Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Mesin Sains Terapan

KAJI EKSPERIMENTAL DAN ANALISA KINERJA PENUKAR PANAS UDARA TYPE SHELL AND TUBE JENIS ALIRAN BERLAWANAN Muhammad Furqan; Syukran Syukran; Sariyusda Sariyusda
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 1 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i1.1746

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju perpindahan kalor dengan melakukan variasi temperatur inlet pada tube dan mengetahui efisiensi efektif pada heat exchanger jenis shell and tube. Alat penukar kalor yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari carbon steel dengan spesifikasi diantaranya yaitu spesifikasi pada shell terdiri dari diameter dalam (IDs) 10”, jumlah baffle (N) 4 buah, fluida yang digunakan berupa udara panas, sedangkan spesifikasi pada tube yaitu diameter luar (ODt) ¾ in, jumlah tube (Nt) 40 buah, panjang tube (L) 70 cm, fluida yang digunakan yaitu udara dingin. Dari data tersebut, heat exchanger ini merupakan heat exchanger yang digunakan untuk proses pemanasan fluida dingin. Heat exchanger tersebut kemudian dilakukan pengujian. Udara dingin dialirkan ke dalam tube dengan kecepatan tetap dan udara panas dialirkan ke dalam shell dengan suhu temperatur berubah 15 menit setelah pengujian pertama yaitu dengan perubahan dari Tcin dan Thin. Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa jika semakin tinggi nilai faktor kenaikan suhu maka efisiensi Heat exchanger akan semakin meningkat.Kata Kunci: Alat Penukar Kalor Shell and Tube, Efektifitas, Temperatur fluida masuk
ANALISIS PENGARUH PROSES NORMALIZING PADA SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA PLAT SS-400 TERHADAP NILAI IMPACT DAN HARDNESS Suryadi Ramadhan; Syukran Syukran; Nawawi Juhan
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 5, No 2 (2021): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v5i2.2410

Abstract

Sambungan pengelasan pada baja plat SS-400 di proses dengan metode pengelasan SMAW, menggunakan arus DC 100 Ampere, elektroda yang digunakan yaitu E-7016, pengelasan dilakukan dengan mengikuti WPS. Hasil pengelasan dari kedua sisi baja plat SS-400 menghasilkan tiga daerah utama yaitu base metal, HAZ, dan welding. dimana ketiga daerah tersebut memiliki unsur berbeda-beda akibat adanya tegangan sisa pengaruh dari pengelasan. Normalizing adalah proses perlakuan panas terhadap baja dengan tujuan mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam untuk menormalkan kembali dan menghilangkan tegangan akibat pengerjaan dengan mesin. Proses normalizing dilakukan di dalam Furnace dengan pengaturan suhu 850°C, penahanan waktu 30 menit, dengan pendinginan udara. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil nilai impact dan hardness dari pengaruh proses normalizing pada sambungan las SMAW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses normalizing berpengaruh terhadap nilai Impact dan Hardness. Pada spesimen pengelasan SMAW baja plat SS-400 yang tidak mengalami proses normalizing didapatkan nilai Impact rata-rata 3.727 Joule/mm², dan nilai Hardness 60 HRC sedangkan spesimen yang mengalami proses normalizing nilai yang didapatkan adalah nilai Impact Rata-rata 3.14 Joule/mm², dan nilai Hardness 67 HRC. Kata Kunci: Baja SS-400, Las SMAW, Normalizing, Impact, Hardness.
FABRIKASI DAN UJI KINERJA HEAT EXCHANGER ALIRAN BERLAWANAN MENGGUNAKAN BAFFLE DAN TANPA MENGGUNAKAN BAFFLE Mahfud Arif; Syukran Syukran; Fakhriza Fakhriza
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 3, No 1 (2019): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v3i1.884

Abstract

Heat Exchangers atau alat penukar/pemindah panas adalah alat-alat yang digunakan untuk mengubah temperatur fluida atau mengubah fasa fluida dengan cara mempertukarkan panasnya dengan fluida lain. Pada sebuah penukar panas, kemampuan mempertukarkan panas sangat ditentukan oleh jenis aliran fluida dan fluida yang melewati penukar panas. Secara garis besar penukar panas dibagi berdasarkan arah aliran fluidanya. Umumnya, aliran fluida dalam shell and tube heat exchanger adalah searah atau berlawanan arah. Pada penukar panas jenis aliran berlawanan arah, fluida yang memanaskan dan fluida yang dipanaskan masuk pada sisi yang berlawanan kemudian keluar pada sisi yang berbeda pula. Secara teoritis kinerja heat exchanger menggunakan baffle akan meningkatkan perpindahan panas yang terjadi di antara kedua fuida, namun hambatan yang terjadi pada aliran yang melalui celah antar baffle menjadi besar sehingga penurunan tekanan menjadi besar. Awalnya inlet fresh air dan outlet fresh air temperature dan velocity tanpa menggunakan baffle  33,23oC  menjadi 48,3oC pada kecepatan 3,13 m/s – 3,25 m/s, inlet fresh air dan outlet fresh air temperature dan velocity menggunakan baffle 35,26oC menjadi 50,41oC pada kecepatan 3,15 m/s – 3,55 m/s dan sisi lain inlet fresh air dan outlet fresh air temperature dan velocity menggunakan posisi pembakaran yang berbeda memiliki temperature  34,88oC menjadi 48,3oC pada velocity 3,03 m/s – 3,25 m/s.   Kata Kunci : Heat Exchangers, Shell And Tube Heat Exchanger, Baffle, Aliran Berlawanan