Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Epistema

Penggunaan Aplikasi Kahoot! dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Rieska Anviani; Pujiriyanto Pujiriyanto
Epistema Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v3i1.31746

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hampir menyentuh semua sendi kehidupan manusia, terutama pendidikan. Pada proses belajar dalam pendidikan, media pembelajaran menjadi salah satu kunci yang paling berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar. Banyaknya macam-macam media pembelajaran membuat proses belajar menjadi lebih variatif. Namun, media pembelajaran yang digunakan juga menyesuaikan model pembelajaran yang dilaksanakan. Tidak banyak siswa yang betah dengan kondisi kelas yang melaksanakan pembelajaran yang sama setiap harinya. Hal ini tentu membuat hasil belajar siswa belum sesuai dengan harapan. Pendidik perlu menginovasi pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan mendorong minat siswa, sehingga hasil pembelajaran pun meningkat. Banyaknya masyarakat cenderung menggunakan teknologi untuk mencari informasi melalui internet. Selain itu, banyak juga masyarakat yang mengisi waktu luang dengan bermain games. Media aplikasi Kahoot! dapat sebagai salah satu alternatifnya. Kahoot! dapat menjadi media pembelajaran sekaligus permainan dengan bantuan koneksi internet. Kahoot! juga bisa meningkatkan minat dan mendukung gaya belajar generasi digital.
Analisis Manfaat Pengintegrasian Augmented Reality pada Bahan Ajar Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar Eva Oktina Harini; Pujiriyanto Pujiriyanto
Epistema Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v3i2.50570

Abstract

Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam setiap kurikulum memiliki peningkatan indikator, perubahan ini mengakibatkan tenaga pendidik harus memiliki penggunaan keterampilan yang baik dalam menyiapkan media pembelajaran agar proses belajar berlangsung secara maksimal. Salah satu teknologi popular di dunia digitalisasi yaitu augmented reality. Tenaga pendidik dapat memanfaatkan teknologi augmented reality yang diintegrasikan dengan bahan ajar dalam pembelajaran yang dilangsungkan secara tatap muka maupun daring agar peserta didik khususnya pada jenjang Sekolah Dasar tidak mudah merasa bosan dan meningkatkan perhatian peserta didik terhadap  pembelajaran yang berlangsung. Penelitian dilakukan guna membuktikan dengan fakta  bahwa pengintegrasian  teknologi augmented reality pada bahan ajar di tingkat Sekolah Dasar memiliki banyak manfaat. Penelitian Kepustakaan (library research) dipilih sebagai metode penelitian untuk mendapat data sekunder berupa jurnal, disertasi, maupun literatur yang berhubungan dengan pengintegrasian teknologi augmented reality dalam bahan ajar pada jenjang Sekolah Dasar. Dari data sekunder yang didapat membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality memiliki banyak keuntungan yang dapat meningkatkan keefektifan peoses mengajar khususnya pada jenjang Sekolah Dasar. Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa menambah referensi tenaga pendidik untuk menggunakan media pembelajaran yang inovatif serta berbasis teknologi digital.
Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Daring Fita Kusuma Ardiani; Pujiriyanto Pujiriyanto
Epistema Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v3i2.50555

Abstract

Munculnya kasus Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Siswa diharuskan melakukan pembelajaran secara virtual yang dilaksanakan di rumah masing-masing, sedangkan guru dituntut untuk bisa menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran daring. Aplikasi Whatsapp hadir sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran daring ini. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain untuk menjelaskan manfaat aplikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran daring dan menjelaskan mengenai kendala yang dialami siswa dalam penggunaan aplikasi Whatsapp. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Field Research atau Penelitian Lapangan melalui pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta studi literatur. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi literatur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa aplikasi Whatsapp memiliki berbagai manfaat sebagai media pembelajaran daring, yaitu 1) Sebagai sumber belajar peserta didik, 2) Memudahkan interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta 3) Menyediakan berbagai fitur untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Selain itu, Whatsapp jugamemiliki beberapa kendala dalam pengaplikasiannya, yakni 1) Keterbatasan koneksi internet, 2) Belum memiliki handphone android, 3) Memori Handphone penuh, 4) Kurangnya interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik, 5) Pengawasan belajar tidak maksimal, serta 6) Sulit memahami materi yang diberikan oleh tenaga didik.
Efektifitas multimedia pembelajaran interaktif PKK dalam meningkatkan kreativitas berwirausaha siswa SMK Handaru, Calista Devi; Pujiriyanto, Pujiriyanto
Epistema Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v2i1.40354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan multimedia pembelajaran interaktif dalam meningkatkan kreativitas berwirausaha siswa SMK. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Design dengan model One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Klaten kelas XI Program Keahlian Bisnis Daring dan Manajemen Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) dengan sampel sebanyak 30 siswa dengan jumlah perwakilan perkelas sebanyak 10 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes. Tes berisi soal yang mengukur kreativitas berwirausaha siswa melalui lima aspek; 1) keaslian (originality), 2) kelancaran (fluency), 3) keluwesan (fleksibility), 4) Penguraian (elaboration), dan 5) Perumusan kembali (redefinition). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa multimedia pembelajaran interaktif PKK memiliki efektivitas yang tinggi dalam meningkatkan kreativitas berwirausaha siswa yang dibuktikan dengan adanya peningkatan rerata skor pada posttest di setiap aspek kreativitas berwirausaha dan hasil uji wilcoxon memperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 di semua aspek kreativitas berwirausaha. Hal ini berarti multimedia pembelajaran interaktif PKK dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran mata pelajaran PKK dalam meningkatkan kreativitas berwirausaha siswa SMK. Kata Kunci: multimedia pembelajaran interaktif, PKK, kreativitas berwirausaha
Pembelajaran menyenangkan sebagai upaya menanggulangi pandemi Covid-19 Pujiriyanto, Pujiriyanto
Epistema Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v2i1.40129

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan prosedur praktis model pembelajaran joyful learning dalam rangka pelatihan guru di Gantiwarno Klaten yang dilakukan oleh Tim PPM dari Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Pembelajaran yang menyenangkan di dalamnya terdapat hubungan yang kuat antara pendidik dan siswa, tanpa merasa terpaksa atau merasa tertekan. Relasi antara guru dan siswa nampak perlu dirubah dalam posisi egaliter. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan siswa mendapatkan informasi lebih cepat dan beragam. Pola pembelajaran daring Joyful learning merupakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan agar siswa memfokuskan perhatiannya penuh pada pembelajaran sehingga waktu untuk memfokuskan perhatiannya tinggi. Waktu yang tinggi untuk memusatkan perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidak cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran mempunyai sejumlah tujuan pembelajaran yang harus tercapai. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memahami pentingnya menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar sehari-hari dan untuk konteks saat ini lebih penting lagi karena selama pandemi COVID-19 siswa dibombardir dengan tugas yang banyak dan juga materi yang bertubi-tubi selama masa belajar School From Home (SFH). Masa belajar selama pandemi tidak bisa dilihat sebagai pembelajaran yang menyenangkan lagi. Untuk itu, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan hadir untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang pembelajaran yang menyenangkan, bagaimana konsep dikonstruksi dan juga praktik pembelajaran yang menyenangkan mulai dari penyusunan rencana pelajaran (RPP) hingga simulasi model pembelajaran yang menyenangkan dalam bentuk. acara PPM guru di Gantiwarno, Klaten.Kata kunci: Pembelajaran menyenangkan, guru, RPPThe purpose of this paper is to explain the concept and practical procedures of joyful learning model in the context of teachers' training in Gantiwarno Klaten, done by PPM Team from the Department of Curriculum and Educational Technology. Joyful learning is a learning process in which there is a strong relationship between educators and students, without feeling forced or depressed (not under pressure). The teacher positions himself as a facilitator and student learning partner. This is possible because of the rapid development of information technology that allows students to get information faster from the teacher. Fun learning is a fun teaching-learning atmosphere so that students focus their full attention on learning so that the time to focus their attention is high. The high time to focus attention has been shown to improve learning outcomes. An active and pleasant state is not enough if the learning process is ineffective, that is, it does not produce what students have to master after the learning process takes place, because learning has a number of learning objectives that are achieved. Therefore, it is significant for teachers to understand the important of applying joyfull learning in their daily teaching and learning process more importantly during the pandemic COVID-19 as students are bombarding with a full pack of assignments and also materials that lead to the learning during the pandemic can not be seen as a joyful learning anymore. Thus, the Department of Curriculum and Educational Technology are presence to provide a comprehensive understanding of joyful learning, how the concept is constructed and also the practice of joyful learning starting from the preparation of lesson plans (RPP) to simulating joyful learning models in the form of PPM event for teachers in Gantiwarno, Klaten.Keywords: Joyful learning, teachers, lesson plans.  
Pengelolaan pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Aliyah Negeri Kota Magelang Ramadhan, Hilmawan Nur; Pujiriyanto, Pujiriyanto
Epistema Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v1i1.32324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan pengelolaan pembelajaran akidah akhlak dan faktor-faktor yang pendukung menghambat pelaksanaannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, jenis deskriptif. Sumber data penelitian yaitu kepala sekolah, 3 guru mata pelajaran akidah akhlak kelas X dan XI, siswa kelas X dan XI. Metode pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai human instrument. Keabsahan data diperoleh melalui triangulas sumber dan teknik.  Hasil penelitian menunjukkan kegiatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan dengan aktivitas menyusun RPP, bahan ajar, dan media pembelajaran, Pelaksanaan meliputi  kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi apersepsi, pre-test, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi nasihat. Kegiatan inti sesuai denganmodel yang diterapkan didominasi oleh problem based learning, CTL, dan model kooperatif. Metode bervariasi didominasi ceramah, diskusi, presentasi dan tanya jawab dengan menerapkan strategi bervariasi dengan dukungan media berbasis visual. Penutup berisi kegiatan menyimpulkan secara lisan dan tertulis, dan memberikan feedback kepada siswa. Evaluasi sayangnya masih berbasis ujian tertulis dan lisan, dengan evaluasi formatif yang dilakukan secara terjadwal. Hambatan yang terjadi yaitu adanya kekurang fasilitas media pembelajaran yang kurang tersedia, sementara faktor pendukung adanya motivasi dari pada guru untuk berinovasi.This study aims to describe the activities of the lerning management of moral learning and the factors that were support and hinder on its implementation. Research used a qualitative approach. Sources of research data were the principal, 3 teachers of moral subjects of class X and XI,and the students were in  class X and XI. The collected by interview, observation, and documentation. The research instrument was the researcher himself as a human instrument. Credibility of data was achieved tgrough triangulation sources and tecniques The results showed that the learning management activities carried out were divided into 3 namely planning with the activities of preparing lesson plans, teaching materials, and learning media. Implementation included preliminary, core and closing activities. Preliminary activities include apperception, pre-test, conveying learning objectives, giving advice. The core activities in accordance with the applied model are dominated by problem based learning, CTL, and cooperative models. The varied methods are dominated by lectures, discussions, presentations and questions and answers by implementing varied strategies with the support of visual based media. Closing contains concluding activities verbally and in writing, and giving feedback to students. The evaluation is unfortunately still based on written and oral examinations, with formative evaluations conducted on a scheduled basis. Barriers that occur are the lack of learning media facilities that are not available, while supporting factors are the motivation of the teacher to innovate.