Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengembangan Produksi Bersih Agroindustri Berbasis Kopi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember Elok Kurnia Novita Sari; Aulia Brilliantina; Agung Wahyono; Kasutjianingati Kasutjianingati
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 8, No 1: April 2022
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v8i1.13435

Abstract

Jember coffee is well known among the public, and one of the people's coffee-producing areas to be reckoned with is Panti District, Jember Regency. Improving the welfare of the community is constrained by the many complex problems at the farmer level in maintaining these superior products. Based on this condition, this service activity is aimed at the Panti area with the Flower Farmer Group. The main problem is the lack of public knowledge in the application of environmentally sound agro-industry according to the concept of sustainable agriculture, in detail concerning several aspects, including: lack of technological innovation at the production level and no waste management for environmental sustainability. The solution provided is assistance in implementing partner agro-industry through technical innovation "Coffee clean production". Service activities in the form of assistance in improving coffee cultivation, resulting in an increase in the quality of Panti's coffee products as domestic and export superior products. The quality of Panti coffee which was originally at grade 4, after the mentoring process experienced an increase in the quality of the coffee beans, namely grade 2. In addition, there was also a change in the behavior of farmers/HR, so that environmental performance is good, healthy and natural resources are preserved, there is an increase in comparative advantage/welfare farming communities (especially nursing homes) in a sustainable manner.
APPLICATION OF SWOT AND ANP METHODS IN ORDER TO SELECT THE AGROINDUSTRIAL DEVELOPMENT STRATEGY BASED ON TAPAI IN BONDOWOSO Elok Kurnia Novitasari; Didiek Hermanuadi; Aulia Brilliantina
Food ScienTech Journal Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/fsj.v2i2.9387

Abstract

Tapai is one of the products that become the flagship and image of Bondowoso district. So, the existence of cassava is very supportive to the continuity agroindustry based on Tapai. The main purpose of this research is determining methods that can be used to select the agro-industrial development strategies. One of the decision-making methods that can be used for the selection of agro-industrial development strategies is the Analytic Network Process (ANP) method. In the formulation of strategies is also used SWOT analysis. Based on the research, a priority strategy is obtained, namely the WO strategy, namely strengthening capital for the Tapai agroindustry business and increasing promotion by conducting training.
Pengembangan Produk Kripik Tela Aneka Rasa dan Strategi Pemasarannya Untuk Kesejahteraan Kelompok Wanita Rengganis Jember Aulia Brilliantina; Elok Kurnia Novita Sari; Irene Ratri Andia Sasmita
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.1621

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung karbohidrat yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Salah satu kecamatan di Kabupaten Jember yang paling banyak membudidayakan tanaman ubi jalar adalah Kecamatan Panti, Desa Pakis, Dusun Kemundungan. Kelompok tani selama ini menjual ubi dalam bentuk umbi segar dengan harga sangat murah, mulai dari harga Rp 500, - hingga Rp 1.500, - per kilonya. Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian menuju terwujudnya pertanian unggul yang berkelanjutan berbasis sumber daya lokal, tim pengabdian kami akan melaksanakan program "Pengembangan Produk Keripik Ubi Jalar Beragam Rasa dan Strategi Pemasarannya untuk Kesejahteraan Kelompok Wanita Tani Rengganis di Jember" untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing dan kesejahteraan petani.Metode: Jenis pelatihan yang akan diberikan meliputi pelatihan pembuatan keripik dengan metode Deep Frying, serta memberikan pelatihan strategi pemasaran agar produk dapat berkembang dan laku di pasaran. Pelaksana kegiatan terdiri dari satu orang ketua pelaksana yang berkompeten di bidang kewirausahaan, dan satu orang pelaksana yang berkompeten di bidang mekanisasi alat pengolah makanan. Hasil: Luaran yang ingin dicapai adalah peningkatan daya saing dan penerapan iptek bagi komunitas perempuan petani di Rengganis, Jember. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 8 bulan dengan total biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 47.500.000. Kesimpulan: Meningkatnya pengetahuan dan daya saing perempuan petani di Rengganis, Jember.
Karakteristik Tepung Ikan Lemuru Dengan Variasi Perlakuan Pendahuluan Rafika Aisyah Ananda; Didiek Hermanuadi; Aulia Brilliantina; Elok Kurnia Novita Sari; Syamsiar Kautsar; Putu Tessa Fadila
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.593 KB) | DOI: 10.25047/jofe.v1i1.3083

Abstract

A study has been conducted to utilize lemuru fish into fish meal products. This study aims to determine the appropriate processing method for the manufacture of lemuru fish meal products and to determine the physicochemical characteristics of lemuru fish meal. Lemuru fish are processed into fish meal with three different processing treatments, namely boiling, pressure steaming, and using temperature of 50˚C and 60˚C in each processing. The fish meal obtained was analyzed with parameters of water content, ash content, fat content, protein content and degree of whiteness according to the Indonesian National Standard SNI 01-2715-1996. The result of this study indicate that the best results from lemuru fish meal in the analysis of water content are boiling treatment with mabu 60˚C (5,24%), ash content of 50˚C temperature treatment (3,99%), protein content of 60˚C boiling treatment (49,41%), the fat content of the sub-boiling treatment was 60˚C (7%), and the degree of whiteness of the presto treatment been carried out is the boiling treatment using a temperature of 60˚C.
Mathematical Model of Drying Edamame (Glycine max (L.) Merill) Using Food Dehydrator Technology Based on Multiple Linear Regression (MLR) and Artificial Neural Network (ANN) Rizza Wijaya; Silvia Oktavianur Yudiastuti; Anna Mardhiana Handayani; Elok Kurnia Novita Sari; Tri Wahyu Saputra; Febryan Kusuma Wisnu; Aulia Brilliantina
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i4.589-600

Abstract

Edamame is included in perishable products or products that have a fairly short shelf life if post-harvest processing is not carried out. One of the post-harvest processing methods commonly used by the community is drying. The purpose of this study was to analyze the drying process of edamame related to the MLRL and ANN models. This study used a completely randomized design (CRD) with three variations of air velocity, namely 1 m/s, 3 m/s, and 5 m/s. Data collection was repeated three times every 30 minutes until 330 minutes.  Multiple linear regression (MLR) model training and validation produce accuracy values of 88.03 and 82.23, and the value of R2 of 0.93 and 0.90. While the training and validation of the artificial neural network (ANN) model resulted in accuracy values of 88.34 and 82.15, and R2 values of 0.93 and 0.90. Keywords:    ANN, Drying, Edamame, Food  dehydrator
Analisis Neraca Massa dan Energi Pembuatan Keripik Kentang (Solanum tuberosum L) Adhima Adhamatika; Aulia Brilliantina; Elok Kurnia Novita Sari; Rizza Wijaya; Dimas Triardianto; Adi Sucipto
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 2 No. 1 (2023): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keripik kentang merupakan produk yang paling banyak digemari dengan tekstur kering renyah dan dibuat melalui pengupasan, pengirisan, perendaman dan penggorengan. Setiap proses pengolahan perlu diketahui kapasitas serta efisiensi energi yang digunakan, sehingga perlu dilakukan perhitungan neraca massa dan energi serta rendemen dan susut bobot pada pembuatan keripik kentang. Perhitungan neraca massa yang ada menghasilkan nilai rendemen dan susut bobot pada setiap prosesnya. Perhitungan neraca energi bertujuan untuk menentukan efisiensi energi pada suatu proses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis neraca massa dan energi pada pembuatan kerupik kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian dilakukan dengan menghitung massa dan energi dari setiap proses pembuatan keripik kentang untuk diketahui kesetimbangannya. Hasil pengamatan didapatkan jika keripik kentang yang dihasilkan dari 2.106 gram kentang segar yaitu sebesar 1.527 gram. Rendemen penggorengan keripik kentang didapatkan sebesar 31,46%. Susut bobot tertinggi terjadi pada proses penggorengan dengan nilai sebesar 68,54%.
Penerapan Life Cycle Assessment (LCA) Untuk Mengurangi Dampak Lingkungan Pada Proses Produksi Gula Kristal Putih Di Bondowoso Aulia Brilliantina; Adhima Adhamatika; Elok Kurnia Novita Sari; Rizza Wijaya; Dimas Triardianto; Adi Sucipto
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 2 No. 1 (2023): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dengan iklim subtropis. Tanaman tebu bisa tumbuh dengan subur, bahkan Indonesia dikenal sebagai pionir tebu di dunia. Sebuah pabrik gula selalu menghasilkan limbah dalam operasionalnya setiap musim giling. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui penanganan limbah yang dihasilkan industri pengolahan gula terhadap lingkungan sekitar dengan metode LCA (Life Cycle Assessment). LCA adalah pendekatan yang digunakan untuk menilai input, output dan potensi kerusakan lingkungan dari produk energi yang baik selama siklus hidupnya Siklus hidup gula dimulai dari proses penggilingan tebu hingga menjadi produk gula. LCA dapat digunakan untuk menganalisis limbah produksi gula kristal putih. Pada proses produksi, losses yang dihasilkan menunjukkan limbah pabrik gula semakin meningkat, baik berupa limbah padat, cair, udara, maupun B3. Pemanfaatan kembali limbah padat dilakukan dengan menggunakan ampas dan blotong sebagai bahan baku kompos, ampas sebagai energi listrik, dan tetes tebu sebagai bahan baku industri etanol, alkohol, dan MSG. Penggunaan kembali gas buang CO2 untuk pemurnian nira sebagai pengganti gas SO2. Sedangkan limbah cair didaur ulang dalam proses pengolahan.
Rancang Bangun Alat Deteksi Dan Pengukur Gas Emisi Karbondioksida (CO2) Dan Gas Emisi Metana (CH4) Berbasis Mikrokontoler Adi Sucipto; Aulia Brilliantina; Elok Kurnia Novita Sari; Rizza Wijaya; Dimas Triardianto; Adhima Adhamatika
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 2 No. 1 (2023): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan iklim yang terjadi di bumi saat ini sangat dipengaruhi oleh gas emisi rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai sektor. gas yang digolongkan sebagai gas emisi rumah kaca yaitu karbondioksida (CO2), gas metan (CH4), dinitrogen klorofluorokarbon (CFC), dan gas-gas organik non metal volatile. Gas-gas rumah kaca yang dinyatakan paling berkontribusi terhadap gejala pemanasan global adalah CO2 dan CH4. Gas karbon dioksida (CO2) memberikan kontribusi terbesar terhadap pemanasan global diikuti oleh gas methan (CH4). Lebih dari 75 % komposisi gas emisi rumah kaca di atmosfir adalah CO2 sehingga apabila kontribusi CO2 dari berbagai kegiatan dapat dikurangi secara signifikan maka ada peluang bahwa dampak pemanasan global terhadap perubahan iklim akan berkurang. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat yang dapat menghitung gas emisi rumah kaca sebagai alat ukur untuk menghitung gas emisi rumah kaca yang dihasilkan pada sebuah industri. Sehingga dari hasil pengukuran tersebut dapat diambil tindakan evaluasi agar gas emisi yang dihasilkan tidak melebihi ambang batas. Alat pengukuran gas emisi karbondioksida dan gas metana dirancang dengan menggunakan sensor MQ-4 dan MQ-135 dengan mikrokontroller Arduino. Hasil pengukuran gas dapat terlihat di layar laptop. Pengujian sistem perancangan alat deteksi gas emisi karbondioksida dan gas metana secara menunjukan dapat berjalan dengan baik. Hal ini ditujukan saat alat tersebut dikenakan oleh gas karbondioksida dan gas metana mengakibatkan lampu menyala. Sementara, ketika tidak dikenai gas emisi karbondioksida dan gas metana, lampu indikator tidak menyala.
Potensi Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Kopi Robusta (Coffea canephora L.) di Perumda Perkebunan Kahyangan Jember Aulia Brilliantina; Yossi Wibisono; Elok Kurnia Novita Sari; Adhima Adhamatika; Dimas Triardianto; Prayitno Prayitno; Nisa Budi Arifiana
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 12 No 1 (2023): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v12i1.1047

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang paling banyak diminati didunia, termasuk di Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar keempat sebagai penghasil biji kopi terbanyak di dunia pada tahun 2020 sebanyak 726,38 ribu ton. Perumda Perkebunan Kahyangan merupakan salah satu BUMD pemnghasil biji kopi robusta terbanyak di Indonesia dengan areal tanaman kopi robusta seluas 760 Ha dengan produktivitas 300 ton biji kopi/tahun dan cukup berpotensi untuk mendukung tekad Pemkab Jember sebagai kota kopi robusta di Indonesia. Permasalahan yang sering terjadi yaitu banyaknya limbah kulit kopi yang dihasilkan perumda selama produksi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini mengangkat potensi kulit kopi sebagai bahan baku utama POC. Hasil pengujian didapatkan bahwa POC dari limbah kulit kopi memenuhi standar mutu pupuk cair dari Kementrian Pertanian. Hasil ini menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih jauh dari POC kulit kopi dengan N-total sebesar 0,084%, C-ogranik sebesar 0,065%, P2O5 0,026%, K2O 0,071%, Fe 43,412 ppm, Mn 99,644 ppm, C/N Ratio 0,780%, Trichoderma sp. 2,83 x 105 cfu/ml, dan Aspergillus sp 1,81 x 105 cfu/ml.
Rancang Bangun Otomasi Mesin Sangrai Berbasis Arduino Uno Guna Meningkatkan Kualitas Fisik dan Cita Rasa Mutu Kopi di PDP Kahyangan Jember Adhima Adhamatika; Aulia Brilliantina; Elok Kurnia Novita Sari; Dimas Triardianto
AGROSAINTIFIKA Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v5i2.3546

Abstract

Jember Regency is one of the largest coffee producing regions in East Java with productivity reaching 11,859 kg/ha in 2020. One of the robusta coffee producers in Jember Regency is Perumda Perkebunan Kahyangan. Coffee production produced by Perumda Perkebunan Kahyangan is still at grade three. One of the causes of less than optimal production results is the lack of temperature control in the roasting process. The roasting process determines the taste of coffee. This is due to the chemical changes that occur in the coffee bean. Chemical changes occur due to loss of dry weight, especially CO2 gas and pyrolysis process occurs. Therefore this study aims to design a roasting temperature control device using the Arduino Promini microcontroller and a thermocouple sensor as a temperature sensor. There are four stages carried out in the design of automation on the roaster machine, namely: the design stage is carried out with four stages, namely hardware and software design, the implementation stage of the automated device system on the roaster machine, the data collection stage, and the data collection stage.