Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PRAKTEK RENTENIR PENGHAMBAT TERWUJUDNYA SISTEM HUKUM PERBANKAN SYARI’AH DI KABUPATEN SUMENEP ARIEF, MOH ZAINOL; Sutrisni, Sutrisni
Performance Vol 3, No 2 (2013): Performance
Publisher : Fakultas Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktek rentenir disebut sebagai lintah darat karena kegiatannya yang menghsiab habis uang masyarakat demi mendapatkan profit dengan pemberlakuan bunga pada kredit yang dijalaninya.Dalam konteks hukum Islam, bunga dikatakan sebagai perbuatan riba yang haram hukumnya. Namun pada kenyataannya, Indonesia yang notabene penduduk beragama Islam kurang begitu memperhatikan esensi dari permasalahan ekonomi ini.Perbankan di Indonesia menganut dua aliran yaitu aliran konvensional dan syari’ah. Meskipun kini telah ada beberapa lembaga keuangan bank maupun bukan bank yang menganut prinsip syari’ah, aliran konvensional tetap bisa berdiri kokoh malah banyak nasabah yang lebih memilih bank konvensional daripada bank syari’ah karena keuntungannya yang cenderung lebih besar yang diperoleh dari pemberlakuan bunga.Konotasinya, Hukum positif Indonesia secara tegas memperbolehkan pemberlakuan bunga yang dilakukan dalam suatu perjanjian yang disepakati baik orang maupun badan yang terlukis dalam pasal 1754 dan 1765 BW.Pinjam meminjam uang pada rentenir dengan bunga yang cukup tinggi kerap digandrungi oleh masyarakat berekonomi lemah karena sistemnya yang sederhana dibandingkan meminjam uang pada bank maupun lembaga keuangan lainnya. Keberadaan rentenir inilah yang menghambat laju perkembangan pereokonomian syari’ah dalam mengentas perbuatan riba.Sosok rentenir yang tak jarang menyengsarakan hidup masyarakat tidak begitu mendapat perhatian pemerintah terlebih Hukum Perbankan dalam menyikapi masalah ini. Melihat pada kegiatannya meminjamkan uang yang termasuk dalam perikatan perjanjian, menurut hukum pidana maupun perdata tidak bertentangan dengan sistem hukum Indonesia. Jadi, penuntutan atau gugatan yang dilayangkan pada rentenir begitu sulit mengingat posisi rentenir sebagai kreditur yang berhak menuntut apabila debitur tidak memenuhi prestasinya. Dan bisa dikatakan pula rentenir tidak bisa dipidana kecuali terdapat unsur pidana didalamnya. Kata kunci : Rentenir, Perbankan, Syari’ah.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014 sutrisni, sutrisni
KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN Vol 5, No 4 (2017): KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN
Publisher : KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.347 KB)

Abstract

Abstract: The Applycation of Problem Based Learning Model to Increasing Science Learning on the Fourth Grade Students of SD Negeri 1 Kuwarasan in Academic Year 2013/2014. The purposes of this research to increase of science learning about force with application of Problem Based Leaning model on the fourth grade students of SD Negeri 1 Kuwarasan. The method of this research can be categorized as a collaborative classroom action research conducted in three cycles. The research subjects totalling 32 students. The data analysis was done qualitatively and quantitatively. The result of the research showed that the problem- based learning model can increasing science learning about force. The conclusion of the research is the problem-based learning model can increasing science learning about force on the fourth grade students of  SD Negeri 1 Kuwarasan. Keywords: Problem Based Learning model, science learning Abstrak: Penerapan Model Problem Based Learning dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SD  Negeri 1 Kuwarasan Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan.  Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya. Simpulan penelitian adalah model Problem Based Learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan. Kata Kunci: model Problem Based Learning, pembelajaran IPA
ANALISIS POLITIK HUKUM TENTANG OMNIBUS LAW DI INDONESIA Moh. Zainol Arief; Sutrisni Sutrisni
Jurnal Jendela Hukum Vol 8 No 1 (2021): JENDELA HUKUM
Publisher : Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fh.v8i1.1331

Abstract

Omnibus Law merupakan penggabungan beberapa undang-undang menjadi satu dalam peraturan, tujuan dari pemerintah membuat omnibus law adalah untuk menggabungkan 1.244 pasal dan 79 undang-undang dalam satu peraturan. Salah satu undang-undang yang turut digabungkan dalam omnibus law adalah Undang-Undang Ketenagakerjaan, dalam Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja akan menciptakan 11 perubahan antara lain Penyederhanaan Perizinan, Persyaratan Investasi, Tenaga Kerja Asing, Jam Kerja, Hak dan Perlindungan Pekerja, menambah jenis PHK, serta Penguatan Jaminan Sosial, sehingga dibutuhkan pembahasan mendasar tentang Uregensi hukum ketenagakerjaan sebagai aturan hukum yang dimasukkan dalam agenda omnibus law. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu menganalisa Uregensi hukum ketenagakerjaan sebagai aturan hukum yang dimasukkan dalam agenda omnibus law dengan Metode pendekatan masalah yang digunakan oleh peneliti yuridis normative dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual approach dengan mengkaji peraturan perundang-undangan mengenai politik hukum dibentuknya omnibus law di Indonesia.
KAJIAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARAN JAMINAN SOSIAL Sutrisni Sutrisni
Jurnal Jendela Hukum Vol 6 No 1 (2019): JENDELA HUKUM
Publisher : Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fh.v6i1.1550

Abstract

Pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2012 dilaksanakan dengan beberapa penyempurnaan pada aspek kepesertaan, pelayanan, pendanaan dan pengorganisasian. Pada aspek kepesertaan, data yang akan digunakan bersumber dari basis data terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan yang selanjutnya disebut TNP2K yang berlaku setelah peserta menerima kartu Jamkesmas yang baru. Sementara peserta non kartu meliputi gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, masyarakat miskin penghuni panti-panti sosial, masyarakat miskin penghuni Lembaga Pemasyarakatan/ Rumah Tahanan. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep dan sekitarnya, menjalankan pengelolaan rumah sakit, klinik, poliklinik dan balai kesehatan beserta segala sarana dan prasarana pendukung kegiatan serta lingkup usaha yang terkait, menyelenggarakan pelayanan, penyelenggaraan, penyuluhan, konsultasi dan pemeliharaan kesehatan masyarakat, menyelenggarakan usaha jasa pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan pendidikan dan pelatihan kesehatan, pelayanan jasa konsultan manajemen kesehatan, perdagangan farmasi dan peralatan kesehatan, pelayanan asuransi kesehatan, pelayanan gizi masyarakat, pelayanan kebugaran kesehatan, pelayanan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
PELAKSANAAN FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH DI PT. GARAM KABUPATEN SUMENEP Sutrisni Sutrisni; Yayuk Sugiarti
Jurnal Jendela Hukum Vol 6 No 2 (2019): JENDELA HUKUM
Publisher : Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fh.v6i2.1557

Abstract

Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, pada pasal 19 dinyatakan bahwa untuk menciptakan kepastian hukum Pertanahan, Pemerintah menyelenggarakan pendaftaran tanah. Atas tanah yang telah didaftarkan selanjutnya diberikan tanda bukti hak atas tanah, yang merupakan alat bukti yang kuat mengenai kepemilikan tanah. Dalam pendaftaran tanah, girik yaitu tanda bukti pembayaran pajakatas tanah dapat disertakan untuk proses administrasi. Girik, dengan demikian bukan merupakan tanda bukti kepemilikan hak atas tanah, namun semata-mata hanyalah merupakan bukti pembayaran pajak-pajak atas tanah. Dengan demikian, apabila di atas bidang tanah yang sama, terdapatklaim dari pemegang girik dengan klaim dari pemegang surat tanda bukti hak atas tanah (sertipikat), maka pemegang sertipikat atas tanah akan memilikiklaim hak kebendaan yang lebih kuat.
ANALISIS PASAL 1242 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA UNTUK TIDAK BERBUAT SESUATU SEBAGAI HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM Sutrisni Sutrisni; Yayuk Sugiarti
Jurnal Jendela Hukum Vol 7 No 1 (2020): JENDELA HUKUM
Publisher : Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fh.v7i1.1563

Abstract

Suatu perjanjian dapat timbul karena adanya kesepakatan antara para pihak yang sepakat untuk melaksanakan perjanjian tersebut sebagaimana mestinya. Di dalam suatu perjanjian para pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus dihormati dan dilaksanakan dengan baik. Apabila salah satu pihak tidak melaksanakan perjanjian yang telah disepakat, maka pihak tersebut melakukan wanprestasi. Untuk mengetahui pihak tersebut melakukan wanprestasi yaitu apabila tidak memenuhi prestasi sesuai waktu yang telah disepakati. Untuk memberikan peringatan terhadap pihak yang melakukan wanprestasi agar dapat segera memenuhi prestasi,yaitu dengan dilakukan peringatan tertulis secara resmi dan peringatan tertulis secara tidak resmi. Peringatan tertulis secara resmi dapat dilakukan melalui pengadilan negeri yang berwenang, sedangkan peringatan tertulis tidak resmi dapat dilakukan melalui surat tercatat,telegram,faksimile atau disampaikan secara langsung terhadap pihak yang bersangkutan.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI WIRAUSAHA PENGOLAHAN BUAH SIWALAN DI DESA BANUAJU TIMUR KECAMATAN BATANG-BATANG Yayuk Sugiarti; Sutrisni Sutrisni
Jurnal ABDIRAJA Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v3i2.896

Abstract

Pengabdian ini membahas adanya pemberdayaan perempuan melalui pelatihan terhadap perempuan di desa Banuaju Timur Kecamatan Batang-Batang terkait adanya pengolahan buah siwalan menjadi makanan yang beragam (bervariasi) misalnya manisan sehingga lebih menarik dan mampu meningkatkan harga jual yang berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat serta mewujudkan desa mandiri.Tujuan adanya pengabdian kepada masyarakat ini pada akhirnya bagaimana kita memberdayakan perempuan dengan membentuk suatu organisasi yang didirikan oleh masyarakat melalui adanya pelatihan sehingga mereka mampu berpikir lebih luas bahwa untuk meningkatkan harga jual di pasar, buah siwalan tidak saja dijual dalam bentuk buah segar akan tetapi dapat diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai jual pasar lebih tinggi sehingga berpengaruh terhadap pendapat masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan yaitu ceramah digunakan untuk menjelaskan tentang teori bermacam-macam pengolahan buah siwalan; metode praktek digunakan untuk mempraktekkan berbagai macam pengolahan buah siwalan menjadi manisan dll; serta metode diskusi dilakukan setelah pelatihan selesai sehingga kita mengetahui sejauh mana respon peserta terhadap kegiatan ini. Adanya pelatihan buah siwalan menjadi manisan ini, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengembangkan kelembagaan masyarakat; meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengolah sumberdaya yang ada sesuai dengan kondisi sosial dan budaya yang seimbang dari aspek ekologis dan ekonomis; serta mampu menambah pendapatan mereka untuk kebutuhan sehari-hari dengan mengolah buah siwalan menjadi manisan.
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Pembuatan Kepeng Waluh Guna Untuk Meningkatkan Perekonomian di desa Patean Kecamatan Batuan Yayuk Sugiarti; Sutrisni Sutrisni
Jurnal ABDIRAJA Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v4i2.1155

Abstract

Pemberdayaan perempuan merupakan usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Salah satu kegiatan pemberdayaan perempuan di desa Patean Kecamatan Batuan yaitu pelatihan pembuatan labu kuning menjadi kepeng (kepeng waluh). Adanya pemberdayaan ini dapat mendorong para perempuan di desa Patean untuk dapat membuka peluang usaha mengolah labu menjadi kepeng guna untuk meningkatkan perekonomian. Tujuan adanya pengabdian kepada masyarakat ini adalah Untuk memberikan pengetahuan berupa pelatihan mengolah labu kuning (waluh) menjadi kepeng untuk meningkatkan harga jual di pasar sehingga berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga di desa Patean Kecamatan Batuan. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan yaitu ceramah digunakan untuk menjelaskan tentang teori bermacam-macam tentang pengolahan labu kuning; metode praktek digunakan untuk mempraktekkan berbagai macam pengolahan labu kuning menjadi kepeng waloh; serta metode diskusi dilakukan setelah pelatihan selesai sehingga kita mengetahui sejauh mana respon peserta terhadap kegiatan pengabdian ini. Adanya pelatihan buah siwalan menjadi manisan ini, mampu Memberdayakan perempuan dengan cara melakukan pelatihan pengolahan mengolah labu kuning menjadi kepeng sehingga dapat mewujudkan desa mandiri dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa Patean Kecamatan Batuan.
PRAKTEK RENTENIR PENGHAMBAT TERWUJUDNYA SISTEM HUKUM PERBANKAN SYARI’AH DI KABUPATEN SUMENEP MOH ZAINOL ARIEF; Sutrisni Sutrisni
PERFORMANCE: Jurnal Bisnis & Akuntansi Vol 3 No 2 (2013): Performance : Jurnal Bisnis & Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.599 KB)

Abstract

Praktek rentenir disebut sebagai lintah darat karena kegiatannya yang menghsiab habis uang masyarakat demi mendapatkan profit dengan pemberlakuan bunga pada kredit yang dijalaninya.Dalam konteks hukum Islam, bunga dikatakan sebagai perbuatan riba yang haram hukumnya. Namun pada kenyataannya, Indonesia yang notabene penduduk beragama Islam kurang begitu memperhatikan esensi dari permasalahan ekonomi ini.Perbankan di Indonesia menganut dua aliran yaitu aliran konvensional dan syari’ah. Meskipun kini telah ada beberapa lembaga keuangan bank maupun bukan bank yang menganut prinsip syari’ah, aliran konvensional tetap bisa berdiri kokoh malah banyak nasabah yang lebih memilih bank konvensional daripada bank syari’ah karena keuntungannya yang cenderung lebih besar yang diperoleh dari pemberlakuan bunga.Konotasinya, Hukum positif Indonesia secara tegas memperbolehkan pemberlakuan bunga yang dilakukan dalam suatu perjanjian yang disepakati baik orang maupun badan yang terlukis dalam pasal 1754 dan 1765 BW.Pinjam meminjam uang pada rentenir dengan bunga yang cukup tinggi kerap digandrungi oleh masyarakat berekonomi lemah karena sistemnya yang sederhana dibandingkan meminjam uang pada bank maupun lembaga keuangan lainnya. Keberadaan rentenir inilah yang menghambat laju perkembangan pereokonomian syari’ah dalam mengentas perbuatan riba.Sosok rentenir yang tak jarang menyengsarakan hidup masyarakat tidak begitu mendapat perhatian pemerintah terlebih Hukum Perbankan dalam menyikapi masalah ini. Melihat pada kegiatannya meminjamkan uang yang termasuk dalam perikatan perjanjian, menurut hukum pidana maupun perdata tidak bertentangan dengan sistem hukum Indonesia. Jadi, penuntutan atau gugatan yang dilayangkan pada rentenir begitu sulit mengingat posisi rentenir sebagai kreditur yang berhak menuntut apabila debitur tidak memenuhi prestasinya. Dan bisa dikatakan pula rentenir tidak bisa dipidana kecuali terdapat unsur pidana didalamnya. Kata kunci : Rentenir, Perbankan, Syari’ah.
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Pembuatan Kepeng Waluh Guna Untuk Meningkatkan Perekonomian di desa Patean Kecamatan Batuan Sugiarti, Yayuk; Sutrisni, Sutrisni
Jurnal ABDIRAJA Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v4i2.1155

Abstract

Pemberdayaan perempuan merupakan usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Salah satu kegiatan pemberdayaan perempuan di desa Patean Kecamatan Batuan yaitu pelatihan pembuatan labu kuning menjadi kepeng (kepeng waluh). Adanya pemberdayaan ini dapat mendorong para perempuan di desa Patean untuk dapat membuka peluang usaha mengolah labu menjadi kepeng guna untuk meningkatkan perekonomian. Tujuan adanya pengabdian kepada masyarakat ini adalah Untuk memberikan pengetahuan berupa pelatihan mengolah labu kuning (waluh) menjadi kepeng untuk meningkatkan harga jual di pasar sehingga berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga di desa Patean Kecamatan Batuan. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan yaitu ceramah digunakan untuk menjelaskan tentang teori bermacam-macam tentang pengolahan labu kuning; metode praktek digunakan untuk mempraktekkan berbagai macam pengolahan labu kuning menjadi kepeng waloh; serta metode diskusi dilakukan setelah pelatihan selesai sehingga kita mengetahui sejauh mana respon peserta terhadap kegiatan pengabdian ini. Adanya pelatihan buah siwalan menjadi manisan ini, mampu Memberdayakan perempuan dengan cara melakukan pelatihan pengolahan mengolah labu kuning menjadi kepeng sehingga dapat mewujudkan desa mandiri dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa Patean Kecamatan Batuan.