Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Therapeutic Communication Of "Siraman Qolbu" A discourse perspective Syifa Fauzia Chairul; Darsita Suparno; Armawati Arbi; Santje Inneke Iroth
International Journal of Linguistics and Discourse Analytics Vol 2 No 2 (2021): IJOLIDA Vol.2 No.2, March 2021
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/ijolida.v2i2.39

Abstract

One of the phenomena of social crisis that occurs in society is marked by a trance. Unfortunately, this incident is often associated with mystical aspects. In fact, trance can be explained scientifically and it can be cured through therapeutic communication with religious nuances. This paper attempts to show that the stages of therapeutic communication and speech representation that is performed by Ustadz Danu in the healing process of a possessed person. The main purpose of this study is to develop an understanding of the stages of therapeutic communication and speech representation. This study used a descriptive qualitative approach taking a primary and secondary data sources by observing, documenting, and analysing. The result of this study indicate that: first, there are four stages religious therapeutic communication that can improve the mental peace of trance patients by counsellor through religious activities such as reading salawat, prayers, and dhikr. Second, after getting religious guidance, patients with mental disorders feel more inner peace than before, this can be seen from the patient's independence, and the way of communication of patients who began to gradually improve. Third, utterances of advice that show supporting factors in healing a possessed patient include adequate facilities, infrastructure, and family support
KONFLIK INTERNAL TOKOH UTAMA DALAM MIMPI KECIL TITA KARYA DESI PUSPITASARI Syifa Fauzia Chairul; Darsita Darsita Suparno; Santje Iroth; Donald Matheos Rattu
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v8i1.19327

Abstract

Abstract: Many experts have observed the main character's internal conflict, however their analysis has not explained the conflict form that has an impact on the mental state of the child.  This study aims to analyze: a) form of inner conflict experienced by the main character in the novel Mimpi Kecil Tita, b) find out what factors cause internal conflict in the novel Mimpi Kecil Tita?  Sigmund Freud’s Psychoanalytic theory is used to reveal internal conflict and several factors that cause it.  Descriptive qualitative analysis was used as a research method. Overall, these results indicate that fears, anxiety, absence, and hopes are identified as conflict settings referring to the concepts of approach-avoidance and avoidance-avoidance. Viewed from the concept of approaching-avoidance (approach-avoidance) and broad-away (avoidance-avoidance) refers to anxiety, failure, pain, cunning based on the impact of personality or id.  The facts of the story show the Ego is miserable. This misery causes an inner conflict is identified as the avoidance of desire (approach-avoidance) marked by the confused id.  The form of Superego conflict in Tita is feelings of suffering, anger at someone, and hurt.  Four factors that cause internal conflict, namely economic hardship, dishonesty, frustration, and hurt feelings.Abstrak: Penelitian yang mengkaji konflik internal tokoh utama telah banyak dilakukan para ahli, namun analisis mereka terhadap konflik internal tokoh utama belum menjelaskan bentuk konflik yang berdampak pada keadaan jiwa anak. Teori Psikoanalis dari Freud digunakan untuk mengungkap tikai batin dan aneka faktor penyebab konflik. Analisis kualitatif deskriptif digunakan sebagai metode penelitian.  Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan ketakutan, kegalauan, ketiadaan, dan berharap diidentifikasi sebagai tatanan konflik merujuk kepada konsep mendekat-menjauh (approach-avoidance), dan konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance). Ditinjau dari konsep mendekat-menjauh (approach-avoidance) dan menjauh-menjauh (avoidance-avoidance) merujuk kepada kecemasan, kegagalan, kepedihan, kelicikan didasarkan adanya dampak personalitas atau id. Fakta cerita menunjukkan Ego sengsara. Kesengsaraan itu menimbulkan konflik batin yang diidentifikasi sebagai penghindaran diri dari keinginan (appproach-avoidance) ditandai oleh id yang merasa kebingungan. Wujud konflik superego dalam diri Tita adalah perasaan penderitaan, marah pada seseorang, dan sakit hati. Faktor-faktor yang menimbulkan konflik internal ada empat yaitu kesulitan ekonomi, ketidakjujuran, frustasi, dan sakit hati. 
COLLOCATION OF ENGLISH, ARABIC, AND INDONESIAN COVID-19 TERMS Darsita Suparno; Ulil Abshar; Mulyadi Mulyadi; Santje Iroth
Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban | Vol. 8 No. 2 December 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.139 KB) | DOI: 10.15408/a.v8i2.22300

Abstract

This paper studies language and translation of the term related to Covid-19. The background of this research is many new vocabularies related to Covid-19 is borrowing term. This study attempts to find answers to the following question: a) What kind of collocations are related to the term Covid-19 pandemic in English, Arabic, and Indonesian? b) How is the pattern of word order forming collocations with the term Covid-19 pandemic in English, Arabic, and Indonesian? This study addressed the emergence of new English, Arabic, Indonesian collocation related to Covid-19 using H. Men’s collocation theory. This study used newspapers, namely Republika, BBC, al-Jazeera online that show Covid-19 as the standard procedure for collecting data. This study used corpus linguistic to analyze collocation, concordance, and syntax analysis, models. The Covid-19 domain has chosen because the Indonesian term in this domain uses a lot of loanwords. The source of the data was a basic-words and compound term. The investigation informed several aspects of findings, such as identifying the pattern of collocation, borrowing, and collocation term of coronavirus concept.
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada Siswa SMA Katolik Rosa De Lima Tondano Fethrin Enggelina Lapulalang; Santje Iroth; Mayske R. Liando
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i1.1758

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas XI SMA Katolik Rosa de Lima Tondano. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan tes awal untuk mendapatkan nilai rata-rata dari seluruh peserta didik yang ada di kelas XI. Dari hasil tes awal sebelum ada perlakuan keterampilan menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning diperoleh hasil peserta didik masih rendah. Dari hasil tes awal peneliti telah mendapatkan acuan untuk melakukan penelitian dengan Siklus I. Hasil dari Siklus I telah menunjukan peningkatan dan mendapatkan nilai 70.33% namun hasil tersebut belum memenuhi standar nilai yang ada. Dilanjutkan dengan Siklus II dan mendapatkan hasil yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dengan nilai 84.33%. Hasil yang telah didapatkan sangat memuaskan sehingga peneliti mengakhiri penelitian tersebut dengan harapan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat mempertahankan metode yang digunakan peneliti, menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Peneliti berharap guru dan peserta didik dapat bekerjasama untuk mempertahankan atau lebih meningkatkan lagi proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Makna Mantra pada Komunikasi Spiritual Pemimpin Agama dengan Tuhannya: Kremasi Tradisional Bali di Desa Werdhi Agung, Kecamatan Bolaang, Mongondow Selatan Santje Iroth; Darsita Suparno
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.366 KB) | DOI: 10.15408/interaksi.v1i1.21256

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan komunikasi Spiritual pembaca Mantra dengan Tuhannya. Ngaben Tradisional Bali adalah interaksi pemimpin agama Hindu kepada Tuhannya melalui mantra. Permasalahan penelitian ini terungkap bahwa  orang yang telah meninggal dunia harus tetap dibimbing oleh Atma (Roh) untuk mencapai Moksa (Surga); 2) Prosesi Ngaben yang dilakukan tidak boleh asal-asalan karena sudah ada tahapan yang harus dilalui; 3) Mantra-mantra yang dibacakan dalam setiap tahap Kremasi bukan sekedar kata-kata kosong yang tidak memiliki makna tetapi semua Mantra yang diucapkan masing-masing memiliki makna Spiritualnya sendiri. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, sumber data penelitian adalah dua Tokoh Agama yang memimpin Prosesi Kremasi dari Desa Werdhi Agung, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow. Untuk mengumpulkan data dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Ditemukan bahwa 1) pemimpin agama melakukan kreamasi  setiap tahap melalui Mantra,ia dapat mandat dari pemerintah. 2) semua makna dalam mantra yang diucapkan dalam prosesi kremasi, lebih menekankan pengampunan, diawali pesan keluarga, dan hidup kembali menjadi manusia lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan pesan keluarga disampaikan oleh pemimpin keluarga kepada ruh Mayat disebut komunikasi transedental.
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA FILM KELUARGA CEMARA DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Melisa Golonggom; Santje Iroth; Victory Rotty
KOMPETENSI Vol. 2 No. 04 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36582/kompetensi.v2i04.4797

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah mengungkap nilai pendidikan apa saja yang terdapat dalam film Keluarga Cemara dan mengimplikasikan nilai pendidikan film tersebut dalam pembelajaran sastra. Penelitian ini menggunakan teori nilai pendidikan menurut Setiadi. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis film Keluarga Cemara untuk mengungkap nilai pendidikan dengan memperhatikan adegan-adegan dan ungkapan-ungkapan dalam film. Hasil penelitian menunjukan adanya tujuh nilai pendidikan yakni : Sabar, tanggung jawab, semangat gotong royong jujur, pekerja keras, rajin dan percaya diiri. Adapun implikasinya terhadap pembelajaran sastra dilihat dari nilai-nilai pendidikan yang telah diteliti, peneliti menemukan bahwa film menjadi media yang paling efektif dalam pembelajaran sastra sehingga dapat membangun semangat belajar serta memberikan banyak pembelajaran melalui film yang ditonton.
KAJIAN SIKAP PEMERAN UTAMA DALAM FILM “MATILDA 1996” KARYA DANNY DEVITO DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH Nindi Puspadita Pratiwi Dumat; Santje Iroth; Viktory N.J Rotty
KOMPETENSI Vol. 2 No. 05 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36582/kompetensi.v2i05.4804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menggambarkan sikap pemeran utama dalam film ”Matilda 1996” karya Denny Devito (2) Menjelaskan implikasi sikap pemeran utama dalam film ”Matilda 1996” karya Denny Devinto dalam pembelajaran di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu untuk menggambarakn sikap pemeran utama dalam film ”Matilda 1996” karya Denny Devinto dan implikasinya dalampembelajaran sastra di sekolah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menonton(mengamati), menandai adegan dan tuturan, menganalisis tuturan, menafsirkan sikap pemeran utama. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh pemeran utama dalam film ”Matilda 1996” adalah senang membaca buku karena dalam pandangannya melalui baca buku, seseorang dapat mengembangkan keingintahuannya dan pemikiran para penulis buku terkenal. Sikap tidak senang dengan perilaku buruk keluarganya yakni tidak jujur. Sikap tidak senang dengan hoby orang tuanya yakni menonton tv, dan sikap tidak senang terhadap hukuman karena kepintaran seseorang. Dalam pandangan matilda, dihukum karena pintar merupakan alasan yang tidak rasional.
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL “TRIO DETEKTIF MISTERI KURCACI GAIB” KARYA ROBERT ARTHUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Arly Giverson Soilo; Santje Iroth; Oldie S. Meruntu
KOMPETENSI Vol. 2 No. 10 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan nilai pendidikan karakter dari novel Trio Detektif Misteri Kurcaci Gaib. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yaitu data yang di sajikan berupa kutipan-kutipan di dalam novel. Untuk mengungkapkan isi dalam Novel Trio Detektif Misteri Kurcaci Gaib ,peneliti menganalisis halaman per halaman kemudian meringkas untuk mengumpulkan informasi atau data yang jelas dari novel.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi atau content analisis dan instrument penelitian adalah peneliti sendiri. Dari hasil penelitian ditemukan nilai pendidikan karakter tokoh dalam novel, yakni 5 nilai dari 18 Nilai Pendidikan Karakter menurut Diknas yaitu : 1) Nilai rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 2) Nilai gemar membaca, kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 3) Nilai mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas tanpa mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan tugasnya. 4) Nilai peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin member bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 5) Nilai disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap peraturan dan norma yang berlaku. 2. Implementasinya dapat dilihat karakter setiap tokoh, ditemukan wujud nilai nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bisa di jadikan pembelajaran baik itu berupa negatif atau positif.
TELAAH PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH TUPON- SEKARDALAM FILM “MARS” (MIMPI ANANDA RAIH SEMESTA) SUTRADARA SAHRUL GIBRANIMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Julieta Leong; Uus Al Katuuk; Santje Iroth
KOMPETENSI Vol. 2 No. 11 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendidikankarakter dalam film “MARS” Mimpi Ananda Raih semesta pada pembelajaran sastra. Orang tua mempunyai peran penting dalam keluarga, salah satu kewajibannya adalah untuk memberikan fasilitas pendidikan serta memberikan dukungan moral dan spiritual. Penelitian ini mengangkat objek penelitian film “MARS” (Mimpi Ananda Raih Semesta) yang menceritakan perjuangan dan karakter orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Selain itu, di era modern ini film tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran pula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis isi. Sumber data dalam penelitian adalah film “MARS” (Mimpi Ananda Raih Semesta) sutradara sahrul Gibran. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pendidikan karakter yang terdapat pada film “MARS” (Mimpi Ananda Raih Semesta) sutradara Sahrul Gibran yaitu, (1) terdapat pendidikan karakter seperti pengorbanan, integritas, semangat, kerja keras, pantang menyerah, peduli dan jujur dalam lingkungan ditemukan dalam adegan-adegan film, (2) pembelajaran sastra saangat menarik dalam film ini ketika seorang Ibu (Tupon) dengan penuh perjuangan untuk menyekolahkan sekar sampai pada pendidikan yang tinggi.
KEMAMPUAN SISWA SMP NEGERI 4 BITUNG MENGUASAI STRUKTUR TEKS FABEL “BURUNG KEKEKOW DAN GADIS MISKIN” DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Arianti Indah Ode Buang; Kamajaya Al Katuuk; Santje I. Iroth
KOMPETENSI Vol. 3 No. 1 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan menguasai struktur teks fabel cerita “Burung Kekekow dan Gadis Miskin” pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bitung dan kemampuan siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bitung dalam menguasai karakter tokoh dalam teks fabel “Burung Kekekow Dan Gadis Miskin”. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menguasai struktur teks fabel dan menguasai karakter tokoh dalam teks nilai rata-rata siswa yaitu 68,24%. masuk dalam ketegori baik/mampu.