Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Inkulkasi Nilai-Nilai Nirkekerasan Dalam Budaya Lokal Suku Sasak Di Sekolah Dasar Habibuddin, Habibuddin; Burhanuddin, Burhanuddin; Apriana, Dina; Yunitasari, Dukha
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 7, No 1 (2021): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v7i1.3843

Abstract

 Nilai-nilai nirkekerasan yang terkandung dalam budaya lokal belum banyak diungkap. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan bentuk budaya lokal suku Sasak, (2) menjelaskan nilai-nilai nirkekerasan dalam budaya lokal suku Sasak, dan (3) merefleksikan inkulkasi nilai-nilai nirkekerasan dalam budaya lokal suku Sasak pada siswa SD Negeri di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian menggunakan paradigma kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan model interaktif Miles Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) bentuk budaya lokal suku Sasak yakni sesuatu yang menjadi tatanan ide, keyakinan, identitas, dan ekspresi; (2) nilai-nilai nirkekerasan dalam budaya lokal suku Sasak ada sepuluh, terdiri dari  nilai besemeton (persaudaraan), soloh (toleransi), ra’i (empati), sangkep/ gundem (musyawarah), bedadayan (kerjasama), rema (kepedulian, solidaritas sosial), besiru (saling memberi), saling ajinang (saling menghargai), trasna (cinta, kasih sayang), dan saling saduq (saling percaya), dan (3) inkulkasi nilai-nilai nirkekerasan dalam budaya lokal suku Sasak pada siswa di SD dilakukan melalui pembiasaan, keteladanan, motivasi, pengarahan, dan metode pembelajaran kerja kelompok dan penugasan.  
Tauhid View Tuan Guru Umar Kelayu: Intellectual History Study of Lombok Theologian Central Figure Tohri, Ahmad; Rasyad, Abdul; Habibuddin, Habibuddin; Zulkarnain, Zulkarnain
Paramita: Historical Studies Journal Vol 32, No 1 (2022): Local Figure and Local History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v32i1.26636

Abstract

Tuan Guru Umar Kelayu (TGU) was one of the pioneers and a central figure born in the era of the teacher-teaching of the Sasak-Lombok community. The purpose of this study is to analyze the monotheistic view of TGU as the central figure of Lombok clerics in the study of intellectual history. The research method used is the historical method, which is a process of critically analyzing records and experiences or relics of the past. The results showed that TGU as a teacher early generation was born from a family that has a breed very strong with the Islamic Selaparang Kingdom by mastering religious knowledge broadly and deeply which was obtained from scholars in Lombok, the archipelago, and the world. The wisdom of TGU is reflected in the book of monotheism written at the age of ± 25 years, with the title Manzarul Amrad. The systematic thinking, perspective, and narrative style are unique in writing the book of monotheism that distinguishes it from other scholars. The monotheistic view of TGU has an impact on strengthening Islam, especially strengthening the faith of the Sasak-Islamic community. Instilling the spirit of jihad fi sabilillah, the Sasak people fought against the Balinese and Dutch rulers. TGU is involved in the dialectic of Islamic intellectuals through a network of teachers, friends, and students in Lombok, the archipelago, and even the Islamic world.Tuan Guru Umar Kelayu (TGU) merupakan salah seorang perintis dan tokoh sentral kelahiran era ke-tuan guru-an masyarakat Sasak-Lombok. Tujuan penelitian menganalisis pandangan tauhid TGU sebagai tokoh sentral ulama Lombok dalam kajian sejarah intelektual. Metode penelitian yang digunakan metode sejarah, yaitu suatu proses menganalisis secara kritis rekaman dan pengalaman atau peninggalan masa lampau. Hasil penelitian menunjukkan TGU sebagai tuan guru generasi awal terlahir dari keluarga yang memiliki trah sangat kuat dengan Kerajaan Selaparang Islam dengan menguasai ilmu agama secara luas dan mendalam yang diperoleh dari para ulama di Lombok, Nusantara, dan dunia. Kealiman TGU tercermin dari kitab tauhid ditulis pada usia ±25 tahun, dengan judul Manzarul Amrad. Sistematika berpikir, cara pandang, dan gaya narasi merupakan keunikan dalam menulis kitab tauhid yang membedakannya dengan ulama-ulama lain. Pandangan tauhid TGU berdampak terhadap penguatan keislaman terutama peneguhan akidah masyarakat Islam-Sasak. Menanamkan semangat jihad fi sabilillah rakyat Sasak melakukan perlawanan pada penguasa Bali dan Belanda. TGU terlibat dalam dialektika intelektual keislaman melalui jaringan guru, sahabat, dan murid di Lombok, Nusantara, bahkan dunia Islam.Cite this article: Tohri, A., Rasyad, A. Habibuddin, Zulkarnain (2022). Tauhid View Tuan Guru Umar Kelayu: Intellectual History Study of Lombok Theologian Central Figure. Paramita: Historical Studies Journal, 32(1), 1-10. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i1.26636
Dampak Sosial Dan Ekonomi Ritel Modern (Alfamart dan Indomaret) Terhadap UMKM di Lombok Timur Ahmad Tohri; Mastur Mastur; Habibuddin Habibuddin; Huldiya Syamsiar; Lalu Parhanuddin
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.280

Abstract

Menjamurnya kehadiran ritel modern Alfamart dan Indomaret di Lombok Timur sejak lima tahun terakhir, memunculkan kekhawatiran banyak pihak terutama para pelaku ekonomi dari kelompok UMKM. Oleh karena itu riset tentang dampak sosial dan ekonomi Alfamart dan Indomaret terhadap UMKM penting dilakukan agar terbangun pemahaman dan kesadaran bersama antara pihak pemerintah daerah dan segenap masyarakat. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods, antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif, menggunakan strategi metode campuran konkuren. Sampel penelitian sebanyak 400 orang responden yang terdiri 320 konsumen, 8 orang aparatur desa/kelurahan, dan 32 orang pelaku UMKM, mewakili 19 kecamatan dimana beroperasi lebih dari satu gerai Alfamart dan Indomaret. Data kuantitatif dikumpulkan dengan teknik angket dan dianalisis dengan statistik deskriptif dengan bantuan SPSS 2.1, serta analisis bibliometrik. Data kualitatif dikumpulkan dengan metode wawancara dan FGD, kemudian dianalisis dengan teknis analisis model interaktif. Dampak sosial keberadaan Alfamart dan Indomaret di Lombok Timur dalam bentuk perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang semakin konsumtif, mampu mengalihkan orientasi berbelanja dari ritel tradisional ke ritel modern, membuat keberadaan dan kondisi UMKM semakin tertekan serta terdesak. Dampak ekonomi keberadaan Alfamart dan Indomaret terhadap UMKM, berkaitan dengan pendapatan dan aktivitas ekonomi yang disebabkan oleh kualitas produk, layanan, akses, dan perilaku konsumen. Dampak ekonomi yang negatif ditunjukkan oleh indikator menurunnya omset penjualan, penurunan pendapatan yang dan menurunnya kesempatan berusaha para pelaku UMKM.
Pelestarian Lingkungan Pesisir Melalui Ritual Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Keruak Lombok Timur Habibuddin Habibuddin; Hanapi Hanapi; Burhanuddin Burhanuddin
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v7i1.17516

Abstract

Pelestarian lingkungan pesisir melalui ritual belum banyak diungkap. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelestarian lingkungan pesisir melalui ritual nyalamaq dilauq di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan model interaktif terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: 1) terdapat tiga versi mengenai awal mula penyelenggaraan ritual nyalamaq dilauq; versi pertama, ritual awalnya dilakukan oleh suku Mandar bernama Mara'dia Ma'danuang untuk mengusir wabah penyakit; versi kedua, ritual dilakukan oleh suku Bajo untuk mengenang dan menghargai leluhur mereka bernama Punggawa Rattung dan Mbo Bisu yang menghilang ditelan laut dan menjelma menjadi karang yang diyakini menjadi penjaga pantai dan laut, dan versi ketiga, ritual dilakukan sejak peresmian pendirian douane di Tanjung oleh Kolonial Belanda sehingga dikenal nyalamaq palabuang; 2) prosesi ritual nyalamaq dilauq terdiri atas tiga tahap, yaitu persiapan; pelaksanaan, dan penutupan; dan 3) pelestarian lingkungan melalui ritual nyalamaq dilauq terkait empat hal, yaitu mengelola dan melindungi sumber daya pesisir-laut, menjaga keseimbangan ekosistem laut, mencegah pencemaran lingkungan pesisir dan laut, dan meminimalisasi konflik lingkungan kawasan pesisir.
Sasak People’s Resistance Against Mataram-Karangasem and Dutch Colonial Rulers: The Role of Tuan Guru Umar Kelayu Ahmad Tohri; H. Habibuddin; Abdul Rasyad
Journal of Asian Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Centre for Asian Social Science Research (CASSR), Faculty of Social and Political Sciences, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.551 KB) | DOI: 10.15575/jassr.v2i1.13

Abstract

This article discusses the Sasak people’s resistance against MataramKarangasem and Dutch colonial rulers in the 19th century in Lombok, Indonesia. It particularly focuses on Tuan Guru Umar Kelayu and his central role in the emergence of Sasak people’s resistance which transformed into Sasak physical revolution local and global imperialismcolonialism. Using the historical method, this article collected data through observation, in-depth interviews, and documentation. The data analysis involved the historical methods of heuristics, verification or criticism, interpretation, and historiography. The findings show that Sasak people’s resistance was not only caused by economic factors but also related to other factors such as social, cultural, and religious ones. Tuan Guru Umar Kelayu played a key role in the Sasak people’s resistance in that it was under his leadership and influence that the resistance transformed into a physical struggle against MataramKarangasem and Dutch colonialism as seen in Sakra War and Praya War which were led by his students and friends.
Kompetensi Sosial Guru dalam Membangun Kesadaran Literasi Budaya dan Kewargaan Siswa di Sekolah Dasar B Burhanuddin; Habibuddin Habibuddin; Dina Apriana
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v8i2.7520

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan bentuk kompetensi sosial guru dalam implementasi literasi budaya dan kewargaan di SD, dan (2) merefleksikan upaya guru membangun kesadaran literasi budaya dan kewargaan siswa SD. Metode penelitian yang digunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) bentuk kompetensi sosial guru dalam implementasi literasi budaya dan kewargaan, yaitu terampil berkomunikasi, memiliki empati dan simpati, mampu bekerja sama, memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial masyarakat, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya sekolah dan masyarakat, dan (2) upaya guru membangun kesadaran literasi budaya dan kewargaan siswa SD melalui pembiasaan, keteladanan, pengarahan, dan motivasi. Selain itu, dalam proses pembelajaran menerapkan metode pembelajaran diskusi, penugasan, kerja mandiri, dan problem solving untuk menanamkan nilai-nilai budaya kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kultur Sekolah dalam Pencegahan Bullying dan Kekerasan di Sekolah Dasar Habibuddin Habibuddin; Mijhamuddin Alwi; Muhammad Sururuddin; Sahiruddin Sahiruddin; Najmul Hadi; Sadaruddin Sadaruddin; Hadiatul Rodiyah
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v9i2.24916

Abstract

Bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah dasar (SD) semakin marak terjadi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan di SD Negeri 2 Tebaban Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombk Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan model interaktif terdiri atas data collecting, data reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) pengembangan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan dilakukan melalui: (a) kebijakan sekolah, seperti kesediaan menjadi tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK), dan program sekolah untuk pembiasaan perilaku religius, disiplin, peduli sesama, dan peduli pada lingkungan; (b) kurikulum sekolah mengintegrasikan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila (P3) melalui materi pelajaran, dan pengembangan diri atau keterampilan siswa; dan (c) kepala sekolah berperan menjadi pemimpin, memberi keteladanan, interaktif dan komunikatif, motivator, sekaligus menjadi pengawas; serta (d) guru-guru berperan menjadi model, fasilitator, pengarah, komunikator, motivator, dan mediator; (2) pendukung pengembangan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan adanya kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, dan kepala sekolah dan guru memiliki peran menanamkan nilai-nilai anti bullying dan kekerasan, sedangkan penghambatnya, terdapat nilai-nilai (gotong royong, kemandirian, dan lain-lain) belum diaktualisasikan oleh siswa, perkembangan media sosial sangat mempengaruhi perilaku bullying dan kekerasan siswa.   Kata Kunci: bullying, kekerasan, kultur sekolah
Permainan Tradisional Gowokan Dalam Membentuk Kecakapan Sosial Anak Usia Sekolah Dasar Burhanuddin, Burhanuddin; Habibuddin, Habibuddin; Mandani, Ovi; Zohrani, Zohrani
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v10i1.26943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemahaman guru tentang peran dan fungsi permainan tradisional gowokan, mendeskripsikan peran dan fungsi permainan tradisional gowokan dan, merefleksikan aspek pendukung dan penghambat peran dan fungsi permainan tradisional gowokan dalam membentuk kecakapan sosial anak pada usia sekolah dasar Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi atau pengecekan data. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru belum terlalu memahami peran dan fungsi permainan tradisional gowokan dalam membentuk kecakapan sosial anak pada usia sekolah dasar, hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru jarang memanfaatkan permainan tradisional. Permainan tradisional gowokan dapat memberikan kesenangan pada anak, kemampuan untuk menjadi relasi, kerja sama, melatih kematangan sosial dengan teman sebaya, berlatih peran dengan orang yang lebih dewasa, melatih anak untuk bersabar secara bergantian ketika melakukan sesuatu permainan, serta kemampuan untuk menerima kekalahan dengan lapang dada dan mengakui kemenangan teman.
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting Di Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur Naily, Siti Hafizah; Habibuddin, Habibuddin; Permana, Baiq Andriska Candra; Maulidiani, Maulidiani; Maodila, Fika; Wardian, Muh. Hafizul; Mulyana, Nunik; Safitri, Muliana; Zulkarnain, Muammad; Suryani, Erlin; Sa'bani, Ahmad Awin; Hadi, M. Arham; Hariadi, Agus
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 5 No 3 (2024): Edisi Desember 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v5i3.2320

Abstract

Abstract: Stunting merupakan masalah kesehatan utama yang memiliki dampak negatif pada tumbuh kembang anak, terutama di daerah pedesaan hal ini di sebabkan keterbatasan akses pangan bergizi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting di Desa Lepak, Kecamatan Sakra Timur, dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Metode ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, kader kesehatan, dan pemangku kepentingan lokal. Adapun tahapan dalam penelitian ini adalah, tahap identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Melalui tahapan tersebut, didapatkan hasil bahwa metode Participatory Action Research ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Dalam proses pelaksanaannya masyarakat aktif mengikuti setiap kegiatan, seperti kegiatan penyuluhan tentang pentingnya gizi yang seimbang, pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya sayuran yang bergizi, serta pemantauan perkembangan balita dengan tetap mengikuti program posyandu. Namun, terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya dan akses pangan yang masih tidak merata.
PENCIPTAAN BUDAYA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN SISWA DI SDI YADINU MASBAGIK LOMBOK TIMUR Thoriq Halmar; Habibuddin Habibuddin; Arif Rahman Hakim
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.32839

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk penciptaan kultur sekolah di SDI Yadinu Masbagik Lombok Timur, (2) menjelaskan upaya sekolah dalam menciptakan kultur sekolah untuk membentuk sikap disiplin siswa SDI Yadinu Masbagik Lombok Timur, (3) merefleksikan implementasi penciptaan kultur sekolah dalam membentuk sikap disiplin siswa di SDI Yadinu Masbagik Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di SDI Yadinu Masbagik dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru, dan siswa-siswi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman, terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) bentuk penciptaan kultur sekolah di SDI mencakup penanaman nilai-nilai keagamaan dan akhlak yang baik sebagai fondasi, dengan melibatkan seluruh warga sekolah, seperti kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kegiatan rutinitas, seperti upacara bendera, imtaq, dan senam pagi. (2) Upaya sekolah dalam menciptakan kultur disiplin melalui integrasi nilai-nilai disiplin dalam setiap aspek kegiatan program sekolah, dengan semua warga sekolah berperan aktif. (3) implementasi penciptaan kultur sekolah disiplin dilakukan melalui program rutin yang terstruktur dan konsisten.