Penelitian ini mengkaji manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas pendidikan menengah. Dengan pendekatan kualitatif studi kasus, penelitian dilakukan di SMP IT Al-Istiqomah dan SMP Karya Pembangunan 2 Cipongkor, melibatkan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sebagai subjek aktif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldaña. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kepemimpinan kepala sekolah yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi (POAC) telah dilaksanakan secara cukup terstruktur dan kolaboratif, meskipun belum sepenuhnya optimal pada aspek kemitraan eksternal, penempatan SDM, supervisi guru, dan pemanfaatan teknologi. Kendala utama yang dihadapi kepala sekolah meliputi keterbatasan sumber daya, rendahnya dukungan stakeholder eksternal, resistensi terhadap perubahan, serta komunikasi internal yang belum efektif. Sebagai solusi, kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi manajerial, mendorong pengembangan profesional guru, menyusun program-program inovatif, mengoptimalkan sarana prasarana, serta memperkuat kolaborasi dengan orang tua dan komunitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen kepemimpinan kepala sekolah yang adaptif, partisipatif, dan berbasis refleksi dapat menjadi pengungkit utama dalam peningkatan mutu lulusan secara berkelanjutan. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan kapasitas kepemimpinan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah untuk mewujudkan pendidikan menengah yang unggul dan relevan dengan tantangan zaman.