Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENANGANAN FAKTOR MANUSIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHANKECELAKAAN Yustinus Sukarmin
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9251

Abstract

Setiap aktivitas manusia mengandung risiko (risk). Kegagalan manusiamenghindari, menebn, alau mengendalikan risikobahaya dapat mmimbulbnkecelaban. Apabila ha1 itu lejadi. penderiaan lahir dan batin akan dilanggung olehmanusia.Kecelaban lidak lejadi dengan xndirinya. abn lrtapi ada pnyebabnya.Manusia merupabn penyebah utama terjadinya kecelaban. Pengetahuan yang tidakmcmadai, sikap dan kehiasaan yang tidal; bait ringbh laku yang krbahaya, danke1erampili;n gang tidal; mcncuEupi merupabn kekurangan-keku'rangan yang ada padadiri manusia yang menjadi penyebah limbulnya kecelaban.Pencegahan kecelaban harus diupayabn agar manusia selalu dapat menikmatihidup penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan. lerbebas dari vnderitaan. Upayayang dapat dilempuh adalah menggarap manuria, yakni dengan meningbtbnpengetahuan. keterampilan. dan menanambn sibp hidupselamat.
IMPLEMENTATION OF SAFETY EDUCATION IN THE SPORT CLASS Yustinus Sukarmin; Sumaryanti Sumaryanti
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No.1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.69 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i1.8338

Abstract

This study was aimed at finding out the significance of safety education implemented the physical education teachers of the lower grade of the elementary school during the teaching-learning process. The study was is descriptive qualitative with one variable, namely implementation of safety education. The research subjects were 1,368 physical education teachers of state elementary schools in the Special Region of Yogyakarta, selected by cluster random sampling of 200 teachers from each school. The study was a survey using questionnaires to collect data. Data analysis was descriptive quantitative using percentages. Findings show that safety education implemented by the lower grade of elementary school physical education teachers is described as follows. First, in the fair category in general =  82.69%, in the environmental aspect = 78.92%, in the student aspect = 81.94 %), and in the weather aspect =  73.65%. Second, in the good caregory, in the human aspect =  86.46% and in the teacher aspect = 90.99%IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan keselamatan oleh guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (penjasorkes) SD kelas bawah dalam proses pembelajaran penjasorkes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan satu variabel, yaitu implementasi pendidikan keselamatan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru penjasorkes SD Negeri se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berjumlah 1.386 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 200 orang yang diambil secara random (acak) dengan teknik cluster sampling atau area sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei dengan teknik angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan implementasi pendidikan keselamatan yang dilakukan oleh guru penjasorkes SD kelas bawah dalam proses pembelajaran penjasorkes adalah sebagai berikut. Pertama, yang termasuk dalam kategori cukup adalah secara keseluruhan (82,69%), berdasarkan aspek lingkungan (78,92%), aspek peserta didik (81,94%), aspek fisik (84,19%), dan aspek cuaca (73,65%). Kedua, yang termasuk kategori baik adalah berdasarkan aspek manusia (86,46%) dan aspek guru (90,99%).
CEDERA OLAHRAGA DALAM PERSPEKTIF TEORI MODEL EKOLOGI Yustinus Sukarmin
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5281.543 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4702

Abstract

Semua aktivitas manusia, termasuk olahraga, penuh dengan risiko atau bahaya.   Seiring dengan meningkatnya aktivitas olahraga meningkat pula risiko  atau bahaya tersebut. Sekecil apa pun risiko atau bahaya yang ada dalam aktivitas  olahraga, jika diabaikan atau tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan  tidak  dapat dikendalikan sepenuhnya akan menimbulkan kecelakaan dengan  segala  akibat yang merugikan manusia, di antaranya cedera.Cedera yang terjadi pada waktu seseorang melakukan aktivitas fitness,  latihan, atau pertandingan olahraga, — kemudian disebut cedera olahraga —  meliputi sistem muskulosekeletal. Ada dua tipe cedera olahraga, yaitu: cedera  akut dan cedera kronis. Patah tulang, memar, robek ligamen, robek otot atau  tendo,  lecet, dan tergores adalah beberapa contoh cedera akut, sedangkan stress fractures, tendinitis, dan epifisitis atau apofisitis merupakan sebagian contoh  cedera  kronis.Menurut teori keselamatan, kecelakaan (cedera) itu dapat dicegah atau  dihindari. Untuk mencegah terjadinya cedera olahraga secara akurat, orang  harus  tahu penyebabnya. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, penyebab  terjadinya kecelakaan (cedera) harus dihilangkan atau dikendalikan.    Teori model  ekologi mengatakan kecelakaan terjadi karena ada interaksi yang dinamis antara  dua faktor, yaitu faktor manusia (intrinsik) dan faktor  lingkungan (ekstrinsik).  Oleh sebab itu, penanganan terhadap faktor penyebab terjadinya kecelakaan  (cedera) harus dilakukan secara terpadu, artinya kedua-duanya harus  mendapatkan perhatian.Kata kunci : cedera olahraga, model ekologi.
Pengembangan model permainan untuk pembelajaran teknik dasar bola basket di SMP Dedi Wahyu Prasetyo; Yustinus Sukarmin
Jurnal Keolahragaan Vol 5, No 1: April 2017
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.301 KB) | DOI: 10.21831/jk.v5i1.12758

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model permainan untuk pembelajaran teknik dasar bola basket di sekolah menengah pertama. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pengembangan produk model permainan untuk pembelajaran teknik dasar bola basket di sekolah menengah pertama dilakukan dalam tujuh tahapan, yaitu: (1) pengumpulan hasil riset dan informasi, (2) analisis terhadap produk yang akan dikembangkan, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi ahli, (5) uji coba skala kecil dan revisi, (6) uji coba skala besar dan revisi, dan (7) pembuatan produk final. Subjek penelitian ini adalah anak sekolah menengah pertama. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 25 siswa SMP N 4 Pandak. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 56 siswa SMP N 1 Pandak dan SMP N 3 Pandak. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) pedoman wawancara, dan (2) pedoman observasi pembelajaran. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model permainan untuk pembelajaran teknik dasar bola basket di sekolah menengah pertama yang berisikan sembilan permainan, yaitu: (1) Lempar Nama, (2) Lempar Target, (3) Lempar Gerak, (4) Fun Dribbling, (5) Target Dribbling, (6) Kejar Mengejar, (7) Tembak Tongkat, (8) Rintang Tali, dan (9) Happy Game. Dari hasil penilaian para ahli dan guru, dapat ditarik kesimpulan bahwa model permainan yang disusun sangat sesuai dengan karakteristik serta pertumbuhan dan perkembangan teknik dasar pada anak sekolah menengah pertama.Kata Kunci: permainan, teknik dasar, bola basket Developing Game Models for Basketball Basic Technique Learning in Junior High School AbstractThe research aims to create game models for basketball basic learning technique in Junior High School. The research approach used is Research and Development. The development of the game model products for basketball basic technique learning process in Junior High School was devided into seven steps: (1) collecting research result and information, (2) products development analysis, (3) primary product development, (4) expert validation, (5) small-scale testing and revision, (6) large-scale testing and revision, and (7) creating final product. The research subjects are Junior High School students. The small-scale testing involved 25 students of SMPN 4 Pandak.  The main field test involved 56 students of SMPN 1 Pandak and SMPN 3 Pandak. The data collecting instruments are: (1) interview and (2) learning observation. The data analysis techniques employed are descriptive quantitative and descriptive qualitative techniques. The research results are game models for basketball basic learning technique in Junior High School. There are nine game models: (1) Name Throw, (2) Target Throw, (3) Moving Throw, (4) Fun Dribbling, (5) Target Dribbling, (6) Tag Game, (7) Stick Shooting, (8) Rope Barricad, and (9) Happy Game. From the judgement result of the experts and teachers it can be concluded that the game models are very suitable for Junior High School students characteristics and also their growth and development on the basic techniques.Keywords: games, basic technique, basketball
Pengembangan model pembelajaran kolary untuk permainan bola basket di sekolah menengah atas Abdul ‘Aziz Purnomo Shidiq; Yustinus Sukarmin
Jurnal Pedagogi Olahraga dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.706 KB) | DOI: 10.21831/jpok.v2i1.17996

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran kolary untuk permainan bola basket di SMA. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah menengah atas kelas X. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 32 peserta didik SMA N 1 Kartasura, dan 30 peserta didik SMA N 2 Sukoharjo. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 32 peserta didik SMA N 1 Boyolali, 33 peserta didik SMA N 1 Banyudono, dan 36 peserta didik SMA N 2 Boyolali. Uji keefektifan dilakukan terhadap  32 peserta didik SMA N 7 Surakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) pedoman observasi pembelajaran, dan (3) GPAI. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model pembelajaran kolary untuk permainan bola basket di SMA. Dari hasil penilaian para ahli dan praktisi, model pembelajaran kolary memiliki validitas 0,988 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kolary yang disusun dapat meningkatkan keterampilan dribbling, passing, dan shooting dan aspek afektif yang terdiri atas kerja sama, disiplin, dan sportif. Di samping itu, model pembelajaran kolary juga sangat sesuai dengan karakteristik, pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik serta mampu membuat peserta didik lebih mudah untuk mempelajari teknik dasar permainan bola basket di SMA. Developing kolary instructional model for a basketball game in senior high school Abstract: The purpose of this study is to produce the kolary instructional model for a basketball game in senior high school. The approach taken in this study was research and development. The subjects were the tenth grade of high school. The preliminary field test was conducted on 32 students of the X grade in SMA N 1 Kartasura and 30 students of the X grade students of SMA N 2 Sukoharjo. The preliminary field test was conducted on 32 students of SMA N 1 Boyolali, 33 students of SMA Negeri 1 Banyudono, and 36 students of SMA N 2 Boyolali. The evaluation of the effectiveness was conducted on 32 students of SMA N 7 Surakarta. The data collection instruments used were: (1) interview (2) observation learning guide, and (3) GPAI. The data were analyzed using quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The results of this research were a learning model kolary for the game of basketball in high school. From the results of the assessment experts and practitioners' learning model kolary has a validity of 0,988 it could be concluded that the learning model kolary was drafted to improve the skills of dribbling, passing, and shooting and affective aspects consisting of operation, discipline, and sportsmanship. The learning models kolary in accordance with the characteristics and growth and development of students and students are able to make it easier to learn the basic techniques of basketball in high school.
Literature Review : Bagaimana Kinerja Latihan Core Stability dalam Meningkatkan Keseimbangan Tubuh Individu Down Syndrome? Tama Anugrah; Bernadeta Suhartini; Yustinus Sukarmin; Nurhayati Simatupang
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 9 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.064 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7504864

Abstract

Individu down syndrome mengalami masalah keseimbangan tubuh yang disebabkan oleh gangguan motorik yang mengakibatkan terjadinya masalah pada sistem muskuloskeletal bagian inti tubuh. Ketika terjadi ketidakstabilan pada bagian inti tubuh, maka akan terjadi peningkatan goyangan postural yang mengakibatkan ketidakseimbangan tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja dari latihan stabilitas inti dalam meningkatkan keseimbangan individu down syndrome. Menggunakan metode penelitian literature review dengan sumber utama jurnal hasil penelitian dari tahun 2015-2022. Hasil tinjauan literatur menunjukkan latihan stabilitas inti mampu memberikan perbaikan keseimbangan tubuh statis dan dinamis individu down syndrome dengan program latihan selama 8-12 minggu, frekuensi 3 kali/minggu, dan durasi setiap latihan 30-60 menit. Terjadinya peningkatan keseimbangan tubuh, karena latihan core stability menguatkan dan memperbaiki pengorganisasian antara otot bagian inti dengan otot ekstremitas, otot inti berfungsi dalam mentransfer kekuatan antara ekstremitas atas dan bawah dari sistem kontrol postural yang secara permanen diperlukan untuk mempertahankan dan memindahkan pusat massa di atas dasar penyangga dalam menjaga keseimbangan. Latihan core stability dapat dimasukkan menjadi salah satu latihan pada program pelatihan untuk individu down syndrome dan menambahkan latihan yang dapat mengaktifkan sistem somatosensori akan memaksimalkan kinerja meraih keseimbangan tubuh.
PENERAPAN LATIHAN LARI ZIG-ZAG TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN ATLET BULUTANGKIS Frans File Manihuruk; Yustinus Sukarmin; Sumaryanti .; Sigit Nugroho; Deni Rahman Marpaung
Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan Vol 7, No 1: April 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/so.v7i1.45138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan lari zig-zag terhadap peningkatan kelincahan atlet bulutangkis. Manfaat dari penelitian ini , 1) secara teoritis penelitian ini membuka paradigma di bidang kepelatihan secara umum dan secara khusus pada olahraga bulutangkis agar menggunakan bentuk latihan yang bervariasi, 2) penelitian ini di harapkan menambah pengetahuan kepada para pelatih sehingga memilih bentuk latihan yang sederhana tetapi dapat meningkatkan berbagai kondisi fisik terkhusus kelincahan, 3) sebagai nilai acuan kualitas penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan design penelitian one group pretest-postest. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 15 atlet bulutangkis PB.PT. Satu. Teknik pengumpulan data dilakukan pengukuran kelincahan dengan alat ukur shuttel run. Teknik analisis data menggunakan bantuan software SPSS 23 untuk menguji normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk, homogenitas menggunakan uji One Way Annova dan uji t (pengaruh) menggunakan uji Paired Sampel Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan dari latihan lari zig-zag terhadap peningkatan kelincahan atlet bulutangkis dengan nilai 0,00 < 0,05 dan peningkatan dari perlakuan yang diberikan sebesar 75%. Kata Kunci: Latihan, lari zig-zag, kelincahan, dan bulutangkis
Urgensi Aktifitas Bermain di Era Game Online untuk Kebugaran Jasmani Anak Andi Sultan Brilin Susandi Eka Wahyudhi; Sumaryanti Sumaryanti; Sumaryanto Sumaryanto; Wawan Sundawan Suherman; Yustinus Sukarmin; Wara Kushartanti; Ahmad Nasrullah; Setyawan Widyarto
Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 6 No 2 (2023): Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jpjo.v6i2.6066

Abstract

The purpose of this writing work is for children to develop gross and fine motor skills, strengthen muscles and bones, improve balance, coordination, and flexibility of the body. In addition, playing can also increase heart and lung strength, and help boost a child's immune system. Play activities also provide important social experiences for children. Through play, children can learn to interact with others, share and work together in teams. This can help improve a child's social and emotional skills. In addition, play activities can also help reduce the risk of obesity in children. This writing method uses a review study method about the fitness condition of children during the online game period. Data analysis in this study used several literature reviews which were then analyzed qualitatively. The conclusion of this writing is that in the increasingly advanced technological era, children tend to spend more time in front of gadget screens and move less. By playing, children can reduce their screen time and increase physical activity. Overall, play activity is very important for the physical fitness and health of children. Parents and caregivers must provide opportunities and support for their children to play and move actively. Keywords: Children's Fitness, Play Activities, Physical Fitness
Pengembangan model pembelajaran kolary untuk permainan bolabasket di sekolah menengah atas Abdul Aziz Purnomo Shidiq; Yustinus Sukarmin; Rahmawati Al Adha Nikmah
Jurnal Pedagogi Olahraga dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpok.v4i1.19243

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran kolary untuk permainan bolabasket di SMA. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah menengah atas kelas X. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 32 peserta didik SMA N 1 Kartasura, dan 30 peserta didik SMA N 2 Sukoharjo. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 32 peserta didik SMA N 1 Boyolali, 33 peserta didik SMA N 1 Banyudono, dan 36 peserta didik SMA N 2 Boyolali. Uji keefektifan dilakukan terhadap  32 peserta didik SMA N 7 Surakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) pedoman observasi pembelajaran, dan (3) GPAI. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model pembelajaran kolary untuk permainan bolabasket di SMA. Dari hasil penilaian para ahli dan praktisi, model pembelajaran kolary memiliki validitas 0,988 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kolary yang disusun dapat meningkatkan keterampilan dribbling, passing, dan shooting dan aspek afektif yang terdiri atas kerja sama, disiplin, dan sportif. Di samping itu, model pembelajaran kolary juga sangat sesuai dengan karakteristik, pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik serta mampu membuat peserta didik lebih mudah untuk mempelajari teknik dasar permainan bolabasket di SMA. Developing Kolary instructional model for basketball games in senior high school Abstract: This study aims to produce the Kolary instructional model for basketball games in senior high school. The approach taken in this study was research and development. The subjects were the tenth grade of high school. The preliminary field test was conducted on 32 students of the X grade in SMA N 1 Kartasura and 30 students of the X grade students of SMA N 2 Sukoharjo. The preliminary field test was conducted on 32 students of SMA N 1 Boyolali, 33 students of SMA Negeri 1 Banyudono, and 36 students of SMA N 2 Boyolali. The evaluation of the effectiveness was conducted on 32 students of SMA N 7 Surakarta. The data collection instruments used were: (1) interview, (2) observation learning guide, and (3) GPAI. The data were analyzed using quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The result of this research was a learning model Kolar for the game of basketball in high school. From the assessment results, experts' and practitioners' learning model Kolary has a validity of 0,988. It could be concluded that the learning model Kolary was drafted to improve the skills of dribbling, passing, and shooting and affective aspects consisting of cooperation, discipline, and sportsmanship. The learning models Kolar in accordance with the characteristics and growth and development of students, and students are able to make it easier to learn the basic techniques of basketball in high school.
Development of multiple intelligence ability tests of basketball in high schools Nurul Huda; Yustinus Sukarmin; Dimyati Dimyati; Risky Setiawan
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 18, No 3: August 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/edulearn.v18i3.21201

Abstract

The study's objectives are to i) develop a test kit to determine the ability of multiple intelligences (MI) to play basketball in high school and ii) measure a student's MI test ability in playing basketball. The method used is the development of instruments with analysis, design, development, implementation, and evaluation (ADDIE). The study subjects comprised five schools in five districts in Yogyakarta, Indonesia. With a total sample of 1029 students. The results showed i) that test kits developed to assess students' MI abilities meet valid and reliable requirements. It can be seen from the validity of the contents of V-Aiken (0.96) and the validity of the construct, namely the loading factor 0.3. With the analysis of the item classically, it detects that the level of difficulty and differentiability of the problem is good and according to the criteria; ii) the results of MI capability measurements show 55% of capabilities with the "high" category, 35% with the "medium" category, and 10% with the "low" category.