Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Perdikan: Journal of Community Engagement

Pelatihan metacognitive memorizing model untuk penguatan pemahaman Bahasa Arab qur’ani bagi penghafal al-Qur’an berbasis chunking digital materials Fauzi, Moh. Fery; Fauzan, Moh.; Anam, Faris Khoirul; Nada, Auqi Lu’lu In; Kinanthi, Keysha Wahyu; Anindiati, Irma
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v6i2.15821

Abstract

Teaching Qur’anic Arabic is often overlooked in programs for Qur’an memorization, even though it is essential for students to memorize and comprehend the divine message in its original language. Teaching Qur’anic Arabic has faced challenges in the digital era in many pesantren. They have faced numerous problems in media usage and teaching methods, especially for teachers who are teaching students specializing in Qur’an memorization. This community service programs aim to provide Metacognitive Memorizing Model Training to strengthen understanding of Qur’anic Arabic for Qur’anic memorizers based on Chunking Digital Materials. This community service activity was conducted at Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Al-Mu’anawiyah, Sambisari, Ceweng, Diwek, Jombang. This service activity was carried out in 5 phases, namely: (1) socialization of activities to partners; (2) assessment of technological pedagogical content knowledge (TPACK); (3) Focus Group Discussion (FGD) between the service team and the head of the foundation and pesantren administrators; (4) training in the application of the Metacognitive Memorizing Model to strengthen understanding of Qur’anic Arabic; and (5) mentoring. The results of this activity are that the community service team has developed Moodle-based e-learning for interactive Arabic language learning, written a book entitled ‘E-Learning Arabic Language Learning,’ and researched and published work related to Arabic Language Learning innovations. The level of technology readiness for the community service is at level 4, which is the application of the use, development, and application of technology in society. The result of this training activity is that the students of Al-Qur’an memorization have high enthusiasm for learning Arabic and can apply the Qur’anic Arabic Comprehension of Chunking Digital Materials method.[Pengajaran Bahasa Arab Qur’ani sering terabaikan dalam program-program hafalan Al-Qur’an, padahal hal ini sangat penting bagi siswa/santri tidak hanya untuk menghafal tetapi juga memahami pesan Ilahi dalam bahasa asli, yakni bahasa Arab. Pengajaran bahasa Arab Qur’ani menghadapi tantangan dan kendala di banyak pesantren. Mereka menghadapi berbagai masalah dalam penggunaan media dan metode pengajaran, terutama bagi para guru dalam mengajar siswa yang focus dalam menghafal Al-Qur’an. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan Pelatihan Metacognitive Memorizing Model untuk penguatan pemahaman Bahasa Arab Qur’ani bagi penghafal Al-Qur’an berbasis Chunking Digital Materials. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an Al-Mu'anawiyah, Sambisari, Ceweng, Diwek, Jombang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam 5 fase, yaitu: (1) sosialisasi kegiatan kepada mitra; (2) pengkajian Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK); (3) Focus Group Discussion (FGD) antara tim pengabdian dengan ketua yayasan dan pengurus pesantren; (4) pelatihan penerapan Metacognitive Memorizing Model untuk penguatan pemahaman Bahasa Arab Qur’ani; dan (5) pendampingan. Keunggulan kegiatan ini adalah tim pengabdian telah mengembangkan e-learning berbasis moodle untuk pembelajaran Bahasa Arab interaktif dan menulis buku berjudul, “E-Learning Pembelajaran Bahasa Arab” serta meneliti dan memublikasikan karya terkait inovasi Pembelajaran Bahasa Arab (PBA). Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) pengabdian ini berada pada level 4, yaitu aplikasi penggunaan, pengembangan, dan penerapan teknologi di masyarakat. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah santri penghafal Al-Qur'an memiliki antusias yang tinggi dalam belajar bahasa Arab dan mampu menerapkan pembelajaran bahasa Arab Qur'ani dengan media Chunking Digital Materials.]
Digitizing Darul Faqih Islamic boarding school in Indonesia: Teachers' perspectives on hybrid Islamic boarding school Hanafi, Yusuf; Ikhsan, M. Alifudin; Saefi, Muhammad; Diyana, Tsania Nur; Anam, Faris Khoirul; Ramadhan, Mochammad Rizal
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v7i1.18757

Abstract

The COVID-19 pandemic has impacted the closure of almost all learning processes in Islamic boarding schools. Only some Islamic boarding schools have succeeded in modifying learning methods, one of which is the Darul Faqih Indonesian Islamic Boarding School located in Malang Regency, Indonesia. This community service aims to support efforts to strengthen the digitalisation of Darul Faqih Indonesian Islamic boarding school and direct the development of hybrid Islamic boarding schools after the Covid-19 pandemic. This community service activity consists of two phases. First, at the beginning of the semester, teachers are given training to strengthen the use of learning management systems and mobile apps. In the second phase, the teacher was invited back to conduct a focus group discussion at the end of the implementation. At the end of this service activity, impact measurements were also carried out from a teacher's perspective. A total of 58 teachers participated in this activity. Less than half of teachers have a preference for mixed learning. However, they have high self-efficacy in implementing effective learning to support the implementation of hybrid pesantren. Constraints during mixed learning are appropriate technological and pedagogical support. Despite some challenges, teachers have so far been able to adapt to various online learning methods. Most agree that blended learning can be next as the next main effort towards hybrid pesantren.[Pandemi Covid-19 berdampak pada penutupan hampir semua proses pembelajaran di pondok pesantren. Hanya sebagian pondok pesantren yang berhasil memodifikasi metode pembelajaran, salah satunya adalah Pondok Pesantren Darul Faqih Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Malang, Indonesia. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan dukungan dalam upaya penguatan digitalisasi pesantren Darul Faqih Indonesia dan mengarahkan pada pembangunan pesantren hibrid pasca pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari dua fase. Pertama, pada awal semester, guru diberikan pelatihan untuk penguatan penggunaan learning manajemen system dan mobile app. Fase kedua, di akhir penerapan, guru diundang kembali untuk melakukan Focus Group Discussion. Di akhir kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pengukuran dampak berupa perspektif guru. Sebanyak 58 guru berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kurang dari separuh guru yang memiliki preferensi terhadap pembelajaran campuran. Namun, mereka memiliki efikasi diri yang tinggi dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk mendukung implementasi pesantren hibrid. Kendala selama pembelajaran campuran adalah dukungan teknologi dan pedagogi yang tepat dan sesuai. Meskipun ada beberapa tantangan, guru sejauh ini mampu beradaptasi dengan berbagai metode pembelajaran daring, dan mayoritas setuju bahwa pembelajaran campuran dapat diterapkan selanjutnya sebagai upaya utama menuju pesantren hibrid.]