Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)

Implementasi model pembelajaran aswaja untuk membentuk muslim berkarakter religius-nasionalis M. Alifudin Ikhsan; Faris Khoirul Anam; Yusuf Hanafi; Abdul Adzim; Zahrotul Muzdalifah
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i3.11036

Abstract

Through the implementation of the Aswaja learning model in schools, this community service aims to develop Muslims with religious-nationalist personalities.It was carried out in three phases of activities, namely education & outreach, implementation & strengthening and intensive mentoring from March to May 2021 at SMP Darul Faqih Indonesia, Malang Regency. The results of the activity assessment showed a change in Aswaja's attitudes and practices in fostering religious-nationalist values in students. This also has implications for strengthening religious moderation in the school environment. The results of the correlation test of students' attitudes and practices showed a score (R-square: P-value) of 0.126: 0.000, which indicates that this activity has a significant impact. The implementation of the Aswaja learning model is aimed at providing a balanced understanding of religion and nationalism. Strengthening the understanding of religious moderation with a nationalism - religious spirit will be an important ingredient in the development of peace culture education-based schools in Indonesia
Integrasi sekolah berbasis peace culture education: program, refleksi, dan implikasi Yusuf Hanafi; Faris Khoirul Anam; Achmad Sultoni; Titis Thoriquttyas; Muhammad Saefi; Tsania Nur Diyana; M. Alifudin Ikhsan
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i1.13127

Abstract

Tulisan ini mencoba menjelaskan program edukasi sekolah berbasis peace education (PE) yang diprakarsai oleh tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang dengan mitra majelis Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sub Rayon 33 Wagir Kabupaten Malang. Secara rinci, kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif yang bertujuan menanamkan nilai-nilai perdamaian dan semangat hidup berdampingan antar umat beragama, khususnya diantara sekolah yang beragam corak keagamaanya di Kecamatan Wagir. Program edukasi berbasis PE dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan seminar, focus group discussion (FGD), hingga pelaksanaan langsung kepada siswa dalam pembelajaran di kelas. Program ini dilakukan dalam dua sesi utama, yakni kegiatan seminar dengan pembahasan tentang moderasi beragama dan FGD dengan fokus pada implementasinya. Dari kegiatan ini, dihasilkan sejumlah poin penting yang dapat dilakukan di sekolah dan kelas yakni membangun atmosfer atau budaya sekolah yang mendukung dengan mengapresiasi budaya yang berbeda, melakukan resolusi konflik, mendorong  partisipasi aktif dan kolaboratif, membangun sikap toleransi, dan membuat nilai-nilai agama menjadi pegangan kepala sekolah, guru, dan siswa dalam menjalankan tugas di sekolah. 
Implementasi model pembelajaran aswaja untuk membentuk muslim berkarakter religius-nasionalis Ikhsan, M. Alifudin; Anam, Faris Khoirul; Hanafi, Yusuf; Adzim, Abdul; Muzdalifah, Zahrotul
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i3.11036

Abstract

Through the implementation of the Aswaja learning model in schools, this community service aims to develop Muslims with religious-nationalist personalities.It was carried out in three phases of activities, namely education & outreach, implementation & strengthening and intensive mentoring from March to May 2021 at SMP Darul Faqih Indonesia, Malang Regency. The results of the activity assessment showed a change in Aswaja's attitudes and practices in fostering religious-nationalist values in students. This also has implications for strengthening religious moderation in the school environment. The results of the correlation test of students' attitudes and practices showed a score (R-square: P-value) of 0.126: 0.000, which indicates that this activity has a significant impact. The implementation of the Aswaja learning model is aimed at providing a balanced understanding of religion and nationalism. Strengthening the understanding of religious moderation with a nationalism - religious spirit will be an important ingredient in the development of peace culture education-based schools in Indonesia
Integrasi sekolah berbasis peace culture education: program, refleksi, dan implikasi Hanafi, Yusuf; Anam, Faris Khoirul; Sultoni, Achmad; Thoriquttyas, Titis; Saefi, Muhammad; Diyana, Tsania Nur; Ikhsan, M. Alifudin
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i1.13127

Abstract

Tulisan ini mencoba menjelaskan program edukasi sekolah berbasis peace education (PE) yang diprakarsai oleh tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang dengan mitra majelis Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sub Rayon 33 Wagir Kabupaten Malang. Secara rinci, kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif yang bertujuan menanamkan nilai-nilai perdamaian dan semangat hidup berdampingan antar umat beragama, khususnya diantara sekolah yang beragam corak keagamaanya di Kecamatan Wagir. Program edukasi berbasis PE dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan seminar, focus group discussion (FGD), hingga pelaksanaan langsung kepada siswa dalam pembelajaran di kelas. Program ini dilakukan dalam dua sesi utama, yakni kegiatan seminar dengan pembahasan tentang moderasi beragama dan FGD dengan fokus pada implementasinya. Dari kegiatan ini, dihasilkan sejumlah poin penting yang dapat dilakukan di sekolah dan kelas yakni membangun atmosfer atau budaya sekolah yang mendukung dengan mengapresiasi budaya yang berbeda, melakukan resolusi konflik, mendorong  partisipasi aktif dan kolaboratif, membangun sikap toleransi, dan membuat nilai-nilai agama menjadi pegangan kepala sekolah, guru, dan siswa dalam menjalankan tugas di sekolah.Â