Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Kesenjangan Upah Buruh Tani Perempuan Dengan Laki-laki (Problematika Kesetaraan Gender) Syamsiar, Huldiya; Abdurrohman, Abdurrohman
Jurnal Masyarakat Maritim Vol 4 No 2 (2020): Oktober, 2020
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jmm.v4i2.2855

Abstract

Penelitian ini tentang kesenjangan pemberian upah buruh tani laki-laki dan perempuan sehingga menjadi sebuah problematika kesetaraan gender di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap problematika kesetaraan gender yang tidak pernah bisa setara sampai saat ini. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana sistem pengupahan buruh tani antara buruh tani perempuan dan laki-laki, serta bagaimana problematika kesetaraan gender dalam pemberian upah antara buruh tani perempuan dan laki-laki. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan sistem pemberian upah buruh tani antara buruh tani perempuan dengan laki-laki serta untuk mengetahui problematika Kesetaraan Gender dalam pemberian upah antara buruh tani perempuan dengan laki-laki. Metode dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran data menggunakan trianggulasi sumber penelitian. Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian adalah sistem pemberian upah antara buruh tani perempan dengan laki-laki yaitu sistem harian dan borongan,serta problematika kesetaraan gender yaitu budaya patriarki, keliru dalam memahami agama, dan peran serta beban kerja.
Persepsi Masyarakat Terhadap Jemaah Salafi (Studi Tentang Tipologi dan Relasi Sosial Jemaah Salafi) Abdurrohman, Abdurrohman; Hidayatullah, Moh. Syarif; Sholeh, Nurun; Syamsiar, Huldiya
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 10 No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v10i4.28060

Abstract

The emergence of the Salafi movement in Indonesia, carrying the mission of purifying Islamic teachings, is always an interesting subject to study due to its teachings often conflicting with those of mainstream Islamic groups adhering to Ahlussunnah Wal Jama’ah. The aim of this research is to identify the typology and social relations of the Salafi group in Aikmel District. To achieve this objective, the researcher employs a qualitative method with a descriptive approach. This method was chosen to provide an in-depth description of the typology and social relations of the Salafi group in Aikmel District. Data analysis utilizes the qualitative model of Miles and Huberman, which consists of data reduction, data display, and conclusion drawing. The research findings indicate that the community's perception of the Salafi congregation in Aikmel District can be categorized into two typologies. First, there are Salafi congregations that exhibit an exclusive attitude and remain steadfast in their teachings. Sociologically, these Salafi groups avoid building social relations and communication with non-Salafi Islamic groups. Second, there are Salafi congregations that are tolerant and inclusive. This type of Salafi group sociologically demonstrates social sensitivity by showing inclusive, tolerant attitudes, respect, and upholding brotherhood. They participate in religious rituals or practices commonly conducted by non-Salafi Islamic groups, such as the nine-day death tahlilan, the commemoration of the Prophet Muhammad's birthday, and others. This study aims to challenge the stereotype that all Salafi congregations are exclusively rigid in their teachings. It demonstrates that, in Aikmel District, there are also Salafi congregations that are inclusive and tolerant.