Claim Missing Document
Check
Articles

Waste-to-Energy Potential Using Municipal Solid Waste as One Implementation of Jakarta Smart City Muhammad Rayhan Syahida Ramadhan; Muhammad Ikhsan; Ridha Muhlita Putra; Joni Welman Simatupang; Sealtial Mau; Emil Robert Kaburuan
Jurnal Serambi Engineering Vol 6, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v6i4.3499

Abstract

The background of this research is the escalation of DKI Jakarta’s residence which lead to the other two impacting factors, the use of electricity that increase to 5.8% in 2019 and the municipal waste escalation. The objective of this research is to find potential electrical energy that can be produced from waste-to-energy (WTE) technology of IWMS (Integrated Waste Management Site) Bantargebang (Bekasi), where most of the waste come from the people of DKI Jakarta. Furthermore, with the application of WTE, there is also a potential from the smart city implementation in DKI Jakarta. By using the mathematical model and secondary data gathering from the government of DKI Jakarta, we found that the potential of electrical energy that can be produced can reach 8.6 GWh/day, which contributed up to 9% to from the energy distributed to DKI Jakarta. Moreover, by applying WTE, there is also a potential of implementing other indicators of smart city that has been propagated by the government of DKI Jakarta.
Utilization of Wireless Sensor Network to Monitor Citarum River Quality for Milkfish Cultivation in Karawang Regency Rafi Amartya Santosa; Rizky Ariyan Qurais Shihab; Adamzah Suyuti Bakar; Joni Welman Simatupang
Jurnal Serambi Engineering Vol 6, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v6i4.3500

Abstract

The purpose of this research (study) is to demonstrate the superiority of the wireless sensor network (WSN) technology method over the laboratory method in monitoring the water quality of the Citarum River in Karawang. To monitor the Citarum river water quality, government of Karawang regency conducted a test by taking the sample water to the laboratory. It seems to be such a conventional method. With the results of the BOD value obtained from the DLHK data, which is 47.93 mg/L, of course it will be a problem for the development of milkfish. However, an advanced method using Wireless Sensor Network (WSN) technology seems to be an alternative. Basically, this technology can monitor the water quality in real-time using multiple parameters and help cultivators to monitor the water used in milkfish cultivation. Of course WSN technology is more efficient than waiting for laboratory results.  Therefore, if this technology is applied, the data will be obtained in real time.  Of course the data can be processed and monitored directly to determine the quality of the water used.  In terms of cost, this technology can be built at a moderate cost compared to laboratory work.
Kotak Kendali Perangkat Elektronik Nirkabel untuk Aplikasi Smart Home Vincent Vincent; Joana Victorine Harryanto; Aida Mahdalena Lubis; Joni Welman Simatupang
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v10i2.8264

Abstract

Energi listrik sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Namun penggunaan yang terlalu lama pada beberapa perangkat elektronik di rumah dapat menjadi penyebab kerusakan dan pemicu kebakaran. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Salah satu solusi sederhana untuk permasalahan di atas adalah dengan memantau status perangkat elektronik menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Perangkat IoT digunakan untuk memantau sekaligus mengendalikan sistem elektronik, listrik, dan mekanik di rumah dan bangunan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Perangkat yang paling sering digunakan untuk teknologi ini adalah ponsel pintar. Studi ini fokus pada pembuatan purwarupa untuk stopkontak yang dapat dikendalikan dan dipantau secara nirkabel melalui ponsel pintar, kapanpun dan di mana pun dengan memanfaatkan teknologi IoT. Purwarupa ini didesain menggunakan papan pengembangan NodeMCU ESP8266 dan modul relai dengan empat kanal. Hasil yang didapatkan adalah purwarupa bekerja sesuai dengan harapan, namun memiliki jeda waktu sekitar 1 detik dari pemberian perintah hingga pelaksanaan secara riil pada purwarupa. Untuk lebih lanjut, peneliti dapat mengembangkan tampilan dan menambahkan fitur baru seperti pengatur waktu atau pemantau penggunaan daya sehingga prototipe yang dihasilkan lebih bermanfaat.
LAMPU LED SEBAGAI PILIHAN YANG LEBIH EFISIEN UNTUK LAMPU UTAMA SEPEDA MOTOR Joni Welman Simatupang; Fajar Heru Santoso; Ria Bramasto; Sasfitra Decky Afristanto; Harun Maya Baheli
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 6, No 1 (2021): JKTE VOL 6 NO 1 (MARET 2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v6i1.4434

Abstract

Pada awalnya, LED hanya untuk peralatan elektronik. Namun, seiring berjalannya waktu LED menjadi pilihan utama lampu otomotif masa depan karena bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya yang rendah dan radiasi panas yang rendah. Terkait regulasi pemerintah yang mewajibkan penggunaan lampu siang hari untuk kendaraan roda dua, maka teknologi pencahayaan lampu LED sangat tepat mengingat beban lampu yang tinggi perlu konsumsi daya yang rendah. Terbukti sekarang pabrikan maupun suku cadang non-pabrikan mulai menggeliat dalam memproduksi lampu LED untuk otomotif karena prospek yang tinggi.Teknologi ini telah diterapkan pada kendaraan bermotor maupun mobil keluaran terbaru. Regulasi yang memungkinkan pada siang hari menggunakan lampu (DRL/Daily Running Light) sebagai syarat keamanan diawali dari Eropa dan Amerika untuk kendaraan roda empat dan sekarang di Indonesia wajib menyalakan lampu pada siang hari untuk kendaraan roda dua. Kondisi seperti ini sangat prospektif bagi pelaku industri otomotif untuk menggunakan teknologi terbaru lampu LED dan meninggalkan penggunaan lampu Halogen maupun HID (High Intensity Discharge) yang kurang efisien karena konsumsi daya dan radiasi panas yang tinggi serta masa atau ketahanan lampu yang rendah dan tidak ramah lingkungan.Metode yang digunakan dalam jurnal ilmiah ini adalah pengujian intensitas cahaya dengan menggunakan contoh pembanding antara motor pabrikan yang menggunakan lampu LED dan non LED, serta survei dan pengambilan data  ke bengkel sepeda motor.Keuntungan dari pemakaian LED sebagai lampu utama adalah konsumsi daya yang rendah tetapi intensitas yang tinggi dibandingkan dengan halogen yang mengeluarkan daya yang tinggi tetapi kuat intensitas cahaya rendah, jika dibandingkan HID meski intensitas cahaya hampir sama tetapi panas lampu yang ditimbulkan cukup tinggi. LED juga memperpanjang usia pakai komponen elektrik aki (accumulator), alternator, serta konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Harga pasaran lampu LED untuk komponen pengganti lampu halogen masih tinggi, tetapi sebanding dengan kualitas pencahayaan dan pengaruh positif terhadap komponen lainnya.
ANALISIS SISTEM PENTANAHAN JARINGAN GARDU INDUK 150 KV PT BEKASI POWER CIKARANG Joni Welman Simatupang; Agus Riyanto
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 4, No 1 (2019): JKTE Vol 4 No 1 (Maret-Agustus 2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.263 KB)

Abstract

Sistem pentanahan merupakan salah satu bentuk sistem proteksi terintegrasi ketenagalistrikan dari gangguan yang dapat membuat kerusakan pada peralatan listrik sehingga berakibat pada putusnya kontinuitas pelayanan daya ke konsumen. Tulisan ini memaparkan hasil analisis dari penelitian terhadap sistem pentanahan elektroda batang jaringan gardu induk 150 KV di PT Bekasi Power Cikarang. Eksperimen dilakukan dengan mengukur nilai tahanan kaki menara dengan menggunakan alat digital earth tester. Rangka-rangka menara dihubungkan dengan sistem pentanahan grid yang ditambah dengan satu batang elektroda. Nilai aktual pentanahan yang diperoleh dari pengukuran adalah 1.21 Ω (maksimal) dan 1.13 Ω (minimal). Nilai pentanahan yang diperoleh tersebut masih dalam rekomendasi SNI 04-0225-2000, “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000” yang disingkat dengan PUIL 2000. Kesimpulannya, semakin kecil nilai pentanahan yang diperoleh maka semakin baik sistem pentanahan dan proteksinya.
ANALISIS PERHITUNGAN KERUGIAN DAYA PADA LENDUTAN SERAT OPTIK DENGAN SIMULASI MATLAB Joni Welman Simatupang; Faisal Syamsuri; Ria Bramasto; Fajar Choirul Anam; R. Hilary Yoga Ardanta
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.15371

Abstract

Bending is one of the causes of signal transmission loss through the electromagnetic wave medium in the optical fiber. There are two types of bendinglossess: microbending and macrobending. Both of them occur when the surface of the optical fiber cable experiences external pressure which causes deformation in the core of the optical fiber. Bending causes the loss of the optical transmission power affected by decreased light intensity, therefore the output ratio becomes degraded to the input one. This kind of condition assumed can be utilized for designing the optical fiber-based sensor by observing the response of the optical fiber against the external disturbances or stimulation.One example is the mechanical force that causes the deformation to the optical fiber. Based on the simulation result through the Matlab programming for macrobending loss, it was obtained that the highest power loss at 1.817×10-4 dB/mm on the 10mm bending radius for the 1650nm wavelength, and the lowest at 2.683×10-8 dB/mm on the 20mm bending radius for the 1250 nm wavelength. Meanwhile for microbending loss, it obtained the largest change of transmission coefficient at 59.070% for 100mm spacer length with applied mechanical force as large as 106 dynes or 10N, and the smallest change at 0.591% for 10mm spacer length with applied mechanical force as large as 105 dynes or 1N. These significant changes of the measured values show that the optical fiber, by simulation, is pretty responsive against the external stimulations, either on the macroscopic scale or the microscopic scale. So that based on its responsiveness, we can assume that optical fiber is most likely possible to be utilized in variousmodern fiber optic sensor for many applied technologiesABSTRAK:Lendutan atau bending merupakan salah satu penyebab kerugian transmisi sinyal melalui medium gelombang elektromagnetik berupa cahaya melalui pada serat optik. Terdapat dua jenis bending, yaitu macrobending dan microbending. Keduanya adalah tipe lendutan yang terjadi ketika permukaan serat optik mendapat tekanan eksternal yang menyebabkan terjadinya deformasi pada inti serat optik. Lendutan mengakibatkan berkurangnya daya transmisi optik dikarenakan berkurangnya intensitas cahaya, sehingga nilai keluarannya menjadi terdegradasi. Kondisi tersebut diasumsikan dapat dimanfaatkan untuk perancangan sensor berbasis serat optik dengan mengamati respon serat optik terhadap gangguan eksternal. Sebagai contoh berupa gaya mekanis yang menyebabkan serat optik terdeformasi. Berdasarkan hasil simulasi melalui Matlab untuk macrobending, diperoleh kerugian daya tertinggi sebesar 1.817 × 10-4 dB/mm pada radius bending 10 mm untuk panjang gelombang 1650 nm, dan terendah sebesar 2.683 × 10-8 dB/mm pada radius bending 20 mm untuk panjang gelombang 1250 nm. Sementara untuk microbending, diperoleh perubahan koefisien transmisi tertinggi sebesar 59.070% untuk panjang penyekat 100 mm dengan gaya mekanis sebesar 106 dyne atau 10 N, dan terendah sebesar 0.591% untuk panjang penyekat 10 mm dengan gaya mekanis sebesar 105 dyne atau 1 N. Perubahan nilai yang sangat signifikan tersebut menunjukkan bahwa serat optik secara simulasi cukup responsif terhadap stimulasi eksternal, baik dalam skala makro maupun mikro. Berdasarkan sifatnya yang cukup responsif, dapat disimpulkan bahwa serat optik sangat mungkin untuk dimanfaatkan dalam perancangan sistem sensor moderen untuk berbagai aplikasi teknologi.
POTENSI ENERGI PANAS BUMI, ANGIN, DAN BIOMASSA MENJADI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA Nurul Amandha Adistia; Rizky Aditya Nurdiansyah; Juno Fariko; Vincent Vincent; Joni Welman Simatupang
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 22, No 2 (2020): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v22i2.9107

Abstract

The need of energy increases each year. Likewise, the need for electrical energy increased proportionally with the economic development and Indonesian populations. To meet the needs of national electrical energy, the implementation of new and renewable energy is indispensable, such as geothermal energy, wind and biomass. They have substantial potential in Indonesia. This research aims to explore Indonesia’s capacity of new and renewable energy for electrical energy, as well as how much energy that can has already been utilized, and the constraints such as natural and human resources or other factors, to achieve the fulfil the target in 2025 about fulfilment of national electrical energy needs. This research uses Systematic Literature Review (SLR). The data are secondary, which are collected from several journals, research articles, media, and government agency reports, especially the Ministry of energy and mineral resources (ESDM). The result shows that for the installed capacity in the plan for 2019 - 2028, wind energy contributes the highest with 82,76%. Geothermal contributes 25.31%, and biomass contributes 4.92%. In fact, in this year of 2020, new and renewable energy could not meet the government's target. Several factors that impede the development of new and renewable energy, especially the geothermal, wind, and biomass, are funding, bad-coordinated plan, and also the implementation. Additionally, there is COVID-19 pandemic in 2020, and all funds are diverted for the treatment of the pandemic crisis.ABSTRAK:Kebutuhan akan energi terus meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Begitupun kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat seiring perkembangan perekonomian dan penduduk Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik nasional, maka peran Energi Baru Terbaharukan (EBT) sangat diperlukan, diantaranya panas bumi, angin, dan biomassa. Ketiga energi tersebut memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi EBT di Indonesia menjadi energi listrik, serta seberapa besar energi yang sudah dapat dimanfaatkan, dan juga kendala-kendala baik alam maupun sumber daya manusia ataupun faktor lain, agar dapat mencapai target terdekat yaitu di tahun 2025 sebagai pemenuhan kebutuhan listrik negara dari EBT. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Data yang dikumpulkan bersifat data sekunder, yaitu berupa pengumpulan jurnal dan artikel penelitian yang sudah ada, dari media massa, dan laporan dari badan pemerintah, khususnya kementerian ESDM. Berdasarkan hasil analisis kapasitas terpasang terhadap rencana energi tahun 2019 – 2028, energi angin memiliki persentase terbesar yaitu 82,76%, panas bumi sebesar 25,31%, dan biomassa sebesar 4,92%. Pada kenyataannya di tahun 2020 ini, EBT belum bisa mencapai target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor penghambat kemajuan proyek pembangunan ataupun peningkatan hasil EBT khususnya panas bumi, angin, dan biomassa, seperti pendanaan, perencanaan yang tidak terkoordinasi dengan baik, dan implementasi yang sulit. Selain itu, di tahun 2020 masih terjadi pandemi COVID-19 yang menjadi faktor penghambat karena semua dana dialihkan untuk penanganan krisis pandemi.
STUDI ANALISIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH INDONESIA TERKAIT MOBIL LISTRIK Mochammad Aziz; Yosua Marcellino; Intan Agnita Rizki; Sri Anwar Ikhwanuddin; Joni Welman Simatupang
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 22, No 1 (2020): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.383 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v22i1.7898

Abstract

: Indonesia's population growth is still ongoing and energy demand for transportation continues to increase from year to year. Moreover, the use of fossil fueled-based motor vehicle is increasing and filling the city main roads and highways. Petroleum which is used as conventional vehicle fuel today is a non-renewable energy. Electric vehicle is one of the means of transportation that can meet the needs of the society mobility, but still environmentally friendly because it does not have exhaust gas or emissions. There are so many negative effects from exhaust gas or emissions resulting from combustion of conventional car engines. Among other negative impacts are on health and human well-being and also the environment. The Indonesian government plans seriously in realizing the conversion of electric-based vehicles (EV). However, many people do not know the technology used in the electric vehicle yet. In this descriptive-explanatory paper, we will discuss this technology development and types of electric vehicle in general, and also a bit of autonomous vehicle. In addition, it was also discussed regarding the support of the Indonesian government for public concerns about the lack of facilities for electric vehicle such as public charging facilities. In addition, support for policies and other incentive will also be elaborated in this paper. This policies and incentive are expected to have a significant impact in-line with the increasing of consumer awareness to switch from conventional cars to electric vehicles.ABSTRAK:Pertumbuhan penduduk Indonesia masih terus berlangsung dan kebutuhan energi untuk transportasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Terlebih penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil (fossil fueled-based motor vehicle) semakin meningkat dan memenuhi jalan-jalan raya perkotaan dan tol. Minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar mobil konvensional saat ini merupakan energi yang tidak terbarukan. Mobil listrik merupakan salah satu sarana transportasi yang bisa memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat namun tetap ramah lingkungan karena tidak memiliki polusi atau emisi gas buang. Banyak sekali dampak negatif dari polusi atau emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran mesin mobil konvensional. Antara lain dampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia serta lingkungan hidup. Pemerintah Indonesia berencana serius dalam mewujudkan konversi kendaraan berbasis listrik (KBL). Namun masyarakat belum mengetahui teknologi yang digunakan pada mobil listrik. Dalam tulisan yang bersifat descriptive- explanatory ini akan dibahas mengenai perkembangan teknologi mobil listrik ditambah sedikit tentang kendaraan otomatis (autonomous vehicle). Selain itu juga akan membahas dukungan pemerintah Indonesia terhadap mobil listrik sebagai solusi bagi kekuatiran masyarakat mengingat fasilitas pengisian umum yang masih minim atas kendaraan mobil listrik. Selain itu dukungan terhadap kebijakan dan insentif lainnya pun juga akan dibahas dalam artikel ini. Kebijakan dan insentif ini diharapkan bisa berdampak signifikan sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen untuk beralih dari mobil konvensional menjadi mobil listrik
Klasifikasi Teknologi Rumah Pintar Berdasarkan Tipe Rumah dan Segmentasi Pasar di Indonesia Joni Welman Simatupang; Ibadurahman Hanif; Aulia Rahman; Johan Krisnanto Runtuk; Pandu Adi Cakranegara; Abdul Aziz Prihandoko
JIE Scientific Journal on Research and Application of Industrial System Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/jie.v7i1.3682

Abstract

Di zaman serba canggih ini, tidak dipungkiri bahwa internet sudah menjadi kebutuhan primer, mulai dari bekerja di kantor (email, teleconference) bahkan sampai membeli kebutuhan sehari-hari dari rumah (online shopping). Penggunaan internet yang meluas telah melahirkan sebuah sistem teknologi baru yang disebut dengan Internet of Things (IoT). Teknologi ini bahkan sudah merambah ke area perumahan warga (residential) dan biasa disebut dengan teknologi rumah pintar (smart home). Rumah pintar adalah sebuah konsep yang mana setiap benda-benda di rumah dijadikan sebagai perangkat (hardware) yang mampu untuk saling berkomunikasi melalui jaringan internet. Manfaat utama dari teknologi ini adalah membantu dalam hal penghematan energi, pengamanan, dan keselamatan penghuni rumah. Namun, ada beberapa kategori rumah pintar seperti kategori rendah (low), sedang (middle) dan tinggi (high) dengan karakteristiknya yang berbeda-beda: mulai dari penggunaan dan kebutuhan perangkat sampai pada tipe rumah dan segmentasi pasarnya di Indonesia. Tulisan ini membahas kategori-kategori tersebut (konfigurasi, kelebihan, dan kekurangan) yang dapat digunakan sebagai referensi bagi siapa pun yang sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan-peralatan canggih dalam melakukan upgrade bagi rumah tinggalnya sekarang.
Operator Idle Time Rectification as the Solution to Cycle Time Reduction in Oxygen Sensor Production Melvin Harsono; Joni Welman Simatupang
International Journal of Industrial Research and Applied Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.822 KB) | DOI: 10.9744/jirae.3.1.14-18

Abstract

In factory works, there are systems that need to be followed in order to create a well-ordered process such that Just In Time (JIT) production can be reached. The lean manufacturing principle is one of the solutions for sustainable factory system. Within the lean manufacturing system, there are many tools that can be applied for sustainability and improvement. In this paper, Kaizen, the Japanese business philosophy as one of the lean manufacturing principle tools, is applied to give an improvement in reducing production cost. It is done by continuous observation, note, and analysis of time consumption required by the production line. A new Kaizen analysis from a new point of view is applied by comparing the impact of adding operator to the production line to the Over Time (OT) cost and renewing part of the machine-tool mapping for faster Takt Time (TT). Kaizen activity was successfully analyzed. It shows that the production Cycle Time (CT) can be deducted by 0.5 seconds which will reduce the production revenue cost by 10.8%.
Co-Authors Abdul Aziz Prihandoko Abdul Wahid Adamzah Suyuti Bakar Adistia, Nurul Amandha Aditya Rachmat Saputro Afira, Fadhillah Afristanto, Sasfitra Decky AGUS RIYANTO Aida Mahdalena Lubis Amar Ma’aruf Gusnadi Amiliansyah, Husna ANAM, FAJAR CHOIRUL Andri Setia Prabowo Antonius Suhartomo Asep Mamat Rahmat Solihat Aulia Rahman Azis Wibowo Azis Wibowo Aziz, Moch Baihaqi, Muhammad Yeza Bayu Prasetyo, Bayu Bintang Ramadhan Prasetya Bonifasius Raditya Cakranegara, Pandu Adi Carolus Kaswandi Clementine Mavridis David Tyler Dewandaru, Bambang Dodi Garinto Enndi Chiu Evi Rismauli Faisal Samsuri Faisal Syamsuri Fajar Choirul Anam Fajar Heru Santoso Fauzi Hadinegara Fernando Fernando Filson Maratur Sidjabat Galih Suryo Gumilang Harki Apri Yanto Harun Maya Baheli Hendra Jaya Tarigan Ibadurahman Hanif Indra Sucipta Indra Sucipta Intan Agnita Rizki Irwan Purnama Irwan Purnama Joana Victorine Harryanto Johan Krisnanto Runtuk Juno Fariko Kaburuan, Emil Robert Kristi Mahardi Kristiantho Sulistiohadi Kuncoro Kuncoro Kuncoro Kuncoro Ludfi Ahmad Prastyo Lydia Anggraini Marojahan Tampubolon Mau, Sealtial Melvin Harsono Michael Yosua Mochammad Aziz Muhammad Ekka Januar Akbar Muhammad Rayhan Syahida Ramadhan Ningrum Suryaningsih Nurul Amandha Adistia Pukhrambam, Puspa Devi Pukhrambam, Puspa Devi Purnama, Irwan Qurais Shihab, Rizky Aryan R. Hilary A Yoga R. Hilary Yoga Ardanta Rafael Ryan Putra Rafi Amartya Santosa Resmana Lim Ria Bramasto Ria Bramasto Ridha Muhlita Putra Rijal Hakiki Rizky Aditya Nurdiansyah Rizky Ariyan Qurais Shihab Rizky Aryan Qurais Shihab Rospawan, Ali RR. Ella Evrita Hestiandari Safitri, Cutifa Saifullana, Saifullana Samsuri, Faisal Sasfitra Decky Afristanto Sielvya Rahma Maulida Simangunsong , Evanco Hollis Pardamean Siti Hamidah Sri Anwar Ikhwanuddin Theodora Valerie Tole Sutikno Vincent Vincent Vincent Vincent Vincent Vincent, Vincent Wilbert Wijaya Yogi Saputra Yosua Marcellino Yosua Siringoringo Yosua Siringoringo Zahrotul Zanah Zano Junior