Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KREATIF TERINTEGRASI BAGI SISWA KELAS IX SMP SEMESTER ENAM Komang Kawi, I Gusti Ayu; Santyasa, I Wayan; Raka Rasana, I Dewa Putu
Jurnal Teknologi Pembelajaran Vol 3 (2013)
Publisher : Jurnal Teknologi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran bahasa Inggris kreatif terintegrasi bagi siswa kelas IX SMP semester enam, dan tujuan operasionalnya adalah: (1) mendesain bahan ajar, (2) mendeskripsikan hasil-hasil uji ahli pembelajaran terhadap isi, media, dan desain bahan ajar, (3) mendeskripsikan hasil uji teman sejawat dan  siswa,  dan (4) mendeskripsikan hasil uji efektivitas penerapan. Subjek uji terdiri dari 2 ahli  pembelajaran, 3 teman sejawat, 9 siswa, dan 30 siswa untuk uji efektivitas penerapan dengan desain pretest dan post test. Data dikumpulkan melalui angket dan tes, kemudian dianalisis menggunakan teknik descriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan hasil:  (1) uji terhadap draft I oleh ahli isi 94,81%, media 100% dan desain 91,13%, berkualifikasi hampir sempurna, dilakukan perbaikan ringan, (2) uji terhadap draft II oleh teman sejawat 97,31%  dan siswa 90,16%, berkualifikasi hampir sempurna, dilakukan perbaikan ringan, dan (3) uji t terhadap pretest dan post-test  menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, hipotesis alternative diterima, yaitu terdapat prbedaan signifikan hasil belajar antara sebelum dan sesudah penerapan bahan ajar yang dikembangkan. Dengan demikian, bahan ajar hasil pengembangan dapat dinyatakan layak untuk diproduksi dan diterapkan.   Kata kunci: bahan ajar, pembelajaran kreatif-terintegrasi, bahasa Inggris     Abstract This research aimed at developing an integrated and creative English learning materials for grade IX students of SMP. The operational purpose are: (1) determining the design of learning material, (2) describing the result of validation by the expert of content, media and  instructional design, (3) describing the result of validation by colleague and students, and (3)  describing the result of the implementation try out. The subjects of evaluation were, 2 instructional experts, 3 colleagues, 9 students, and 30 students for the implementation try out. The data was collected using quetionair and test. The result of evaluation was analyzed through quantitative and qualitative descriptive technique.  The results showd: (1) validation over draft I by the exspert of content 94,81%, media 100% and design 91,13%, the qualification is almost perfect, light revision was done (2) validation over draft II by colleagues 97,31% and by students 90,16%, the qualification is almost perfect, light revision was done, and  (3) the t test over the result of pretest and post test showed, t operation  is bigger than t table.The alternative hypothesis was accepted, there was significant differences of achievement between before and after the implementation of the learning materials being developed. Based on the result of evaluation, it was concluded that the learning materials that was developed has completed the standard of qualification to be produced and implemented.   Keywords : learning materials, creative-integrated instruction, English
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODEL-MODEL STUDENT-CENTERED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN DAN KARAKTER SISWA SMA Santyasa, I Wayan
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.176 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v3i1.2913

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan analisis kebutuhan pengembangan model-model Student-Centered Learning (SCL). Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 9 (sembilan) kabupaten/kota di Provinsi Bali. Subjek penelitian adalah 27 kepala sekolah, 54 guru, 54 RPP, 54 LKS, dan 362 siswa SMA. Objek yang dikaji adalah tanggapan kepala sekolah dan guru terhadap pengembangan model-model SCL, kecenderungan guru menerapkan model-model SCL dalam pembelajaran di sekolah, penalaran siswa, dan karakter siswa. Data dikumpulkan dengan wawancara, angket, observasi, dan tes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan, bahwa (1) kepala sekolah belum melakukan pembinaan pengembangan model-model SCL, sehingga mereka mendukung upaya pengembangan, (2) guru-guru belum mengembangkan dan menggunakan model-model SCL, sehingga mereka mendukung dan menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam pengembangan, (3) model-model pembelajaran yang digunakan oleh para guru selama ini belum ada indikasi mengarah pada model-model SCL, (4) penalaran siswa berkategori kurang, dan (5) masih terdapat 40,21% siswa memiliki karakter yang perlu ditingkatkan kualifikasinya ke arah yang lebih baik. Implikasinya, pengembangan model-model SCL adalah program strategis untuk dilakukan
VALIDASI DAN IMPLEMENTASI MODEL-MODEL STUDENT CENTERED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN DAN KARAKTER SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Santyasa, I Wayan
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.085 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v4i1.4890

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tanggapan ahli isi, media, desain, dan penilaian guru terhadap model-model student centered learning (SCL) dan pedoman guru, dan dampak implementasinya untuk meningkatkan penalaran dan karakter siswa SMA. Model-model SCL yang dikembangkan, adalah (1) conceptual chagne model (CCM), (2) problem-based learning (PBL), (3) project-based learning (PjBL), (4), nature of science (NOS), (5) group investigation (GI), dan (6) self regulated learning (SRL). Metode yang digunakan adalah research and development (R&D). Subyek penelitian adalah 2 orang ahli, 40 orang guru, dan 314 orang siswa SMA. Instrumen penelitian terdiri dari angket untuk uji ahli dan guru, tesdan angket untuk uji kelas (siswa). Data dianalisis secara deskriptif dan statistik uji kesamaan nilai rata-rata antara sebelum dan setelah implementasi model-model SCL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ahli isi, ahli media, dan ahli desain secara berturut-turut memberikan tanggapannya dengan kategori sesuai, sesuai, dan sangat baik. 2) Guru memberikan penilaiannya dengan kategori sangat baik dan baik. (3) Skor-skor pascates penalaran siswa secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan skor-skor prates.(4) Setelah implementasi, kualitas penalaran siswa bergerak dari kategori cukup,baik, dan sangat baik, sedangkan karakter siswa berkategori cukup dan baik. Jadi, model-model SCL telah memenuhi kriteria pengembangan dan dapat meningkatkan penalaran dan karakter siswa SMA.
Keefektifan Model Problem Based Learning dan Motivasi Berprestasi Siswa dalam Pencapaian Prestasi Belajar Fisika Suryawan, I Made Yuda; Santyasa, I Wayan; Gunadi, I Gede Aris
MIMBAR PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/mimbardik.v4i1.16969

Abstract

ABSTRAKSI: Penelitian ini mendeskripsikan pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika. Penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa Kelas X MIPA SMAN (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Menengah Atas Negeri) 1 Kubutambahan di Bali, Indonesia, yang terdiri dari empat kelas atau 130 orang. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis kovarian dua jalur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prestasi belajar siswa diakibatkan oleh perbedaan model pembelajaran. Prestasi belajar yang lebih tinggi diraih oleh siswa yang menerima perlakuan model PBL (Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah). Perbedaan prestasi belajar siswa juga diakibatkan oleh perbedaan motivasi berprestasi. Prestasi belajar yang lebih tinggi diraih oleh siswa yang memiliki MBT (Motivasi Berprestasi Tinggi). Akhirnya, ada pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan motivasi berprestrasi terhadap prestasi belajar siswa. KATA KUNCI: Model Pembelajaran; Prestasi Belajar; Motivasi; Matapelajaran Fisika. ABSTRACT: “Effectiveness of the Problem Based Learning Model and Student Achievement Motivation in Gaining the Physics Learning Achievements”. The research describes the interactive influence between model of learning and achievement motivation toward Physics learning achievement. The research used a quasi experimental study with pre-test and post-test non-equivalent control group design. The population of this study were the students of Class X Mathematics and Sciences at the Public Senior High School 1 Kubutambahan in Bali, Indonesia, consisted of four classes or 130 people. Data were analyzed using descriptive analysis and two-ways analysis of covariance. The results of this study reveal that the student achievement is due to the differences in learning models. Higher learning achievement was achieved by students who received treatment of PBL (Problem Based Learning) model. The differences in student achievement are due to also the differences in achievement motivation. Higher achievement of learning achieved by students who have high achievement motivation. Lastly, there are the interactive influences between learning model and achievement motivation towards the student achievement.KEY WORD: Learning Model; Learning Achievement; Motivation; Physics Subject.    About the Authors: I Made Yuda Suryawan, S.Pd. adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNDIKSHA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha) di Singaraja 81116, Bali, Indonesia. Prof. Dr. I Wayan Santyasa dan Dr. I Gede Aris Gunadi adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNDIKSHA di Singaraja 81116, Bali, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, alamat emel penulis adalah: suryawanyuda96@gmail.com, santyasa@yahoo.com, dan igagunadi@gmail.comSuggested Citation: Suryawan, I Made Yuda, I Wayan Santyasa I Gede Aris Gunadi. (2019). “Keefektifan Model Problem Based Learning dan Motivasi Berprestasi Siswa dalam Pencapaian Prestasi Belajar Fisika” in MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, Volume 4(1), Maret, pp.35-54. Bandung, Indonesia: UPI [Indonesia University of Education] Press, ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online). Article Timeline: Accepted (November 10, 2018); Revised (January 15, 2019); and Published (March 30, 2019).
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Dewi, Luh Putu Purnama; Santyasa, I Wayan; Kirna, I Made
Thinking Skills and Creativity Journal Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.688 KB) | DOI: 10.23887/tscj.v1i1.20331

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perbedaan kemampuan berpikir kritis (KBK) dan sikap ilmiah (SI) antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model pembelajaran langsung (PL) setelah perlakuan dikontrol dengan kemampuan berpikir kritis  (KBKA) awal dan sikap ilmiah awal (SIA), (2) perbedaan KBK antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL setelah perlakuan dikontrol dengan KBKA dan SIA, (3) perbedaan SI antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL setelah perlakuan dikontrol dengan KBKA dan SIA. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan non-equivalent pretest posttest control group design. Populasinya adalah 8 kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kubu Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 252 orang. Sampel penelitian dipilih secara simple random untuk menentukan 2 kelas, yang selanjutnya dirandom kembali untuk menentukan 1 kelas sebagai kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran STM dan yang lain pembelajaran PL. Data KBK dikumpulkan dengan tes dan data SI dengan kuesioner baik di awal maupun di akhir eksperimen. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANCOVA. Setelah perlakuan dikontrol dengan KBKA dan SIA, hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan secara signifikan KBK dan SI antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL. KBK dan SI siswa yang belajar dengan pembelajaran STM lebih tinggi dibandingkan dengan yang beljar dengan model PL. (2) Terdapat perbedaan KBK antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL. KBK siswa yang belajar dengan pembelajaran STM lebih tinggi dibandingkan dengan yang beljar dengan model PL. (3) Terdapat perbedaan SI antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan siswa yang belajar dengan model. SI siswa yang belajar dengan pembelajaran STM lebih tinggi dibandingkan dengan yang beljar dengan model PL. Kata kunci: Model Sains Teknologi Masyarakat, Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Imiah
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KREATIF TERINTEGRASI BAGI SISWA KELAS IX SMP SEMESTER ENAM Komang Kawi, I Gusti Ayu; Santyasa, I Wayan; Raka Rasana, I Dewa Putu
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.494 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v3i1.743

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran bahasa Inggris kreatif terintegrasi bagi siswa kelas IX SMP semester enam, dan tujuan operasionalnya adalah: (1) mendesain bahan ajar, (2) mendeskripsikan hasil-hasil uji ahli pembelajaran terhadap isi, media, dan desain bahan ajar, (3) mendeskripsikan hasil uji teman sejawat dan  siswa,  dan (4) mendeskripsikan hasil uji efektivitas penerapan. Subjek uji terdiri dari 2 ahli  pembelajaran, 3 teman sejawat, 9 siswa, dan 30 siswa untuk uji efektivitas penerapan dengan desain pretest dan post test. Data dikumpulkan melalui angket dan tes, kemudian dianalisis menggunakan teknik descriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan hasil:  (1) uji terhadap draft I oleh ahli isi 94,81%, media 100% dan desain 91,13%, berkualifikasi hampir sempurna, dilakukan perbaikan ringan, (2) uji terhadap draft II oleh teman sejawat 97,31%  dan siswa 90,16%, berkualifikasi hampir sempurna, dilakukan perbaikan ringan, dan (3) uji t terhadap pretest dan post-test  menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, hipotesis alternative diterima, yaitu terdapat prbedaan signifikan hasil belajar antara sebelum dan sesudah penerapan bahan ajar yang dikembangkan. Dengan demikian, bahan ajar hasil pengembangan dapat dinyatakan layak untuk diproduksi dan diterapkan.   Kata kunci: bahan ajar, pembelajaran kreatif-terintegrasi, bahasa Inggris     Abstract This research aimed at developing an integrated and creative English learning materials for grade IX students of SMP. The operational purpose are: (1) determining the design of learning material, (2) describing the result of validation by the expert of content, media and  instructional design, (3) describing the result of validation by colleague and students, and (3)  describing the result of the implementation try out. The subjects of evaluation were, 2 instructional experts, 3 colleagues, 9 students, and 30 students for the implementation try out. The data was collected using quetionair and test. The result of evaluation was analyzed through quantitative and qualitative descriptive technique.  The results showd: (1) validation over draft I by the exspert of content 94,81%, media 100% and design 91,13%, the qualification is almost perfect, light revision was done (2) validation over draft II by colleagues 97,31% and by students 90,16%, the qualification is almost perfect, light revision was done, and  (3) the t test over the result of pretest and post test showed, t operation  is bigger than t table.The alternative hypothesis was accepted, there was significant differences of achievement between before and after the implementation of the learning materials being developed. Based on the result of evaluation, it was concluded that the learning materials that was developed has completed the standard of qualification to be produced and implemented.   Keywords : learning materials, creative-integrated instruction, English
The Influence of Blended Learning Model Based on Problems of Physical Learning Achievements by Students of Class X Science in SMA 6 Denpasar Academic Year 2017/2018 Utami, Ni Putu Nadia Nikki; Santyasa, I Wayan; Suswandi, Iwan
Indonesian Review of Physics (IRiP) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.301 KB) | DOI: 10.12928/irip.v1i1.253

Abstract

Learning achievement is the result achieved by someone after doing the learning process. One of the factors that influence learning achievement is the use of the learning model. This study aims to know the differences in achievement of students learning to use problem-based blended learningmodels and traditional blendedlearning. This study uses a quasi-experimental method of "non-equivalent pretest-posttest control group design." The study population is all class X IPA with a total of 6 classes or 210 people. The sample consists of 3 classes or 107 people.Student learning achievement data were analyzed by descriptive analysis and ANOVA one-way (α= 0.05). The results of this study reveal that there are differences in student achievement due to the learning model. Higher learning achievement was achieved by problem-based blended learningmodels (F = 264.307; α<0.05). The LSD test results showed that the learning achievement of students in the MBLBM group was higher than MBL, the learning achievement of the MBLBM group was higher than that of MPK, and the learning achievement of the MBLBM group was higher than that of MPK.
EKSPLORASI NILAI-NILAI KARAKTER, SIKAP SOSIAL, DAN SIKAP SPIRITUAL PADA KONSEP DAN PRINSIP FISIKA Santyasa, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum fisika SMA umumnya kurang diminati siswa, disebabkan karena lebih berfokus pada aspek matematika, sedikit penekanan konsep dan prinsip, dan tidak ada penanaman nilai-nilai karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual. Oleh sebab itu, eksplorasi nilai-nilai karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual bermuatan kearifan lokal bangsa pada konsep dan prinsip fisika menjadi masalah penting untuk dikaji. Metode yang digunakan adalah R & D model AM3PU3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional dieksplorasi pada konsep dan prinsip satuan, vektor, kelembaman, gerak, gesekan, kemagnetan, elastisitas, kelistrikan, dan atom. Nilai-nilai karakter mencakup religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Sikap sosial mencakup sadar akan badan material, menghargai perbedaan, kebersamaan. Sikap spiritual mencakup upaya melawan kemalasan, kesadaran badan immaterial, memahami kecukupan, pandai bersyukur, mengagumi kebesaran Tuhan. Kata-kata Kunci: konsep dan prinsip fisika, nilai-nilai karakter, sikap sosial, sikap spiritual, kearifan lokal AbstractHigh school physics curriculum is generally less desirable by students, due to focus more on aspects of mathematics but pay little emphasis on the concepts and principles, and there is no cultivation of character values, social attitudes, and spiritual attitudes. Therefore, the exploration of character values, social attitudes, and spiritual attitudes charged indigenous peoples on the concepts and principles of physics becomes an important issue to bestudied. The method used is the R & D of the AM3PU3 model. The results showed that the values of character education, social attitudes, and spiritual attitudes derived from religion, Pancasila, culture, and national education goals explored the concepts and principles of the unit, vector, inertia, motion, friction, magnetism, elasticity, electrical, and atoms. Character values include religious, honesty, tolerance, discipline, hardwork, creative, independent, democratic, curiosity, the spirit of nationalism, patriotism, recognize excellence, friendship, love peace, love reading, environmental care, social care, responsible. Social attitudes include conscious of the material body, diversity, togetherness. Spiritual attitudes include the fight against laziness, immaterial body consciousness, understanding the adequacy, clever grateful, admiring the greatness of God. Keywords: conceptsandprinciples of physics, charactervalues, socialattitudes, spiritual attitude, localknowledge
THE EFFECT OF SELF REGULATED LEARNING MODEL ON STUDENTS' CRITICAL THINKING ABILITY IN PHYSICS LEARNING Winiari, Luh Putu; Santyasa, I Wayan; Suswandi, Iwan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v24i1.17685

Abstract

This study aims at describing the differences in critical thinking skills between students who learnt with self-regulated learning model (MSRL) and conventional learning model (MPK) of students' XI MIA class  in SMA Negeri 1 Tembuku. This study of quasi experiment research the design of this study is one-way pretest-posttest non-equivalent control group. The population in this study were all students of class XI MIA in SMA 1 Tembuku with 73 members. The sample in this study was taken using random assignment techniques. The sample consisted of 2 classes, namely class XI MIA 1 and class XI MIA 2 with a total of 49 members. The data collected in this study was students’ critical thinking skills obtained through critical thinking skills and tested with 1-way ANAKOVA. Research shows there are differences in critical thinking skills between students who study with MSRL and MPK of 7.845. The LSD test results show that the critical thinking skills of students studying with MSRL are higher compared to MPK.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model self regulated learning (MSRL) dan model pembelajaran konvensional (MPK) siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Tembuku. Penelitian menggunakan eksperimen semu dengan desain penelitian one way pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Tembuku dengan anggota 73 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik random assignment. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI MIA 1 dan kelas XI MIA 2 dengan jumlah anggota 49 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis dan di uji dengan ANAKOVA 1 jalur. Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan MSRL dan MPK sebesar 7,845. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan MSRL lebih tinggi dibandingkan dengan MPK.  Keywords: Self Regulated Learning Model, Conventional Learning Model, Critical Thinking Skills., Model  Pembelajaran Konvensional, Kemampuan Berpikir Kritis.
PENGARUH MODEL E-LEARNING BERBASIS GROUP INVESTIGATION TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA Krisparinama, Cok Gde; Santyasa, I Wayan; Yasa, Putu
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v10i2.29927

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar degan model E-Learning berbasis Group Investigation (ELGI) dan model E-Learning berbasis Direct Intruction (ELDI). Penelitian ini adalah quasi-experiment menggunakan one way pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi sebanyak 6 kelas (215 siswa) kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ubud. Sempel sebanyak 2 kelas (72 siswa) yang ditentukan secara random assignment, sehingga terpilih siswa XI MIPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa XI MIPA 6 sebagai kelompok kontrol. Data keterampilan berpikir kritis dikumpulkan dengan 16 butir soal esai dengan materi gelombang bunyi dan cahaya. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis kovarian (ANAKOVA) satu jalur. Keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model ELGI kategori baik secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang belajar dengan model ELDI kategori cukup. Implikasinya, bahwa dalam rangka pencapaian berpikir kritis siswa saat pembelajaran fisika di SMA, mereka sebaiknya difasilitasi dengan model E-Learning berbasis Group investigation.