Rini Syafriani
School of Pharmacy, Institute Teknologi Bandung

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan)

KONDISI VO2 MAX PADA ATLET SEPAKBOLA SETELAH MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SELAMA TIGA MINGGU BERTURUT-TURUT Syafriani, Rini; Mulyawan, Rizki; Apriantono, Tommy; Adnyana, I Ketut
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.688 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2017.2.1.3

Abstract

Latar belakang dan Tujuan: Atlet remaja memiliki resiko besar terhadap penurunan asupan nutrisi karena meningkatnya kebutuhan energi. Memperoleh asupan nutrisi yang seimbang menjadi sebuah masalah yang dihadapi oleh remaja karena gaya hidup yang cenderung mengabaikan kandungan nutrisi yang dikonsumsi. Banyak atlet remaja mengkonsumsi minuman berenergi tapi ternyata berkontribusi negatif terhadap kesehatan sehingga lebih dianjurkan untuk mengkonsumsi susu. Atlet remaja yang terbiasa melakukan aktivitas fisik akan mengalami respon fisiologis di dalam tubuh maka perlu ditunjang dengan asupan tambahan untuk menjaga kebutuhan energi tetap terpenuhi. Kombinasi antara aktivitas fisik ditambah dengan asupan nutrisi akan berdampak bagi sistem metabolisme tubuh. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari konsumsi susu sapi terhadap kondisi VO2 Maks atlet remaja. Metode: Pemilihan subjek penelitian diawali dengan kuesioner pre-test, hal ini dilakukan untuk menghindari subjek yang memiliki riwayat penyakit berbahaya dan bisa mempengaruhi hasil penelitian. Diperoleh 24 atlet sepakbola berusia 18-21 tahun, tidak memiliki riwayat alergi terhadap susu sapi dan memiliki pengalaman bermain sepakbola lebih dari 3 tahun minimal di level daerah, dengan aktivitas fisik 3-5 kali seminggu. Atlet dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok minuman (susu sapi segar, susu pasteurisasi dan air mineral) yang dikonsumsi selama tiga minggu berturut-turut. Pemberian susu sapi segar dan susu pasteurisasi dengan volume yang sama (isovolumic) wajib dikonsumsi subjek penelitian sebanyak tiga kali sehari dalam jangka waktu tiga minggu dengan takaran yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan Pretest-Posttest Randomized-Groups Design, dengan melakukan dua kali pengetesan yaitu pre-test (sebelum pemberian minuman) dan post-test (setelah pemberian minuman selama tiga minggu berturut-turut). Setiap pre-test dan post-test dilakukan Cooper test 2,4 km. Saat sebelum (p1) dan sesudah (p2) Cooper test 2,4 km dilakukan pengambilan sampel darah untuk mengukur nilai laktat, glukosa dan hemoglobin. Hasil: Dengan nilai t hitung < t tabel yaitu -2,240 < 2,069 dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kondisi VO2 Max antara pretest (sebelum pemberian minuman) dan post-test (setelah pemberian minuman selama tiga minggu berturut-turut). Namun jika dilihat dari nilai VO2 Max ketika pre-test dan post-test, terjadi peningkatan meskipun tidak signifikan (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak terjadi perubahan yang signifikan pada nilai VO2 Max atlet sepakbola yang terbiasa mengkonsumi susu sapi. Dari penelitian ini terlihat data dari hasil tes VO2 Max dengan menggunakan Cooper test 2,4 km terjadi peningkatan nilai namun tidak terlalu signifikan.
PROFIL AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) VARIETAS GENJAH SALAK SEBAGAI PENGGANTI MINUMAN ISOTONIK Syafriani, Rini; Sukandar, Elin Yulinah; Apriantono, Tommy; Sigit, Joseph Iskendiarso
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.664 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.1.2

Abstract

Telah diuji profil dari air kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai pengganti minuman isotonik melalui uji diuretik, kadar natrium dan kalium dalam urin tikus jantan. Uji diuretik dilakukan pada tikus dengan pembanding minumanisotonik dan furosemida dengan menggunakan metode Lipschitz. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok yang diberi 5 mL/kg bb air kelapa genjah salak, kelompok yang diberi5 mL/kg bb minuman isotonik, dan kelompok furosemida dengan dosis 25 mg/kg bb. Pada proses pengujian, setiap tikus diberi larutan NaCl 0,9% sebagai loading dose secara oral dengan dosis 50 mL/kg bb. Pengamatan yang dilakukan meliputi pencatatan volume urin yang diekskresikan setiap 60 menit selama 5 jam dan 24 jam, kemudian dihitung volume rata-rata urin kumulatifnya. Parameter lain yang diamati adalah kadar natrium dan kalium di dalam urin. Hasil menunjukkan volume urin kumulatif kelompok air kelapa genjah salak tidak berbeda dengan kelompok minuman isotonik dan kelompok furosemida, dan berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol negatif dengan volume urin kelompok air kelapa genjah salak lebih tinggi secara bermakna dibanding kelompok kontrol negatif (p<0,05). Hasil menunjukkan kadar natrium dalam urin kelompok air kelapa genjah salak tidak berbeda dengan kelompok minuman isotonik dan kelompok furosemida, dan berbeda bermakna terhadap kontrol negatif dengan kadar natrium lebih tinggi secara bermakna dibanding kelompok kontrol negatif (p<0,05). Hasil menunjukkan kadar kalium dalam urin semua kelompok tidak berbeda bermakna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa air kelapa genjah salak dosis 5 mL/kg bb mempunyai efek diuretik dan efek saluretik dan dapat digunakan sebagai pengganti minuman isotonik.
PENGARUH AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA L.) VARIETAS GENJAH SALAK DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP PERUBAHAN AMPLITUDO JANTUNG TIKUS INDUKSI HIPERTENSI Syafriani, Rini; Sukandar, Elin Yulinah; Apriantono, Tommy; Sigit, Joseph Iskendiarso
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.298 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.2.2

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi pengaruh dari air kelapa (Cocos nucifera L) dan minuman isotonik terhadap perubahan amplitudo pada tikus yang diinduksi hipertensi. Tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok aquades, kelompok air kelapa, kelompok minuman isotonik, dan kelompok obat. Tikus diinduksi hipertensi dengan pemberian NaCl selama 14 hari, kemudian diterapi dengan pemberian bahan uji pada masing-masing kelompok selama 14 hari tanpa menghentikan induksi. Amplitudo jantung diukur sebelum induksi (h0), awal terapi (h14), dan akhir terapi (h28) dengan menggunakan alat tail cuff. Ketika diinduksi hipertensi, amplitudo jantung tikus semua kelompok mengalami peningkatan. Ketika tikus kelompok air kelapa diterapi dengan air kelapa dan tikus kelompok minuman isotonik diterapi dengan minuman isotonik, amplitudo memperlihatkan penurunan. Kelompok minuman isotonik memperlihatkan penurunan amplitudo yang signifikan (p=0,02) dibandingkan kelompok air kelapa dan obat. Hasil penelitian menunjukkan air kelapa genjah salak dapat menurunkan amplitudo tetapi minuman isotonik paling mendekati optimum atau paling baik dalam menurunkan amplitudo pada kondisi hipertensi dibandingkan dengan air kelapa (Cocos nucifera L.).
Profil Kebugaran Tim Sepakbola Putri Jawa Barat Berdasarkan Denyut Nadi Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Indonesia Riko, Mia; Muhamad Fahmi; Syafriani, Rini; Juniarsyah, Agung Dwi; Elhaqe, Qintarazany M.; Latief, Gifran Rihla Gifarka; Apriantono, Tommy
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2024.9.2.10

Abstract

An adequate level of physical fitness enables athletes to sustain repeated high-intensity activities, facilitate the recovery process, and maintain optimal physical condition. Regardless of the player's gender (female or male), football players need to achieve a balance in developing physiological and physical capacities. This study aims to analyze the fitness profile of the West Java women's football team that has achieved achievements in the XXI PON Aceh Sumut 2024 based on heart rate data. An observational study was applied involving 14 professional female football players (age: 21.5 ± 2.8 years) and monitoring heart rate conditions (Polar Versity Team Pro) during the match. The average percentage of overall players' heart rate during the match was 90% of the maximum heart rate. The average percentage of heart rate for defenders reached 91%, which differed from midfielders and forwarders during the entire match, reaching 88% and 89% of the maximum heart rate, respectively. The main finding of this study is that the physical fitness condition of professional female football players competing in the competition is declared fit. There was no significant difference in heart rate data from the three positions, indicating that the physical demands of female football players are relatively the same even though they have different roles and positions.
Analisis Tingkat Motivasi Aktivitas Fisik Siswa di Masa Pandemi Covid-19 Bandung Alhadi, Dzaki; Syafriani, Rini
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2023.8.2.1

Abstract

Sports motivation for post -pandemic students influences this post -pandemic sports activity. This study aims to describe the comparison of the sports motivation of students after Pandemi Covid-19 in Bandung. The research method used is a quantitative descriptive method. The population in this study were high school students and students in Bandung. The sample in this study was students and students who were active in post -Pandemic schools in Bandung. In returning the sample, researchers used purposive sampling. This study uses questionnaire and survey instruments. Data analysis uses the Statistics Test of Smirnov Colmogrov for testing data normality and Independent T Test tests to find out the difference in motivation between sex during exercise after Pandemic Covid-19 in the city of Bandung. Based on the data statistical test data, it is known that the sig (2-tailed) value is 0.001> 0.05, it can be concluded that with the significant difference between the sport motivation of male and female students who have motivation when exercising. Because of this significant difference, it can be seen that the motivation of male and female students affects during sports activities.