analisis menegaskan korelasi yang kuat antara kelimpahan makrozoobentos dan kesehatan air, menyoroti pentingnya pengawasan terhadap makrozoobentos sebagai penanda bagi kelestarian ekosistem perairan.