Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Indonesia Berdaya

Pola Asuh Ayah Dalam Meningkatkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Shari, Destita; Rihlah, Jauharotur; Munawaroh, Risalatul; Asmaiyah, Nur
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024868

Abstract

The parenting seminar aims to enhance fathers' understanding of parenting styles to improve prosocial behavior and encourage better collaboration between fathers and mothers in early childhood parenting. The background of this community service implementation is the low knowledge of fathers regarding various parenting concepts and their impact on all aspects of child development. This community service activity took place in RT 009, Taman Pondok Legi Housing, Pepelegi Waru Sidoarjo, with the target participants being 20 married couples who are residents of RW 009. The community service was carried out using a seminar method, which included QA sessions and mentoring for married couples to apply the appropriate parenting styles. The activities began with coordination and preparation with the partners, material development, seminar implementation, mentoring, and evaluation. The seminar was attended by 20 married couples, totaling 40 participants.The results of the seminar, based on pre-test and post-test evaluations, showed the following improvements: in terms of knowledge enhancement, the average score for questions about parenting styles increased from 3.2 to 4.8; in terms of involvement enhancement, the average score for involvement in parenting increased from 2.5 to 4.2; in terms of understanding the father's role, the average score for understanding the father's role in parenting increased from 3.0 to 4.7; and in terms of enhancing prosocial behavior, the average score for teaching prosocial behavior increased from 2.8 to 4.5. The evaluation was conducted through pre-test and post-test, showing increased participants' understanding. The conclusion of this community service is that it can significantly contribute to increasing fathers' awareness and ability to nurture early childhood children. The suggestion from this community service is that with an interactive seminar approach and continuous mentoring, the role of fathers in parenting can be more optimal, allowing children to develop prosocial behavior that is appropriate and in line with contemporary developments.Abstrak. Seminar parenting ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ayah tentang pola asuh dalam meningkatkan perilaku prososial dan juga mendorong kolaborasi yang lebih baik antara ayah dan ibu dalam pengasuhan anak usia dini. Latar belakang dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah oleh rendahnya pengetahuan ayah mengenai konsep pola asuh yang beragam dan pengaruhnya terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertempat di RT 009 Perumahan Taman Pondok Legi, Pepelegi Waru Sidoarjo. Dengan sasaran peserta adalah 20 pasangan suami istri warga RW 009. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode seminar dan mencakup sesi tanya jawab dan pendampingan pasangan suami istri untuk mengaplikasikan pola asuh yang sesuai. Dimulai dari kegiatan koordinasi persiapan dengan mitra, pengembangan materi, pelaksanaan seminar, pendampingan dan evauasi. Seminar ini dihadiri oleh 20 pasangan suami istri sehingga total peserta 40 orang. Hasil dari seminar ini pada saat pre test dan post test dalam hal peningkatan pengetahuan skor rata-rata pertanyaan tentang jenis pola asuh meningkat dari 3.2 menjadi 4.8, dalam hal peningkatan keterlibatan skor rata-rata untuk keterlibatan dalam pengasuhan meningkat dari 2.5 menjadi 4.2., lalu dalam hal peningkatan pemahaman peran ayah skor rata-rata untuk pemahaman tentang peran ayah dalam pengasuhan meningkat dari 3.0 menjadi 4.7, kemudian dalam hal peningkatan perilaku prososisal skor rata-rata untuk mengajarkan perilaku prososial meningkat dari 2.8 menjadi 4.5 Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan pemahaman peserta. Kesimpulan dari Pengabdian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan ayah dalam mengasuh anak usia dini. Saran dalam pengabdian ini adalah dengan pendekatan seminar yang interaktif dan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan peran ayah dalam pengasuhan dapat lebih optimal, sehingga anak-anak dapat berkembang dengan perilaku prososial yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Empowering Early Childhood Educators: The Role of Montage in Developing Fine Motor Skills and Creativity Asmara, Berda; Rulyansah, Afib; Aquariza, Novi Rahmania; Syaikhon, Muhammad; Shari, Destita
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024944

Abstract

This study explores the impact of montage activities on the development of fine motor skills and creativity in early childhood education, as implemented in a community service project at TK Dharma Bhakti Surabaya. The project aimed to train PAUD teachers to integrate montage as a pedagogical tool, fostering both physical and creative growth in children aged 4 to 6. The training provided teachers with hands-on experience in conducting montage activities and assessing student outcomes in these developmental areas. Data were collected through pre- and post-training assessments of both teachers and students. The results showed a significant improvement in teachers’ confidence and competence in using montage for educational purposes. Additionally, students exhibited substantial gains in fine motor skills, with an average improvement of 20% in tasks involving cutting, pasting, and object manipulation. Creativity scores also improved, with 75% of students demonstrating enhanced creative expression through the use of diverse materials and techniques. The findings support the use of montage as an effective strategy for addressing the dual goals of motor skill development and creative thinking in early childhood education. Furthermore, the project highlights the importance of providing teachers with professional development opportunities that focus on creative pedagogies. While challenges such as resource availability and balancing academic content with creative activities were noted, the study offers valuable insights into the practical implementation of art-based learning in resource-constrained settings.
Menyusun Game Digital Interaktif: Kontribusi Terhadap Pembelajaran Anak Rihlah, Jauharotur; Rulyansah, Afib; Hardiningrum, Andini; Shari, Destita
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024924

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan game digital interaktif sebagai alat pembelajaran yang efektif bagi anak-anak di TK Muslimat Mazra'atul Ulum Paciran, Lamongan. Penelitian ini melibatkan 15 pendidik, 50 orang tua, dan 50 anak-anak, dengan fokus pada peningkatan kemampuan kognitif dan sosial anak-anak melalui penggunaan game. Hasil penelitian menunjukkan bahwa game digital interaktif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, logika, dan pengambilan keputusan, serta keterampilan sosial seperti komunikasi dan kerjasama. Sebanyak 80% pendidik melaporkan bahwa game ini mempermudah proses pengajaran dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak, sementara 85% orang tua menyatakan puas dengan penggunaan game sebagai alat pembelajaran, meskipun mereka menekankan pentingnya pengawasan yang baik. Selain itu, anak-anak yang menggunakan game ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata sebesar 15-20% dalam aspek perkembangan kognitif dan sosial emosional. Tantangan yang dihadapi meliputi kebutuhan akan pelatihan lebih lanjut bagi pendidik dan peningkatan infrastruktur teknologi di sekolah. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk mengadakan program pelatihan berkelanjutan dan investasi dalam teknologi pendidikan untuk mendukung penggunaan game digital yang efektif dalam proses pembelajaran.Abstract. This community service project aims to develop and implement interactive digital games as effective learning tools for children at TK Muslimat Mazra'atul Ulum Paciran, Lamongan. The study involved 15 educators, 50 parents, and 50 children, focusing on enhancing children's cognitive and social abilities through the use of games. The findings indicate that interactive digital games can improve problem-solving skills, logic, decision-making, as well as social skills such as communication and cooperation. A total of 80% of educators reported that the games facilitated the teaching process and could be adjusted to match the children’s abilities, while 85% of parents expressed satisfaction with the use of games as educational tools, although they emphasized the importance of proper supervision. Additionally, children who used these games showed an average improvement of 15-20% in cognitive and socio-emotional development. The challenges encountered included the need for further training for educators and the improvement of technological infrastructure in schools. Therefore, it is recommended to implement ongoing training programs and invest in educational technology to support the effective use of digital games in the learning process.
Sosialisasi Teknik Scaffolding to Writing ke Guru Pengajar Bahasa untuk Menambah Teknik Pengajaran Menulis dan Mendukung Gerakan Literasi di MTs. Jabal Noer Taman Basuki, Edi Pujo; Saputri, Tiyas; Djuwari, Djuwari; Afandi, Mujad Didien; Shari, Destita
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024940

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru di MTs. Jabal Noer Taman dalam mengajarkan menulis yang efektif dan terstruktur menggunakan pendekatan scaffolded writing. Sudah dilakukan analisis permasalahan bahwa keterbatasan keterampilan guru dalam mengajarkan menulis menjadi salah satu tantangan utama. Metode yang dilakukan ialah meliputi serangkaian kegiatan yang beragam dan terintegrasi, seperti pelatihan dan wokshop, pemanfaatan media sosial dan platform online. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan yang telah dipublikasikan di jurnal scopus dan peningkatan pengetahuan teknik scaffolded writing sebagai teknik pengajaran menulis dan mendukung gerakan literasi di MTs. Jabal Noer Taman
Peran Orangtua dalam Membangun Budaya Literasi Kepada Anak Sejak Dini (The Role of Parents in Building a Literacy Culture in Children from an Early Age) Shari, Destita; Hardiningrum, Andini; Rihlah, Jauharotur; Afandi, Mujad Didien; Basuki, Edi Pujo; Asmara, Berda; Maimunah, Siti
Indonesia Berdaya Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251084

Abstract

ABSTRAKOrangtua memiliki peran penting untuk membimbing, mendidik, merawat anak sejak dini. Peran orangtua sangat diperlukan agar mampu memahami kondisi anak serta dapat mengembangkan minat yang dimiliki anak dalam proses tumbuh kembang. Proses belajar pada anak usia dini di dapatkan pada lingkungan keluarga yang pertama. Selebihnya proses belajar anak didapatkan dilingkungan sekolah. Proses belajar dalam mengenalkan literasi pada anak dapat diberikan sejak dini. Literasi yang diajarkan kepada anak dapat meliputi membaca, menulis, mendengarkan serta berbicara. Literasi yang dikenalkan pada anak sejak dini perlu adanya pembiasaan yang diterapkan oleh orangtua dengan aktifitas yang menunjang salah satunya waktu yang efektif dalam mendampingi anak mengenalkan buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar dapat menarik anak untuk mengetahui isi buku cerita bergambar yang di dalamnya terdapat tokoh cerita, warna yang menarik, huruf dalam kalimat cerita. Membiasakan mengenalkan literasi anak sejak dini dapat mengoptimalkan mengembangkan aspek bahasa pada anak. Abstract. Parents play a crucial role in guiding, educating, and nurturing their children from an early age. Their involvement is essential for understanding the child's conditions and developing the child's interests during the growth process. Early learning occurs primarily within the family environment, followed by the school environment. The process of introducing literacy to children can begin at an early age. Literacy education for children encompasses reading, writing, listening, and speaking. Introducing literacy to children requires consistent practices implemented by parents, including effective time spent accompanying children in exploring picture storybooks. Picture storybooks can engage children by introducing them to the characters, appealing colors, and the text within the stories. Familiarizing children with literacy from an early age can optimize the development of their language skills.
Pemberdayaan Desa Melalui Pelatihan Edugame Wordwall: Meningkatkan Literasi Digital, Keterampilan Sosial, dan Ekspresi Emosi Anak Usia Dini [Village Empowerment Through Edugame Wordwall Training: Enhancing Digital Literacy, Social Skills, and Emotional Expression in Early Childhood] Hardiningrum, Andini; Shari, Destita; Basuki, Edi Pujo; Ningrum, Anisa Aulia; Saputro, Trisna Fellycia Nur
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251233

Abstract

Abstract. This activity is motivated by the low digital literacy of educators in the village, which has resulted in suboptimal development of social skills and emotional expression in early childhood. The implementation of Wordwall was chosen because it supports creative and enjoyable learning in the digital era. This community service aims to improve the skills of early childhood education (PAUD) teachers in Jabaran Village in utilizing the Wordwall platform as an interactive digital-based learning medium. The method uses a participatory approach with three stages: needs identification through surveys and interviews, conducting theory and practical Wordwall training over three days, and evaluating the impact on teaching practices. The training participants consisted of PAUD teachers in Jabaran Village who actively engaged in all stages. Data were collected through observation, questionnaires, and interviews, then analyzed descriptively and qualitatively. The results showed a significant increase in teachers' understanding and skills in using Wordwall, from 30% previously to 95%. Children showed increased active engagement in class, with participation and positive response indicators rising by more than 40%. Teachers became more innovative and confident in developing game-based learning media. This training proved effective in reducing the digital gap and supporting children's social-emotional development. The activity demonstrated that digital training based on edugames can be an effective strategy for empowering village communities, especially in early childhood education. It is hoped that this program will serve as a model for developing similar training in other villages as an effort to support equitable access to education in the digital era.  Abstrak. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya literasi digital pendidik di desa yang berdampak pada kurang optimalnya pengembangan keterampilan sosial dan ekspresi emosi anak usia dini. Penerapan Wordwall dipilih karena mampu mendukung pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan di era digital. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan keterampilan guru PAUD di Desa Jabaran dalam memanfaatkan platform Wordwall sebagai media pembelajaran interaktif berbasis digital.Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif dengan tiga tahapan: identifikasi kebutuhan melalui survei dan wawancara, pelaksanaan pelatihan teori dan praktik Wordwall selama tiga hari, serta evaluasi dampak terhadap praktik pengajaran. Peserta pelatihan terdiri dari guru-guru PAUD di Desa Jabaran yang secara aktif terlibat dalam semua tahapan. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, dan wawancara, lalu dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman dan keterampilan guru dalam menggunakan Wordwall, dari sebelumnya 30% menjadi 95%. Anak-anak menunjukkan peningkatan keterlibatan aktif di kelas, dengan indikator partisipasi dan respons positif meningkat lebih dari 40%. Guru menjadi lebih inovatif dan percaya diri dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis permainan. Pelatihan ini terbukti efektif dalam mengurangi kesenjangan digital serta mendukung perkembangan sosial-emosional anak. Kegiatan ini membuktikan bahwa pelatihan digital berbasis edugame dapat menjadi strategi efektif dalam pemberdayaan masyarakat desa, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini. Diharapkan program ini menjadi model bagi pengembangan pelatihan serupa di desa lain sebagai upaya mendukung pemerataan akses pendidikan di era digital.
Application of the Jigsaw Technique to Enhance Student Motivation and Engagement in Vocabulary Learning Afandi, Mujad Didien; Zaniar, Savira; Shari, Destita; Aquariza, Novi Rahmania; Basuki, Edi Pujo
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251286

Abstract

Traditional methods such as rote memorization and one-way instruction lead to low interest and limited interaction. The community service program introduced the cooperative jigsaw method, where students worked in small groups, took responsibility for vocabulary learning, and taught peers collaboratively. This program aimed to enhance student motivation and engagement in English vocabulary learning through the jigsaw technique at a primary school in Pranti Village, Sedati, Sidoarjo. Using observation checklists, questionnaires, and classroom documentation, the study found that students were attentive, participative, focused, and confident, showing initiative and effective interaction with peers and media. Questionnaire results confirmed increased motivation, enjoyment of responsibility, reduced stress, and higher confidence when learning collaboratively. Key supporting factors included engaging media, peer collaboration, student autonomy, and the teacher’s role as facilitator, aligning with Self-Determination Theory. In conclusion, the jigsaw technique effectively improved both motivation and engagement in vocabulary learning, offering a dynamic, student-centered approach that fosters meaningful and enjoyable language learning for young learners.
Pelatihan Media Digital Edugame untuk Mengembangkan Multiple Intelligence Anak Usia 5-6 Tahun pada Era Revolusi Industri 4.0 Rihlah, Jauharotur; Rulyansah, Afib; Hardiningrum, Andini; Shari, Destita
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024640

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edugame dalam mengembangkan berbagai aspek kecerdasan anak. Permasalahan mitra yang saat ini terjadi adalah Orang tua dan pendidik mungkin memiliki pemahaman yang terbatas tentang manfaat sebenarnya dan potensi risiko dari edugame dalam mengembangkan multiple intelligence anak usia 5-6 tahun, Keterlibatan aktif orang tua dalam mendukung pembelajaran melalui edugame sangat penting. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah 80% anak-anak yang berpartisipasi menunjukkan minat dan keterlibatan yang tinggi dalam edugame. Anak- anak menunjukkan peningkatan keterampilan komunikasi melalui aktivitas edugame yang mendorong komunikasi verbal dan visual. Edugame mampu mengembangkan berbagai jenis kecerdasan, terutama kecerdasan kinestetik melalui permainan fisik dan kecerdasan linguistik melalui tantangan berbicara dan menulis, 90% orang tua merasa edugame mendukung pengembangan berbagai aspek kecerdasan anak-anak, 60% pendidik melaporkan adanya peningkatan dalam minat dan partisipasi anak-anak dalam proses belajar. Abstract: This Community Service Program aims to analyze the effectiveness of edugames in developing various aspects of children's intelligence. The current issue faced by partners is that parents and educators may have limited understanding of the actual benefits and potential risks of edugames in developing the multiple intelligences of 5-6-year-old children. Active parental involvement in supporting learning through edugames is crucial. The results of this community service show that 80% of participating children exhibit high interest and engagement in edugames. Children show improved communication skills through edugame activities that encourage verbal and visual communication. Edugames are capable of developing various types of intelligence, especially kinesthetic intelligence through physical games and linguistic intelligence through speaking and writing challenges. 90% of parents feel that edugames support the development of various aspects of their children's intelligence, and 60% of educators report an increase in children's interest and participation in the learning process.
Pengembangan Media Pembelajaran Digital: Pelatihan Game Edukasi Wordwall untuk Guru PAUD di Surabaya Hardiningrum, Andini; Shari, Destita; Rihlah, Jauharotur; Munawaroh, Risalatul; Rulyansah, Afib
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024853

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan guru PAUD di Surabaya dalam memanfaatkan game edukasi Wordwall sebagai media pembelajaran yang mendukung kurikulum merdeka dan meningkatkan literasi digital pada anak-anak. Tujuan utama program ini adalah untuk memberikan bekal kepada para guru agar mampu menggunakan alat digital ini secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan intensif selama tiga hari pada bulan Januari 2024, yang menargetkan 20 guru dari sekolah-sekolah penggerak di Surabaya. Sebelum pelatihan dimulai, informasi mengenai program ini disampaikan kepada para guru sekolah penggerak yang menjadi target peserta, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dan memahami pentingnya pelatihan ini. Informasi ini mencakup detail tentang bagaimana tim penulis akan mengadakan pelatihan dan apa saja manfaat yang akan diperoleh dari pemanfaatan game edukasi Wordwall dalam pembelajaran. Pelatihan ini dirancang untuk melibatkan peserta secara aktif melalui metode pembelajaran yang berfokus pada pengalaman langsung. Peserta akan diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung cara mengembangkan dan menggunakan game edukasi Wordwall dalam konteks pembelajaran mereka. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini sangat beragam dan mencakup beberapa teknik seperti sesi tanya jawab untuk menggali pemahaman dan menjawab pertanyaan peserta, diskusi kelompok untuk berbagi ide dan pengalaman, demonstrasi penggunaan Wordwall oleh instruktur, serta praktik langsung di mana peserta dapat mencoba membuat dan menerapkan game edukasi tersebut. Selama pelatihan, para guru akan belajar bagaimana mengintegrasikan Wordwall ke dalam kurikulum mereka, bagaimana menciptakan konten yang menarik dan edukatif, serta bagaimana memanfaatkan fitur-fitur Wordwall untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Melalui pendekatan praktik terbimbing, peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang dapat langsung diaplikasikan di kelas mereka. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan guru PAUD di Surabaya dalam mengajar dengan bantuan teknologi digital, sejalan dengan semangat kurikulum merdeka dan era digital yang terus berkembang.Abstract. This community service program is designed to enhance the skills of early childhood education (PAUD) teachers in Surabaya in utilizing the educational game Wordwall as a learning medium that supports the independent curriculum and improves digital literacy among children. The main goal of this program is to equip teachers with the ability to effectively use this digital tool in their daily teaching activities. The program is conducted in the form of an intensive three-day training session in January 2024, targeting 20 teachers from leading schools in Surabaya. Before the training begins, information about the program will be provided to the target teachers, allowing them to prepare and understand the importance of this training. This information includes details on how the authors' team will conduct the training and the benefits that will be gained from utilizing the Wordwall educational game in teaching. The training is designed to actively involve participants through a hands-on learning method. Participants will have the opportunity to directly practice how to develop and use the Wordwall educational game in their teaching contexts. The methods used in this training are diverse and include several techniques such as QA sessions to explore understanding and answer participants' questions, group discussions to share ideas and experiences, demonstrations of Wordwall usage by instructors, and direct practice where participants can try creating and implementing these educational games. During the training, teachers will learn how to integrate Wordwall into their curriculum, create engaging and educational content, and leverage Wordwall's features to maximize the learning process. Through a guided practice approach, participants will gain deep understanding and practical skills that can be immediately applied in their classrooms. Therefore, this training is expected to result in a significant improvement in the ability of PAUD teachers in Surabaya to teach with the aid of digital technology, in line with the spirit of the independent curriculum and the ever-evolving digital era.
Pemanfaatan dan Pendampingan Metode Pemberian Tugas Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini (AUD) bagi Guru PAUD di TK Kreatif Cendekia Surabaya Asmara, Berda; Shari, Destita; Rulyansah, Afib
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024762

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini fokus pada peningkatan keterampilan motorik halus anak usia dini (AUD) di TK Kreatif Cendekia, Surabaya, melalui pelatihan metode pemberian tugas bagi tujuh guru PAUD. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mendukung perkembangan motorik halus AUD. Melalui serangkaian workshop, diskusi interaktif, dan sesi praktik, guru-guru dibekali dengan teori dan praktik pengajaran inovatif yang berorientasi pada pengalaman belajar anak. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan guru mengintegrasikan metode baru ke dalam kurikulum dan pembelajaran sehari-hari, yang tercermin dalam keterlibatan yang lebih tinggi dan perkembangan keterampilan motorik halus pada anak-anak. Kesuksesan ini juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi guru PAUD untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Program ini tidak hanya memberikan kontribusi pada pengembangan profesional guru tetapi juga menyoroti pentingnya kerjasama antar lembaga pendidikan dalam mendukung inisiatif pendidikan anak usia dini.Abstract: This community service program focuses on enhancing the fine motor skills of early childhood (EC) students at Kreatif Cendekia Kindergarten in Surabaya, through training methods for task delivery for seven early childhood education (ECE) teachers. The training is designed to improve teachers' understanding and skills in developing learning activities that support the fine motor development of EC students. Through a series of workshops, interactive discussions, and practice sessions, teachers are equipped with both theory and practice of innovative teaching oriented towards the children's learning experience. The training results show a significant improvement in teachers' ability to integrate new methods into the curriculum and daily learning, reflected in higher engagement and development of fine motor skills in children. This success also underscores the importance of ongoing training for ECE teachers to enhance the quality of early childhood education. This program not only contributes to the professional development of teachers but also highlights the importance of collaboration between educational institutions in supporting early childhood education initiatives.