Claim Missing Document
Check
Articles

The effect of activated carbon towards the Nernst factor value in sulphate sensor based on zeolite Fardiyah, Qonitah; Atikah, Atikah; Sulistyarti, Hermin
Jurnal Sains Dasar Vol 3, No 2 (2014): October 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.135 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v3i2.4107

Abstract

Dalam penelitian ini telah dipelajari pengaruh karbon aktif terhadap harga Faktor Nernst sensor potensiometri ion sulfat berbasis zeolit. Harga Faktor Nernst dilihat dari perbandingan komposisi membran dengan dan tanpa penambahan karbon aktif. Komposisi membran adalah campuran bahan aktif ( zeolit - karbon aktif), polyvinyl klorida (PVC) sebagai matriks polimer, dioctyl phtalat (DOP) sebagai pemlastis dalam pelarut tetrahidrofuran (THF). Larutan uji yang digunakan adalah larutan K2SO4 pada rentang konsentrasi 1x10-8 – 1x10-1 M . Hasil penelitian menunjukkan komposisi membran tanpa penambahan karbon aktif dengan zeolit :  PVC : DOP sebesar 3 : 1 : 2  (b/b) dalam pelarut THF memiliki harga Faktor Nernst sebesar 27,65 mV/dekade konsentrasi. Komposisi  membran  dengan penambahan karbon aktif  diperoleh  zeolit :  karbon aktif : PVC : DOP sebesar 3 : 0,2: 1 : 2  (b/b) dalam pelarut THF memiliki harga Faktor Nernst sebesar 29,18 mV/dekade konsentrasi. Sensor potensiometri ion sulfat berbasis zeolit dengan penambahan karbon aktif memiliki karakteristik Nernstian dengan harga faktor Nernst sebesar 29,18 ± 1,9 mV/dekade konsentrasi, kisaran konsentrasi 10-5 – 10-1 M sulfat dan batas deteksi 4,27 x 10-6 M atau setara dengan 0,410 ppm sulfat. Kata kunci: komposisi membran, batas deteksi, Nernstian, kisaran konsentrasi
Pengaruh Ion Asing terhadap Kinerja Elektroda Selektif Ion Metanil Yellow Berbasis Aliquat 336-Kitosan sebagai Carrier Membran serta Aplikasinya pada Sampel Tahu D, Bheta Sari; Atikah, Atikah; Sulistyarti, Hermin
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.212 KB)

Abstract

Elektroda selektif ion (ESI) metanil yellow tipe kawat terlapis telah dibuat menggunakan bahan aktif aliquat 336-kitosan, bahan pendukung campuran polivinilklorida (PVC), dan pemlastis dioktiloftalat (DOP) dengan perbandingan aliquat 336:kitosan:PVC:DOP = 0,5%:5 %:34,5 %:60% b/b dilarutkan dalam pelarut tetrahidrofuran (THF) (1:3 b/v). Namun, ESI ini belum diuji selektifitasnya. Maka, pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh ion asing terhadap kinerja ESI metanil yellow tipe kawat terlapis bermembran aliquat 336-kitosan serta aplikasinya pada sampel tahu. Pengaruh ion asing ditentukan dengan menentukan koefisien selektivitas (Ki,j) membran dengan metode larutan tercampur. Larutan yang diukur mengandung ion utama metanil yellow dengan rentang konsentrasi 10-5–10-2 M dan ion asing benzoat (C7H5O2-), klorida (Cl-), dan asetat (CH3COO-)dengan konsentrasi tetap 10-3 M. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan ion asing C7H5O2-, Cl-, CH3COO- tidak mempengaruhi kinerja ESI yang ditunjukkan oleh nilai Ki,j kurang dari 1, dengan urutan selektivitas C7H5O2->CH3COO->Cl-. Aplikasi pada penentuan kadar metanil yellow secara potensiometri menggunakan ESI metanil yellow tipe kawat terlapis berbasis aliquat 336-kitosan hasilnya dibandingkan dengan metode standar spektrofotometri menggunakan uji-t dengan tingkat kepercayaan 90% menunjukkan hasil tidak berbeda secara bermakna, sehingga ESI ini dapat digunakan sebagai metoda alternatif untuk pengukuran kadar metanil yellow dalam tahu. Kata kunci: Aliquat 336, Elektroda selektif ion metanil yellow, Ion asing, Kitosan,Validasi.
Pengembangan Metode Penentuan Tiosianat Berdasarkan Pembentukan Hidrindantin Menggunakan Sequential Injection Analysis-Gas Diffusion (SIA-GD) Indriana, Silvi Avianti; Sabarudin, Akhmad; Sulistyarti, Hermin
ALCHEMY Vol 5, No 2 (2016): ALCHEMY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.834 KB) | DOI: 10.18860/al.v5i2.3647

Abstract

Metode sequential injection analysis-gas diffusion (SIA-GD) dengan kolorimeter RGB (red, green, blue) yang sederhana dan cepat telah berhasil dikembangkan untuk penentuan tiosianat. Metode ini didasarkan pada proses oksidasi tiosianat menjadi sianida dalam suasana asam yang selanjutnya bereaksi dengan ninhidrin membentuk hidrindantin yang diukur pada kisaran panjang gelombang 455-492 nm (blue). Waktu stop flow optimum, volume sampel, konsentrasi ninhidrin dan konsentrasi asam secara berurutan sebesar 15 detik, 125 µL, 0,008%, dan 0,1 M. Oksidator optimum yang digunakan adalah Ce(IV) dengan konsentrasi 0,01 M. Kisaran konsentrasi linier 5-45 mg/L. Metode ini tidak diganggu oleh Cl­ˉ hingga konsentrasi 40 mg/L dan HCO3ˉ  hingga konsentrasi 20 mg/L. Metode yang dikembangkan ini memiliki presisi dan akurasi yang sebanding dengan metode standar.
PEMBUATAN TES KIT KERTAS NITROGEN-AMONIA BERDASARKAN PEMBENTUKAN SENYAWA INDOFENOL BIRU Sulistyarti, Hermin
CHEMISTRY PROGRESS Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.7.1.2014.4850

Abstract

Pembuatan tes kit nitrogen-amonia berdasarkan metode fenat menggunakan komparator kertas didasarkan pada reaksi pembentukan senyawa indofenol biru. Tes kit diuji validitasnya secara visual dan pembacaan absorbansi melalui metode standar spektrofotometri UV-Vis pada ? 630 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan volume NaOH, NaOCl, HCl MnSO4 dan fenat meningkatkan intensitas warna indofenol biru dengan optimasi volume masing-masing 7, 0,25, 0,3, 0,2 dan 0,1 mL. Uji validasi dengan metode standar distilasi-spektrofotometri menunjukkan metode tes kit dengan media kertas dapat digunakan untuk analisis nitrogen pada pupuk yang mengandung 1-15 % nitrogen ammonia.   Keywords : tes kit kertas, fenat, nitrogen, amonia, indofenol biru
PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS IOD-AMILUMMENGGUNAKAN OKSIDATOR PERSULFAT Nisa, Asdauna Zahrotun; Sulistyarti, Hermin; Atikah, atikah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.97 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang penentuan kadar iodida menggunakan teknik spektrofotometri visible dengan menggunakan oksidator persulfat (S2O82-) berdasarkan pembentukan Iod-amilum yang berwarna biru ditentukan pada panjang gelombang 614 nm. Tahapan penelitian ini meliputi, penentuan waktu optimum, mengetahui pengaruh variasi konsentrasi I- dan pengaruh variasi konsentrasi S2O82- terhadap pembentukan kompleks Iod-amilum. Pembuatan kompleks Iod-amilum dapat dilakukan dengan mereaksikan I-dengan S2O82-, kemudian ditambah amilum 1%. Warna yang dihasilkan akan dianalisa secara spektrofotometri visible pada panjang gelombang 540 nm. Kadar iodida terkecil yang dapat diukur dengan menggunakan teknik spektrofotometri visible adalah 20,3 ppm dengan konsentrasi S2O82-100 ppm dan pada waktu 90 menit Kata kunci: iodida, kompleks iod-amilum, persulfat, spektrofotometri  AbstractThis study was to examine determination of iodide using persulfate visible spectrophotometry method based on complex formation of blue colour starch-iodine  determined at 540 nm wavelengths. Stages of the study include: determining the optimum time, determine the effect of concentration variations persulfate (S2O82-) and iodide (I2) on the iodine-starch complexes formation. Preparation of starch-iodide complex to do by reacting I-with S2O82- as an oxidator and starch as an indicator. The resulting color will be analyzed by visible spectrophotometry at a wavelength of 614 nm. Smallest iodide levels can be measured by spectrophotometric method at concentration  of  20.3 ppm and S2O82- 100 ppm and optimum time of 90 minutes. Keywords: iodide, iodine-amylum complex, persulfate, spectrophotometry
UJI SELEKTIFITAS DAN VALIDITAS TEST KIT MERKURI(II) Putra, Bhurman Pratama; Sulistyarti, Hermin; Fardiyah, Qonitah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.195 KB)

Abstract

ABSTRAK Merkuri adalah logam berat yang sering diketahui masyarakat tentang bahayanya jika terpapar oleh manusia. Untuk mengetahui kadar merkuri, biasanya digunakan instrumentasi yang mahal. Pada penelitian ini, telah dibuat metode alternatif berupa test kit untuk penentuan kadar merkuri berdasarkan pembentukan kompleks merkuri dengan ditizon yang berwarna oranye. Namun test kit yang telah dibuat tersebut belum dilakukan uji selektifitas dan validitasnya. Uji selektifitas dilakukan dengan melihat pengaruh ion Ag+ dan Pb2+ terhadap kinerja test kit dengan rentang konsentrasi 1-10 ppm. Penambahan ion Ag+ 10 ppm menurunkan absorbansi test kit merkuri 1-10 ppm sebesar 12,12 %, sedangkan penambahan ion Pb2+ dengan konsentrasi yang sama yakni 10 ppm, absorbansi test kit merkuri relatif konstan. Untuk memvalidasi test kit merkuri ini, dilakukan dengan cara menguji sampel sintetis merkuri dan membandingkannnya dengan metode standar AAS (spektrofotometer serapan atom). Hasil validasi menunjukkan bahwa test kit merkuri memberikan akurasi 90% sedangkan metode standar AAS memberikan nilai akurasi yang tinggi, yakni sebesar 98,83%.   Kata kunci: Merkuri, test kit, ditizon, selektifitas, validitas
OPTIMASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN TIOSIANAT BERDASARKAN PEMBENTUKAN SENYAWA HIDRINDANTIN MENGGUNAKAN OKSIDATOR HIPOKLORIT Kusumaningtyas, Nadia Mira; Sulistyarti, Hermin; Fardiyah, Qonitah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.692 KB)

Abstract

ABSTRAK Tiosianat adalah senyawa yang mempunyai sifat goitrogenik. Sifat ini akan menyebabkan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Penentuan tiosianat dapat dilakukan dengan mereaksikan ninhidrin 1% dan oksidator hipoklorit membentuk senyawa hidrindantin biru dalam suasana basa. Senyawa hidrindantin biru yang terbentuk dianalisa secara spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 590 nm. Variabel penelitian ini meliputi waktu pengukuran dari 10-40 menit, pH larutan 9-14, dan konsentrasi hipoklorit 0,02-0,2 M sebagai oksidator dalam reaksi oksidasi tiosianat menjadi sianida untuk pembentukan senyawa hidrindantin. Hasil penelitian menunjukkan waktu optimum  reaksi oksidasi tiosianat menjadi sianida untuk pembentukan senyawa hidrindantin adalah 10 menit dan stabil sampai menit ke-20. Reaksi oksidasi tiosianat menjadi sianida dan pembentukan senyawa hidrindantin secara optimum terjadi pada pH 12,5, konsentrasi optimum hipoklorit yang digunakan pada proses oksidasi tiosianat adalah 0,15 M. Kata kunci : GAKI, goitrogenik, hidrindantin, ninhidrin, tiosianat ABSTRACT Thiocyanate is a substance which has goitrogenic properties causing iodine deficiency disorders (IDD). Thiocyanate was oxidized with hypochlorite in alkaline condition in the presence of ninhydrin to form blue colored hydrindantin substance which is analyzed by spectrophotometry at wavelength of 590 nm. In this research the method was optimized towards oxidizing time from 10-40 minutes, pH of solution from 9-14, and hypochlorite concentration from 0.02-0.2 M. The results showed that the optimum time for thiocyanate oxidation was 10 minutes and was stable up to 20 minutes, optimum solution pH of 12.5, and optimum concentration of hypochlorite of 0.15 M.   Keywords: IDD, goitrogenic, hydrindantin, ninhydrin, thiocyanate
STUDI AKTIVITAS DITIZON SEBAGAI PENGOMPLEKS ION Pb2+ MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DAN SEMI EMPIRIS AM1 Palupi, Endah Sekar; Sulistyarti, Hermin; Abdjan, Muhammad Ikhlas; Putra, Chairil Anjasmara Robo
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i2.8647

Abstract

Environmental pollution is an influx of energy substances, living creatures, or other components into the environment so that the quality of the One type of pollutant is heavy metals lead (Pb). Pb of metal in irrigation found in the form of PbOH+, Pb2+, PBSO4, PbCO+, and PbHCO3. Lead can be analyzed using a UV-Vis spectrophotometer and test kit (colorimetry). The Test kit is created by adding a reagent to the sample so that there is a complex bond that occurs between the reagent and lead. The reagent often used in determining lead analysis is dithizone. Has been conducted to determine the activity of dithizone as a metal ion complex Pb+2 using spectrophotometry UV-Vis. Determination of the activity of dithizone in monomers and after forming complex indicates the concentration optimum of reagent dithizone in solvent 2-propanol is 60 ppm. Time measurement and optimum pH of Pb (II)-dithizone complex is 10 minutes in pH 4 for achieved complex stability. Geometry modeling and electronic transitions monomer Dithizone and Pb (II)-dithizone complex are performed in computing using semi-empirical AM1/SCF (ground state) and AM1/TD-SCF (excited state) methods. The results showed the total energy modeling dithizone: 0266 a.u and Pb (II)-dithizone: 1,125 a.u the ground state. The transition type in each molecule indicates the type of transition n → π ⃰ Orbital molecules involved in the excitation of the electron dithizone are HOMO-6/39, HOMO-2/43, HOMO/45, and LUMO/46. Meanwhile, the Pb (II)-Ditizon complex has 3 orbitals are HOMO-4/85, HOMO/89, and LUMO/90 involved.Keywords: Austin Model 1; Modeling; Pb (II)-Dithizone; UV-Vis Spectrophotometry ABSTRAK Pencemaran lingkungan merupakan masuknya zat, energi, makhluk hidup, atau komponen lain ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan turun hingga yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Salah satu jenis polutan adalah logam berat Timbal (Pb). Logam Pb diperairan ditemukan dalam bentuk PbOH+, Pb2+, PbSO4, PbCO+, dan PbHCO3. Timbal dapat dianalisis langsung menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan tes kit larutan (kolorimetri). Tes kit larutan dibuat dengan cara menambahkan suatu pereaksi pada sampel sehingga terbentuk adanya ikatan kompleks yang terjadi antara pereaksi dengan timbal. Pereaksi yang sering digunakan dalam penentuan analisis timbal yaitu ditizon. Telah dilakukan penentuan aktivitas ditizon sebagai pengompleks ion logam Pb+2 secara spektrofotometri UV-Vis. Hasil penentuan aktivitas ditizon dalam keadaan monomer dan sesudah membentuk kompleks menunjukan konsentrasi pereaski optimum ditizon, yaitu 60 ppm pada pelarut 2-propanol. Pengukuran waktu dan pH optimum pembentukan kompleks menunjukkan bahwa pada waktu 10 menit di pH 4 tercapainya kestabilan kompleks. Pemodelan geometri dan transisi elektronik monomer ditizon dan kompleks Pb(II)-ditizon dilakukan secara komputasi menggunakan metode semi empiris AM1/SCF (ground state) dan AM1/TD-SCF (excited state). Hasil menunjukan energi total pemodelan ditizon: 0.266 a.u dan Pb(II)-ditizon: 1.125 a.u pada ground state. Tipe transisi pada masing-masing molekul menunjukan tipe transisi n→π⃰ Orbital molekul yang terlibat dalam eksitasi elekteron ditizon, yaitu HOMO-6/39, HOMO-2/43, HOMO/45, dan LUMO/46. Sementara itu, kompleks Pb(II)-ditizon terdapat 3 orbital, yaitu HOMO-4/85, HOMO/89, dan LUMO/90 yang terlibat.
Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Fe3O4 termodifikasi Biokompatibel Polimer serta Potensinya sebagai Penghantar Obat Ika Oktavia Wulandari; Lale B Rahayu; Imam Riva’i; Hermin Sulistyarti; Akhmad Sabarudin
The Indonesian Green Technology Journal Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nanopartikel sebagai agen penghantar obat berbasis Fe3O4 dalam penelitian ini disintesis dengan dua metode, yakni metode kopresipitasi dan metode sonikasi. Permukaan Fe3O4 selanjutnya dimodifikasi dengan penambahan biokompatibel polimer berupa Polivinil Alkohol (PVA) yang terikat silang dengan Glutaraldehid. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh komposisi PVA terhadap sifat fisik dan magnetik material yang meliputi ukuran kristal, parameter kisi, dan faktor g-lande. Metode kopresipitasi dengan lama waktu reaksi 30 menit mampu menghasilkan nanopartikel dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan metode sonikasi dalam durasi waktu reaksi yang sama. Namun demikian, apabila waktu sonikasi diperpanjang yaitu selama 60 menit, maka akan diperoleh nanopartikel bare Fe3O4 dengan ukuran yang lebih kecil. Selanjutnya penambahan PVA dan GA sebagai capping agent pada permukaan Fe3O4 dimaksudkan untuk mereduksi pembentukan agregat dan proses oksidasi dari Fe3O4 untuk menghasilkan fasa besi oksida lainnya. Penambahan polimer PVA meningkatkan ukuran kristal nanopartikel dibandingkan nanopartikel Fe3O4 tanpa PVA. Namun peningkatan ukuran yang terjadi tidak lebih dari 20 nm. Modifikasi permukaan juga mempengaruhi ukuran parameter kisi. Selain itu pelapisan permukaan Fe3O4 dengan PVA dapat mereduksi proses oksidasi nanopartikel Fe3O4 yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari intensitas puncak difraktogram yang lebih tinggi dibandingkan bare nanopartikel pada posisi hkl yang sesuai untuk Fe3O4. Penambahan PVA juga mempengaruhi nilai faktor g-lande, dimana faktor ini berkorelasi dengan sifat magnetik dari material. Secara umum penambahan PVA dapat menurunkan nilai faktor g-lande, namun material masih tetap memiliki rekativitas terhadap medan magnet eksternal.
Development of Spectrophotometric Methods for Iodide Determination Using Hydrogen Peroxide (H2O2) as Oxidizing Abner Tonu Lema; Hermin Sulistyarti; Atikah Atikah
Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.801 KB) | DOI: 10.21776/ub.natural-b.2014.002.04.2

Abstract

Serious disorders of iodine deficiency can cause irreversible cretinism, pregnancy complications, goiter, compromised thyroid hormone production, mental impairment and decreasing cognitive function. In order to detect early indication of Iodine Deficiency Disorders (IDD) a development of simple spectrophotometric method for iodide  determination  is proposed using hydrogen peroxide (H2O2) as an oxidizing agent. Determination of iodide is based on the oxidation reaction of I- to I2 that form blue  complex compound I2-starch. The blue color intensity of the complex I2-starch  produced was measured at wavelength of 611 nm. Several parameters were optimized: complex formation and oxidation time of iodide, the optimum concentration of oxidizing agent, H2SO4, starch and effect of interfering ions (chloride, bromide, thiocyanate), with optimum conditions obtained of respectively: 10 minute, H2O2 0.1 M, H2SO4 0.05 M, starch 0.2 %. Under these condition, the method showed linearity of 5 - 60 ppm, limit of detection and quantification of 0.62 and 2.09 mg/L, respectively. This method has been successfully applied to synthetic and urine samples and can be recommended for the detection of iodide in patients hyperthyroidism and KI tablets.
Co-Authors 'Aisy, Kamila Rohadatul Abdjan, Muhammad Ikhlas Abdul Malik Bahrudin Abner Tonu Lema Adam Wiryawan Afidatul Muadifah Ahmad Luthfi Fahmi Akhmad Sabarudin Akhmad Sabarudin Akhmad Sabarudin Akhmad Sabarudin Akhmad Sabarudin Ani Mulyasuryani Antesar Elmagirbi Aprilia Nur Tasfiyati Asdauna Zahrotun Nisa Asdauna, Asnaili Alfi Nurillah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah Atikah, Atikah, atikah Aulani`am Aulani`am Aulanni`am, Aulanni`am Balqis Milda, Balqis Barlah Rumhayati Bheta Sari D, Bheta Sari Chanif Mahdi Chanif Mahdi Dedeh Kurniasih Dedeh Kurniasih Dewi Annisa’ Dewi Setyowati Dewi Umaningrum Diana Candra Dewi Eka Ratri Noor Wulandari Elvian Eka Krisnaniningrum Erliana Ginting Erwin Sulistyo Erwin Sulistyo Fahmi, Ahmad Luthfi Fahrana Salas Trenggamayu Nelgi Febriyanti, Sita Gunawan, David Herman Tolle Hikmanita Lisan Nashukha Hilda Emilia Fahriyani, Hilda Emilia Ika Oktavia Wulandari Imam Riva’i Indriana, Silvi Avianti Kamila Rohadatul ‘Aisy Khanifah, Nurul Krisna Rendi Awalludin Kusumaningtyas, Nadia Mira Kusumawardhani, Nury Lale B Rahayu Lilik Suryati Luluil Maknun Mariam Mohamed Omar Alshibani Mega Madha Wijaya Mike Nur Izzati Mochammad Imron Awalludin Mufidah Sari, Puspita Muhammad Iqbal Fahmi Noerma Juli Azhari Novy Lailatuz Zulfah Nury Kusumawardhani Palupi, Endah Sekar Puspitaloka, Paradhita Ayu Putra, Bhurman Pratama Putra, Boyfannie Ivan Putra, Chairil Anjasmara Robo Putri Dini Putri, Krista Firdaus Suwarno Putri, Lani Artana Qonitah Fardiyah Qonitah Fardiyah Qurrata Ayun Rizal Nur Huda RR. Ella Evrita Hestiandari Rurini Retnowati Rurini Retnowati Sasangka Prasetyawan Silvi Avianti Indriana Sita Febrianti Spas D. Kolev Stephanie Lim Sutrisno Sutrisno Syarifah, Anisa Lailatusy Tea, Marselina Theresia Djue Tuti Kurniati Tuti Kurniati Yudha Ikoma Istanti Yulia Dwi Cahyani, Yulia Dwi Zulfah, Novy Lailatuz Zuri Rismiarti