Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Exact Paper In Compilation (EPIC)

Studi Literasi Potensi Trichoderma spp. sebagai Jamur Entomopatogen Ummah, Robithotul; Suryaminarsih, Penta
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v5i1.888

Abstract

Pengendalihan hayati ini dapat digunakan untuk mengendalikan serangga hama. Salahsatunya menggunakan jamur entomopatogen berupa Trichoderma spp. Jamur entomopatogen adalah salah satu parasit alami ini. Jamur entomopatogen merupakan salah satu jamur yang bersifat heterotrof. Karena sifat heterotroph jamur entomopatogen hidup sebagai parasit pada serangga hama. Karakterisasinya dapat dikenali salah satunya melalui karakter makroskopis dan juga mikroskopisnya. Beberapa spesiesnya yaitu T. hamantum, T. koningii, T. harzianum, T. polysporum, dan T. Mekanisme kerjanya dengan hifa jamur tumbuh di perut bagian bawah larva dan menutupi ostiola pernapasan aureoviride. Jamur bersifat saprofit menghasilkan aktivitas enzimatik yang lebih luas dibandingkan dengan patogen yang menghasilkan subset enzim yang mencerminkan ceruk ekologisnya. Perbanyakan massal Trichoderma spp. dapat menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) dan perbanyakan pada media jagung serta beras. Trichoderma spp. sebagai entomopatogen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Faktor Efektivitas Penggunaan Nematoda Entomopatogen Syahrok, Siti Fatimatus; Suryaminarsih, Penta
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v5i1.895

Abstract

Pengendalian secara hayati menggunakan nematoda entomopatogen merupakan salah satu upaya dalam pengendalian hama ramah lingkungan serta mampu menjaga ekosistem lingkungan tanaman. Mekanisme patogenesitas NEP melalui bakteri yang berasosiasi dalam fase juvenil infektif sehingga mampu membunuh serangga hama. Keberadaan nematoda entomopatogen dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi pemilihan jenis spesies, jumlah spesies dan fase hidup. Sedangkan factor abiotik meliputi kondisi lingkungan, kelembaban tanah, suhu tanah, pH tanah, dan kandungan pupuk dan pestisida kimia dalam tanah. Perbanyakan secara konvensional yang efisien tenaga, waktu dan biaya yaitu secara in vivo dengan teknik baiting menggunakan larva Tenebrio molitor. Teknik aplikasi NEP dapat dilakukan dengan berbagai cara penyemprotan dan irigasi, baik menggunakan irigasi tetes, penyemprotan tekanan, penyemprotan kabut dan elektrostatis. Faktor yang perlu diperhatikan mengenai tekanan, jenis nosel dan hama sasaran. Salah satu faktor efektifitas NEP adalah pengembangan formulasi dosis yang efektif. Dosis terbaik pada konsentrasi Heterorhabditis sp. 400 JI/ml tercapai setelah 37,96 jam setelah aplikasi. Pengaplikasian Heterorhabditis sp. pada larva Spodoptera litura menimbulkan mortalitas sebesar 43% setelah 24 jam aplikasi. Pengembangan formulasi dosis harus terus dilakukan dikarenakan setiap spesies NEP memiliki kemampuan patogenesitas berbeda dan tergantung pada hama sasaran.