Claim Missing Document
Check
Articles

Kualitas Air dan Indeks Pencemaran Danau Galela Tri Retnaningsih Soeprobowati; Hendro Christi Suhry; Tyas Rini Saraswati; Jumari Jumari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.721 KB) | DOI: 10.14710/jil.18.2.236-241

Abstract

Danau Galela adalah salah satu sumberdaya perairan tawar terbesar di Provinsi Maluku Utara. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, Danau Galela mengalami permasalahan seperti penurunan kualitas air akibat meningkatnya sistem budidaya ikan dengan menggunakan keramba, perikanan tangkap dan objek wisata. Aktifitas yang dilakukan di badan air maupun daratan perlahan berpengaruh terhadap ekosistem danau. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air dan status pencemaran danau galela, berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi (Kelimpahan fitoplankton). Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Sampel fitoplankton diambil dengan metode stratifikasi secara vertikal setiap 1m. selanjutnya data di analisis kelimpahan dan komposisi fitoplankton untuk menentukan indeks saprobic dan indeks pencemaran. Berdasaarkan hasil analisis kandungan Kadar fosfor, nitrit dan amonia pada beberapa stasiun melewati baku mutu perairan kelas I dan II. Komposisi fitoplankton di Danau Galela terdiri atas Chlorophyta 15 spesies, Bacillariophyta 10 spesies, Cyanophyta 4 spesies, Euglenophyta dan Pyrrhophyta 1 spesies. Berdasarkan kelimpahan fitoplankton diketahui bahwa perairan Danau Galela berkisar antara 10.089 ind/l hingga 32.108 ind/l, termasuk kategori mesoeutrofik hingga eutrofik. Indeks saprobik berkisar pada β Mesosaprobik hingga α Mesosaprobik, sementara indeks pencemaran menunjukan memenuhi baku mutu hingga cemar ringan.
Sistem Reproduksi Parkit (Melopsittacus undulatus) Jantan dan Betina yang Diberi Suplemen Serbuk Kunyit (Curcuma longa L.) Secara Oral Isfihana Dwi Rukmana; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.623 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.65-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen serbuk kunyit (Curcuma longa L.)secara oral terhadap sistem reproduksi parkit (Melopsittacus undulatus) jantan dan betina. Data dianalisis menggunakan Uji T. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 parkit umur 4 bulan yang terdiri dari 10 parkit jantan dan 10 parkit betina, masing-masing dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 terdiri dari parkit jantan yang tidak diberi perlakuan (J0) dan parkit jantan yang diberi perlakuan suplemen serbuk kunyit (J1), kelompok 2 terdiri dari parkit betina yang tidak diberi perlakuan (B0) dan parkit betina yang diberi perlakuan suplemen serbuk kunyit (B1). Variabel yang diamati untuk parkit jantan adalah bobot testis dan panjang saluran reproduksi, sedangkan variabel yang diamati untuk parkit betina adalah bobot ovarium, bobot uterus, panjang saluran reproduksi dan bobot saluran reproduksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa suplemen serbuk kunyit 35 mg/ekor/hariyang diberikan secara oral pada parkit jantan dapat meningkatkan bobot testis, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap panjang saluran reproduksi parkit jantan dan untuk parkit betina dapat meningkatkan bobot ovarium, bobot uterus, panjang saluran reproduksi, dan bobot saluran reproduksi pada parkit betina. Kesimpulan menunjukkan bahwa pemberian serbuk kunyit secara oral mampu memacu proses reproduksi pada parkit jantan dan parkit betina.  Kata kunci: testis, ovarium, burung paruh bengkok, kunyit
Respon Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus norvegicus) Hiperglikemik Setelah Pemberian Berbagai Minyak Konsumsi Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Tyas Rini Saraswati; Endang Kusdiyantini
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.328 KB) | DOI: 10.14710/baf.3.2.2018.146-149

Abstract

Olive oil, VCO, dan minyak buah merah memiliki manfaat sebagai antidiabetik karena ketiga minyak tersebut mengandung antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon ketiga minyak tersebut terhadap persentase penurunan kadar glukosa darah, berat badan dan diameter sel hepatosit tikus jantan (Rattus norvegicus) hiperglikemik. Lima belas ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan umur sekitar 2 bulan digunakan sebagai hewan uji. Induksi aloksan sebesar 150 mg per kg BB tikus secara intraperitonial dilakukan untuk mendapatkan tikus hiperglikemik. Design penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan tiga perlakuan dan lima ulangan, yaitu P1 merupakan  perlakuan dengan VCO 0,2 ml per BB tikus, P2 merupakan perlakuan dengan olive oil 0,2 ml per BB serta P3 merupakan perlakuan dengan minyak buah merah sebanyak 0,2 ml per BB tikus per hari. Perlakuan diberikan secara oral selama empat minggu, data yang didapat dianalisa dengan ANOVA dan uji lanjut dengan uji LSD. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa rerata persentase penurunan kadar glukosa darah dan bobot badan pada P1 berbeda nyata dengan P2 dan P3 (p<0.05), sedang diameter sel hepatosit tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan (p>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa VCO lebih potensial sebagai antidiabetik dibanding olive oil dan minyak buah merah,
Diskripsi Morfologi Skeleton Celepuk Jawa (Otus angelina) Betina Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.110-115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati morfologi skeleton pada burung hantu Celepuk jawa (Otus angelinae). Dua ekor Otus angelinae betina dibius dengan chloroform, bulu dan otot dibersihkan dan diamati skeleton yang menyusun tubuh. Diskripsi morfologi skeleton yang meliputi skeleton atau kerangka tubuh, leher,  tulang belakang, ekstremitas kaki dan sayap. Hasil penelitian menunjukkan Celepuk jawa mempunyai skeleton ringan, tulang dada pipih, tulang ekstremitas berongga dan ringan, tulang belakang bergabung membentuk skeleton yang padat, sehingga dapat disimpulkan bahwa  morfologi skeleton tersebut sangat tepat untuk adaptasi terbang. Kata kunci : burung hantu; tulang
Kadar Kolesterol dan Vitamin A pada Telur Itik Pengging, Itik Tegal dan Itik Magelang Ririn Khairin Nisa; Tyas Rini Saraswati; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.114-119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar  kolesterol dan vitamin A dalam telur itik Pengging, itik Tegal, dan itik Magelang.  Seleksi sampel telur itik Pengging, itik Tegal, dan itik Magelang dilakukan di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR). Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol dan vitamin A dalam telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan yaitu itik Pengging, itik Magelang, dan itik Tegal dan 3 ulangan. Jika ada perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap kadar kolesterol dan vitamin A pada telur itik Pengging dengan itik Tegal. Hasil yang sama juga terlihat yaitu perbedaan antara itik Magelang dengan itik Tegal, di sisi lain, itik Pengging dan itik Magelang tidak terlihat perbedaan yang nyata. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa telur itik Tegal baik untuk dikonsumsi karena mempunyai kadar kolesterol lebih rendah. Kata kunci: kolesterol; vitamin A; telur Itik
Efek Serbuk Kunyit dan Kurkumin Terhadap Status Darah (Mus musculus L.) yang Diberi Minuman Beralkohol (Ciu) Fajriyah Rizki Nazila; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.90-95

Abstract

Kurkumin dalam kunyit mengandung atioksidan yang berpotensi memperbaiki gangguan eritropoiesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh serbuk kunyit dan kurkumin terhadap status darah mencit (Mus musculus L.) yang diberi minuman beralkohol (ciu). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan  20 ekor mencit jantan berbobot seragam yaitu 0.03 kg, dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan dan 5  kali ulangan. R0 merupakan kontrol, R1 hanya diberi alkohol (ciu), R2 mencit yang telah diberikan alkohol (ciu) kemudian diberi serbuk kunyit, R3 mencit yang telah diberi alkohol (ciu) kemudian diberi serbuk kurkumin. Data dianalisis menggunakan uji ANNOVA, dilanjutkan uji Duncan pada taraf signifikasi 95%. Hasil penelitian berbeda nyata (P<0.05) pada bobot badan dan tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Berdasarkan penelitian pemberian serbuk kunyit 0.1 g dan serbuk kurkumin 0.01 g belum mampu meningkatkan bobot badan, jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin.  akan tetapi berpotensi memperbaiki fungsi fisiologis dan metabolisme mencit.Kata kunci: Ciu, Mus musculus L., bobot badan, jumlah leukosit,  kadar hemoglobin
Pengaruh Pemberian Minuman Beralkohol (Ciu) Terhadap Histomorfometri Ren Mencit (Mus musculus L.) Aida Ridwanah Yusuf; Silvana Tana; Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.2.2021.146-153

Abstract

Ciu merupakan salah satu minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi Ciu dapat merusak jaringan dan organ tubuh, karena hasil metabolisme alkohol merupakan molekul reaktif yang berupa Reactive Oxygen Species (ROS). Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi Ciu terhadap perubahan histomorfologi ren. Penelitian menggunakan 15 ekor mencit jantan dengan Desain Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kelompok perlakuan dan 5 ulangan, yaitu T0: mencit tidak diberikan perlakuan Ciu, T1: mencit diberi perlakuan Ciu 1 x 0,2ml/hari, dan T2: mencit diberi perlakuan Ciu 2 x 0,2ml/hari. Parameter pengukuran antara lain bobot ren, diameter glomerulus, lebar ruang Bowman, ukuran sel epitel dan diameter lumen tubulus kontortus proksimal, dan ukuran sel epitel dan diameter lumen tubulus kontortus distal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncanpada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Ciu memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot ren, ukuran sel epitel tubulus kontortus proksimal, dan diameter lumen tubulus kontortus distal. Kesimpulan, pemberian Ciu pada mencit dapat merubah histomorfometri dan menurunkan bobot ren. Ciu is one of an alcoholic beverages that widely consumed by Indonesian people. Ciu consumption could damage body tissues and organs, because the result of alcohol metabolism is a reactive molecule that forms Reactive Oxygen Species (ROS). The study aims to analyze the effect of Ciu consumption on ren histomorphometry changes. The study used 15 male mice with Completed Random Design with 3 treatment groups and 5 repetitions, i.e. T0: mice were not given Ciu treatment, T1: mice were treated with Ciu 1 x 0,2ml/day, T2: mice were treated with Ciu 2 x 0,2ml/day. The measurement parameters are ren weight, glomerular diameter, Bowman space width, epithelial cell size and lumen diameter of proximal tubules, and epithelial cell size and lumen diameter of distal tubules. Data obtained were analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) test, followed by Duncan’s test at 95% confidence level. The result of the study showed that giving Ciu had a significant effect on ren weight (P<0,05), epithelial cell size of proximal tubule, and lumen diameter of distal tubule. In conclusion, Ciu given to mice could change the histomorphometry and decrease weight of its ren.
Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) pada Periode Laktasi Setelah Pemberian Suplemen Telur Puyuh Organik Citra Riandika; Tyas Rini Saraswati; Sri Isdadiyanto
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.605 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.2.2019.122-128

Abstract

Periode kebuntingan pada hewan membutuhkan nutrisi yang banyak sebagai akibat dari pemenuhan gizi indukan dan embrio. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh suplementasi telur puyuh organik terhadap kadar glukosa darah Rattus norvegicus L saat laktasi. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Rattus norvegicus L betina terdiri atas 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas T0:  Rattus norvegicus L kontrol; T1: Rattus norvegicus L diberi suplemen telur yang diproduksi puyuh yang diberi pakan komersial; T2: Rattus norvegicus L diberi suplemen  telur yang diproduksi puyuh yang diberi pakan organik standar; T3: Rattus norvegicus L diberi suplemen telur yang diproduksi puyuh yang diberi pakan organik yang mengandung daun singkong, ikan kembung dan kunyit, dan T4: Rattus norvegicus L diberi suplemen telur yang diproduksi puyuh yang diberi pakan organic yang mengandung daun singkong, rumput laut, dan kunyit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) . Data yang diperoleh dianalisis menggunakan  Analysis of Variance (Anova) pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa suplementasi telur puyuh organik yang tidak memberikan pengaruh (P<0.05) terhadap kadar glukosa darah. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah tikus putih pada periode laktasi setelah pemberian suplemen telur puyuh organik berada pada taraf normal sehingga suplemen telur puyuh organik baik dikonsumsi pada periode laktasi. Kata kunci : laktasi, telur, glukosa
Aktivitas Antioksidan Berbagai Minyak Edible Menggunakan Metode DPPH Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Tyas Rini Saraswati; Endang Kusdiyantini
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.85-88

Abstract

Natural antioksidan secara tradisonal sudah digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit dan juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif. Indonesia mempunyai bahan alami yaitu berbagai minyak edible yang digunakan sebagai nutraceutical atau natural antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antioksidan dari minyak buah merah, olive oil, vco dan minyak wijen, menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), sehingga didapatkan jenis minyak edibel yang dapat digunakan sebagai natural antioksidan. Radikal bebas  1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) digunakan sebagai salah satu metode dalam pengukuran aktivitas antioksidan. Aktivitas scavenging DPPH melalui delokalisasi elektron yang akan mengubah larutan dari kuning menjadi ungu. Metode DPPH ini merupakan metode yang sensitif untuk menguji aktivitas antioksidan Penelitian ini menggunakan empat jenis minyak edible dengan lima kali ulangan pengukuruan. Berdasarkan hasil ANOVA dan uji lanjut BNT pada taraf kepercayaan 95% maka didapatkan bahwa olive oil merupakan antioksidan yang paling kuat. Kata kunci : olive oil; vco; red fruit oil; natural antioksidan
Efek Pemberian Suplemen Kurkumin serta Serbuk Kunyit terhadap Kadar Protein Daging dan Bobot Karkas Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) Fransisca Natalia Avianti; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.2.2020.96-102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar protein daging dan bobot karkas puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) setelah diberi suplemen kurkumin serta serbuk kunyit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan uji yang digunakan sebanyak 24 ekor puyuh jepang yang dibagi dalam 3 perlakuan yang terdiri dari P0: puyuh jepang yang tidak diberi suplemen kurkumin maupun kunyit (kontrol), P1: puyuh jepang yang diberi suplemen kurkumin kasar 0,15 mg/ekor, dan P2: puyuh jepang yang diberi serbuk kunyit kadar 108 mg/ekor. Parameter yang diamati yaitu konsumsi pakan, konsumsi minum, kadar protein daging dan bobot karkas. Data yang diperoleh, dianalisis menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian suplemen kurkumin serta serbuk kunyit memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kadar protein daging, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan konsumsi pakan, konsumsi minum dan bobot karkas puyuh jepang. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian suplemen kurkumin serta kunyit pada puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) dapat meningkatkan metabolisme protein sehingga kadar protein daging meningkat dan mendukung performa puyuh jepang. Kata kunci: puyuh jepang, kurkumin, serbuk kunyit