Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Morfosintaksis Verba Predikatif Berunsur meN- D-kan dalam Kontruksi Kalimat Tunggal Siti Nurkhanifah; Cahyo Yusuf; Winasti Rahma Diani
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): REPETISI VOLUME 7 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/repetisi.v7i1.4467

Abstract

Fenomena bahasa dalam penelitian ini yaitu morfosintaksis verba predikatif berunsur meN-D-kan yang terdapat dalam konstruksi kalimat tunggal. Verba predikatif meN-D-kan yang menduduki konstruksi kalimat tunggal itu memiliki bentuk yang sama. Akan tetapi, di dalamnya terdapat fenomena karakteristik yang berbeda yaitu antara verba ektransitif dan dwitransitif. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori Alwi, dkk. (2010), Alwi, dkk. (2017), dan Putrayasa (2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis verba predikatif berunsur meN-D-kan kalimat tunggal. Data penelitian bersumber dari tuturan, tulisan, dan peneliti. Penyajian data menggunakan metode simak-baca-semah (penyajian) dengan teknik catat dan pengodean data. Data dianalisis menggunakan metode agih dan teknik Beda Unsur Langsung (BUL). Hasil penelitian ini yaitu (a) bentuk afiks meN- -kan yang melekat pada morfem dasar dalam kalimat tunggal akan mengubah perilaku verba itu sendiri, sehingga verba itu menjadi verba predikatif yang menyatakan suatu perbuatan. (b) perubahan makna afiks meN-D-kan ditemukan empat macam, yaitu melakukan kegiatan sesuatu, menjadikan sesuatu, melakukan kegiatan untuk orang lain, dan memberikan sesuatu, (c) verba predikatif meN-D-kan dalam konstruksi kalimat tunggal terdapat dua jenis yaitu verba ekatransitif yang diikuti satu nomina ( non persona) dan dwitransitif yang diikuti dua nomina ( persona dan non persona). Kata kunci: kalimat tunggal, perubahan bentuk, perubahan makna, verba dwitransitif, verba ekatransitif, verba predikatif meN-D-kan.
Peningkatan Keterampilan Wirausaha Pondok Pesantren Melalui Budidaya Lele Ahmad Muhlisin; Cahyo Yusuf; Muhammad Triaji
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 4 No. 4: November 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v4i4.886

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan wirausaha pondok pesantren melalui kegiatan budidaya ikan lele. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bermitra dengan Pondok Pesantren Selamat Kota Magelang dengan peserta pelatihan sejumlah 30 orang. Melalui kegiatan ini diharapkan santri memiliki keterampilan dalam mengembangkan budidaya ikan lele diantaranya adalah (1) Keterampilan jiwa wirausaha, (2) Keterampilan budidaya lele, (3) keterampilan manajemen produksi, (4) Keterampilan promosi dan pemasaran. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang menggunakan metode diskusi dan demontrasi. Hasil pelaksanaan merujuk pada hasil perbandingan rata-rata pretest dan postest yang dilakukan menunjukan adanya peningkatan jiwa wiraudaha yang dimiliki santri, aspek keterampilan jiwa wirausaha mengalami peningkatan sebesar 9,9 %, pada aspek keterampilan budidaya ikan lele mengalami peningkatan sebesar 4,8%, pada aspek keterampilan manajemen produksi mengalami peningkatan 4,4%, pada keterampilan promosi dan pemasaran mengalami peningkatan sebesar 2,9%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan adanya peningkatan keterampilan budidaya ikan lele pada antri di longkungan pondok pesantren selamat. Kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan nilai tambah bagi lingkungan pondok pesantren dikarenakan keterampilan berwirausaha di lingkungan pondok pesantren dapat mendukung kemajuan pondok.  Improving Islamic Boarding School Entrepreneurial Skills Through Catfish Cultivation  The purpose of this community service is to improve the entrepreneurial skills of Islamic boarding schools through catfish farming activities. Community service activities in partnership with the Selamat Pondok Pesantren Magelang City with 30 training participants. Through this activity, students are expected to have skills in developing catfish farming including (1) entrepreneurial spirit skills, (2) catfish cultivation skills, (3) production management skills, (4) promotion and marketing skills. The method of implementing the activities consists of the stages of preparation, implementation and evaluation using discussion and demonstration methods. The results of the implementation refer to the results of the comparison of the average pretest and posttest carried out showing an increase in the entrepreneurial spirit of the students, the entrepreneurial spirit skill aspect has increased by 9.9%, the catfish cultivation skill aspect has increased by 4.8%, in aspects of production management skills have increased by 4.4%, in promotion and marketing skills have increased by 2.9%. Based on these results, it shows that there is an increase in catfish farming skills in queues in the safe environment of the Islamic boarding school. The activities carried out can provide added value to the Islamic boarding school environment because entrepreneurship skills in the Islamic boarding school environment can support the progress of the boarding school.
MORFOFONOLOGI KATA POLIMORFEMIK BERKONSTRUKSI MORFEM TERIKAT {məN-} DAN MORFEM DASAR BERFONEM AWAL /k, p, s, t/ DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SECARA INDUKSI Yani, Sofi Andri; Yusuf, Cahyo; Herpindo, Herpindo
Salingka Vol 20, No 1 (2023): SALINGKA, Edisi Juli 2023
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v20i1.808

Abstract

This study aims to: (1)  described the morphophonological process of polymorphemic words consisting of bound morphemes {məN-} and basic morphemes starting with phonemes /k,p,s,t/ if it is studied by induction, (2) prove the position of nasal-consonant sound segments /ŋ, m, ɲ, n/ abstracted by the nasal N when proven by the Praat program tool. Provision of data using the listening method followed by fishing, recording, and note-taking techniques.  Data recording in this study using the speech analizier praat. Furthermore, the data were analyzed using the induction method (decline) and continued with the jabar-comparison technique. The results of this study presented that (a) the position of the consonant-nasal sound segment /ŋ, m, ɲ, n/ abstracted from nasal N was in the energy unit of the second syllable and was rigid at the onset of the second syllable as in the word polymorphemic [mə.ŋa.lah],  polymorphemic words, for example  [mə.րan.tap] was derived in bound morpheme {məN-} and base morpheme with initial phoneme /s/ including  {(s)antap}. The construction of polymorphemic word sounds is compared with its derivative morphemes, phonological/morphophonological symptoms are found, among others: (1) shift of nasal consonants /ɲ/ which were initially at the onset of the syllables of the two polymorphemic words [mə.րan.tap] shifted to the coda of the first syllable in the bound morphemes of the form {məր-}, (2) consonant increased /s/ was the result of polymorphemic words [mə.րan.tap], and (3) changes in nasal consonants [ ɲ] coda first syllable allomorphs  {məր-} were abstracted into N nasals so that the derived bound morpheme became {məN-}.