Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Studi etnografi pendidikan pada SMA Negeri 6 Yogyakarta: ketahanan dan ketidaktahanan belajar kelompok Novi Trilisiana; Sugeng Bayu Wahyono
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 4, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.602 KB) | DOI: 10.21831/jitp.v4i2.11771

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan kontribusi ketahanan dan ketidaktahanan belajar kelompok siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengacu pada penelitian etnografi di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terlibat, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dibuat ke dalam transkrip, pengkodean, serta pemunculan tema. Data dianalisis dengan menggunakan konsep dinamika kelompok dan belajar kooperatif. Hasil penelitian ini mengidentifikasi adanya dua kondisi belajar kelompok, dimana minoritas kelompok siswa menunjukkan ketahanan sedangkan mayoritas menunjukkan ketidaktahanan. Ketahanan belajar kelompok dapat tercipta karena adanya kesadaran kolektif, saling percaya, saling bekerja sama, dan tanggung jawab antar anggota. Ketidaktahanan belajar kelompok dapat tercipta karena adanya egosentrisme, sekadar formalitas, saling bersaing, dan pragmatisme belajar. Semakin cepat terjadinya transformasi dari faktor yang melemahkan kelompok kepada kepentingan kelompok, semakin lama ketahanan belajar kelompok, dan begitu sebaliknya.Kata kunci: etnografi, dinamika kelompok, ketahanan, ketidaktahanan, belajar kelompok ETHNOGRAPHIC STUDY OF EDUCATION AT SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA: THE DURABILITY AND NOT DURABILITY OF STUDY GROUPSAbstractThis article concerns a research aimed at revealing durability of study group contributions and contribution of the not durability of study groups at SMA Negeri 6 Yogyakarta. This study was qualitative research referring to the ethnography in school. The data were collected through participant observations, in-depth interviews, and documentation. The collected data were interpreted into transcript, coded, and thematized. The data were analyzed by using the concepts of group dynamics and cooperative learning. The results of the study identified two conditions of study groups that minority groups of students showed durable while the majority showed not durable. The durability of study groups could be created because there are a collective awareness, mutual trust, mutual cooperation and responsibility among the members. The not durability of study groups could be created because there are students’ egocentrism, formality, competing and pragmatism in learning. The faster the transformation from the factors that weaken the group to the benefit of the group, the longer durability study groups, and vice versaKeywords: ethnography, group dynamics, durability, not durability, study groups
Cognitive load in high school students during online learning amidst the Covid-19 pandemic: A qualitative study in Bantul, Indonesia Novi Trilisiana; Haryanto Haryanto; Pujiriyanto Pujiriyanto; Wahyu Kurniawati; Jamiu Temitope Sulaimon
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 10, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jitp.v10i2.61752

Abstract

The public doubts that learning can be meaningful and in-depth if done online. Moreover, the implementation of online learning still has weaknesses from upstream to downstream. This research focuses on the cognitive load in students when online learning begins to be carried out massively in Indonesia due to the Covid-19 pandemic. This qualitative study aims to identify high school students' experiences in Bantul while learning online during the pandemic. Data were collected for four months through observation, in-depth interviews, and documentation. The collected data were transcribed, coded, and analyzed for themes using cognitive load theory and learning technology. The results illustrate that high school students in Bantul experience extra effort in learning through online platforms due to the novelty of the online learning experience, distractions, subject matter presentation, and the impact of cognitive load on students' learning. This research enriches innovative strategies for managing online learning by learning technology science. It has contributions to the need to train teachers and students to carry out learning in an independent mode. Online learning, when managed by accommodating good theory and practice of learning technology, proves to be a strategic learning mode, especially amidst the challenges of the Covid-19 pandemic.
Self Card: Media Edukasi Untuk Peningkatan Rasa Percaya Diri Remaja Akhir Hidayat, Taufik; Istikomah, Fatonah; Andriani, Sekar Ayu Titis; Trilisiana, Novi
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 5, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um038v5i42022p390

Abstract

The stage of late adolescent development is the point at which a person searches for an identity that will greatly affect their future. This study aims to increase the self-confidence of late adolescents. Educational media innovations in the form of self card are made so that teenagers can carry out their daily activities with confidence. Confidence is specially designed to appear as content in the form of complete illustrations with words of suggestions that cover three aspects of self-confidence, namely self-ability, self-concept, and social interaction. The study was conducted using the Research and Development method with 9 subjects being students of the Faculty of Education, UNY, age19-20 years. Subjects selected based on the initial assessment had low self-esteem and were willing to voluntarily conduct a trial for 21 days. It can be concluded that this media is able to increase the self-confidence of late teens up to 18.25 percent. Qualitatively, through self-card interviews, they are able to give positive suggestions to late teens, so they can live the day with confidence.AbstrakTahap perkembangan remaja akhir adalah titik seseorang mencari jati diri yang akan sangat berpengaruh terhadap masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri remaja akhir. Inovasi media edukasi berupa self card adalah media edukasi yang dibuat agar remaja bisa menjalani aktivitas sehari-harinya dengan penuh percaya diri. Rasa percaya diri didesain khusus muncul menjadi konten berupa ilustrasi lengkap dengan kata-kata sugesti yang mencakup tiga aspek percaya diri yaitu kemampuan diri, konsep diri, dan interaksi sosial. Penelitian dilakukan menggunakan metode Research and Development dengan 9 orang subjek merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY berusia 19-20 tahun. Subjek dipilih berdasarkan asesmen awal yang memiliki rasa percaya diri rendah dan bersedia secara sukarela melakukan uji coba selama 21 hari. Penelitian ini melalui 6 tahapan yaitu, studi pendahuluan, pengumpulan data, penyusunan self card, validasi ahli dan revisi, uji coba self card dan revisi. Uji coba menggunakan metode pretest, midtest, dan posttest. Secara kuantitatif uji coba self card menunjukkan rata-rata pretest 64,3 persen, sedangkan rata-rata posttest 82,50 persen. Secara kuantitatif self card mampu meningkatkan rasa percaya diri remaja akhir hingga 18,25 persen. Secara kualitatif melalui wawancara self card mampu memberikan sugesti positif pada remaja akhir, sehingga dapat menjalani hari dengan percaya diri.
PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN MENYENANGKAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KOORDINATOR PENDIDIKAN BULU SUKOHARJO Sungkono, Sungkono; Hakim, Mukhhammad Luqman; Trilisiana, Novi; Prabowo, Mulyo
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL ABDI : Media Pengabdian Kepada masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abdi.v9i2.27275

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat (PPM) berupa workshop penyusunan pembelajaran efektif dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang dilakukan di SDN Malangan 3 Bulu Sukoharjo. Kegiatan PPM bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampulan guru menyelenggarakan model pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan disertai media pembelajaran. Peserta dari kegiatan PPM berjumlah 100 yang terdiri dari guru-guru sekolah dasar di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Metode kegiatan PPM dilaksanakan dengan metode Blended Learning, yaitu dilaksakan secara klasikal dan daring dengan menggunakan Google Classroom. Kegiatan PPM secara klasikal dilaksanakan dengan menjabarkan materi tentang pembelajaran efektif dan efisien dengan menggunakan media pembelajaran, pemberian contoh-contoh media pembelajaran, diskusi terstruktur dan praktik menyusun rancangan pembelajaran efektif, efisien dan menyenangkan. Hasil dari kegiatan PPM yaitu guru memiliki pemahaman tentang rancangan pembelajaran efektif dan efisien dan produk berupa modul ajar yang memuat media pembelajaran.  
Analisis Kesesuaian Implementasi Sintaks Project Based Learning dalam Proses Pembelajaran Muhibbullah, Muhammad Muhibbuddin; Alviani, Virnanda Zikha; Natasya, Deshinta; Rahmadini, Aini Rizka; Trilisiana, Novi
Epistema Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v5i1.63964

Abstract

Model pembelajaran berperan penting dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Pada abad 21 ini pembelajaran yang dibutuhkan adalah pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dinilai tepat untuk diimplementasikan adalah Project Based Learning (PjBL), model pembelajaran bersifat student centered dan dinilai dapat mengakomodasi upaya pengembangan keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 ini. Project Based Learning memiliki sintaks yang terbilang cukup panjang dan jangka waktu pelaksanaannya cukup memakan waktu, sehingga rawan terjadi kesalahan dan ketidaktuntasan dalam pengimplementasian sintaks PjBL, hal ini kemudian menjadi rumusan permasalahan utama yang akan dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang datanya diperoleh melalui wawancara dan diolah dengan konsep analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Project Based Learning di SMKN 2 Yogyakarta sudah sesuai dengan sintaks PjBL walaupun masih terdapat kekurangan. Namun, metode ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap perkembangan kemampuan peserta didik jika pelaksanaannya dapat dioptimalkan.
Modul pendidikan perlindungan anak dari kekerasan seksual untuk guru sekolah dasar Trilisiana, Novi; Ismaniati, Christina; Wahyuningsih, Dian
Epistema Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v1i2.34900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan berupa modul tentang peningkatan kinerja guru SD dalam penyelenggaraan pembelajaran anak dari kekerasan seksual. Penelitian ini dilaksanakan melalui model penelitian prosedural yang mengacu pada model desain instruksional oleh Atwi Suparman. Model ini memiliki tiga tahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan instruksional yang terdiri dari melakukan analisis instruksional, mengidentifikasi prilaku dan karakteristik awal pengguna produk, dan menulis tujuan instruksional umum. Tahap kedua adalah mengembangkan yang meliputi menulis tujuan instruksional khusus dan menyusun alat penilaian hasil belajar. Tahap ketiga adalah melakukan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan revisi. Hasil penelitian berupa modul peningkatan kinerja guru untuk pendidikan perlindungan anak dari kekerasan seksual dinyatakan layak dalam kategori sangat baik. Produk ini disimpulkan layak untuk digunakan berdasarkan instrumen penilaian kelayakan bahan ajar cetak.Kata Kunci: Peningkatan kinerja guru; Modul guru; Anti kekerasan seksual anak; Pendidikan seksual.
Keterampilan kolaborasi mahasiswa teknologi pendidikan dalam mata kuliah kewirausahaan berbasis proyek Nadhiroh, Putri Siti; Trilisiana, Novi
Epistema Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v1i1.32322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, (1) Proses pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan berbasis proyek pada mahasiswa Teknologi Pendidikan sebagai strategi pengembangan keterampilan kolaborasi; (2) Keterampilan kolaborasi mahasiswa Teknologi Pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berjenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran kewirausahaan sudah dilakukan dengan baik melalui 6 tahapan, yaitu penyajian masalah, perencanaan kerja, penjadwalan, pembuatan proyek, penilaian, dan evaluasi. Keterampilan kolaborasi mahasiswa menunjukkan hasil yang baik, (1) Mahasiswa sudah mampu berkomunikasi dengan baik; (2) Mahasiswa tertib dalam kehadiran; (3) Mampu memimpin anggotanya; (4) Mahasiswa memiliki kesadaran tinggi untuk menyelesaikan proyek; (5) Kerjasama dilakukan dengan baik; (6) Mahasiswa menggunakan sumber terpercaya; (7) Mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan perubahan; (8) Mampu mengontrol emosi; dan (9) Sembilan dari sebelas kelompok lolos terdanai PMW 2019. Namun ada beberapa temuan indikator yang belum maksimal: (1) Mahasiswa tidak membuat peraturan; (2) Kurang percaya diri; dan (3) Pengorganisasian kinerja tidak dilakukan secara rinci. This study aims to describe, (1) The learning process of project-based Entrepreneurship Courses in Educational Technology students as a strategy for developing collaboration skills; (2) Collaboration skills of Educational Technology students. This research uses a qualitative method that is a type of case study. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results showed that the entrepreneurial learning activities had been carried out well through 6 stages, namely problem presentation, work planning, scheduling, project making, assessment, and evaluation. Student collaboration skills show good results, (1) Students are able to communicate well; (2) Students are orderly in attendance; (3) Able to lead members; (4) Students have high awareness to complete the project; (5) Cooperation is done well; (6) Students use trusted sources; (7) Students are able to adjust to changes; (8) Able to control emotions; and (9) Nine out of eleven groups qualify for PMW 2019. However, there are some findings of indicators that have not been maximized: (1) Students do not make regulations; (2) Lack of confidence; and (3) Organizing performance is not carried out in detail.
Implementasi metode sariswara Ki Hadjar Dewantara dalam membangun kemerdekaan jiwa individu anak Shandy, Helmy Denada Ari; Trilisiana, Novi
Epistema Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v1i1.32323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan metode pendidikan Metode Sariswara di Club Sariswara Yogyakarta, 2) Mendeskripsikan penerapan Metode Sariswara Yogyakarta, dan 3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode sariswara di Club Sariswara Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan  studi kasus dengan metode kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu Direktur Laboratorium Sariswara, Pamong, orang tua dan peserta didik. Objek penelitian ini mengenai penerapan Metode Sariswara di Club Sariswara Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi, penyajian data dan kesimpulan. Uji validitas data melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Metode sariswara merupakan metode mendidik anak dengan menggabungkan 3 pelajaran sekaligus yakni lagu, sastra dan cerita. Penggabungkan ini menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek kognitif melainkan juga melibatkan aspek afektif serta psikomotor secara bersamaan. (2) Penerapan metode sariswara dilakukan menggunakan lagu permainan anak (tembang dolanan anak). Dalam penerapan Metode Sariswara terkandung pembelajaran tentang Kemerdekaan Jiwa Individu, yakni: a) Keselarasan. b) Kekeluargaan. c) Musyawarah. d) Toleransi. e) Kebersamaan. f) Demokrasi. g) Disiplin. h) Tanggungjawab. (3) Faktor Pendukung dalam implementasi Metode Sariswara: a) Pembelajaran yang menyenangkan. b) Pesan yang mudah diterima anak. c) Pamong yang penuh kasih sayang. Faktor Penghambat, a) Terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia. b) Peserta didik yang mengalami beberapa kesulitan dalam mencintai budaya khususnya dalam bahasa Jawa. c) Lembaga yang kurang mendukung terhadap gerakan Metode Sariswara, baik lembaga Tamansiswa ataupun lembaga pemerintah. This research aims to 1) Describe the educational methods of the Sariswara Method at the Sariswara Club Yogyakarta, 2) Describe the implementation of the Sariswara Method at Sariswara Club Yogyakarta, and 3) Describe internal and external obstacles to implement the Sariswara Method at Sariswara Club Yogyakarta. This research uses a case study approach with a qualitative method. The subject of this research is the Director of The Yogyakarta Sariswara Laboratory, teacher, students, and parents. The object of this research is the implementation of the Sariswara method at the Sariswara Club Yogyakarta. Data are collected through observation, interview and study of document. Data analysis used employing Miles and Huberman models, namely reduction, data presentation and conclusion. Test the validity of the data is done through triangulation of sources and techniques. The result of this research shows that: (1) The Sariswara Method is a method of educating children by combining 3 lessons at once, namely songs, literature and stories. This integration makes education not only focus on cognitive aspects, but also involves affective and psychomotor aspects simultaneously. (2) The application of the Sariswara Method is carried out using children's play songs (children's song). In the application of the Sariswara Method contained learning about Individual Soul Independence, namely: a) Harmony. b) Family. c) Deliberation. d) Tolerance. e) Togetherness. f) Democracy. g) Discipline. h) Responsibility. (3) Supporting Factors in the application of the theater method: a) Enjoyable learning. b) Messages that are easily received by children. c) A loving guardian. Inhibiting Factors, a) Limited number of Human Resources. b) Students who have difficulty in learning special culture in Javanese. c) Institutions that are less supportive of the Sariswara Method movement, both Tamansiswa Institutions and government agencies.
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PENILAIAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN Sungkono Sungkono; Novi Trilisiana; Mulyo Prabowo
Akademika Vol 11 No 02 (2022): Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/akademika.v11i02.2112

Abstract

This study aims to 1) produce a proper multimedia learning assessment guidebook, 2) determine the feasibility level of a multimedia learning assessment guidebook. This research is a type of three-stage research and development of the four stages of Thiagarajan namely Define, Design, and Development. The research subjects are the review media, review instruments, and students. The results of this research are made into a book that has an ISBN so that it can be widely used by the public. The resulting multimedia assessment guidebook product is in the form of a printed book that has a variety of colors; physical appearance; design text, images, and charts according to the characteristics of students and validators. The results of the media expert's assessment of the guidebook are offered as very feasible. The results of the expert assessment (material) of the guidebook are categorized as very feasible. So, the overall assessment of the book means that it is very worthy of publication. Multimedia assessment guidebooks are recommended for use in tertiary institutions that focus on research and development of multimedia learning products. The guidebook can be disseminated to the campus academic community as users to find out the effectiveness and usefulness of the guidebook for further research
Technologies in digital literacy training: how are collaborative, seamless, and online learning approaches utilized? Trilisiana, Novi; Surjono, Herman Dwi; Rukiyati, Rukiyati; Wahyuningsih, Dian
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 31 No. 1 (2025): (May)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jptk.v31i1.82522

Abstract

Digital literacy has become an essential competency for educators in the context of rapidly evolving educational technologies and the increased prevalence of online and blended learning environments. However, the effective integration of collaborative and seamless learning approaches into digital literacy training remains a significant challenge, particularly due to disparities in technology access and varying pedagogical practices. This systematic study examines the utilization of technology in digital literacy training for instructors, emphasizing collaborative learning, seamless learning, and online learning methodologies. Out of an initial review of 95 articles from the Education Resources Information Center (ERIC), 15 were chosen based on relevancy and inclusion criteria. The investigation indicates that Learning Management Systems like Moodle, Google Classroom, and Blackboard are frequently utilized for the administration of digital content, assignments, and evaluations. Moreover, collaboration platforms such as Google Docs, Zoom, and Microsoft Teams enhance group discussions and projects. The digital literacy curriculum encompasses a spectrum of skills, from fundamental to advanced, including the utilization of instructional tools, management of digital content, digital security, and proficiency in social media. Mobile gadgets in Bring Your Own Device (BYOD) models facilitate uninterrupted, adaptable learning. Notwithstanding the benefits, access to gadgets and internet connectivity continues to pose a considerable barrier. This study shows that customized digital literacy curriculum can improve educators' skills, however further support is necessary to overcome technological obstacles. Further research is recommended to explore scalable solutions that can bridge these gaps and promote equitable digital literacy training across diverse educational contexts.