Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai Alat Deteksi DNA Babi dalam Beberapa Produk Non-Pangan Widayat Widayat; Tri Winarni Agustini; Meiny Suzery; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri; Sylvia Rahmi Putri; Kurdianto Kurdianto
Indonesia Journal of Halal Vol. 2 (1) 2019
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.043 KB) | DOI: 10.14710/halal.v2i1.5361

Abstract

Bagi seorang muslim status halal suatu produk non-pangan salah satunya kosmetik maupun obat-obatan sangat mutlak yang harus dipenuhi. Produk yang beredar dipasaran harus terbebas dari kandungan babi atau bahan lain yang menyebabkan produk tersebut tidak lagi halal. Metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang dapat mendeteksi kandungan babi maupun alkohol untuk dapat memastikan kandungan tersebut terbebas dari cemaran babi. Dalam penelitian ini, telah dilakukan analisis kemungkinan adanya kandungan unsur babi dari ke empat produk non-pangan seperti kapsul, kuas roti, day cream dan sabun kecantikan yang dianalisis menggunakan RT-PCR.Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, tahap awal dilakukan ektraksi DNA dan tahap kedua dilakukan analisis RT-PCR. Didapatkan pada tahap awal ekstraksi DNA, hasil pengukuran dan kemurnian dengan nilai konsentrasi kapsul 2,9 ng/µI; kuas roti sebesar 3,4 ng/µI; day cream sebesar 2,4 ng/µI; dan sampel sabun kecantikan sebesar 2,2 ng/µI. Pada tahap kedua, secara keseluruhan dari ke empat produk yang dipilih secara acak sebagai objek penelitian produk kapsul terbebas dari kandungan babi, kecuali pada produk kuas roti sebesar 3,15%; day cream sebesar 3,52%; dan sabun kecantikan sebesar 124,83% positif tercemar kandungan babi.
Ekstrak Labu Siam (Sechium edule) Dapat Menurunkan Kadar Serum Malondialdehid pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberikan Pakan Kolesterol Maria Eka Patri Yulianti; Elvira Yunita; Zhafran Hafizhki; Meiny Suzery; Neni Susilaningsih; Suhartono Suhartono
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v4i1.3587

Abstract

This study aimed to analyze the effect of chayote extract (Sechium edule) on malondialdehyde serum levels in white rats (Rattus norvegicus) fed a high-cholesterol diet and to prove the antioxidant content of chayote. The method used is experimental with a post-test-only control group design. This study used white rats, which were divided into five groups. The results of this study indicate that the administration of chayote extract at a dose of 0.25 g/kg BW and 0.5 g/kg BW can reduce the serum MDA concentration, although it is not statistically significant, while the administration of a chayote extract at a dose of 0.75 g/Kg BW can significantly reduce serum MDA levels in white rats induced by hypercholesterolemia. In conclusion, chayote extract at a dose of 0.75 g/kg BW can reduce blood MDA serum levels in white rats induced by hypercholesterolemia. Keywords: Chayote Extract, Hypercholesterolemia, Malondialdehyde
Effects of Temperature and Heating Time on Degradation and Antioxidant Activity of Anthocyanin from Roselle Petals (Hibiscus sabdariffa L.) Meiny Suzery; Burhan Nudin; Damar Nurwahyu Bima; Bambang Cahyono
International Journal of Science, Technology & Management Vol. 1 No. 4 (2020): November 2020
Publisher : Publisher Cv. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46729/ijstm.v1i4.78

Abstract

The effects of temperature and heating time on the degradation and antioxidant activity of anthocyanin compounds from roselle petals (Hibiscus sabdariffa L.) have been evaluated from this research. The purpose of this study is to determine, the degradation and antioxidant activity of anthocyanin compounds on variations of temperature and heating time. In this study anthocyanin was extracted from roselle petals using ethanol solvent at 25oC. Then the anthocyanin extract obtained was dissolved into aqueous solution. The solution was then heated at 40oC, 60oC and 80oC for 60 minutes. The degradation of anthocyanin compounds was analyzed by calculating the total of anthocyanin contents, while the antioxidant activity was evaluated using the DPPH method. The results showed that Total Anthocyanin Content (TAC) from the extract solution before heating was 144.28 mg/L. Meanwhile the total value of anthocyanin in the 60 minutes after heating at 400C, 600C and 800C are 108.88 mg/L, 88.84 mg/L and 63.78 mg/L respectively. Heating at 80oC decreases antioxidant activity by increasing the IC50 value to 86.8 ppm higher than the conditions before heating. The increase of temperature and length of the heating process made the anthocyanin structure degraded. Degradation was indicated by the reduction of total anthocyanin content and the decrease of antioxidant activity.
KANDUNGAN MINYAK ATSIRI DAUN HYPTIS PECTINATA POIT DARI JAWA BARAT Zainal Arifin; Meiny Suzery; Bambang Cahyono
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional USM
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.361 KB)

Abstract

Tanaman Hyptis pectinata Poit merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal. Tanaman ini termasuk dalam suku lamiaceae, bagian dari tanaman Hyptis pectinata Poit yangumum dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian daun. Salah satu kandungan dalam tanamanHyptis pectinata Poit adalah minyak atsiri. Minyak atsiri dalam daun Hyptis pectinata Poitdilaporkan sebesar 0,5% (v/b). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasisenyawa penyusun minyak atsiri dari daun Hyptis pectinata Poit. Tahap dari penelitian ini dibagimenjadi dua. Tahap pertama yaitu isolasi minyak atsiri dengan metode destilasi uap. Tahap keduaadalah analisis sifat fisik dan analisis komponen kimia denganGC-MS. Hasil penelitianmenunjukan bahwa kadar minyak atsiri Hyptis pectinata Poit dari Jawa Barat adalah 0,5% (v/w).Hasil analisis GC-MS menunjukan komponen utama minyak astiri Hyptis pectinata Poit JawaBarat yaitu eugenil asetat (48-53%). 
Penentuan Aktivitas Antioksidan Senyawa Kuersetin dan Ekstrak Lengkuas Menggunakan HPLC dan UV-Vis Bambang Cahyono; Christiana Suci Prihatini; Meiny Suzery; Damar Nurwahyu Bima
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 8, No 2 (2020): ALCHEMY: Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v8i2.10594

Abstract

The radical scavenging activity of 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH) is generally carried out using a spectrophotometric method. In this study, the value of the antioxidant activity was compared to the HPLC method. Samples used were pure quercetin and extracts of red galangal (Alpinia purpurata) and white galangal (Alpinia galanga). Analysis of antioxidant activity using a UV/Vis spectrophotometer was carried out at a wavelength of 515 nm. Analysis by HPLC method was carried out using an inverse phase with a UV/Vis detector at 515 nm. The results showed that the radical scavenging activity (IC50) of the pure quercetin produced was nearly the same value for the spectrophotometric method (16.24 ppm) dan the HPLC method (15.24 ppm). Even though, the antioxidant activity of pure quercetin was different from the extract. The red galangal extract gave IC50 of 488.43±1.13 ppm (spectrophotometric method) and IC50 of 68.12±10.19 ppm (HPLC method). The radical scavenging activity (IC50) of white galangal extract using the spectrophotometric method and HPLC method was 462.47±2.98 and 62.17±3.87 ppm, respectively. The allegation of other molecular interference in the radical reduction of the extract resulted in a conclusion that the HPLC is better than the spectrophotometric method for determining antoxidant activity of extract sample. Keywords: Antioxidant, Alpinia purpurata, Alpinia galanga, DPPH  Aktivitas peredaman radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH) pada umumnya dilakukan menggunakan metode spektrofotometer. Dalam penelitian ini, nilai aktivitas antioksidan tersebut telah dibandingkan dengan metode HPLC. Sampel ujinya adalah senyawa kursetin murni dan ekstrak lengkuas merah (Alpinia purpurata) dan lengkuas putih (Alpinia galanga). Analisis aktivitas antioksidan dengan spektrofotometer UV/Vis dilakukan pada panjang gelombang 515 nm. Analisis dengan metode HPLC dilakukan menggunakan fasa inverse dengan detektor UV/Vis pada 515 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas peredaman radikal senyawa murni kuersetin menghasilkan nilai yang hampir sama untuk kedua metode yaitu IC50 sebesar 17,05 ppm untuk metode spektrofotometer dan IC50 sebesar 15,74 ppm untuk metode HPLC. Akan tetapi, nilai aktivitas antioksidan kuersetin jauh berbeda untuk ekstrak. Ekstrak lengkuas merah memberikan IC50 sebesar 488,43±1,13 ppm (metode spektrofotometer) dan 68,12±10,19 ppm (metode HPLC). Aktivitas peredaman radikal ekstrak lengkuas putih dengan metode spektrofotometer dan HPLC dengan IC50 sebesar 462,89±5,38 dan 62,17±3,87 ppm, berturut-turut. Dugaan adanya interferensi molekul lain dalam analisis peredaman radikal terhadap ekstrak ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa metode HPLC lebih baik digunakan dalam analisis antioksidan dibandingkan metode spektrofotometer untuk sampel berupa ekstrak. Kata kunci: Antioksidan, Alpinia purpurata, Alpinia galanga, DPPH
Potential Of Solid Waste Conversion Into Gelatin In The Fisheries Industry Of Indonesia Priyosetyoko, Priyosetyoko; Widayat, W; Suzery, Meiny; Agustini, Tri Winarni
Indonesia Journal of Halal Vol 5, No 2 (2022): Indonesian Journal of Halal
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v5i2.16719

Abstract

There has been an increase in aquaculture production in Indonesia from 2015 to 2019, which is 62.31%. Statistics Indonesia showed an increase in commodities for capture fisheries and aquaculture, namely 7.94% and 28.87%, while there was a decrease in fresh or cold fillet fish commodities, namely -6.89%, referring to data from January to June 2021 compared to the previous quarter of 2020. The development of fishery processing industries such as fish fillets, leaving waste in the form of skin, bones, fins, scales, heads, offal, and liquid. The remaining waste, if not managed properly, can have negative effects on the environment. One of the researches on the utilization of fish meat processing industrial waste is to make gelatin. Gelatin is a product of the hydrolysis of collagen from animal skin or bones. Gelatin from fish needs to be developed because it is a halal product. Gelatin hydrolysis can be carried out under acidic, alkaline, and enzymatic conditions. In the filtration process of making gelatin sheets, there is a by-product in the form of liquid gelatin. Research on the purification of polypeptides from gelatin from fish has been widely carried out. Polypeptides have benefits in the fields of cosmetics and medical health. In general, glycine in fish gelatin is higher than in mammals, while proline is the opposite. Research related to the purification of glycine from fish gelatin is interesting because it is viewed from the point of view of the benefits of biomolecular science and aspects of Indonesia's natural resources. Keywords: Waste; Gelatin; Polypeptides; Glycine
PROSES PERBAIKAN PRODUKSI DALAM PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL BAGI PAGUYUBAN USAHA KULINER Suzery, Meiny; Widayat, W; Cahyono, Bambang; Al-Baarri, Ahmad Ni’matullah
Indonesia Journal of Halal Vol.2 (2) 2019
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.294 KB) | DOI: 10.14710/halal.v2i2.7892

Abstract

Proses Produk Halal (PPH) merupakan kegiatan untuk menjamin kehalalan produk yang mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian produk. Dalam perkembangannya, kehalalaan suatu produk, baik itu barang maupun jasa, merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Selain umat muslim pada umumnya, kehalalan juga berkembang secara global karena masyarakat menyadari bahwa kehalalan suatu produk juga berpengaruh pada kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses perbaikan produksi dalam pendampingan sertifikasi halal pada UKM. Subjek dalam penelitian ini adalah UKM Nugget Nalla yang berlokasi di Kota Semarang. Metode yang dilakukan adalah analisis terhadap proses perbaikan pengolahan dan produksi untuk mendapatkan sertifikasi halal pada UKM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan perbaikan produksi sangat diperlukan pada tahap awal pengajuan sertifikasi halal, tidak hanya pada pengawasan utama yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk produksi. Selain itu, alat yang digunakan perlu terhindar dari kontaminasi bahan yang haram, sehingga alat tidak boleh dipakai bersama dengan produk yang tidak halal. Maka, perbaikan alat produksi untuk memproses produk halal perlu diadakan. Bahan utama yang digunakan oleh subjek penelitian adalah daging ayam, dimana diperlukan adanya proses penggilingan daging ayam untuk mendapatkan hasil produk berupa nugget. Fasilitas produksi dalam dapur dikhususkan untuk produksi halal, dan fasilitas serta peralatan penyajian juga dikhususkan untuk menyajikan produk- produk yang halal.
PENGUKURAN KANDUNGAN DNA BABI DALAM BERBAGAI PRODUK PANGAN DENGAN METODE REAL TIME-POLYMERASE CHAIN REACTION (RT-PCR) Yusi Luluk, Rahmania; Widayat, W; Tri Winarni, Agustini; Meiny, Suzery; Ahmad Ni’matullah, Albaari
Indonesia Journal of Halal Vol. 3 (2) 2020
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v3i2.10276

Abstract

Makanan halal merupakan kebutuhan mutlak masyarakat muslim. Indonesia sebagai salah satu Negara dengan mayoritas populasi muslim harus memastikan produk pangan yang beredar dalam masyarakat memiliki jaminan halal. Salah satu upaya untuk menjamin produk makanan halal adalah dilakukan dengan pengujian kandungan babi dalam suatu produk makanan tersebut. Analisis RT-PCR menjadi salah satu alternative pengujian kandungan babi dalam makanan. Disamping pengujian relative cepat dan akurat, sifat DNA yang stabil juga menjadikan RT-PCR sebagai salah satu metode yang efektif untuk menguji produk makanan dengan berbagai macam metode pengolahan. Penelitian ini menguji beberapa produk makanan dengan proses pengolahan yang berbeda. Sampel dilakukan pengujian dalam dua tahapan yaitu ekstraksi DNA dan analisis RT-PCR. Dari hasil pengujian diketahui konsentrasi kemurnian sampel krim matcha jepang sebesar 53,6 ng/µl, coklat belanda sebesar 5,2 ng/µl, dan sosis babi sebesar 27,9 ng/µl. Dari hasil analisis RT-PCR diketahui krim matcha jepang dan coklat belanda terbebas dari DNA babi, sedangkan sosis babi memiliki kandungan DNA babi sebesar 59,87%.
Sertifikasi Halal Dan Pendampingan Plemtasi Sistem Jaminan Halal Pada Ukm Yebishu Snack Suzery, Meiny; Agustini, Tri Winarni; Widayat, W; Cahyono, Bambang
Indonesia Journal of Halal Vol 5, No 1 (2022): Indonesia Journal of Halal
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v5i1.16792

Abstract

Departemen agama telah menetapkan 5 langkah kebijakan halal untuk menjamin kehalalan produk pangan, obat-obatan dan kosmetik yaitu dari segi bahan (zatnya), proses produksi, penyimpanan, distribusi dan penyajian, sebagaimana tercantum di dalam Undang- undang No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi permalahan dari UKM yaitu belum memiliki sertifikasi halal, belum adanya penyelia halal dari UKM, belum adanya penngetahuan tentang Manajemen Jaminan halal dan bagaimana proses sertifikasi halal itu sendiri. Untuk memperoleh sertifikasi halal, kegiatan diawali dengan bimbingan teknis sertifikasi halal, penyiapan dokumen-dokumen pendukung untuk memperoleh sertifikasi halal, implementasi sistem jaminan halal, pendaftaran sertifikasi halal, dan proses auditing oleh adutor halal, serta sidang fatwa dan penerbitan sertifikat halal. Kegiatan ini telah berhasil melakukan pendampingan sampai terbit sertifikat halal. Hal yang perlu diperhatiakan adalah komitmen dari pelaku usaha dalam implemntasi Sistem Jaminan Halal.
DIVERSIFIKASI TEPUNG MOCAF MENJADI PRODUK MIE SEHAT DI PT. TEPUNG MOCAF SOLUSINDO Yuliyandjaja, John Philia; Widayat, Widayat; Hadiyanto, Hadiyanto; Suzery, Meiny; Budianto, Irawan Arief
Indonesia Journal of Halal Vol.2 (2) 2019
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.267 KB) | DOI: 10.14710/halal.v2i2.7341

Abstract

Singkong merupakan tanaman pangan perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape. Produk olah singkong juga beragam dari singkong rebus, singkong goreng, getuk. Industri tapioka sudah tersebar banyak di Kab. Pati dan Kab. Wonogiri. Produk pasca panen dari ubi singkong adalah MOCAF (Modified Cassava Flour). MOCAF adalah tepung singkong yang telah mengalami proses modifikasi baik fisika, kimia atau biologik. PT. Mocaf Solusindo bekerjasama dengan Universitas Diponegoro dengan Program Kemitraan Masyarakat mengembangkan diversifikasi produk. Diversifikasi produk menjadi mie telah berhasil dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti mixer untuk adonan dan pencetak mie. Uji kualitas produk mie sehat ini dengan cara dimasak, dimana telah memiliki tekstur tidak berbeda dengan mie yang ada di Pasar. Mie hasil diversifikasi memiliki kelebihan karena bahan baku sebagian besar adalah tepung MOCAF, sehingga terbeas dari gluten. Untuk bisa dilakukan pemasaran, maka dilakukan pengurusan izin PIRT.