Ari Sukawan
Jurusan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, Program Studi DIII Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Dan Kelengkapan Dokumen Medis Terhadap Ketepatan Kode Diagnosa Utama Pasien Seksio Caesarean Di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Ari Sukawan
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i2.335

Abstract

Lilik Meilany1, Ari Sukawan21STIKES Panakkukang Makassar 2Poltekkes Kemenkes Tasikmalayalilikmeilany@gmail.com, arisukawan@yahoo.co.id AbstrakTujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran hubungan pengetahuan dan kelengkapan dokumen medis terhadap ketepatan kode diagnosa utama pasien seksio caesarean di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.Penelitian ini menggunakan metode cross sectional melalui pendekatan observasional analitik.Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh koder berjumlah 5 orang. Populasi obyek adalah 53 dokumen pasien rawat inap yang diambil denagn cara total sampling. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ketepatan kode diagnosa sebanyak 7 (13,2%) sedangkan tidak tepat kode diagnosa utama sebanyak 46 (86,8%). Kelengkapan dokumen sebanyak11 (21%) lengkap dan tidak lengkap sebanyak 42 (79%). Sedangkan hasil uji statistik non-parametrik menggunakan ujia spermen untuk melihat hubungan pengetahuan dan kelengkapan dokumenmedis terhadap ketepatan kode diagnosa pada pasien seksio caesarean di RSUD Syekh Yusuf diperoleh hasil uji statistik yaitup=0,762 sehingga ada hubungan antara kelengkapan dokumen dengan ketepatan kode diagnosa. Makna koefisien korelasi pengetahuan 1.000 berarti ada hubungan antara pengetahuan dan kelengkapan terhadap ketepatan kode diagnosa seksio caesarean di RSUD Syeks Yusuf Kabupaten Gowa.Kata Kunci : Pengetahuan, Ketepatan, Kode, Seksio Caesarean 
Hubungan Pengetahuan dan Kesesuaian Pemeriksaan Klinis dengan Ketepatan Kode Diagnosa Demam Berdarah Dengue di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Lilik Meilany; Ari Sukawan Sukawan; Nur Fadillah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v8i2.282

Abstract

Pengetahuan dan ketepatan hasil pemeriksaan klinis diagnosa DBD berdampak terhadap ketidaktepatan penentuan kode diagnosa demam berdarah dengue (DBD). Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan kesesuaian pemeriksaan klinis dengan ketepatan kode diagnosa demam berdarah dengue di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional melalui pendekatan observasional analitik. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh koder di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah berjumlah 9 orang. Populasi obyek adalah 9 dokumen medis pasien DBD. sampel yang di ambil dengan cara total sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa tingkat ketepatan pemberian kode diagnosa DBD mencapai 55.6 % atau 5 rekam medis sedangkan kode yang tidak tepat mencapai 44.4% atau sebanyak 4 rekam medis dari 9 rekam medis pasien DBD. ketepatan hasil pemeriksaan klinis diagnosa DBD terdapat 5 atau 55.6% yang tepat sedangkan terdapat 4 atau 44.4% dokumen rekam medis DBD yang tidak tepat. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kesesuaian pemeriksaan klinis dengan ketepatan kode diagnosa demam berdarah diperoleh hasil uji statistik dengan Uji statistik non-parametrik menggunakan uji korelasi Kendall’s tau_b. yaitu p=0.025<0.05 artinya Ho ditolak dan H1 atau “ada hubungan antara ketepatan hasil pemeriksaan klinis diagnosa DBD dan pengetahuan koder dengan ketepatan kode DBD.”
MEMAHAMI BAHASA INGGRIS DI ICD-10 VOLUME 1 MELALUI ANALISIS SINTAKSIS TENTANG KLAUSA SIFAT Ari Sukawan
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v5i1.152

Abstract

Learning English cannot be separated from the four language skills namely Listening, speaking, reading and writing however grammar is also a main thing that must be mastered in English language mastery. Understanding the text content can also be started from the understanding of the language structure in the text. Therefore, this study aims to identify, classify, and analyze the types of clauses used on ICD -10 Volume 1. This study used a qualitative descriptive method which is divided into three stages: preparation, data collection and data analysis. The population in this study is ICD -10 Volume 1 and the sample of this study is ICD -10 Volume 1 chapter I, II, and III. The result  studyis according to the theories, on ICD- 10 Volume 1 there are two types of adjective clauses namely restrictive clauses and non-restrictive clauses but most of the adjective clause types is restrictive clause. The result of the study is expected to support all of ICD-10 users in order to understand English sentences on ICD-10 Volume 1 more.
ANALISIS PELAKSANAAN PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS YANG TIDAK DIMUSNAHKAN DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PEKANBARU Lilik Meilany; Ari Sukawan Sukawan; Nur Fadillah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v5i1.143

Abstract

Archives have an important role in the process of presenting information for leaders to make decisions and satisfactory policy, therefore to be able to present complete information, quickly and correctly, there should be systems and procedures work well in the field to arsipan. Storage implementation in Islam Ibn Sina hospital pekanbaru ineffectiveness of the scanning process in the medical record file storage which is not destroyed so that when the file is needed requires a long time to look for it, it is constrained because no special power to do it. This study aims to investigate the implementation of medical record file storage which is not destroyed in Islam Ibn Sina Hospital Pekanbaru 2016. The research is descriptive qualitative research informants of 5 people, the technique used observation and interviews, data analysis using qualitative analysis, the triangulation method. The results showed that in the extermination medical record file shall be destroyed by burning exhausted all medical record file, there are 13 kinds of forms of medical records that are not destroyed and medical record file that is worth to be stored permanently in a way be scanned and stored on the hard disk in order to preserve the integrity medical record file of the damage and saves storage space outage
Literature Review: Peran CPPT dalam Meningkatkan Komunikasi Efektif Pada Pelaksanaan Kolaborasi Interprofesional di Rumah Sakit Ari Sukawan; Lilik Meilany; Asyahria Nur Rahma
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.239

Abstract

AbstractEffective communication between health professionals is the main key in the implementation of interprofessional collaboration, so hospitals must have solutions that communication is not interrupted on one side. To facilitate the communication process in monitoring the patient's medical history, every care professional is required to make a medical record. This study uses a Literature Review design with the PICO Framework. Search articles using the Google Scholar database, Garua Referral Digital (Garuda), and Proquest using keywords such as medical records, interprofessional collaboration, effective communication, and keywords with synonyms for the main keywords. The inclusion criteria are articles related to the role of medical records in the implementation of interprofessional collaboration, methods used to improve effective communication in the implementation of interprofessional collaboration, factors that affect communication in the implementation of interprofessional collaboration, articles in Indonesian and English, and published in 2015-2020. The exclusion criteria are criteria that do not want to be raised, among others, a review of direct verbal communication between professions, a review of interprofessional readiness in collaborating. The results of the study found medical records as effective communication can integrate or compile patient health service data in a comprehensive manner as a source of information for health professionals when making a health decision and actions to patients next. The conclusion is the form of medical records that describes collaboration between health professionals is an Integrated Progress Patient Note or CPPT.Keywords: medical records, interprofessional collaboration, effective communicationAbstrakKomunikasi efektif diantara para profesional kesehatan merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kolaborasi interprofesional sehingga rumah sakit wajib memiliki solusi agar komunikasi tidak terputus di satu pihak. Untuk mempermudah proses komunikasi dalam memantau riwayat kesehatan pasien, setiap profesional pemberi asuhan diwajibkan untuk membuat rekam medis. Penelitian ini menggunakan desain Literature Review dengan Framework PICO. Pencarian artikel menggunakan database Google scholar, Garua Rujukan Digital (Garuda) dan Proquest dengan menggunakan kata kunci seperti rekam medis, kolaborasi interprofesi, komunikasi efeketif serta kata kunci dengan sinonim dari kata kunci utama. Kriteria inklusi yaitu artikel yang berkaitan dengan peran rekam medis pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional, metode yang digunakan dalam meningkatkan komunikasi yang efektif pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional, faktor yang mempengaruhi komunikasi pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional, artikel berbahasa indonesia dan inggris dan terpublikasi pada tahun 2015-2020. Adapun kriteria eksklusi yaitu kriteria yang tidak ingin diangkat antara lain tinjauan komunikasi verbal langsung antar profesi, tinjauan kesiapan interprofessional dalam berkolaborasi. Hasil penelitian ditemukan Rekam medis sebagai media komunikasi efektif yang dapat mengintegrasikan atau menyatukan data pelayanan kesehatan pasien secara komprehensif sebagai sumber informasi bagi profesional pemberi asuhan sehingga dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan berikutnya terhadap pasien. Simpulan penelitian ini adalah lembar rekam medis yang menggambarkan kolaborasi antara para profesional kesehatan yakni pada lembar catatan perkembangan terintegrasi atau CPPT.Kata Kunci: rekam medis, kolaborasi interprofesional, komunikasi efektif
GAMBARAN PELAPORAN 10 BESAR PENYAKIT (LB1) MENGGUNAKAN GOOGLE DATA STUDIO DI PUSKESMAS Ari Sukawan; Naida Salsabila
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Integrated Health Center Recording and Reporting System (SP2TP) is the activity and reporting of general data, facilities, personnel and health service efforts in the community. Reporting is still not fully implemented, but reporting is carried out if the health department requests monthly reporting. The purpose of this study was to find out the description of the reporting of the top 10 diseases (LB1) using Google data studio at the Puskesmas. Subjects and Method: This type of research will use a quantitative with a descriptive research design. The population used is all data on patient visits in September 2021-februari 2022. Results: Monthly reporting using the Google Data Studio application is an alternative solution that can be used by Puskesmas to produce informative dashboards. The presentation of the top 10 disease reports in the form of an online-based dashboard that can be updated automatically by the system so that there will be no data errors or final results errors. The connected data will assist reporting officers in sending reports to the health office. The dashboard of the top 10 disease reports can provide easier and more informative information regarding the highest disease in the Puskesmas every month. Conclusion: Data that is connected to the dashboard, reporting officers are very helpful in sending reports to the online-based health office and speeding up making decisions. Keywords: Recording and Reporting, SP2TP, LB1 , Top 10 Diseases, Google Data Studio
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Dengan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan di Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun 2021 Andi Suhenda; Ari Sukawan; Yesi Muslihah
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 10, No 1 (2022): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v10i1.390

Abstract

AbstractHuman resource planning should be the concern of every organization, one method that can be used in planning human resource needs is the health workload analysis method. The preliminary study results at Cihideung Health Center did not have officers with a medical record education background, and no person was in charge of reporting activities. The lack of officers in the storage department overwhelmed the officers and made medical record documents pile up in the storage room when the officers did not come to work. The purpose is to determine the need for medical record personnel at Cihideung Health Center, Tasikmalaya City, in 2021 with quantitative research methods and descriptive research designs. The sample in this study is primary data in the form of the average time of medical record service activities and secondary data on standard operating procedures, working day calendars, and the number of patient visits in 2018-2020 at Cihideung Health Center with a technique using purposive sampling. Based on the calculation results, in the registration section, it takes one officer; there are four officers. The storage section requires one officer; there is one officer. The reporting section requires one officer, and currently, no person is in charge of reporting activities. The research concludes that there are no officers with a medical record education background, so it is better for Cihideung Health Center to propose to the Health Office to recruit officers with a medical record education background.Keywords: puskesmas, medical record technician, health workload analysis  AbstrakPerencanaan sumber daya manusia harus menjadi perhatian setiap organisasi, salah satu metode yang dapat digunakan dalam perencanaan kebutuhan sumber daya manusia adalah metode analisis beban kerja kesehatan. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Cihideung belum ada petugas berlatar pendidikan rekam medis dan belum adanya penanggung jawab untuk kegiatan pelaporan. Selain itu, kurangnya petugas di bagian penyimpanan membuat petugas kewalahan dan membuat dokumen rekam medis menumpuk di ruang penyimpanan ketika petugas tidak masuk kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kebutuhan tenaga rekam medis di Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun 2021 menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif . Sampel dalam penelitian yaitu data primer berupa rata-rata waktu kegiatan pelayanan rekam medis dan data sekunder standar prosedur operasional, kalender hari kerja serta jumlah kunjungan pasien tahun 2018-2020 di Puskesmas Cihideung dengan teknik menggunakan purposive sampling. Berdasarkan hasil perhitungan, di bagian pendaftaran dibutuhkan 1 orang petugas, petugas yang ada 4 orang. Bagian penyimpanan dibutuhkan 1 orang petugas, petugas yang ada 1 orang. Bagian pelaporan dibutuhkan petugas 1 orang dan saat ini belum ada penanggungjawab untuk kegiatan pelaporan. Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu belum adanya petugas yang berlatar belakang pendidikan rekam medis, maka sebaiknya Puskesmas Cihideung mengusulkan kepada Dinas Kesehatan untuk perekrutan petugas yang berlatar pendidikan rekam medis.Kata Kunci: Puskesmas, Tenaga Rekam Medis, Analisis Beban Kerja Kesehatan
FAKTOR PENYEBAB PENDING KLAIM BPJS PASIEN COVID-19 DI RSUD Dr. SOEKARDJO TASIKMALAYA Ari Sukawan; Fitria Dewi Rahmawati; Ulfa Fauziah; Fikri Muhammad
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kelengkapan rekam medis menjadi salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit, yang perlu diperhatikan pencatatannya oleh tenaga kesehatan utamanya dokter sebagai penanggung jawab pasien. Suatu rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pelayanan di rumah sakit. Subjek dan Metode: Jenis Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan metode deskriptif. Lokasi Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2022 yang dilakukan terhadap 5 orang informan utama, kunci dan pendukung yang terdiri dari 1 petugas kepala rekam medis, 1 petugas rekam medis (koder) , 1 petugas kasir , 1 petugas dokter dan 1 petugas perawat. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa proses SDM dalam pelaksanaan prosedur administrasi klaim BPJS Kesehatan pada pelayanan rawat inap didapatkan bahwa para informan mengerti proses pelaksanaan prosedur administrasi klaim BPJS pelayanan rawat Inap, dan juga didapati bahwa prosedur administrasi klaim BPJS pada pelayanan rawat Inap berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur yang ada. Upaya yang dilakukan terkait masalah Pending klaim BPJS Kesehatan, Rumah Sakit senantiasa melakukan evaluasi untuk mengurangi kejadian pengembalian berkas klaim, dimulai dari selalu berkomunikasi tentang segala permasalah ada serta berkoordinasi dari setiap bagian yang berhubungan serta meningkatkan kinerja masing-masing bagian, mengikuti regulasi dengan baik dan juga saling mengingatkan. Kesimpulan: Rumah Sakit dilakukan pengawasan dan mengadakan evaluasi kinerja pegawai secara berkala dan evaluasi kepatuhan petugas dalam pengisian lembar syarat yang diajukan pada pihak verifikator BPJS. Sehingga dapat meminimalisir pengembaliann berkas syarat klaim. Kata Kunci: SDM, Penyebab, Faktor, Penyelesaian, Pending Klaim Covid-19
SOSIALISASI PENGGUNAAN TRACER OUTGUIDE REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM PERMATA BUNDA CIAMIS Ari SUkawan; Feryfadly; Nurmalawati; Taufik Gunawan; Meta Utamii Nuryani
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 2 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.744 KB) | DOI: 10.33560/ijhims.v2i2.44

Abstract

One of the activities carried out at the hospital in the medical record section is the processing system in the medical record storage and control section. Management of medical record storage is very important to do in a health care institution because it can facilitate and speed up the rediscovery of medical records stored in storage shelves. Lost medical records, misplaced, misfiles that are difficult to find in a short time become problems that often occur and affect the quality of service. Based on the results of initial observations made with medical records officers at Permata Bunda Ciamis Hospital, it was found that there were still missfiles in the medical record. This activity aims to create a culture of using tracer outguide as a medical record tracking card out of the file storage rack and increasing the knowledge of storage officers. The method used in this socialization is to provide knowledge to the staff in the storage section directly through demonstrations and assistance in the use of tracers in the medical record storage section ending with an evaluation of activities. The results obtained from this activity increase the knowledge of storage officers using a tracer outguide to minimize the occurrence of medical record loss (misfile). Keywords: Medical Record, Tracer, Misfile
GAMBARAN PELAPORAN 10 BESAR PENYAKIT (LB1) MENGGUNAKAN GOOGLE DATA STUDIO DI PUSKESMAS Ari Sukawan; Naida Salsabila
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v8i1.3233

Abstract

Latar Belakang: Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Terpadu (SP2TP) adalah kegiatan dan pelaporan data umum, fasilitas, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di masyarakat. Pembuatan pelaporan masih belum sepenuhnya dijalankan, melainkan pelaporan di lakukan apabila pihak dinas kesehatan meminta pelaporan bulanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pelaporan 10 besar penyakit (LB1) menggunakan Google data studio di Puskesmas. Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan adalah seluruh data kunjungan pasien bulan September 2021 s/d Februari 2022 sebanyak 2.556 pasien. Hasil: Pelaporan bulanan menggunakan aplikasi google data studio merupakan solusi alternatif yang dapat digunakan oleh Puskesmas untuk menghasilkan dashboard yang informatif. Penyajian laporan 10 besar penyakit berupa dashboard berbasis online yang dapat diperbarui secara otomatis oleh sistem sehingga tidak akan mengalami kesalahan data maupun kesalahan hasil akhir. Data yang terkoneksi akan membantu petugas pelaporan dalam pengiriman laporan ke dinkes. Dashboard laporan 10 besar penyakit ini dapat memberikan informasi yang lebih mudah dan informatif terkait penyakit tertinggi yang ada di Puskesmas setiap bulannya. Kesimpulan: Data yang terkoneksi dengan dashboard tersebut, petugas pelaporan sangat terbantu dalam pengiriman laporan ke dinkes yang berbasis online dan mempercepat dalam mengambil sebuah keputusan.